Riwayat Pendidikan WR Supratman, Pencipta Lagu Indonesia Raya di Kongres Pemuda 1928

Media Nganjuk

Riwayat Pendidikan WR Supratman, Pencipta Lagu Indonesia Raya di Kongres Pemuda 1928

Wage Rudolf Supratman, atau yang lebih dikenal sebagai WR Supratman, adalah figur sentral dalam sejarah Indonesia, terutama karena kontribusinya yang monumental sebagai pencipta lagu kebangsaan "Indonesia Raya." Lebih dari sekadar seorang komposer, WR Supratman adalah simbol semangat persatuan dan perjuangan kemerdekaan Indonesia. Dalam momentum peringatan Hari Sumpah Pemuda, adalah penting untuk menelusuri jejak pendidikan dan intelektualnya, yang membentuk landasan bagi karya-karya dan pemikirannya. Riwayat pendidikannya tidak hanya mencerminkan perjalanan seorang individu, tetapi juga potret sistem pendidikan pada masa kolonial, serta aspirasi bangsa Indonesia untuk meraih kemajuan melalui pendidikan.

Lahir di Jatinegara pada tanggal 9 Maret 1903, WR Supratman tumbuh dalam lingkungan yang memberikan perhatian pada pendidikan. Pendidikan formal pertamanya dimulai pada tahun 1907 di Frobelschool, sebuah lembaga pendidikan setara dengan taman kanak-kanak pada masa kini. Frobelschool, yang menekankan pada pendekatan bermain sambil belajar, memberikan fondasi awal bagi perkembangan kognitif dan sosial WR Supratman. Pengalaman di Frobelschool ini menjadi langkah awal dalam perjalanan intelektualnya, membuka pintu menuju dunia pengetahuan dan pemahaman yang lebih luas.

Setelah beberapa waktu tinggal di Jakarta, WR Supratman kemudian pindah ke Makassar dan tinggal bersama kakaknya, Ny. Rukiyem. Perpindahan ini membawa perubahan signifikan dalam perjalanan pendidikannya. Di Makassar, ia melanjutkan pendidikannya di Tweede Inlandscheschool (Sekolah Angka Dua), sebuah sekolah yang diperuntukkan bagi anak-anak pribumi pada masa itu. Tweede Inlandscheschool menawarkan kurikulum yang lebih formal dan terstruktur dibandingkan dengan Frobelschool, dengan fokus pada mata pelajaran dasar seperti membaca, menulis, dan berhitung.

WR Supratman menunjukkan ketekunan dan kecerdasan dalam studinya di Tweede Inlandscheschool. Ia berhasil menyelesaikan pendidikannya di sekolah ini pada tahun 1917, sebuah pencapaian yang membuktikan dedikasinya terhadap ilmu pengetahuan. Lulus dari Tweede Inlandscheschool membuka kesempatan baginya untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

Dua tahun setelah lulus dari Tweede Inlandscheschool, pada tahun 1919, WR Supratman mengikuti dan berhasil menuntaskan ujian Klein Ambtenaar Examen (KAE). KAE adalah ujian yang diperuntukkan bagi calon pegawai pemerintahan tingkat rendah pada masa kolonial Belanda. Ujian ini menguji kemampuan dasar dalam bidang administrasi, hukum, dan pengetahuan umum. Keberhasilan WR Supratman dalam menyelesaikan KAE menunjukkan bahwa ia memiliki kemampuan intelektual dan keterampilan yang memadai untuk bekerja di sektor pemerintahan.

Meskipun berhasil lulus KAE, WR Supratman tidak lantas memilih untuk berkarir sebagai pegawai pemerintahan. Jiwanya lebih terpanggil untuk berkontribusi dalam bidang seni dan budaya, khususnya melalui musik. Kecintaannya pada musik telah tumbuh sejak usia muda, dan ia terus mengembangkan bakatnya secara otodidak. Ia belajar bermain biola dan menciptakan lagu-lagu yang membangkitkan semangat nasionalisme.

Keputusan WR Supratman untuk tidak berkarir di pemerintahan, meskipun memiliki kualifikasi yang memadai, menunjukkan bahwa ia memiliki visi yang lebih besar untuk bangsa Indonesia. Ia menyadari bahwa seni dan budaya dapat menjadi alat yang ampuh untuk membangkitkan kesadaran nasional dan memperkuat persatuan bangsa. Melalui musik, ia ingin menyampaikan pesan-pesan perjuangan dan kemerdekaan kepada seluruh rakyat Indonesia.

WR Supratman terus mengembangkan kemampuan musiknya secara otodidak. Ia belajar dari berbagai sumber, termasuk buku-buku musik dan musisi-musisi yang lebih berpengalaman. Ia juga aktif terlibat dalam berbagai kegiatan seni dan budaya, seperti bermain musik di orkestra dan mengikuti kompetisi musik. Pengalaman-pengalaman ini semakin mengasah kemampuan musiknya dan memperluas wawasannya tentang dunia seni.

