Trader Heboh, Pasar Kripto Bikin Ulah Lagi dengan Pola Aneh Ini

Media Nganjuk

Trader Heboh, Pasar Kripto Bikin Ulah Lagi dengan Pola Aneh Ini

Struktur perdagangan di pasar kripto memunculkan pola yang tidak lazim pada pekan lalu. Binance, salah satu bursa kripto terbesar di dunia, mengalami penurunan tajam pada volume perdagangan futures Bitcoin (BTC) dan Ethereum (ETH). Di sisi lain, perdagangan spot justru mengalami lonjakan yang signifikan. Fenomena ini memicu perdebatan dan analisis mendalam di kalangan trader dan analis kripto.

Temuan ini pertama kali dibagikan oleh Crazzyblockk, seorang analis on-chain yang aktif di CryptoQuant. Dalam analisisnya, Crazzyblockk menyoroti bahwa pola yang terjadi kali ini berbeda dengan krisis besar sebelumnya, seperti yang terjadi pada Luna dan FTX. Perbedaan ini terletak pada respons pasar dan pergeseran preferensi trader.

Menurut data yang dibagikan oleh Crazzyblockk, volume futures BTC mengalami penurunan yang mencolok, yakni sebesar 63 persen. Angka ini turun dari US$11,57 miliar menjadi hanya US$4,25 miliar per hari dalam kurun waktu empat hari. Sementara itu, volume spot BTC justru mengalami kenaikan sebesar 28 persen, mencapai US$3,22 miliar.

Pola serupa juga terjadi pada ETH. Volume futures ETH merosot tajam sebesar 87 persen menjadi US$1,21 miliar, sementara volume spot meningkat sebesar 19 persen. Pergeseran ini menunjukkan adanya perubahan signifikan dalam perilaku trader.

Akibatnya, rasio futures-to-spot Bitcoin berbalik arah dari 4,70x menjadi 1,01x. Hal yang sama juga terjadi pada ETH, di mana rasio futures-to-spot berubah dari 5,41x menjadi 0,51x. Untuk pertama kalinya, volume spot dari dua aset kripto terbesar ini melampaui volume perdagangan dengan leverage. Kondisi ini menimbulkan pertanyaan tentang arah pasar dan strategi yang diadopsi oleh para pelaku pasar.

Crazzyblockk menegaskan bahwa kondisi ini tidak mencerminkan krisis yang menyeluruh, melainkan sebuah proses pelepasan leverage yang terfokus. Ia menjelaskan bahwa fenomena ini lebih merupakan respons terhadap kondisi pasar yang tidak pasti, di mana trader memilih untuk mengurangi risiko dengan mengurangi posisi leverage.

"Ini bukan pola kejatuhan sistemik seperti Luna atau FTX, melainkan deleveraging terisolasi yang justru menunjukkan kekuatan pasar spot," ujarnya. Pernyataan ini menyoroti bahwa pasar spot masih memiliki daya tahan dan mampu menjadi penopang di tengah gejolak yang terjadi.

Futures Runtuh, Spot Jadi Penopang Baru: Analisis Mendalam

Anomali di pasar kripto ini terlihat jelas dari perubahan komposisi perdagangan di Binance. Pada awal periode, sekitar 82 persen aktivitas perdagangan berasal dari futures. Namun, dalam empat hari, komposisi itu berubah menjadi hanya 63 persen futures. Hal ini berarti bahwa 37 persen aktivitas perdagangan telah bergeser ke spot selama puncak deleveraging. Pergeseran ini mencerminkan perubahan strategi yang diadopsi oleh para trader.

Pergeseran ini menggambarkan bagaimana para trader memilih untuk mempertahankan eksposur mereka melalui posisi tanpa leverage setelah menutup posisi long yang berisiko tinggi. Dalam kondisi pasar yang tidak pasti, mengurangi leverage dianggap sebagai langkah yang lebih aman untuk melindungi modal.

Sebagai pembanding, pada masa runtuhnya Luna dan FTX, baik pasar spot maupun futures jatuh bersamaan akibat hilangnya likuiditas dan keluarnya modal secara besar-besaran. Krisis tersebut memicu kepanikan dan membuat para investor menarik dana mereka dari pasar kripto secara keseluruhan.

Namun, dinamika yang terjadi kali ini berbeda. Pasar spot justru menjadi "tempat berlindung" bagi para pelaku pasar yang tetap ingin mempertahankan eksposur terhadap aset kripto tanpa risiko likuidasi. Hal ini menunjukkan bahwa pasar kripto telah belajar dari pengalaman sebelumnya dan menjadi lebih adaptif terhadap perubahan kondisi.

