Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa memberikan peringatan tegas kepada para pengusaha untuk senantiasa taat membayar pajak setelah upaya pemberantasan barang ilegal berhasil dilakukan. Penegasan ini disampaikan Purbaya dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Kamar Dagang dan Industri (Kadin) tahun 2025. Langkah ini menjadi sinyal kuat bahwa pemerintah berkomitmen untuk menciptakan iklim usaha yang sehat dan adil bagi seluruh pelaku ekonomi di tanah air.
Purbaya menjelaskan secara gamblang bahwa pemberantasan barang ilegal merupakan bagian integral dari strategi pemerintah dalam melindungi dan memperkuat pasar dalam negeri. Dengan memberantas praktik-praktik ilegal yang merugikan, pemerintah berupaya memberikan ruang yang lebih luas bagi para pelaku usaha lokal untuk berkembang, meningkatkan penjualan, dan pada akhirnya, berkontribusi lebih besar terhadap perekonomian nasional.
"Gue nggak peduli thrifting-nya, pokoknya baju bekas ilegal masuk kita tutup. Habis ini baja, habis itu sepatu, dan yang lain-lain. Tapi kalau sukses, jangan lupa bayar pajak, kan sama-sama senang," ujar Purbaya di hadapan para pengusaha Kadin dalam Rapimnas yang berlangsung di Park Hyatt Jakarta, Senin (1/12/2025). Pernyataan ini mencerminkan komitmen pemerintah untuk menindak tegas segala bentuk pelanggaran yang merugikan negara dan pelaku usaha yang taat aturan.
Also Read
Purbaya menekankan bahwa jika pasar domestik terus-menerus dibanjiri oleh produk-produk asing ilegal, maka hal ini akan secara signifikan menghambat pertumbuhan dan perkembangan bisnis lokal. Kondisi ini akan menyebabkan para pebisnis di dalam negeri kesulitan untuk mendapatkan keuntungan yang layak dan mengembangkan usaha mereka secara berkelanjutan.
"Kalau domestic demand-nya dikuasai asing, buat apa? Yang untung ya pengusaha asing. Jadi langkah saya adalah menjaga border kita dari barang-barang ilegal," sambungnya. Pernyataan ini menggarisbawahi pentingnya menjaga kedaulatan ekonomi negara dan melindungi kepentingan para pelaku usaha lokal dari persaingan yang tidak sehat.
Purbaya meyakini bahwa sektor swasta memiliki peran yang sangat besar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang impresif di masa depan. Ia kemudian membandingkan pertumbuhan ekonomi pada era pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Presiden Joko Widodo (Jokowi), yang masing-masing memiliki paradigma yang berbeda dalam membangun ekonomi.
Menurut Purbaya, mesin pertumbuhan ekonomi pada era Presiden SBY adalah para pelaku usaha. Kebijakan-kebijakan yang mendukung pengembangan sektor swasta berhasil menciptakan pertumbuhan ekonomi yang mencapai rata-rata 6 persen per tahun. Sementara itu, pada era Presiden Jokowi, mesin ekonomi digerakkan oleh pemerintah melalui pembangunan infrastruktur secara masif. Meskipun demikian, pertumbuhan ekonomi yang dicapai selama masa kepemimpinan Presiden Jokowi berada di angka rata-rata 5 persen.
Purbaya menggarisbawahi bahwa keberhasilan pemberantasan barang ilegal akan berdampak positif terhadap peningkatan pendapatan negara melalui sektor pajak. Ia berharap para pengusaha dapat memahami bahwa pembayaran pajak merupakan kewajiban yang harus dipenuhi sebagai bentuk kontribusi terhadap pembangunan nasional. Dengan demikian, sinergi antara pemerintah dan pelaku usaha dapat menciptakan ekosistem ekonomi yang sehat dan berkelanjutan.
Pernyataan Purbaya ini juga menjadi pesan yang jelas bagi para pelaku usaha yang selama ini mungkin masih enggan atau lalai dalam membayar pajak. Pemerintah akan terus meningkatkan pengawasan dan penegakan hukum untuk memastikan bahwa semua pelaku usaha mematuhi peraturan perpajakan yang berlaku. Dengan demikian, diharapkan kesadaran dan kepatuhan pajak di kalangan pengusaha akan semakin meningkat.
