Hyperliquid, platform decentralized exchange (DEX) perpetual, tengah menghadapi sorotan tajam menjelang pembukaan kunci token (token unlock) HYPE senilai ratusan juta dolar. Dengan lebih dari US$314 juta token HYPE yang dijadwalkan untuk dilepas ke pasar, kekhawatiran akan potensi tekanan jual (sell-off) besar-besaran semakin meningkat di kalangan investor dan komunitas. Situasi ini memicu seruan untuk transparansi yang lebih besar dan komunikasi terbuka dari tim Hyperliquid, terutama mengingat harga HYPE yang telah mengalami penurunan dalam beberapa waktu terakhir.
Token Unlock HYPE Senilai Ratusan Juta Dolar Memicu Kekhawatiran
Menurut laporan dari Tokenomist, Hyperliquid dijadwalkan untuk membuka kunci 9,92 juta token HYPE pada hari Sabtu mendatang. Jumlah ini setara dengan sekitar 2,66 persen dari total pasokan HYPE yang beredar. Dengan nilai token yang dilepas mencapai US$314 juta, dan metode "cliff unlock" yang berarti seluruh alokasi akan masuk ke pasar sekaligus, potensi dampaknya sangat signifikan.
Also Read
Momen ini telah memicu kegelisahan di antara para pemegang token dan anggota komunitas. Andy, pendiri The Rollup, bahkan menulis surat terbuka di platform X (dahulu Twitter) pada Senin, 24 November 2025, mendesak tim Hyperliquid untuk segera memberikan penjelasan yang komprehensif sebelum proses unlock dilaksanakan. Surat terbuka ini mencerminkan kekhawatiran yang meluas tentang potensi dampak negatif pada harga HYPE.
Kekhawatiran ini diperkuat oleh fakta bahwa harga HYPE saat ini berada di sekitar US$31, yang mencerminkan penurunan lebih dari 20 persen dalam sebulan terakhir. Andy menekankan bahwa komunitas berada dalam kondisi yang sangat sensitif, sebagian karena pengalaman buruk dari proyek-proyek sebelumnya yang mengalami penurunan harga yang signifikan setelah token unlock.
"Tim dan penerima airdrop yang akhirnya bisa menjual dapat memicu kegelisahan yang mendalam, kecuali jika kalian menghadapi komunitas secara langsung dan memberikan kejelasan. Seluruh pasar mengalami PTSD (Post-Traumatic Stress Disorder) akibat kehancuran grafik dari proyek-proyek ‘kosong’ yang didukung oleh modal ventura," tulis Andy dalam suratnya. Pernyataan ini menyoroti trauma pasar dari proyek-proyek yang tidak memiliki fundamental yang kuat dan hanya mengandalkan hype sementara.
Namun, pandangan yang berbeda muncul dari sebagian anggota komunitas. Mereka berpendapat bahwa tim Hyperliquid tidak memiliki kewajiban untuk menjelaskan secara rinci rencana mereka terkait alokasi token unlock. Menurut mereka, informasi mengenai jumlah token yang akan dilepas dan jadwalnya sudah cukup transparan.
Beberapa anggota komunitas bahkan menganggap kritik tersebut sebagai bentuk "desperation," atau keputusasaan, dan menekankan bahwa tim Hyperliquid sudah seharusnya mendapatkan hak atas token mereka sebagai kompensasi atas kerja keras dan dedikasi mereka. Perdebatan yang semakin memanas ini mencerminkan polarisasi pendapat di dalam komunitas menjelang peristiwa token unlock yang penting ini.
Arthur Hayes: Tekanan Jual Tidak Terhindarkan
Di tengah meningkatnya ketegangan, Arthur Hayes, pendiri bursa kripto BitMEX yang terkenal, juga ikut memberikan peringatan. Melalui postingan di X pada Senin, 24 November 2025, Hayes menegaskan bahwa tekanan jual dari peristiwa token unlock ini tidak dapat dihindari.
"Bahkan jika tim bersumpah untuk tidak menjual token mereka, tidak ada yang benar-benar mengikat mereka pada janji itu. Jadi, Anda harus berasumsi adanya tekanan jual harian yang lebih besar dari nol persen," ujarnya. Pernyataan ini menekankan bahwa, terlepas dari niat yang dinyatakan, insentif ekonomi seringkali dapat mendorong pemegang token untuk menjual, terutama setelah periode vesting atau penguncian.
Hayes juga menyoroti penurunan rasio price-to-FDV (Fully Diluted Valuation) Hyperliquid sejak Juli sebagai sinyal bahwa pasar sudah memperhitungkan risiko dilusi pasokan. Rasio price-to-FDV yang rendah menunjukkan bahwa pasar memiliki ekspektasi yang lebih rendah terhadap pertumbuhan masa depan proyek.
