Waduh, puskesmas di Lebak, Banten lagi rame banget nih sama pasien yang kena gigit ular! Gara-gara musim hujan yang nggak kelar-kelar, ular-ular berbisa pada nyari tempat kering dan hangat, eh malah ketemu sama warga. Alhasil, banyak yang jadi korban gigitan ular, dan puskesmas pun jadi sibuk bukan main.
Dari data yang ada, selama Januari sampai Maret aja, udah ada 20 orang yang jadi korban gigitan ular berbisa di dua puskesmas di Lebak. Nggak main-main, dua di antaranya bahkan harus dirujuk ke RSUD Pelabuhanratu di Sukabumi karena kondisinya udah parah banget.
Kepala Puskesmas Bayah, Edi Sunaedi, cerita kalau di wilayahnya aja udah ada 12 orang yang kena gigit ular tanah (Ankistrodon rhodostoma). Satu orang bahkan sampai harus dirujuk ke RSUD Pelabuhanratu karena udah muntah berak. Kebayang kan, gimana paniknya?
Also Read
Kenapa Ular Pada Gigit Warga?
Usut punya usut, ternyata banyak korban gigitan ular ini adalah petani yang lagi garap ladang huma pas musim hujan tiba. Nah, biasanya kan petani Lebak suka buka hutan buat dijadiin ladang. Mungkin karena habitatnya keganggu, ular-ular ini jadi merasa terancam dan akhirnya nyerang deh.
Selain itu, ular-ular berbisa ini juga pada nyari tempat yang kena sinar matahari buat menghangatkan diri. Nggak jarang, mereka malah berlindung di halaman rumah warga. Makanya, Pak Edi ngingetin banget warga Kecamatan Bayah buat hati-hati sama gigitan ular berbisa.
Untungnya, Masih Bisa Diselamatkan
Meskipun gigitan ular berbisa itu bahaya banget, untungnya selama ini korban masih bisa diselamatkan setelah dapat perawatan medis yang tepat. Pak Edi juga cerita, dulu tahun 2010, korban gigitan ular yang meninggal cuma satu orang.
Data tahun 2010 menunjukkan ada 29 orang yang jadi korban gigitan ular berbisa, dan satu di antaranya meninggal dunia. Nah, buat mencegah kejadian serupa terulang, puskesmas udah nyiapin stok obat anti berbisa ular (ABU) yang cukup.
Nggak cuma itu, petugas puskesmas juga langsung gercep datengin rumah korban buat kasih pertolongan pertama. Mereka juga nggak bosen-bosennya ngasih penyuluhan ke warga, kalau misalnya kena gigit ular berbisa, langsung dibawa ke puskesmas secepatnya. Urusan biaya, nggak usah khawatir, cuma dikenain biaya tindakan aja sekitar Rp 150.000.
Jenis-Jenis Ular Berbisa yang Perlu Diwaspadai
Biar kita lebih waspada, penting juga nih buat kenali jenis-jenis ular berbisa yang sering muncul di daerah Lebak dan sekitarnya:
- Ular Tanah (Ankistrodon rhodostoma): Ular ini yang paling sering jadi penyebab gigitan. Warnanya cokelat kemerahan dengan belang-belang gelap. Ular tanah biasanya aktif di malam hari dan suka bersembunyi di tumpukan daun atau kayu.
- Ular Welang (Bungarus fasciatus): Ular ini punya ciri khas belang hitam putih yang mencolok. Bisa ular welang sangat mematikan karena menyerang sistem saraf.
- Ular Weling (Bungarus candidus): Mirip dengan ular welang, tapi belangnya berwarna putih kebiruan. Sama berbahayanya dengan ular welang, bisa ular weling juga menyerang sistem saraf.
- Ular Kobra (Naja sp.): Ular yang satu ini pasti udah pada kenal. Kalau merasa terancam, kobra bisa menegakkan tubuhnya dan mengembangkan lehernya. Bisa ular kobra bisa menyebabkan kelumpuhan dan gangguan pernapasan.
- Ular Hijau (Trimeresurus albolabris): Ular ini punya warna hijau cerah dan sering ditemukan di pepohonan. Bisa ular hijau bisa menyebabkan pembengkakan dan nyeri yang hebat.
Tips Mencegah Gigitan Ular
Mencegah lebih baik daripada mengobati. Nah, ini dia beberapa tips yang bisa kita lakukan buat mencegah gigitan ular:
- Berhati-hati saat beraktivitas di alam terbuka: Kalau lagi di kebun, sawah, atau hutan, pakai sepatu bot dan celana panjang buat melindungi kaki. Jangan lupa bawa tongkat buat mengecek jalan di depan kita.
