Juara kelas ringan super IBF, Richardson Hitchins, belum menyerah dalam upayanya untuk melawan Teofimo Lopez. Richardson Hitchins yang memiliki rekor (20-0, 8 KO) menantang Teofimo Lopez, mengatakan ia ingin melawannya berikutnya, lalu Devin Haney.
Ada sedikit kesan putus asa dalam seruan Richardson Hitchins. Ia tidak bisa bertahan di kelas ringan super 63,5 kilogram lebih lama lagi karena ukuran tubuhnya yang besar, dan ia memiliki pesaing yang mengincarnya yang akan mengakhiri masa kejayaannya yang singkat sebagai juara IBF.
Dalam permohonannya yang putus asa, Hitchins berkata, "Kirim kontraknya." Kenyataan yang menyedihkan adalah, juara kelas welter ringan WBO, Teofimo dan Haney, berada di luar jangkauan popularitasnya. Hal itu tidak akan berubah karena Richardson tidak memiliki gaya bertarung yang menghibur untuk membuat salah satu dari keduanya bergulat.
Also Read
Petarung yang Seharusnya Dihadapi Richardson Hitchins: Ernesto Mercado, Alberto Puello, Gary Antuanne Russell, Subriel Matias, Jamaine Ortiz, Lindolfo Delgado, Shakhm Giyasov. Mercado (17-0, 16 KO) berulang kali menantang Hitchins untuk memperebutkan gelar juara dunia dan diabaikannya, sama seperti Matias.
Dengan kekuatan, ketangguhan, dan silsilah amatir Mercado, itu adalah kekalahan telak bagi Hitchins. Tidak mengherankan jika ia tidak ingin berurusan dengan Ernesto. Persepsi penggemar tentang Richardson Hitchins adalah ia hanya fokus pada pertarungan yang memperebutkan uang dan tidak ingin berurusan dengan petarung yang berisiko dan berbakat di kelas 63,5 kilogram.
Hitchins tidak berusaha meningkatkan popularitasnya terlebih dahulu dengan membuktikan diri dengan melawan petarung kelas A seperti Mercado, Puello, Portiz, dan Delgado. Dia juga tidak menunjukkan ambisi untuk melawan petinju kelas atas seperti Giyasov. Hitchins, petinju kelahiran Brooklyn, New York, sangat berbobot untuk divisi 63,5 kg, dan seharusnya sudah bertarung di kelas welter sejak lama.
Analisis Mendalam Tantangan Hitchins dan Lanskap Kelas Ringan Super
Richardson Hitchins, sang juara kelas ringan super IBF yang tak terkalahkan, tengah berada di persimpangan jalan kariernya. Kemenangannya memang belum ternoda oleh kekalahan, namun performanya di atas ring belum sepenuhnya meyakinkan para kritikus dan penggemar tinju. Dengan rekor 20 kemenangan tanpa kekalahan dan 8 KO, Hitchins memiliki catatan yang solid, tetapi gaya bertarungnya seringkali dianggap kurang menghibur dan kurang agresif. Hal ini menjadi masalah ketika ia berupaya untuk menarik perhatian para petinju papan atas seperti Teofimo Lopez dan Devin Haney, yang memiliki daya tarik bintang yang jauh lebih besar.
Keinginan Hitchins untuk menghadapi Lopez dan Haney bukanlah hal yang aneh. Kedua petinju tersebut merupakan nama-nama besar dalam dunia tinju, dan kemenangan atas salah satu dari mereka akan secara instan mengangkat status Hitchins dan membuka pintu untuk pertarungan yang lebih menguntungkan. Namun, kenyataannya adalah Hitchins saat ini tidak memiliki daya tarik yang cukup untuk memaksa Lopez atau Haney untuk naik ring dengannya.
Lopez, sang juara kelas welter ringan WBO, baru-baru ini meraih kemenangan meyakinkan atas Jamaine Ortiz dan tampaknya mengincar pertarungan yang lebih besar melawan nama-nama seperti Terence Crawford atau Errol Spence Jr. Haney, di sisi lain, baru saja naik ke kelas welter ringan setelah kehilangan gelar kelas ringan tak terbantahkan. Ia juga mencari lawan yang signifikan untuk membangun reputasinya di divisi barunya.
Hitchins, dengan gaya bertarungnya yang lebih teknis dan kurang eksplosif, tidak cocok dengan kriteria lawan yang dicari oleh Lopez atau Haney. Selain itu, Hitchins belum menghadapi lawan yang cukup tangguh untuk membuktikan bahwa ia pantas mendapatkan kesempatan melawan petinju elite.
