Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (KemenHAM) secara aktif melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di berbagai daerah di Indonesia. Langkah ini merupakan wujud komitmen dan dukungan penuh KemenHAM terhadap program strategis nasional yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas gizi masyarakat, menurunkan angka stunting, meningkatkan konsentrasi belajar siswa, meningkatkan produktivitas kerja, serta menciptakan generasi penerus bangsa yang berkualitas. Pemantauan yang dilakukan secara sistematis dan berkelanjutan ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang komprehensif mengenai efektivitas dan efisiensi pelaksanaan MBG di lapangan, serta mengidentifikasi potensi kendala dan tantangan yang perlu diatasi bersama.
Program MBG, yang diinisiasi oleh Presiden Prabowo Subianto dan diluncurkan pada tanggal 6 Januari 2025, merupakan salah satu program prioritas pemerintah yang menargetkan peningkatan gizi bagi anak-anak usia sekolah dan masyarakat kurang mampu. Program ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan terhadap kesehatan dan kesejahteraan masyarakat, serta mendukung upaya pemerintah dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs).
Dalam rangka memastikan pelaksanaan MBG berjalan sesuai dengan yang diharapkan, Menteri Hukum dan HAM telah mengeluarkan Surat Nomor PDK-OT.04-01.01 yang menginstruksikan seluruh Kantor Wilayah (Kanwil) KemenHAM di seluruh Indonesia untuk aktif melakukan pemantauan program MBG di wilayah masing-masing. Instruksi ini menunjukkan keseriusan KemenHAM dalam mendukung dan mengawal program MBG, serta memastikan bahwa program ini dapat memberikan manfaat yang optimal bagi masyarakat.
Also Read
Pemantauan yang dilakukan oleh jajaran Kanwil KemenHAM meliputi berbagai aspek, antara lain:
- Ketersediaan dan kualitas makanan bergizi: Pemantauan dilakukan untuk memastikan bahwa makanan yang disediakan dalam program MBG memenuhi standar gizi yang ditetapkan, serta aman dan layak untuk dikonsumsi. Tim pemantau juga melakukan pengecekan terhadap sumber bahan baku makanan, proses pengolahan, dan penyimpanan makanan untuk memastikan kualitas dan keamanan makanan tetap terjaga.
- Distribusi makanan yang tepat sasaran: Pemantauan dilakukan untuk memastikan bahwa makanan bergizi didistribusikan kepada kelompok sasaran yang tepat, yaitu anak-anak usia sekolah dan masyarakat kurang mampu yang membutuhkan. Tim pemantau melakukan verifikasi data penerima manfaat, serta memantau proses distribusi makanan untuk memastikan tidak terjadi penyimpangan atau penyelewengan.
- Efektivitas program dalam meningkatkan gizi: Pemantauan dilakukan untuk mengukur dampak program MBG terhadap peningkatan status gizi anak-anak usia sekolah dan masyarakat kurang mampu. Tim pemantau melakukan pengukuran antropometri (berat badan, tinggi badan, lingkar lengan atas) secara berkala, serta melakukan wawancara dengan penerima manfaat untuk mengetahui perubahan pola makan dan kesehatan mereka.
- Kendala dan tantangan dalam pelaksanaan program: Pemantauan dilakukan untuk mengidentifikasi kendala dan tantangan yang dihadapi dalam pelaksanaan program MBG, seperti masalah logistik, kurangnya sumber daya manusia, atau resistensi dari masyarakat. Tim pemantau melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait, seperti pemerintah daerah, sekolah, dan organisasi masyarakat sipil, untuk mencari solusi atas kendala dan tantangan yang dihadapi.
Beberapa contoh kegiatan pemantauan yang telah dilakukan oleh jajaran Kanwil KemenHAM di berbagai daerah antara lain:
- Kanwil KemenHAM Riau: Pada tanggal 13-15 Januari 2025, jajaran Bidang HAM pada Kanwil KemenHAM Riau melakukan pemantauan pelaksanaan MBG di Kecamatan Tuah Madani, Pekanbaru, Riau. Dari hasil pemantauan, diketahui bahwa sebanyak 3.010 siswa dari delapan sekolah di Kecamatan Tuah Madani telah menerima sajian makanan yang disediakan oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPP) Kecamatan Tuah Madani. Tim pemantau juga melakukan wawancara dengan siswa, guru, dan petugas SPP untuk mengetahui tanggapan mereka terhadap program MBG.
