SkyBridge Capital, perusahaan investasi yang didirikan oleh Anthony Scaramucci, berencana untuk melakukan tokenisasi dana hedge fund senilai US$300 juta, atau setara dengan Rp4,89 triliun, di jaringan Avalanche. Langkah strategis ini merupakan bagian dari visi perusahaan untuk memajukan digitalisasi aset institusional dan membawa manfaat teknologi blockchain ke dunia keuangan tradisional.
Menurut laporan dari Fortune, dana yang akan diubah menjadi token digital adalah Digital Macro Master Fund Ltd dan Legion Strategies Ltd. Kedua dana ini mewakili sekitar 10% dari total aset yang dikelola oleh SkyBridge, menunjukkan komitmen serius perusahaan terhadap inisiatif ini.
Proses tokenisasi akan memanfaatkan standar ERC-3643 yang sudah teruji dan platform Digital 3.0 yang dikembangkan oleh Apex Group. Tokeny, perusahaan teknologi di balik solusi tokenisasi ini, akan menyediakan infrastruktur yang memungkinkan representasi saham dalam kedua dana tersebut dalam bentuk token digital. Token ini akan dapat ditransfer dan diaudit secara transparan melalui teknologi on-chain.
Also Read
Avalanche: Jaringan Pilihan untuk Transformasi Aset Tradisional
Pemilihan Avalanche sebagai jaringan utama untuk tokenisasi ini bukan tanpa alasan. Avalanche dikenal dengan kemampuannya untuk menyediakan transaksi yang cepat dan biaya yang rendah, menjadikannya ideal untuk kebutuhan institusi keuangan. Arsitektur subnet yang fleksibel juga memungkinkan penyesuaian dan kontrol yang lebih besar atas parameter jaringan, memenuhi kebutuhan khusus dari aplikasi keuangan yang diatur.
Apex Group, yang berperan penting dalam proses tokenisasi ini, menyatakan bahwa langkah SkyBridge ini adalah bukti konkret bahwa tokenisasi institusional telah memasuki fase implementasi nyata. Token yang diterbitkan diharapkan dapat meningkatkan efisiensi, transparansi, dan potensi distribusi aset hedge fund kepada investor terakreditasi.
Langkah SkyBridge ini semakin memperkuat posisi Avalanche sebagai jaringan pilihan utama untuk proyek tokenisasi aset dunia nyata (RWA). Sebelumnya, beberapa institusi besar, termasuk BlackRock dan Franklin Templeton, juga telah memanfaatkan Avalanche untuk inisiatif serupa, menunjukkan kepercayaan yang berkembang pada kemampuan jaringan ini untuk mendukung transformasi aset tradisional.
Dua Inisiatif Stablecoin Besar Bergabung dengan Ekosistem Avalanche
Selain langkah SkyBridge, Avalanche juga baru-baru ini menyambut dua inisiatif stablecoin besar yang berpotensi memperluas lanskap RWA global. Pemerintah Negara Bagian Wyoming meluncurkan stablecoin resminya, Frontier Stable Token (FRNT), menjadikannya negara bagian pertama di AS yang menerbitkan stablecoin sendiri.
FRNT didukung oleh dolar AS dan surat utang jangka pendek, dan saat ini tersedia di tujuh jaringan blockchain, termasuk Ethereum, Solana, Polygon, dan tentu saja, Avalanche. Meskipun FRNT belum tersedia untuk publik karena kendala regulasi, token ini diharapkan dapat digunakan melalui platform Rain, yang telah terintegrasi dengan Visa.
Emin Gün Sirer, pendiri Avalanche, menyambut baik peluncuran FRNT dengan antusias. Dalam sebuah postingan di platform X, ia menyatakan, "Stablecoin pertama yang diterbitkan negara akan segera hadir. Dibangun untuk dunia multi-chain. Dengan Avalanche sebagai warga negara kelas satu sejak Hari Pertama. Perlahan, lalu tiba-tiba, kemudian sekaligus."
Di sisi lain, Jepang juga memberikan lampu hijau untuk stablecoin yen pertama yang didukung penuh oleh aset fiat. JPYC, yang sebelumnya dikenal sebagai JPYCoin, menjadi proyek stablecoin pertama yang disetujui oleh regulator Jepang untuk diterbitkan oleh penyedia jasa pengiriman uang.
Stablecoin ini dijadwalkan untuk diluncurkan di Avalanche dan beberapa jaringan besar lainnya, dan akan digunakan oleh institusi keuangan Jepang sebagai alternatif transfer berbasis blockchain. Dengan masuknya SkyBridge, FRNT, dan JPYC ke dalam ekosistem Avalanche, platform ini semakin memantapkan posisinya sebagai pusat inovasi dan integrasi antara sistem keuangan tradisional dan infrastruktur blockchain.
