Universitas Sunan Gresik (USG) telah secara resmi merealisasikan kerja sama strategis dengan sejumlah perguruan tinggi dan rumah sakit terkemuka di Republik Rakyat Tiongkok (RRT), menandai tonggak penting dalam upaya internasionalisasi dan peningkatan kualitas pendidikan serta riset di USG. Langkah ini diwujudkan melalui kunjungan delegasi USG ke dua kota penting di China, yaitu Wuhan dan Hangzhou, yang bertujuan untuk memperkuat kemitraan dengan Academicians Science and Technology Innovation Center China. Kunjungan ini merupakan tindak lanjut dari penandatanganan nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) yang telah dilakukan sebelumnya di Jakarta.
Kerja sama ini membuka peluang luas bagi USG untuk mengembangkan berbagai bidang, termasuk pertukaran mahasiswa dan dosen, penelitian bersama, pengembangan kurikulum, serta peningkatan fasilitas dan infrastruktur. Dengan menggandeng institusi-institusi pendidikan dan kesehatan terkemuka di China, USG berharap dapat meningkatkan daya saing lulusannya di pasar global dan memberikan kontribusi yang lebih signifikan bagi pembangunan nasional.
Sejumlah perguruan tinggi dan rumah sakit di China telah menyatakan komitmennya untuk menjalin kerja sama erat dengan USG. Di antara institusi-institusi tersebut adalah Wuhan Technical University, Wuhan Polytechnic University, City University of Wuhan, National New Energy Vehicle Innovation Center (NEVC), dan Traditional Chinese Medicine (TCM) Hospital. Keberagaman institusi mitra ini mencerminkan fokus USG pada pengembangan berbagai disiplin ilmu, mulai dari teknik, teknologi, hingga kedokteran tradisional.
Also Read
Delegasi USG yang berkunjung ke China terdiri dari sejumlah tokoh penting universitas dan perwakilan dari berbagai bidang. Turut hadir dalam kunjungan tersebut adalah Founder sekaligus Ketua Dewan Pembina Universitas Sunan Gresik, Jazilul Fawaid, yang memiliki peran sentral dalam menginisiasi dan mendorong kerja sama internasional USG. Selain itu, hadir pula Rektor USG, Abdul Muhith, yang bertanggung jawab atas implementasi dan pengelolaan kerja sama ini. Jajaran wakil rektor juga turut serta, termasuk Wakil Rektor I Sri Kurnia Abdi Pradana, Wakil Rektor II Chalimatus Sa’diyah, dan Wakil Rektor III Abdul Rochim, yang masing-masing memiliki peran penting dalam bidang akademik, keuangan, dan kemahasiswaan.
Kehadiran anggota Komisi X DPR RI, Muhammad Hilman Mufidi, menunjukkan dukungan kuat dari pemerintah terhadap upaya USG dalam menjalin kerja sama internasional. Bidang Kerja Sama Luar Negeri USG, yang diwakili oleh Gielbran Muhammad Noor, memiliki peran penting dalam memfasilitasi dan mengkoordinasikan kerja sama dengan mitra-mitra di China. Kepala Prodi Teknik Robotika dan Kecerdasan Buatan (AI) USG, Imam Luthfi Hidayatullah, juga turut serta dalam kunjungan ini, mencerminkan fokus USG pada pengembangan teknologi dan inovasi. Selain itu, Ganis Samaha juga menjadi bagian dari delegasi, memberikan kontribusi dalam berbagai aspek kunjungan.
Jazilul Fawaid, yang juga menjabat sebagai Ketua Fraksi PKB DPR RI, menyampaikan kegembiraannya atas terjalinnya kerja sama antara USG dan sejumlah perguruan tinggi serta rumah sakit di China. Ia menekankan bahwa kerja sama ini merupakan langkah strategis untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan riset di USG, serta memberikan kesempatan bagi mahasiswa dan dosen untuk belajar dan mengembangkan diri di lingkungan yang kompetitif dan inovatif.
"Kami sangat senang bisa datang langsung dan menyepakati beberapa kerja sama dengan sejumlah perguruan tinggi dan rumah sakit. Kami melihat China mengalami kemajuan yang luar biasa dalam beberapa tahun belakangan, baik di bidang ekonomi, teknologi, pendidikan maupun sektor kesehatan. Itulah alasan kenapa kami datang untuk menjadikan beberapa perguruan tinggi di China sebagai mitra USG," ujar Gus Jazil, sapaan akrab Jazilul Fawaid, dalam keterangan tertulisnya.