Data juga mengungkap bahwa perubahan ini tidak terjadi merata di seluruh aset kripto. Solana (SOL) tetap stabil dengan rasio futures-to-spot sebesar 5,92x dan hanya bergerak 0,02 persen. Binance Coin (BNB) juga tetap datar di 2,51x, sementara XRP hanya turun 12,6 persen. Stabilitas altcoin ini memberikan indikasi tambahan tentang penyebab utama dari fenomena ini.

Jika gejolak ini bersifat sistemik, seharusnya seluruh altcoin mengalami tekanan yang serupa dengan BTC dan ETH. Namun, stabilnya profil altcoin memperkuat kesimpulan bahwa peristiwa ini bersifat terlokalisasi di perdagangan derivatif dari dua aset utama tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa faktor-faktor spesifik, seperti sentimen pasar terhadap BTC dan ETH, memainkan peran penting dalam pergeseran yang terjadi.

Pemulihan Kilat Binance Jadi Sinyal Kuatnya Struktur Pasar Kripto

Meskipun sempat mengalami penurunan yang tajam, aktivitas futures di Binance kembali pulih dengan cepat. Dalam kurun waktu 72 jam, volume futures BTC melonjak kembali ke US$12,74 miliar, atau 10 persen di atas level rata-rata sebelum penurunan. Pemulihan ini menunjukkan bahwa pasar memiliki daya tahan yang kuat dan mampu pulih dari tekanan dengan cepat.

Rasio volume kembali normal ke 5,29x. ETH juga mengalami pemulihan dengan rasio kembali ke 4,41x, meskipun volume futures masih 19 persen di bawah baseline. Kecepatan pemulihan ini memberikan keyakinan kepada para pelaku pasar tentang stabilitas jangka panjang dari pasar kripto.

Kecepatan pemulihan ini berbeda jauh dibandingkan krisis-krisis historis. Luna membutuhkan waktu berbulan-bulan untuk pulih, sementara FTX tidak pernah kembali. Perbedaan ini menunjukkan bahwa pasar kripto telah mengalami kemajuan dalam hal infrastruktur dan mekanisme pemulihan.

Namun, peristiwa ini terselesaikan dalam tiga hari tanpa perlambatan sistem, tanpa freeze trading, dan tanpa fragmentasi likuiditas. Hal ini merupakan indikasi penting mengenai ketahanan sistem Binance di tengah tekanan pasar kripto. Kemampuan Binance untuk mengatasi tekanan ini menunjukkan bahwa bursa kripto tersebut memiliki sistem yang kuat dan mampu melindungi para penggunanya.

Selama puncak deleveraging, Binance mampu memproses sekitar US$28 miliar volume perdagangan harian sambil menjaga operasi tetap normal. Infrastruktur perdagangan bursa tersebut terbukti mampu menyerap kontraksi volume futures yang mencapai 63 persen tanpa gangguan yang berarti. Kemampuan ini menunjukkan bahwa Binance telah berinvestasi secara signifikan dalam infrastruktur dan teknologi untuk memastikan kelancaran operasional.

Para pelaku pasar melihat pola ini sebagai sinyal bahwa perpindahan posisi dari leverage ke spot dapat menjadi strategi defensif yang baru di tengah volatilitas. Fenomena ini juga mengisyaratkan bahwa likuiditas spot tetap kuat dan mampu menahan guncangan dari pasar derivatif. Hal ini memberikan keyakinan kepada para trader bahwa mereka memiliki opsi untuk mengurangi risiko tanpa harus meninggalkan pasar sepenuhnya.

Implikasi bagi Trader dan Investor Kripto

Peristiwa ini memberikan beberapa pelajaran penting bagi para trader dan investor kripto. Pertama, penting untuk memahami risiko yang terkait dengan perdagangan leverage. Meskipun leverage dapat meningkatkan potensi keuntungan, leverage juga dapat meningkatkan potensi kerugian secara signifikan.

Kedua, penting untuk memiliki strategi manajemen risiko yang solid. Strategi ini harus mencakup penentuan ukuran posisi yang tepat, penggunaan stop-loss orders, dan diversifikasi portofolio. Dengan memiliki strategi manajemen risiko yang baik, para trader dan investor dapat melindungi modal mereka dari kerugian yang besar.