- Kanwil KemenHAM Maluku: Pada tanggal 14-16 Januari 2025, jajaran Bidang HAM pada Kanwil KemenHAM Maluku melakukan pemantauan pelaksanaan MBG di Kota Ambon. Hasil pemantauan menunjukkan bahwa sebanyak 227 siswa SD Inpres 22 Nania, 548 siswa SMKN 2 Ambon, dan 41 siswa TK Kartika 13 Den Zipur V telah menerima sajian makanan yang disediakan oleh Badan Pangan Nasional Provinsi Maluku. Tim pemantau juga melakukan pengecekan terhadap kualitas dan keamanan makanan yang disajikan.
- Kanwil KemenHAM Maluku Utara: Pada tanggal 23 Januari 2025, jajaran Bidang HAM pada Kanwil KemenHAM Maluku Utara melakukan koordinasi dengan Dinas Pendidikan Kota Ternate guna menyasar database, mekanisme kerja, dan jadwal pembagian makanan bergizi di sekolah. Selain itu, tim pemantau juga berkoordinasi dengan TNI melalui Komando Distrik Militer (Kodim) untuk mendapatkan dukungan dalam pelaksanaan program MBG. Dari pihak Kodim, program MBG ini melibatkan dua pihak mandiri yakni K62 dengan menyediakan 1.250 paket makanan, dan Dapur Maniso menyediakan 765 Paket makanan yang akan didistribusikan ke sejumlah sekolah.
- Kanwil KemenHAM Gorontalo: Pada tanggal 16 Januari 2025, jajaran Bidang HAM pada Kanwil KemenHAM Gorontalo melakukan pemantauan jalannya MBG di Madrasah Ibtidaiyah Terpadu (MIT) Al-Islah Gorontalo. Tim pemantau mengamati proses penyajian makanan, serta melakukan wawancara dengan siswa dan guru untuk mengetahui manfaat program MBG bagi mereka.
Hasil pemantauan yang dilakukan oleh jajaran Kanwil KemenHAM di berbagai daerah menunjukkan bahwa program MBG telah berjalan dengan baik dan memberikan manfaat yang signifikan bagi masyarakat. Namun demikian, masih terdapat beberapa kendala dan tantangan yang perlu diatasi, seperti masalah logistik, kurangnya sumber daya manusia, dan resistensi dari masyarakat.
KemenHAM akan terus melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan program MBG secara berkelanjutan, serta berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk mengatasi kendala dan tantangan yang dihadapi. KemenHAM juga akan memberikan dukungan dan bantuan yang diperlukan untuk memastikan program MBG dapat berjalan dengan sukses dan memberikan manfaat yang optimal bagi masyarakat.
Selain melakukan pemantauan, KemenHAM juga активно berperan dalam memberikan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya gizi yang baik bagi kesehatan dan kesejahteraan. KemenHAM juga mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam program MBG, serta memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk memberikan masukan dan saran perbaikan.
Dengan dukungan dan partisipasi dari seluruh pihak, KemenHAM yakin bahwa program MBG dapat mencapai tujuan yang diharapkan, yaitu meningkatkan kualitas gizi masyarakat, menurunkan angka stunting, meningkatkan konsentrasi belajar siswa, meningkatkan produktivitas kerja, serta menciptakan generasi penerus bangsa yang berkualitas. KemenHAM berkomitmen untuk terus mendukung dan mengawal program MBG demi mewujudkan Indonesia yang sehat, cerdas, dan sejahtera. Program ini bukan hanya sekadar memberikan makanan gratis, tetapi juga investasi jangka panjang bagi masa depan bangsa. Anak-anak yang mendapatkan gizi yang cukup akan tumbuh menjadi generasi yang produktif, inovatif, dan mampu bersaing di era global. Oleh karena itu, KemenHAM akan terus berupaya untuk memastikan program MBG berjalan dengan sukses dan memberikan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat Indonesia.














