Sektor Pertanian Jadi Tulang Punggung Ekonomi Nasional, Nilai Tambahnya Rp410,4 Triliun

Media Nganjuk

Sektor Pertanian Jadi Tulang Punggung Ekonomi Nasional, Nilai Tambahnya Rp410,4 Triliun

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa sektor pertanian kembali membuktikan diri sebagai pilar utama penopang ekonomi nasional. Kontribusi sektor ini terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) berada di urutan kedua terbesar setelah industri pengolahan, menggarisbawahi peran vitalnya dalam menjaga stabilitas dan pertumbuhan ekonomi Indonesia di tengah gejolak global.

Pernyataan ini disampaikan Mentan Amran berdasarkan data terkini dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang menunjukkan pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,12% secara year-on-year dan 4,04% secara quarter-to-quarter. Sektor pertanian memberikan kontribusi signifikan sebesar 13,83% terhadap PDB, sebuah angka yang mengukuhkan posisinya sebagai salah satu mesin penggerak utama perekonomian.

"Di tengah ketidakpastian global yang terus berlanjut, sektor pertanian tampil sebagai tulang punggung ekonomi nasional," ujar Mentan Amran dalam keterangan resminya. Pernyataan ini tidak hanya mencerminkan optimisme, tetapi juga pengakuan atas kerja keras para petani, pelaku agribisnis, dan seluruh pihak yang terlibat dalam memajukan sektor pertanian.

Lebih lanjut, data BPS menunjukkan bahwa Lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan mencatatkan pertumbuhan tertinggi di triwulan II-2025, yaitu sebesar 13,53%. Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan pada triwulan sebelumnya yang hanya mencapai 9,74%. Peningkatan ini menunjukkan adanya akselerasi positif dalam aktivitas produksi di sektor pertanian, yang berdampak langsung pada peningkatan nilai tambah.

Nilai tambah sektor pertanian mengalami lonjakan signifikan, dari Rp361,5 triliun pada triwulan I menjadi Rp410,4 triliun pada triwulan II-2025. Kenaikan ini mencerminkan peningkatan produktivitas, efisiensi, dan nilai jual produk pertanian. Dengan kata lain, sektor pertanian tidak hanya mampu menghasilkan lebih banyak, tetapi juga mampu meningkatkan kualitas dan daya saing produknya.

Keberhasilan sektor pertanian dalam menopang ekonomi nasional tidak lepas dari berbagai faktor, antara lain:

  1. Kebijakan Pemerintah yang Pro-Pertanian: Pemerintah, di bawah arahan Presiden Prabowo Subianto, menunjukkan komitmen kuat terhadap kemandirian pangan, keberpihakan kepada petani, dan implementasi kebijakan yang berdampak langsung di lapangan. Kebijakan-kebijakan ini memberikan insentif, dukungan, dan perlindungan bagi petani, sehingga mereka dapat meningkatkan produktivitas dan kesejahteraannya.

  2. Peningkatan Produktivitas dan Efisiensi: Adopsi teknologi pertanian modern, penggunaan bibit unggul, penerapan praktik pertanian yang baik, dan peningkatan akses terhadap pupuk dan pestisida berkualitas telah berkontribusi pada peningkatan produktivitas dan efisiensi di sektor pertanian.

  3. Diversifikasi Produk Pertanian: Pengembangan produk-produk pertanian bernilai tambah, seperti produk olahan, produk organik, dan produk dengan sertifikasi khusus, telah meningkatkan daya saing dan nilai jual produk pertanian di pasar domestik maupun internasional.

  4. Pengembangan Infrastruktur Pertanian: Pembangunan dan perbaikan infrastruktur pertanian, seperti irigasi, jalan pertanian, dan fasilitas penyimpanan, telah meningkatkan akses petani terhadap sumber daya dan pasar, serta mengurangi biaya produksi dan transportasi.

  5. Peningkatan Akses Pembiayaan: Pemerintah dan lembaga keuangan telah berupaya meningkatkan akses petani terhadap pembiayaan, baik melalui kredit usaha rakyat (KUR) maupun program-program pembiayaan lainnya. Hal ini memungkinkan petani untuk melakukan investasi, meningkatkan skala usaha, dan mengadopsi teknologi pertanian modern.

  6. Penguatan Kelembagaan Petani: Pembentukan dan penguatan kelembagaan petani, seperti kelompok tani, koperasi, dan asosiasi petani, telah meningkatkan posisi tawar petani, memfasilitasi akses terhadap informasi dan teknologi, serta memperkuat jaringan pemasaran.

  7. Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia: Program pelatihan dan pendampingan bagi petani telah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mereka dalam mengelola usaha pertanian secara profesional dan berkelanjutan.

  8. Adaptasi Terhadap Perubahan Iklim: Upaya adaptasi terhadap perubahan iklim, seperti pengembangan varietas tanaman tahan kekeringan dan banjir, penerapan sistem irigasi hemat air, dan pengelolaan lahan yang berkelanjutan, telah membantu petani untuk mengurangi risiko gagal panen dan meningkatkan ketahanan terhadap perubahan iklim.

  9. Pemanfaatan Teknologi Digital: Pemanfaatan teknologi digital, seperti aplikasi pertanian, platform e-commerce, dan sistem informasi pertanian, telah meningkatkan akses petani terhadap informasi pasar, teknologi pertanian, dan layanan keuangan.

  10. Dukungan Riset dan Pengembangan: Investasi dalam riset dan pengembangan pertanian telah menghasilkan inovasi-inovasi baru yang meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan daya saing sektor pertanian.

