Kamis, 4 September 2025, Republika Online menyajikan berbagai berita menarik dari berbagai bidang. Mulai dari tuntutan mahasiswa, persiapan relawan kemanusiaan, hingga dinamika internal kepolisian dan isu reformasi di DPR, mari kita simak rangkuman berita selengkapnya:
1. BEM UI Tuntut Pembentukan Tim Investigasi
Ketua BEM Universitas Indonesia (UI), Agus Setiawan, dengan lantang menyuarakan tuntutan agar DPR segera membentuk tim investigasi. Tuntutan ini muncul sebagai respons atas kerusuhan yang terjadi beberapa waktu lalu. Agus, dalam pernyataannya, menekankan pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam penanganan kasus ini. Ia berharap tim investigasi yang dibentuk dapat bekerja secara independen dan mengungkap fakta-fakta yang sebenarnya terjadi di balik kerusuhan tersebut.
Also Read
Tuntutan BEM UI ini bukan tanpa alasan. Sebagai representasi suara mahasiswa, BEM UI merasa memiliki tanggung jawab moral untuk mengawal isu-isu penting yang berdampak pada masyarakat luas. Kerusuhan yang terjadi telah menimbulkan keresahan dan ketidakpastian di kalangan masyarakat. Oleh karena itu, BEM UI merasa perlu untuk mengambil sikap dan mendorong pihak-pihak terkait untuk bertindak secara cepat dan tepat.
Pembentukan tim investigasi ini diharapkan dapat menjadi langkah awal untuk menyelesaikan permasalahan ini secara komprehensif. Dengan adanya tim investigasi yang independen, diharapkan tidak ada pihak-pihak yang merasa dirugikan atau diuntungkan. Semua pihak akan diperlakukan secara adil dan proporsional sesuai dengan hukum yang berlaku.
Selain menuntut pembentukan tim investigasi, BEM UI juga menyerukan kepada seluruh elemen masyarakat untuk tetap tenang dan menjaga kondusifitas. Mahasiswa sebagai agen perubahan diharapkan dapat menjadi garda terdepan dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Jangan sampai kerusuhan yang terjadi justru memecah belah bangsa dan menimbulkan konflik yang berkepanjangan.
2. Jelang Keberangkatan ke Gaza, Relawan Global Sumud Flotilla Ikuti Pelatihan
Puluhan relawan dari berbagai negara yang tergabung dalam Global Sumud Flotilla tengah mempersiapkan diri untuk misi kemanusiaan menembus blokade Gaza. Sebagai bagian dari persiapan, para relawan mengikuti pelatihan non-kekerasan yang diadakan di Gedung General Union of Tunisian Worker, Tunisia. Pelatihan ini bertujuan untuk membekali para relawan dengan keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk menghadapi berbagai situasi yang mungkin terjadi selama misi berlangsung.
Misi kemanusiaan ini merupakan wujud solidaritas internasional terhadap rakyat Palestina yang telah lama hidup dalam blokade. Blokade yang diberlakukan oleh Israel telah menyebabkan berbagai kesulitan bagi rakyat Gaza, mulai dari kekurangan pasokan makanan dan obat-obatan hingga terbatasnya akses terhadap layanan kesehatan dan pendidikan.
Para relawan yang tergabung dalam Global Sumud Flotilla berasal dari berbagai latar belakang, mulai dari aktivis kemanusiaan, jurnalis, hingga tenaga medis. Mereka memiliki tekad yang sama untuk membantu rakyat Palestina dan menyuarakan keadilan bagi mereka.
Pelatihan non-kekerasan yang diikuti oleh para relawan mencakup berbagai materi, seperti teknik negosiasi, manajemen konflik, dan pertolongan pertama. Para relawan juga dilatih untuk menghadapi berbagai bentuk provokasi dan kekerasan yang mungkin mereka alami selama misi berlangsung.
Misi kemanusiaan Global Sumud Flotilla ini diharapkan dapat membawa bantuan yang sangat dibutuhkan oleh rakyat Gaza. Selain itu, misi ini juga diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat internasional tentang kondisi yang dialami oleh rakyat Palestina dan mendorong upaya-upaya untuk mengakhiri blokade Gaza.
