
Halo para pembaca setia Republika Online! Hari ini, Rabu 6 Agustus 2025, kita punya rangkuman berita menarik seputar perkembangan ekonomi syariah di Indonesia. Dari sinergi untuk mendorong pertumbuhan, hingga kinerja positif perbankan syariah, yuk kita simak bersama!
1. Sinergi BI-Muhammadiyah Pacu Ekonomi Syariah:
Bank Indonesia (BI) dan Muhammadiyah semakin erat menjalin kerja sama untuk memajukan ekonomi syariah di Tanah Air. Kolaborasi ini diharapkan dapat mempercepat pertumbuhan sektor keuangan syariah, sekaligus memberikan dampak positif bagi masyarakat luas.
Also Read
Muhammadiyah, sebagai salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia, memiliki peran strategis dalam pengembangan ekonomi syariah. Dengan jaringan yang luas dan basis massa yang besar, Muhammadiyah dapat menjadi mitra yang efektif bagi BI dalam menyosialisasikan dan mengimplementasikan program-program ekonomi syariah.
Sinergi ini meliputi berbagai bidang, mulai dari edukasi dan literasi keuangan syariah, pengembangan produk dan layanan syariah, hingga pemberdayaan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) berbasis syariah. BI dan Muhammadiyah juga akan bekerja sama dalam mendorong inovasi di sektor keuangan syariah, termasuk pengembangan teknologi finansial (fintech) syariah.
Gubernur BI dalam keterangan persnya menyampaikan bahwa pihaknya sangat mengapresiasi dukungan Muhammadiyah dalam pengembangan ekonomi syariah di Indonesia. Beliau berharap, sinergi ini dapat terus ditingkatkan dan diperluas, sehingga memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat.
Sementara itu, Ketua Umum Muhammadiyah menyampaikan bahwa Muhammadiyah siap mendukung penuh upaya BI dalam memajukan ekonomi syariah. Beliau berharap, ekonomi syariah dapat menjadi pilar penting dalam pembangunan ekonomi nasional yang inklusif dan berkelanjutan.
2. BCA Syariah Fokus Perbesar Skala Bisnis, Belum Berencana IPO:
PT Bank BCA Syariah (BCA Syariah) saat ini masih fokus untuk memperbesar skala bisnisnya. Oleh karena itu, bank ini belum berencana untuk melakukan penawaran umum perdana saham (Initial Public Offering/IPO) dalam waktu dekat.
Direktur Utama BCA Syariah menjelaskan bahwa saat ini perseroan ingin memaksimalkan potensi pertumbuhan yang ada. "Kami masih melihat banyak peluang untuk mengembangkan bisnis BCA Syariah. Untuk saat ini, kami fokus untuk meningkatkan aset, pembiayaan, dan dana pihak ketiga (DPK)," ujarnya.
Meskipun demikian, beliau tidak menutup kemungkinan bahwa BCA Syariah akan melakukan IPO di masa depan. "IPO tetap menjadi salah satu opsi yang kami pertimbangkan. Namun, timing-nya harus tepat, dan kami harus benar-benar siap," tambahnya.
Saat ini, BCA Syariah terus berupaya meningkatkan kinerja keuangannya. Bank ini fokus pada pengembangan produk dan layanan yang inovatif, serta memperluas jaringan kantor dan layanan digital. BCA Syariah juga активно menggarap сегмент UMKM, yang dinilai memiliki potensi pertumbuhan yang besar.
3. Pembiayaan Sosial BSI Tembus Rp 57,9 Triliun, Zakat Hijau Jadi Andalan:
PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung pengembangan ekonomi sosial syariah. Hingga semester I tahun 2025, pembiayaan sosial yang disalurkan BSI telah mencapai Rp 57,9 triliun.
Direktur Utama BSI menjelaskan bahwa pembiayaan sosial ini disalurkan melalui berbagai program, seperti zakat, infak, sedekah, dan wakaf (ZISWAF). Selain itu, BSI juga активно mengembangkan program-program pemberdayaan masyarakat, seperti pelatihan keterampilan, bantuan modal usaha, dan pendampingan bisnis.