Pada tahun 1924, WR Supratman menciptakan lagu "Indonesia Raya," yang kemudian menjadi lagu kebangsaan Indonesia. Lagu ini pertama kali diperkenalkan pada Kongres Pemuda II yang berlangsung pada tanggal 28 Oktober 1928 di Jakarta. "Indonesia Raya" langsung membangkitkan semangat persatuan dan nasionalisme di kalangan pemuda Indonesia. Lagu ini menjadi simbol perjuangan kemerdekaan Indonesia dan terus dinyanyikan dalam berbagai acara kenegaraan dan kebangsaan hingga saat ini.

Lagu "Indonesia Raya" adalah puncak dari perjalanan intelektual dan artistik WR Supratman. Lagu ini tidak hanya mencerminkan kemampuan musiknya yang luar biasa, tetapi juga pemahaman mendalamnya tentang sejarah, budaya, dan aspirasi bangsa Indonesia. "Indonesia Raya" adalah karya monumental yang akan terus dikenang dan dihormati oleh seluruh rakyat Indonesia.

Riwayat pendidikan WR Supratman, meskipun tidak terlalu formal dan tinggi, memiliki peran penting dalam membentuk dirinya sebagai seorang tokoh nasional. Pendidikan formal yang ia peroleh di Frobelschool dan Tweede Inlandscheschool memberikan fondasi dasar bagi perkembangan intelektualnya. Keberhasilannya dalam menyelesaikan KAE menunjukkan bahwa ia memiliki kemampuan yang memadai untuk berkarir di pemerintahan. Namun, yang lebih penting adalah pendidikan informal yang ia peroleh melalui belajar mandiri dan terlibat dalam berbagai kegiatan seni dan budaya. Pendidikan informal inilah yang membentuk dirinya sebagai seorang musisi dan komposer yang handal, serta membekalinya dengan pemahaman yang mendalam tentang bangsa dan negaranya.

WR Supratman adalah contoh nyata bahwa pendidikan tidak hanya terbatas pada pendidikan formal di sekolah. Pendidikan juga dapat diperoleh melalui belajar mandiri, berinteraksi dengan lingkungan, dan terlibat dalam berbagai kegiatan positif. Semangat belajar dan mengembangkan diri sepanjang hayat adalah kunci untuk mencapai kesuksesan dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat.

Dalam momentum peringatan Hari Sumpah Pemuda, mari kita teladani semangat WR Supratman dalam mencintai tanah air, mengembangkan diri, dan berkontribusi bagi bangsa dan negara. Mari kita jadikan pendidikan sebagai sarana untuk mencapai kemajuan dan kesejahteraan bersama.

Riwayat Pendidikan WR Supratman, Pencipta Lagu Indonesia Raya di Kongres Pemuda 1928

Popular Post

Biodata

Profil Biodata Bidan Rita yang Viral Lengkap dengan Fakta Menariknya – Lagi Trending

MediaNganjuk.com – Jagat maya kembali dihebohkan dengan kemunculan sosok yang dikenal sebagai Bidan Rita. Dalam waktu singkat, namanya menjadi perbincangan ...

Biodata

Profil Biodata Bu Guru Salsa Lengkap: Umur, Asal, dan Nama Suami – Kisah Inspiratif yang Sedang Trending

Profil Biodata Bu Guru Salsa Lengkap, Umur, Asal dan Nama Suami Hidup seringkali menghadirkan tantangan tak terduga yang menguji kekuatan ...

Biodata

Profil Biodata Mister Aloy Lengkap, Agama, Nama Asli dan Fakta Menarik – Lagi Trending

Profil Biodata Mister Aloy Lengkap, Agama, Nama Asli dan Fakta Menarik **MediaNganjuk.com** – **Biodata Mister Aloy.** Bagi pengguna aktif TikTok ...

Ada-ada Saja, Perempuan Ini Dirantai Pacarnya di Tempat Tidur agar Tak Selingkuh

Berita

Ada-ada Saja, Perempuan Ini Dirantai Pacarnya di Tempat Tidur agar Tak Selingkuh

Kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dengan tingkat keekstreman yang mencengangkan mengguncang Australia. Seorang perempuan bernama Broadie McGugan menjadi korban ...

Berita

Saham DADA Berpeluang Tembus Rp230.000, Didorong Kabar Mega Akuisisi Vanguard

Saham PT Dada Indonesia Tbk (DADA) tengah menjadi primadona di pasar modal Indonesia, memicu spekulasi dan harapan baru di kalangan ...

Berita

Superstar Knockout Digelar Besok, Sajikan 10 Laga Termasuk Duel El Rumi Vs Jefri Nichol

Jakarta, Indonesia – Pecinta olahraga adu jotos di Tanah Air bersiaplah! Ajang Superstar Knockout Vol.3: King of The Ring akan ...

Leave a Comment