- Jaga kebersihan lingkungan rumah: Bersihkan halaman rumah dari tumpukan sampah, kayu, atau daun kering yang bisa jadi tempat persembunyian ular.
- Jangan ganggu ular: Kalau ketemu ular, jangan coba-coba buat menangkap atau mengganggunya. Lebih baik menjauh perlahan-lahan.
- Perhatikan tempat-tempat gelap dan lembap: Ular suka bersembunyi di tempat-tempat seperti itu. Jadi, hati-hati kalau mau mengambil barang di gudang atau tempat gelap lainnya.
- Pasang lampu penerangan di sekitar rumah: Lampu bisa membantu kita melihat ular di malam hari.
Pertolongan Pertama Jika Terkena Gigitan Ular
Meskipun udah hati-hati, kadang musibah bisa aja terjadi. Kalau sampai kena gigit ular, jangan panik! Lakukan pertolongan pertama berikut ini:
- Tenangkan diri: Panik cuma bikin denyut jantung meningkat dan bisa mempercepat penyebaran bisa ular.
- Imobilisasi: Usahakan bagian tubuh yang tergigit ular tidak banyak bergerak. Gunakan bidai atau kain untuk menyangga.
- Bersihkan luka: Cuci luka dengan air bersih dan sabun.
- Jangan ikat luka terlalu kencang: Mengikat luka terlalu kencang justru bisa menghambat aliran darah dan menyebabkan kerusakan jaringan.
- Segera cari pertolongan medis: Bawa korban ke puskesmas atau rumah sakit terdekat secepatnya. Jangan tunda-tunda, karena bisa ular bisa menyebar dengan cepat.
- Jika memungkinkan, ingat ciri-ciri ular: Ini bisa membantu dokter menentukan jenis antibisa yang tepat.
Pentingnya Ketersediaan ABU di Puskesmas
Kejadian di Lebak ini jadi pengingat buat kita semua tentang pentingnya ketersediaan obat anti berbisa ular (ABU) di puskesmas dan rumah sakit. ABU adalah satu-satunya cara efektif untuk mengatasi gigitan ular berbisa.
Kalau ABU nggak tersedia, nyawa korban bisa terancam. Oleh karena itu, pemerintah daerah dan dinas kesehatan perlu memastikan bahwa semua puskesmas dan rumah sakit di daerah rawan gigitan ular punya stok ABU yang cukup.
Selain itu, penting juga buat petugas kesehatan untuk dilatih tentang cara memberikan ABU yang benar. Pemberian ABU yang tepat bisa menyelamatkan nyawa korban gigitan ular.
Edukasi Masyarakat tentang Bahaya Gigitan Ular
Selain ketersediaan ABU, edukasi masyarakat tentang bahaya gigitan ular juga sangat penting. Masyarakat perlu tahu tentang jenis-jenis ular berbisa yang ada di sekitar mereka, cara mencegah gigitan ular, dan pertolongan pertama yang harus dilakukan jika terkena gigitan ular.
Edukasi ini bisa dilakukan melalui berbagai cara, seperti penyuluhan di desa-desa, pemasangan spanduk dan poster, serta sosialisasi melalui media sosial. Dengan pengetahuan yang cukup, masyarakat bisa lebih waspada dan terhindar dari bahaya gigitan ular.
Kerja Sama Lintas Sektor untuk Penanganan Gigitan Ular
Penanganan gigitan ular nggak bisa dilakukan sendirian oleh sektor kesehatan. Perlu ada kerja sama lintas sektor, seperti dengan pemerintah daerah, dinas lingkungan hidup, dan organisasi masyarakat.
Pemerintah daerah bisa membantu menyediakan anggaran untuk pengadaan ABU dan pelatihan petugas kesehatan. Dinas lingkungan hidup bisa melakukan pengendalian populasi ular di daerah rawan. Organisasi masyarakat bisa membantu menyebarkan informasi tentang bahaya gigitan ular kepada masyarakat.
Dengan kerja sama yang baik, kita bisa mengurangi risiko gigitan ular dan menyelamatkan nyawa banyak orang. Semoga kejadian di Lebak ini jadi pelajaran buat kita semua, agar lebih waspada dan siap menghadapi bahaya gigitan ular. Tetap hati-hati ya!
Semoga informasi ini bermanfaat dan membuat kita semua lebih waspada terhadap bahaya gigitan ular. Jangan lupa untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan dan berhati-hati saat beraktivitas di alam terbuka.