Selain itu, Purbaya juga menyinggung mengenai pentingnya menjaga stabilitas nilai tukar rupiah. Ia mengatakan bahwa pemerintah akan terus berupaya menjaga nilai tukar rupiah agar tetap stabil dan tidak bergejolak secara signifikan. Stabilitas nilai tukar rupiah sangat penting bagi kepastian usaha dan investasi, terutama bagi para pelaku usaha yang memiliki transaksi dalam mata uang asing.
Purbaya juga mengajak para pengusaha untuk terus berinovasi dan meningkatkan daya saing produk-produk mereka. Ia mengatakan bahwa pemerintah akan terus memberikan dukungan dan fasilitas bagi para pelaku usaha yang ingin mengembangkan produk-produk berkualitas dan berdaya saing tinggi. Dengan demikian, diharapkan produk-produk Indonesia dapat bersaing di pasar global dan meningkatkan ekspor nasional.
Purbaya juga menekankan pentingnya peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM). Ia mengatakan bahwa pemerintah akan terus berupaya meningkatkan kualitas pendidikan dan pelatihan vokasi untuk menghasilkan tenaga kerja yang kompeten dan siap kerja. Ketersediaan SDM yang berkualitas akan menjadi modal penting bagi pengembangan industri dan perekonomian nasional.
Purbaya juga menyampaikan apresiasi kepada para pengusaha yang telah berkontribusi dalam menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Ia mengatakan bahwa pemerintah akan terus menjalin komunikasi dan dialog yang konstruktif dengan para pengusaha untuk mencari solusi atas berbagai permasalahan yang dihadapi oleh dunia usaha. Dengan demikian, diharapkan iklim usaha di Indonesia akan semakin kondusif dan menarik bagi investasi.
Purbaya juga mengingatkan para pengusaha untuk senantiasa menjaga etika bisnis dan menjalankan usaha secara bertanggung jawab. Ia mengatakan bahwa pemerintah tidak akan mentolerir praktik-praktik bisnis yang curang dan merugikan masyarakat. Oleh karena itu, ia mengajak para pengusaha untuk menjalankan usaha secara transparan, akuntabel, dan berintegritas.
Purbaya juga mengajak para pengusaha untuk berpartisipasi aktif dalam program-program pemerintah yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Ia mengatakan bahwa pemerintah membutuhkan dukungan dan partisipasi dari semua pihak, termasuk para pengusaha, untuk mencapai tujuan pembangunan nasional. Dengan demikian, diharapkan Indonesia dapat menjadi negara yang maju, adil, dan makmur.
Purbaya juga menyampaikan optimisme bahwa perekonomian Indonesia akan terus tumbuh dan berkembang di masa depan. Ia mengatakan bahwa Indonesia memiliki potensi yang sangat besar untuk menjadi negara maju dan sejahtera. Oleh karena itu, ia mengajak seluruh masyarakat, termasuk para pengusaha, untuk bersama-sama membangun Indonesia yang lebih baik.
Dengan berbagai upaya yang dilakukan oleh pemerintah dan dukungan dari seluruh elemen masyarakat, diharapkan perekonomian Indonesia akan semakin kuat dan berdaya saing. Pemberantasan barang ilegal, peningkatan kepatuhan pajak, stabilitas nilai tukar rupiah, peningkatan kualitas SDM, dan etika bisnis yang baik merupakan faktor-faktor penting yang akan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif.
Purbaya berharap bahwa sinergi antara pemerintah dan pelaku usaha akan terus terjalin dengan baik. Ia meyakini bahwa dengan kerja sama yang solid, Indonesia dapat mencapai cita-cita menjadi negara yang maju, adil, dan makmur. Pemerintah akan terus berupaya menciptakan iklim usaha yang kondusif dan memberikan dukungan yang dibutuhkan oleh para pelaku usaha untuk mengembangkan bisnis mereka. Dengan demikian, diharapkan sektor swasta dapat menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi yang kuat dan berkelanjutan.