Dia berpendapat bahwa stabilitas harga hanya dapat terjaga jika pertumbuhan pendapatan platform Hyperliquid mampu melampaui kenaikan pasokan token. Jika hal itu tidak terjadi, Hayes memperingatkan bahwa tekanan jual bisa jauh lebih besar dari yang diperkirakan. Menurutnya, sentimen pasar terhadap tokenomics HYPE saat ini berada dalam fase yang sangat sensitif. Tokenomics yang buruk, seperti inflasi yang tinggi tanpa pertumbuhan yang sepadan, dapat menyebabkan penurunan harga yang signifikan.
Ketahanan Sektor Perpetual DEX di Tengah Kekhawatiran
Meskipun ada kekhawatiran tentang token unlock HYPE, sektor perpetual DEX secara keseluruhan tetap menunjukkan ketahanan. Data dari DefiLlama, sebuah platform analitik DeFi terkemuka, mencatat bahwa volume perdagangan harian di perpetual DEX stabil di kisaran US$28 miliar hingga US$60 miliar sepanjang bulan November.
Tiga perpetual DEX terbesar, yaitu Lighter, Aster, dan Hyperliquid, hampir membukukan total volume perdagangan sebesar US$1 triliun dalam 30 hari terakhir. Angka ini menunjukkan minat yang kuat terhadap perdagangan derivatif terdesentralisasi, meskipun ada volatilitas pasar dan kekhawatiran khusus tentang proyek-proyek tertentu.
Hyperliquid Menghadapi Ujian Terbesarnya
Dengan pelepasan token senilai ratusan juta dolar dan komunitas yang terpecah, HYPE menghadapi salah satu ujian terbesarnya. Seruan untuk transparansi, kekhawatiran akan sell-off, dan sorotan dari tokoh-tokoh berpengaruh seperti Arthur Hayes menjadikan momen ini titik krusial bagi Hyperliquid.
Meskipun situasinya menegangkan, kekuatan pasar perpetual DEX secara keseluruhan masih memberikan ruang bernapas bagi Hyperliquid. Volume perdagangan yang stabil menunjukkan bahwa minat terhadap ekosistem ini tetap tinggi di tengah gejolak sentimen.
Keberhasilan Hyperliquid sekarang sangat bergantung pada kemampuan tim untuk menavigasi fase sensitif ini dengan hati-hati dan efektif. Komunikasi yang transparan, manajemen risiko yang bijaksana, dan fokus pada pertumbuhan platform yang berkelanjutan akan menjadi kunci untuk mengatasi tantangan yang ada.
Beberapa minggu ke depan kemungkinan besar akan menentukan arah jangka menengah HYPE, apakah mampu bertahan menghadapi tekanan dan mempertahankan posisinya di pasar, atau justru terseret arus pasar dan mengalami penurunan yang signifikan.
Apa yang Bisa Dilakukan Investor?
Menghadapi situasi yang tidak pasti ini, investor HYPE memiliki beberapa opsi:
- Lakukan Riset Mendalam (DYOR): Pahami tokenomics HYPE, rencana tim, dan potensi dampak dari token unlock.
- Diversifikasi Portofolio: Jangan menaruh semua telur Anda dalam satu keranjang. Diversifikasi dapat membantu mengurangi risiko.
- Manajemen Risiko: Tentukan tingkat risiko yang Anda nyaman terima dan gunakan stop-loss order untuk melindungi modal Anda.
- Pantau Perkembangan: Ikuti perkembangan terbaru dari tim Hyperliquid dan analisis pasar untuk membuat keputusan yang tepat.
- Pertimbangkan untuk Mengurangi Posisi: Jika Anda merasa terlalu khawatir, pertimbangkan untuk mengurangi sebagian posisi Anda untuk mengurangi risiko.
Pentingnya Transparansi dan Komunikasi
Dalam situasi seperti ini, transparansi dan komunikasi yang efektif dari tim Hyperliquid sangat penting. Dengan memberikan kejelasan tentang rencana mereka, menjawab pertanyaan komunitas, dan mengatasi kekhawatiran yang sah, tim dapat membantu membangun kepercayaan dan mengurangi ketidakpastian.
Namun, pada akhirnya, pasar akan menentukan nasib HYPE. Jika tim dapat terus membangun platform yang kuat, menarik pengguna, dan menghasilkan pendapatan, maka token unlock mungkin hanya menjadi gundukan kecil di jalan menuju kesuksesan jangka panjang. Namun, jika fundamental tidak cukup kuat, tekanan jual dapat menyebabkan penurunan harga yang signifikan.
MediaNganjuk.com akan terus memantau perkembangan situasi ini dan memberikan pembaruan terbaru kepada pembaca.
Disclaimer: Artikel ini hanya bersifat informatif dan bukan merupakan saran investasi. Investasi kripto memiliki risiko tinggi dan Anda dapat kehilangan seluruh modal Anda. Selalu lakukan riset Anda sendiri sebelum membuat keputusan investasi. Media Nganjuk tidak bertanggung jawab atas kerugian atau kerusakan apa pun yang timbul dari penggunaan informasi yang terkandung dalam artikel ini.















