Tammy Bruce, seorang tokoh konservatif yang dikenal luas karena karirnya di media dan aktivisme politik, telah ditunjuk oleh mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, sebagai Wakil Duta Besar AS untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Penunjukan ini menandai babak baru dalam karir Bruce yang panjang dan beragam, serta menempatkannya di garis depan diplomasi Amerika di panggung global.
Latar Belakang dan Karir Awal Tammy Bruce
Tammy Bruce lahir pada tanggal 20 Agustus 1962, di Los Angeles, California. Ia tumbuh dalam keluarga Katolik yang konservatif dan menunjukkan minat pada politik sejak usia muda. Bruce memulai karirnya sebagai aktivis politik pada tahun 1990-an, menjadi presiden Organisasi Nasional Wanita (NOW) cabang Los Angeles dari tahun 1990 hingga 1996.
Also Read
Selama masa jabatannya di NOW, Bruce dikenal karena pandangannya yang kontroversial dan sikapnya yang blak-blakan. Ia seringkali berbeda pendapat dengan kepemimpinan nasional NOW mengenai isu-isu seperti pornografi dan hak-hak transgender. Bruce juga mengkritik kebijakan-kebijakan Partai Demokrat, yang membuatnya semakin terasing dari kalangan liberal.
Setelah meninggalkan NOW, Bruce beralih ke dunia media. Ia menjadi komentator politik di berbagai acara televisi dan radio, termasuk Fox News. Bruce juga menulis beberapa buku, termasuk "The New Thought Police: How Political Correctness Threatens Freedom of Speech" dan "The Death of Right and Wrong: Exposing the Left’s Deliberate Plan to Destroy America."
Karir di Fox News dan Pandangan Politik
Tammy Bruce dikenal luas karena karirnya sebagai pembawa acara dan komentator politik di Fox News. Ia bergabung dengan jaringan berita tersebut pada tahun 2005 dan menjadi salah satu suara konservatif yang paling menonjol di Fox News. Bruce seringkali membahas isu-isu seperti imigrasi, keamanan nasional, dan kebijakan luar negeri.
Pandangan politik Bruce secara konsisten konservatif. Ia mendukung kebijakan-kebijakan seperti pemotongan pajak, deregulasi, dan penegakan hukum imigrasi yang ketat. Bruce juga merupakan kritikus vokal terhadap kebijakan-kebijakan Partai Demokrat, seperti Obamacare dan program-program kesejahteraan sosial.
Bruce juga dikenal karena dukungannya yang kuat terhadap Donald Trump. Ia seringkali membela kebijakan-kebijakan Trump dan mengkritik media karena liputan negatif mereka terhadap presiden tersebut. Bruce bahkan bekerja sebagai juru bicara Departemen Luar Negeri AS di bawah pemerintahan Trump sebelum ditunjuk sebagai Wakil Duta Besar AS untuk PBB.
Penunjukan sebagai Wakil Duta Besar AS untuk PBB
Pada tahun 2024, Donald Trump mengumumkan bahwa ia mencalonkan Tammy Bruce sebagai Wakil Duta Besar AS untuk PBB. Penunjukan ini disambut dengan berbagai reaksi. Kaum konservatif memuji penunjukan Bruce sebagai bukti komitmen Trump untuk menempatkan orang-orang yang setia dan berkualitas di posisi-posisi penting dalam pemerintahan. Sementara itu, kaum liberal mengkritik penunjukan Bruce, dengan alasan bahwa pandangan-pandangannya yang konservatif dan dukungannya terhadap Trump akan merusak kredibilitas Amerika Serikat di panggung global.
Dalam sebuah unggahan di Truth Social, Trump mengatakan bahwa Bruce telah melakukan "pekerjaan yang fantastis" sebagai juru bicara Departemen Luar Negeri AS dan bahwa ia akan mewakili AS "dengan cemerlang" di PBB. Trump juga menyebut Bruce sebagai "Patriot yang Hebat" dan "Tokoh Televisi" yang sukses.
Peran dan Tanggung Jawab Wakil Duta Besar AS untuk PBB
Wakil Duta Besar AS untuk PBB adalah posisi penting dalam pemerintahan Amerika Serikat. Wakil Duta Besar bertugas membantu Duta Besar AS untuk PBB dalam menjalankan tugas-tugasnya. Wakil Duta Besar juga bertindak sebagai Duta Besar AS untuk PBB ketika Duta Besar tidak ada.