Ketiga, penting untuk memantau pasar secara teratur dan menyesuaikan strategi perdagangan sesuai dengan kondisi pasar yang berubah. Pasar kripto sangat dinamis dan dapat berubah dengan cepat. Oleh karena itu, para trader dan investor harus tetap fleksibel dan siap untuk menyesuaikan strategi mereka sesuai kebutuhan.

Kejadian "ulah" pasar kripto dengan pola aneh ini menjadi pengingat bahwa pasar ini masih sangat fluktuatif dan penuh dengan kejutan. Trader dan investor perlu lebih waspada dan melakukan analisis mendalam sebelum mengambil keputusan. MediaNganjuk.com akan terus memantau perkembangan pasar kripto dan memberikan informasi yang akurat dan relevan bagi para pembacanya.

Analisis Lebih Lanjut dari Media Nganjuk

MediaNganjuk.com melihat fenomena ini sebagai indikasi dari semakin matangnya pasar kripto. Meskipun volatilitas tetap menjadi ciri khas, pasar menunjukkan kemampuan untuk menyerap guncangan dan pulih dengan cepat. Pergeseran dari futures ke spot juga menunjukkan bahwa para trader semakin berhati-hati dan lebih memilih strategi yang lebih konservatif.

Selain itu, MediaNganjuk.com juga menyoroti pentingnya peran bursa kripto seperti Binance dalam menjaga stabilitas pasar. Kemampuan Binance untuk mengatasi tekanan volume perdagangan yang tinggi tanpa gangguan menunjukkan bahwa bursa tersebut telah berinvestasi secara signifikan dalam infrastruktur dan keamanan.

MediaNganjuk.com juga merekomendasikan kepada para pembaca untuk selalu melakukan riset sendiri (DYOR) sebelum berinvestasi dalam aset kripto. Pasar kripto penuh dengan risiko dan potensi keuntungan yang tinggi. Dengan melakukan riset yang cermat, para investor dapat membuat keputusan yang lebih tepat dan mengurangi risiko kerugian.

Tetap pantau MediaNganjuk.com untuk update terbaru seputar pasar kripto, berita Bitcoin, hingga panduan belajar crypto untuk kamu yang masih pemula. Kami berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat, relevan, dan mudah dipahami bagi para pembaca kami.

[st]

Disclaimer: Konten di MediaNganjuk.com hanya bersifat informatif, bukan nasihat investasi atau hukum. Segala keputusan finansial sepenuhnya tanggung jawab pembaca.

Trader Heboh, Pasar Kripto Bikin Ulah Lagi dengan Pola Aneh Ini

Popular Post

Biodata

Profil Biodata Bidan Rita yang Viral Lengkap dengan Fakta Menariknya – Lagi Trending

MediaNganjuk.com – Jagat maya kembali dihebohkan dengan kemunculan sosok yang dikenal sebagai Bidan Rita. Dalam waktu singkat, namanya menjadi perbincangan ...

Berita

ICONPLAY Menyatu dengan Gaya Hidup Digital Indonesia

Di era digital yang serba cepat ini, hiburan telah bertransformasi dari sekadar pengisi waktu luang menjadi bagian integral dari gaya ...

Ekonomi

Nama Kamu Termasuk Penerima BLT Kesra Rp900.000 Oktober 2025? Cek di Sini Link dan Kriteria Penerima.

Media Nganjuk – Feby Novalius, Jurnalis-Selasa, 21 Oktober 2025 | 20:02 WIB Peningkatan Kesejahteraan Rakyat Melalui BLT Kesra: Penjelasan Lengkap ...

Ekonomi

Ini Batas Waktu Pencairan BLT Kesra Rp900.000 untuk Penerima Bansos 2025

JAKARTA – Pemerintah telah menetapkan batas waktu pencairan Bantuan Langsung Tunai (BLT) Kesejahteraan Rakyat (Kesra) sebesar Rp900.000 bagi penerima bantuan ...

Biodata

Profil Biodata Bu Guru Salsa Lengkap: Umur, Asal, dan Nama Suami – Kisah Inspiratif yang Sedang Trending

Profil Biodata Bu Guru Salsa Lengkap, Umur, Asal dan Nama Suami Hidup seringkali menghadirkan tantangan tak terduga yang menguji kekuatan ...

Berita

Saham DADA Berpeluang Tembus Rp230.000, Didorong Kabar Mega Akuisisi Vanguard

Saham PT Dada Indonesia Tbk (DADA) tengah menjadi primadona di pasar modal Indonesia, memicu spekulasi dan harapan baru di kalangan ...

Leave a Comment