3. Tangis Kompol Cosmas Usai Dipecat dari Polri
Suasana haru menyelimuti ruang sidang etik di Gedung TNCC Mabes Polri, Jakarta, saat Kompol Cosmas Kaju Gae, Komandan Batalyon Resimen IV Korps Brimob Polri, dinyatakan dipecat dari institusi kepolisian. Kompol Cosmas terlihat tidak dapat menahan air matanya saat berjalan meninggalkan ruang sidang.
Pemecatan Kompol Cosmas ini merupakan buntut dari kasus pelanggaran kode etik yang dilakukannya. Meskipun detail pelanggaran tersebut tidak diungkapkan secara rinci, namun keputusan pemecatan ini menunjukkan bahwa Polri tidak akan menoleransi segala bentuk pelanggaran yang dilakukan oleh anggotanya.
Kasus Kompol Cosmas ini menjadi pengingat bagi seluruh anggota Polri untuk selalu menjunjung tinggi kode etik dan profesionalisme dalam menjalankan tugas. Polri sebagai lembaga penegak hukum harus menjadi contoh yang baik bagi masyarakat. Setiap tindakan dan perilaku anggota Polri akan selalu menjadi sorotan publik.
Keputusan pemecatan Kompol Cosmas ini tentu menjadi pukulan berat bagi dirinya dan keluarganya. Namun, keputusan ini juga menunjukkan bahwa Polri berkomitmen untuk menjaga integritas dan kepercayaan masyarakat. Polri akan terus berupaya untuk membersihkan diri dari oknum-oknum yang mencoreng nama baik institusi.
4. Temui Mahasiswa, Dasco Sebut Bakal Ada Reformasi di DPR
Wakil Ketua DPR, Sufmi Dasco Ahmad, melakukan pertemuan dengan sejumlah mahasiswa untuk berdialog mengenai berbagai isu terkini. Dalam pertemuan tersebut, Dasco menyampaikan bahwa akan ada reformasi di DPR.
Dasco menjelaskan bahwa reformasi ini bertujuan untuk meningkatkan kinerja dan akuntabilitas DPR sebagai lembaga perwakilan rakyat. Ia juga menegaskan bahwa DPR akan terus berupaya untuk mendengarkan aspirasi masyarakat dan mewujudkannya dalam kebijakan-kebijakan yang dibuat.
Pernyataan Dasco ini disambut baik oleh para mahasiswa. Mereka berharap reformasi yang dilakukan oleh DPR dapat membawa perubahan positif bagi bangsa dan negara. Mahasiswa sebagai generasi muda memiliki peran penting dalam mengawal proses reformasi ini.
Reformasi di DPR menjadi isu yang krusial di tengah berbagai tantangan yang dihadapi oleh bangsa dan negara. Masyarakat berharap DPR dapat menjadi lembaga yang lebih transparan, akuntabel, dan responsif terhadap kebutuhan rakyat.
5. Baju Pink, Sapu Lidi, dan Suara Perempuan
Aliansi Perempuan Indonesia (API) menggelar aksi di depan gerbang DPR RI. Aksi ini dilakukan sebagai bentuk protes terhadap berbagai kebijakan yang dianggap tidak berpihak pada perempuan. Para peserta aksi mengenakan baju berwarna pink dan membawa sapu lidi sebagai simbol perlawanan terhadap ketidakadilan.
Aksi ini menarik perhatian banyak pihak. Baju pink dan sapu lidi menjadi simbol yang kuat untuk menyampaikan pesan tentang pentingnya peran perempuan dalam pembangunan bangsa. Suara perempuan harus didengar dan diperhatikan dalam setiap pengambilan keputusan.
Aksi API ini menunjukkan bahwa perempuan Indonesia memiliki kesadaran yang tinggi tentang hak-hak mereka. Mereka tidak akan tinggal diam ketika hak-hak mereka dilanggar. Mereka akan terus berjuang untuk mewujudkan kesetaraan gender dan keadilan sosial.
Demikianlah rangkuman berita dari Republika Online pada hari Kamis, 4 September 2025. Berita-berita ini mencerminkan berbagai isu penting yang sedang menjadi perhatian masyarakat. Semoga rangkuman ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi pembaca.