Tanggung jawab Wakil Duta Besar AS untuk PBB meliputi:
- Mewakili Amerika Serikat dalam berbagai forum PBB, seperti Majelis Umum, Dewan Keamanan, dan komite-komite lainnya.
- Bernegosiasi dengan negara-negara anggota PBB lainnya mengenai berbagai isu, seperti perdamaian dan keamanan, hak asasi manusia, dan pembangunan berkelanjutan.
- Memberikan saran kepada Duta Besar AS untuk PBB mengenai kebijakan luar negeri Amerika Serikat.
- Mengelola staf Kedutaan Besar AS untuk PBB.
Tantangan dan Peluang bagi Tammy Bruce di PBB
Sebagai Wakil Duta Besar AS untuk PBB, Tammy Bruce akan menghadapi berbagai tantangan dan peluang. Salah satu tantangan terbesarnya adalah membangun hubungan yang baik dengan negara-negara anggota PBB lainnya. Bruce dikenal karena pandangan-pandangannya yang konservatif dan dukungannya terhadap Donald Trump, yang mungkin membuatnya sulit untuk menjalin hubungan dengan negara-negara yang memiliki pandangan politik yang berbeda.
Selain itu, Bruce juga akan menghadapi tantangan dalam menangani berbagai isu kompleks yang dihadapi PBB, seperti konflik di Timur Tengah, perubahan iklim, dan krisis pengungsi. Bruce perlu memiliki pemahaman yang mendalam tentang isu-isu ini dan mampu bernegosiasi dengan negara-negara anggota PBB lainnya untuk mencapai solusi yang damai dan berkelanjutan.
Namun, Bruce juga akan memiliki beberapa peluang sebagai Wakil Duta Besar AS untuk PBB. Ia dapat menggunakan posisinya untuk mempromosikan nilai-nilai Amerika Serikat di panggung global, seperti demokrasi, hak asasi manusia, dan kebebasan ekonomi. Bruce juga dapat menggunakan posisinya untuk memperkuat hubungan antara Amerika Serikat dan negara-negara anggota PBB lainnya.
Reaksi dan Kontroversi
Penunjukan Tammy Bruce sebagai Wakil Duta Besar AS untuk PBB telah memicu berbagai reaksi dan kontroversi. Beberapa pihak memuji penunjukan tersebut sebagai bukti komitmen pemerintahan untuk menempatkan orang-orang yang setia dan berkualitas di posisi-posisi penting. Sementara itu, pihak lain mengkritik penunjukan tersebut, dengan alasan bahwa pandangan-pandangan Bruce yang konservatif dan dukungannya terhadap mantan presiden akan merusak kredibilitas Amerika Serikat di panggung global.
Beberapa kelompok advokasi hak-hak LGBTQ+ juga telah menyuarakan keprihatinan atas penunjukan Bruce, mengingat sejarahnya yang kontroversial terkait isu-isu LGBTQ+. Bruce pernah membuat pernyataan yang dianggap transfobia dan homofobia di masa lalu, yang menimbulkan kekhawatiran tentang bagaimana ia akan mewakili Amerika Serikat dalam isu-isu hak asasi manusia di PBB.
Terlepas dari kontroversi yang mengelilinginya, Tammy Bruce kini memegang posisi penting dalam diplomasi Amerika Serikat. Bagaimana ia akan menjalankan perannya sebagai Wakil Duta Besar AS untuk PBB akan menjadi sorotan dalam beberapa tahun mendatang.
Kesimpulan
Penunjukan Tammy Bruce sebagai Wakil Duta Besar AS untuk PBB merupakan langkah signifikan yang mencerminkan visi politik dan diplomatik mantan Presiden Donald Trump. Dengan latar belakang yang beragam sebagai aktivis, komentator politik, dan juru bicara pemerintah, Bruce membawa pengalaman dan pandangan yang unik ke panggung internasional.
Meskipun penunjukannya telah memicu kontroversi dan menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana ia akan mewakili Amerika Serikat dalam isu-isu sensitif, Bruce memiliki kesempatan untuk memainkan peran penting dalam membentuk kebijakan luar negeri AS dan membangun hubungan dengan negara-negara anggota PBB lainnya. Keberhasilannya dalam peran ini akan bergantung pada kemampuannya untuk menjembatani perbedaan, bernegosiasi dengan efektif, dan mempromosikan nilai-nilai Amerika Serikat di dunia.