Gus Jazil menambahkan bahwa China telah menjadi kekuatan ekonomi dan teknologi global yang patut diperhitungkan. Kemajuan pesat yang dicapai oleh China dalam berbagai bidang menjadi inspirasi bagi USG untuk terus berinovasi dan meningkatkan kualitas pendidikannya. Melalui kerja sama dengan perguruan tinggi dan rumah sakit di China, USG berharap dapat mengadopsi praktik-praktik terbaik dan mengembangkan program-program unggulan yang relevan dengan kebutuhan pasar kerja.
Ketua Fraksi PKB DPR RI ini juga mengungkapkan bahwa terdapat sejumlah bidang yang berpotensi untuk dikerjasamakan dengan China. Salah satu inisiatif yang direncanakan adalah pembangunan Pusat Kajian Tiongkok di USG. Pusat kajian ini akan menjadi wadah bagi para peneliti, akademisi, dan mahasiswa untuk mempelajari berbagai aspek tentang China, termasuk ekonomi, politik, budaya, dan teknologi.
"Ada sejumlah hal yang bisa dikerjasamakan dengan China. Di antaranya, USG berniat untuk membangun Pusat Kajian Tiongkok. Sebab, USG berada di Kabupaten Gresik yang merupakan salah satu pusat industri di Jawa Timur," tuturnya.
Gus Jazil menjelaskan bahwa Gresik merupakan salah satu pusat industri utama di Jawa Timur, dengan banyak perusahaan yang dimiliki oleh investor China. Oleh karena itu, USG memandang perlu untuk mendirikan Pusat Kajian Tiongkok yang dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang budaya dan bisnis China kepada mahasiswa dan masyarakat umum.
Selain itu, Pusat Kajian Tiongkok juga akan dilengkapi dengan Pusat Pengembangan Bahasa Mandarin. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berbahasa Mandarin para mahasiswa USG, sehingga mereka memiliki keunggulan kompetitif di pasar kerja. Dengan menguasai bahasa Mandarin, lulusan USG akan memiliki peluang yang lebih besar untuk bekerja di perusahaan-perusahaan China yang beroperasi di Indonesia maupun di luar negeri.
"Ada banyak sekali perusahaan di Gresik khususnya, dan Jawa Timur serta Indonesia yang merupakan milik investor China. Kami memandang perlu untuk membuat Pusat Kajian Tiongkok yang di dalamnya nanti juga ada Pusat Pengembangan Bahasa Mandarin sehingga nantinya lulusan USG bisa bekerja di perusahaan-perusahaan China di Indonesia," jelas Gus Jazil.
Kerja sama antara USG dan perguruan tinggi serta rumah sakit di China diharapkan dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi kedua belah pihak. Bagi USG, kerja sama ini akan meningkatkan kualitas pendidikan dan riset, memperluas jaringan internasional, dan memberikan kesempatan bagi mahasiswa dan dosen untuk mengembangkan diri di lingkungan yang global. Bagi mitra-mitra di China, kerja sama ini akan memperluas jangkauan internasional, meningkatkan visibilitas, dan memberikan kesempatan untuk berkolaborasi dengan para peneliti dan akademisi dari Indonesia.
Selain itu, kerja sama ini juga diharapkan dapat mempererat hubungan bilateral antara Indonesia dan China. Melalui pertukaran mahasiswa dan dosen, penelitian bersama, dan program-program pengembangan lainnya, kerja sama ini akan meningkatkan pemahaman dan persahabatan antara kedua negara.
Ke depan, USG akan terus berupaya untuk memperluas jaringan kerja sama internasionalnya dengan berbagai institusi pendidikan dan riset di seluruh dunia. USG berkomitmen untuk menjadi universitas yang unggul dan berdaya saing global, serta memberikan kontribusi yang signifikan bagi pembangunan nasional dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Dengan dukungan dari pemerintah, masyarakat, dan mitra-mitra internasional, USG yakin dapat mencapai visi dan misinya sebagai universitas yang berkualitas dan relevan dengan kebutuhan zaman. Kerja sama dengan perguruan tinggi dan rumah sakit di China merupakan salah satu langkah penting dalam mewujudkan visi tersebut.