Salah satu inovasi terbaru BSI dalam bidang ekonomi sosial adalah program Zakat Hijau. Program ini bertujuan untuk mengoptimalkan pengelolaan zakat untuk mendukung pelestarian lingkungan. Zakat yang terkumpul akan digunakan untuk membiayai proyek-proyek ramah lingkungan, seperti penanaman pohon, pengelolaan sampah, dan pengembangan energi terbarukan.
BSI berharap, program Zakat Hijau ini dapat menjadi contoh bagi lembaga-lembaga keuangan syariah lainnya dalam mengintegrasikan aspek lingkungan dalam pengelolaan dana sosial. Dengan demikian, ekonomi syariah dapat memberikan kontribusi yang lebih besar bagi pembangunan yang berkelanjutan.
4. BCA Syariah Salurkan Pembiayaan Berkelanjutan Rp 3 Triliun:
Sebagai bentuk komitmen terhadap prinsip-prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG), BCA Syariah активно menyalurkan pembiayaan berkelanjutan. Hingga Juni 2025, total pembiayaan berkelanjutan yang telah disalurkan BCA Syariah mencapai Rp 3 triliun.
Direktur BCA Syariah menjelaskan bahwa pembiayaan berkelanjutan ini disalurkan kepada sektor-sektor yang memiliki dampak positif terhadap lingkungan dan sosial. Beberapa sektor yang menjadi fokus BCA Syariah antara lain energi terbarukan, pertanian berkelanjutan, dan UMKM yang ramah lingkungan.
BCA Syariah juga активно mengembangkan produk-produk pembiayaan yang inovatif dan berkelanjutan. Salah satunya adalah pembiayaan untuk proyek-proyek energi terbarukan, seperti pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dan pembangkit listrik tenaga বায়ু (PLTB). Selain itu, BCA Syariah juga menyediakan pembiayaan untuk UMKM yang bergerak di bidang pengolahan limbah dan daur ulang.
Dengan menyalurkan pembiayaan berkelanjutan, BCA Syariah berharap dapat memberikan kontribusi positif bagi pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif. BCA Syariah juga berkomitmen untuk terus meningkatkan портфель pembiayaan berkelanjutannya di masa depan.
5. Laba BCA Syariah Tumbuh Dua Digit, Digitalisasi dan CASA Jadi Andalan:
Kinerja keuangan BCA Syariah terus menunjukkan tren positif. Pada semester I tahun 2025, laba BCA Syariah berhasil tumbuh dua digit dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Pertumbuhan laba ini didorong oleh peningkatan pendapatan dari penyaluran pembiayaan dan pengelolaan dana pihak ketiga (DPK).
Direktur Utama BCA Syariah menjelaskan bahwa digitalisasi dan peningkatan dana murah (Current Account Saving Account/CASA) menjadi kunci keberhasilan BCA Syariah dalam meningkatkan kinerja keuangannya. BCA Syariah terus mengembangkan layanan digitalnya, seperti mobile banking dan internet banking, untuk memudahkan nasabah dalam bertransaksi.
Selain itu, BCA Syariah juga активно menggenjot penghimpunan dana murah melalui berbagai program dan promo menarik. Dengan meningkatkan CASA, BCA Syariah dapat menekan biaya dana (cost of fund) dan meningkatkan margin keuntungan.
BCA Syariah optimis dapat terus mempertahankan tren positif ini hingga akhir tahun 2025. Bank ini akan terus fokus pada pengembangan layanan digital, peningkatan CASA, dan penyaluran pembiayaan yang berkualitas. BCA Syariah juga berkomitmen untuk terus memberikan kontribusi positif bagi pengembangan ekonomi syariah di Indonesia.
Kesimpulan:
Itulah tadi rangkuman berita terkini seputar ekonomi syariah di Indonesia. Dari sinergi BI-Muhammadiyah, hingga kinerja positif perbankan syariah, semuanya menunjukkan bahwa sektor ini terus berkembang dan memiliki potensi yang besar untuk memberikan kontribusi bagi pembangunan ekonomi nasional.
Semoga informasi ini bermanfaat bagi Anda. Sampai jumpa di berita selanjutnya!