Implikasi bagi Masa Depan Keuangan
Tokenisasi dana hedge fund oleh SkyBridge dan penerbitan stablecoin institusional menandai gelombang baru digitalisasi aset yang tidak lagi bersifat eksperimental, tetapi mulai memasuki adopsi nyata oleh institusi keuangan global. Langkah-langkah ini memiliki implikasi yang signifikan bagi masa depan keuangan, termasuk:
- Peningkatan Aksesibilitas: Tokenisasi aset hedge fund dapat membuka akses ke investasi yang sebelumnya hanya tersedia untuk investor terakreditasi atau institusi besar. Dengan memecah kepemilikan menjadi token digital yang lebih kecil, investasi menjadi lebih terjangkau dan likuid bagi khalayak yang lebih luas.
- Efisiensi yang Lebih Tinggi: Proses tokenisasi dapat mengotomatiskan banyak tugas administratif dan operasional yang terkait dengan pengelolaan dana hedge fund. Ini dapat mengurangi biaya, mempercepat transaksi, dan meningkatkan efisiensi secara keseluruhan.
- Transparansi yang Lebih Besar: Teknologi blockchain menyediakan tingkat transparansi yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam transaksi keuangan. Setiap transaksi yang terkait dengan token digital dicatat secara permanen dan dapat diaudit di blockchain, memberikan visibilitas yang lebih besar kepada investor dan regulator.
- Inovasi Keuangan: Tokenisasi membuka pintu bagi inovasi keuangan baru, seperti pinjaman terdesentralisasi, perdagangan aset fraksional, dan produk investasi yang disesuaikan. Ini dapat menciptakan peluang baru bagi investor dan pengelola aset.
- Peningkatan Likuiditas: Token digital dapat diperdagangkan di bursa terdesentralisasi (DEX) dan platform perdagangan lainnya, meningkatkan likuiditas aset yang sebelumnya illiquid. Ini dapat mempermudah investor untuk membeli dan menjual aset dengan cepat dan efisien.
Avalanche: Lebih dari Sekadar Platform DeFi
Avalanche kini bukan hanya menjadi tempat pengujian inovasi DeFi, tetapi juga pusat aktivitas institusional yang serius. Jaringan ini menjembatani dunia on-chain dan off-chain secara lebih efisien dari sebelumnya, menyediakan infrastruktur yang dibutuhkan untuk membawa aset tradisional ke era digital.
Dengan adopsi yang terus meningkat oleh institusi besar seperti SkyBridge, BlackRock, dan Franklin Templeton, Avalanche berada di garis depan transformasi keuangan global. Jaringan ini memiliki potensi untuk mengubah cara kita berinvestasi, berdagang, dan mengelola aset di masa depan.
SEO Keywords: SkyBridge, Avalanche, Tokenisasi, Dana Hedge Fund, Aset Dunia Nyata (RWA), Stablecoin, Frontier Stable Token (FRNT), JPYC, Digitalisasi Aset, Blockchain, Investasi Kripto, Anthony Scaramucci, Apex Group, Tokeny, Media Nganjuk.
Meta Description: SkyBridge Capital tokenisasi dana Rp4,89 T di Avalanche. Langkah ini memperkuat posisi Avalanche sebagai pusat tokenisasi aset dunia nyata. Simak selengkapnya di MediaNganjuk.com!
Alt Text untuk Gambar (jika ada):
- Logo SkyBridge Capital
- Logo Avalanche
- Ilustrasi tokenisasi aset
- Emin Gün Sirer, pendiri Avalanche
- Frontier Stable Token (FRNT)
- JPYC Stablecoin
Internal Linking:
- Link ke artikel lain di Media Nganjuk yang membahas Avalanche.
- Link ke artikel lain di Media Nganjuk yang membahas tokenisasi aset.
- Link ke artikel lain di Media Nganjuk yang membahas stablecoin.
External Linking:
- Fortune (sumber berita asli)
- Situs web resmi SkyBridge Capital
- Situs web resmi Avalanche
- Situs web resmi Apex Group
- Situs web resmi Tokeny
Call to Action:
- "Pelajari lebih lanjut tentang Avalanche di MediaNganjuk.com."
- "Ikuti perkembangan tokenisasi aset dunia nyata di MediaNganjuk.com."
- "Bagikan artikel ini ke media sosial Anda!"
Dengan strategi SEO yang komprehensif ini, artikel ini diharapkan dapat menjangkau audiens yang lebih luas dan meningkatkan visibilitas Media Nganjuk di mesin pencari.
Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di MediaNganjuk.com, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. MediaNganjuk.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.