Realitas Pahit dan Pilihan Sulit Hitchins
Situasi yang dihadapi Hitchins adalah realitas pahit yang sering dihadapi oleh para petinju yang berada di bawah radar. Untuk mencapai puncak, seorang petinju tidak hanya harus memiliki bakat dan kemampuan, tetapi juga harus memiliki daya tarik dan kemampuan untuk menghasilkan pendapatan. Hitchins, sayangnya, saat ini kekurangan faktor-faktor tersebut.
Salah satu masalah utama Hitchins adalah kurangnya daya tarik hiburan. Gaya bertarungnya yang lebih berhati-hati dan kalkulatif tidak selalu menarik bagi para penggemar yang menginginkan aksi tanpa henti dan KO yang spektakuler. Selain itu, Hitchins belum mampu membangun basis penggemar yang kuat atau menciptakan narasi yang menarik di sekitar kariernya.
Sebagai akibatnya, Hitchins seringkali diabaikan oleh para promotor dan jaringan televisi yang lebih memilih untuk berinvestasi pada petinju yang memiliki potensi untuk menghasilkan lebih banyak uang. Hal ini membuat Hitchins sulit untuk mendapatkan pertarungan melawan lawan yang berkualitas dan meningkatkan popularitasnya.
Alternatif yang Lebih Realistis dan Langkah Selanjutnya untuk Hitchins
Alih-alih mengejar pertarungan yang tidak mungkin melawan Lopez atau Haney, Hitchins mungkin lebih baik fokus pada membangun reputasinya dan membuktikan dirinya melawan lawan yang lebih realistis. Ada beberapa petinju di kelas ringan super yang akan memberikan ujian yang signifikan bagi Hitchins dan membantunya meningkatkan profilnya.
Nama-nama seperti Ernesto Mercado, Alberto Puello, Gary Antuanne Russell, Subriel Matias, Jamaine Ortiz, Lindolfo Delgado, dan Shakhm Giyasov semuanya merupakan petinju yang berbakat dan berpotensi menjadi lawan yang menarik bagi Hitchins. Pertarungan melawan salah satu dari mereka akan memberikan kesempatan bagi Hitchins untuk menunjukkan kemampuannya, meningkatkan popularitasnya, dan membuktikan bahwa ia pantas mendapatkan kesempatan melawan petinju elite.
Salah satu pertarungan yang paling menarik adalah melawan Ernesto Mercado. Mercado adalah petinju yang agresif dan kuat dengan rekor 17 kemenangan tanpa kekalahan dan 16 KO. Ia telah berulang kali menantang Hitchins untuk memperebutkan gelar juara dunia IBF, tetapi Hitchins belum bersedia untuk menerima tantangan tersebut.
Pertarungan melawan Mercado akan menjadi ujian berat bagi Hitchins, tetapi juga akan menjadi kesempatan besar untuk menunjukkan ketangguhan dan kemampuannya untuk mengatasi lawan yang berbahaya. Kemenangan atas Mercado akan mengirimkan pesan yang jelas kepada seluruh divisi kelas ringan super bahwa Hitchins adalah kekuatan yang harus diperhitungkan.
Selain itu, Hitchins juga perlu mempertimbangkan untuk naik ke kelas welter. Hitchins secara fisik terlalu besar untuk kelas ringan super, dan ia seringkali kesulitan untuk menurunkan berat badan. Naik ke kelas welter akan memungkinkan Hitchins untuk bertarung pada berat badan alaminya dan mungkin meningkatkan performanya di atas ring.
Pada akhirnya, keputusan tentang langkah selanjutnya dalam kariernya ada di tangan Hitchins. Namun, jika ia benar-benar ingin mencapai puncak, ia perlu membuat pilihan yang cerdas dan realistis. Mengejar pertarungan yang tidak mungkin melawan Lopez atau Haney mungkin tampak menarik, tetapi fokus pada membangun reputasinya dan membuktikan dirinya melawan lawan yang lebih realistis mungkin merupakan jalan yang lebih baik menuju kesuksesan.
Hitchins memiliki bakat dan potensi untuk menjadi juara dunia yang hebat. Namun, ia perlu membuat penyesuaian dan mengambil risiko untuk mencapai tujuannya. Waktu terus berjalan, dan Hitchins perlu memanfaatkan setiap kesempatan untuk membuktikan dirinya dan naik ke puncak dunia tinju.