Presiden Prabowo Subianto dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Kepresidenan juga menyampaikan apresiasi atas kinerja sektor pertanian. Beliau menegaskan bahwa produksi pangan nasional saat ini berada dalam kondisi aman dan kuat. Bahkan, cadangan pangan pemerintah tercatat sebagai yang tertinggi sepanjang sejarah. Hal ini menunjukkan bahwa upaya pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan nasional telah membuahkan hasil yang signifikan.

Ke depan, pemerintah berkomitmen untuk terus meningkatkan kinerja sektor pertanian melalui berbagai program dan kebijakan strategis, antara lain:

  1. Peningkatan Produksi dan Produktivitas: Pemerintah akan terus mendorong peningkatan produksi dan produktivitas pertanian melalui intensifikasi, ekstensifikasi, dan diversifikasi pertanian.

  2. Penguatan Ketahanan Pangan: Pemerintah akan memperkuat ketahanan pangan nasional melalui peningkatan produksi pangan lokal, diversifikasi sumber pangan, dan pengelolaan cadangan pangan yang efektif.

  3. Peningkatan Kesejahteraan Petani: Pemerintah akan meningkatkan kesejahteraan petani melalui peningkatan pendapatan, akses terhadap layanan kesehatan dan pendidikan, serta perlindungan sosial.

  4. Pengembangan Pertanian Berkelanjutan: Pemerintah akan mengembangkan pertanian berkelanjutan yang ramah lingkungan, efisien dalam penggunaan sumber daya, dan beradaptasi terhadap perubahan iklim.

  5. Peningkatan Daya Saing: Pemerintah akan meningkatkan daya saing produk pertanian Indonesia di pasar global melalui peningkatan kualitas, standardisasi, dan promosi produk.

  6. Pengembangan Infrastruktur Pertanian: Pemerintah akan terus mengembangkan infrastruktur pertanian, seperti irigasi, jalan pertanian, dan fasilitas penyimpanan, untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas sektor pertanian.

  7. Peningkatan Akses Pembiayaan: Pemerintah akan terus meningkatkan akses petani terhadap pembiayaan melalui program-program kredit dan subsidi.

  8. Penguatan Kelembagaan Petani: Pemerintah akan terus memperkuat kelembagaan petani melalui pelatihan, pendampingan, dan fasilitasi akses terhadap informasi dan teknologi.

  9. Pemanfaatan Teknologi Digital: Pemerintah akan terus mendorong pemanfaatan teknologi digital di sektor pertanian untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan akses pasar.

  10. Pengembangan Sumber Daya Manusia: Pemerintah akan terus mengembangkan sumber daya manusia di sektor pertanian melalui program pendidikan, pelatihan, dan pendampingan.

Dengan komitmen yang kuat dari pemerintah, dukungan dari seluruh pihak terkait, dan kerja keras para petani, sektor pertanian diharapkan dapat terus menjadi tulang punggung ekonomi nasional, memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi, ketahanan pangan, dan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Sektor pertanian bukan hanya sekadar penghasil pangan, tetapi juga merupakan sumber kehidupan, budaya, dan identitas bangsa. Oleh karena itu, memajukan sektor pertanian berarti memajukan Indonesia secara keseluruhan. Pertanian yang kuat adalah fondasi bagi Indonesia yang makmur dan berdaulat.

Sektor Pertanian Jadi Tulang Punggung Ekonomi Nasional, Nilai Tambahnya Rp410,4 Triliun

Popular Post

Biodata

Profil Biodata Bidan Rita yang Viral Lengkap dengan Fakta Menariknya – Lagi Trending

MediaNganjuk.com – Jagat maya kembali dihebohkan dengan kemunculan sosok yang dikenal sebagai Bidan Rita. Dalam waktu singkat, namanya menjadi perbincangan ...

Biodata

Profil Biodata Bu Guru Salsa Lengkap: Umur, Asal, dan Nama Suami – Kisah Inspiratif yang Sedang Trending

Profil Biodata Bu Guru Salsa Lengkap, Umur, Asal dan Nama Suami Hidup seringkali menghadirkan tantangan tak terduga yang menguji kekuatan ...

Ada-ada Saja, Perempuan Ini Dirantai Pacarnya di Tempat Tidur agar Tak Selingkuh

Berita

Ada-ada Saja, Perempuan Ini Dirantai Pacarnya di Tempat Tidur agar Tak Selingkuh

Kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dengan tingkat keekstreman yang mencengangkan mengguncang Australia. Seorang perempuan bernama Broadie McGugan menjadi korban ...

Biodata

Profil Biodata Mister Aloy Lengkap, Agama, Nama Asli dan Fakta Menarik – Lagi Trending

Profil Biodata Mister Aloy Lengkap, Agama, Nama Asli dan Fakta Menarik **MediaNganjuk.com** – **Biodata Mister Aloy.** Bagi pengguna aktif TikTok ...

Berita

Superstar Knockout Digelar Besok, Sajikan 10 Laga Termasuk Duel El Rumi Vs Jefri Nichol

Jakarta, Indonesia – Pecinta olahraga adu jotos di Tanah Air bersiaplah! Ajang Superstar Knockout Vol.3: King of The Ring akan ...

Berita

Streaming Babak Akhir Nusantara Futsal League 2025, Eksklusif di VISION+.

Puncak kompetisi futsal paling bergengsi di Indonesia, Nusantara Futsal League (NFL) 2025, akan mencapai klimaksnya akhir pekan ini. Empat tim ...

Leave a Comment