JAKARTA – Kabar perceraian antara penyanyi ternama Raisa Andriana dan aktor Hamish Daud telah menjadi perbincangan hangat di kalangan publik dan media. Setelah beberapa waktu bungkam, Raisa akhirnya angkat bicara mengenai perpisahannya dengan Hamish Daud melalui pernyataan yang diunggah di akun media sosial pribadinya. Pernyataan tersebut memberikan sedikit titik terang mengenai alasan perpisahan serta bagaimana keduanya akan melanjutkan hidup, terutama dalam hal mengasuh putri semata wayang mereka, Zalina Raine Wyllie.
Raisa Andriana, yang dikenal dengan suara merdunya dan lagu-lagu hits yang selalu menjadi favorit banyak orang, sebelumnya dikabarkan telah mengajukan gugatan cerai terhadap Hamish Daud Wyllie di Pengadilan Agama Jakarta Selatan pada tanggal 22 Oktober 2025. Kabar ini tentu mengejutkan banyak pihak, mengingat pasangan ini dikenal harmonis dan seringkali membagikan momen-momen bahagia bersama di media sosial. Pernikahan yang telah berjalan selama delapan tahun tersebut tampaknya harus berakhir di meja perceraian.
Dalam pernyataannya, Raisa menyampaikan bahwa meskipun hubungan mereka sebagai suami istri telah berakhir, namun hubungan baik akan tetap dijaga, terutama demi kepentingan putri mereka, Zalina. Raisa menegaskan bahwa cinta mereka kepada Zalina tidak akan pernah berubah, dan mereka berdua berkomitmen untuk terus hadir sebagai orang tua yang bertanggung jawab dan memberikan lingkungan yang penuh kasih sayang bagi pertumbuhan Zalina.
Also Read
"Hubungan kami tetap baik, meski berubah," tulis Raisa dalam unggahannya di Instagram, Minggu (26/10/2025). "Yang tidak akan berubah adalah cinta kami kepada Zalina. Sudah menjadi tugas seumur hidup kami untuk menjaga dan merawat putri kami, dengan terus hadir bersama sebagai co-parents untuk memastikan dia bisa tumbuh dalam lingkungan yang penuh kasih sayang."
Pernyataan Raisa ini mengindikasikan bahwa ia dan Hamish Daud akan melakukan co-parenting, yaitu pola asuh anak yang dilakukan bersama-sama oleh kedua orang tua yang telah berpisah. Co-parenting menjadi pilihan yang semakin populer di kalangan pasangan yang bercerai, karena dianggap sebagai cara terbaik untuk meminimalkan dampak negatif perceraian terhadap anak. Dengan co-parenting, anak tetap mendapatkan kasih sayang dan perhatian dari kedua orang tuanya, serta merasa aman dan dicintai meskipun orang tuanya tidak lagi tinggal bersama.
Keputusan Raisa dan Hamish Daud untuk melakukan co-parenting ini patut diapresiasi. Hal ini menunjukkan bahwa mereka berdua menempatkan kepentingan anak di atas segalanya, dan bersedia bekerja sama demi memberikan yang terbaik bagi Zalina. Co-parenting memang bukan hal yang mudah, karena membutuhkan komunikasi yang baik, saling pengertian, dan komitmen yang kuat dari kedua belah pihak. Namun, dengan niat yang tulus dan keinginan untuk memberikan yang terbaik bagi anak, co-parenting dapat menjadi solusi yang efektif untuk membesarkan anak setelah perceraian.
Sidang perdana perceraian Raisa dan Hamish Daud sendiri dijadwalkan akan digelar pada tanggal 3 November 2025 di Pengadilan Agama Jakarta Selatan. Proses perceraian ini tentu akan menjadi masa yang sulit bagi Raisa, Hamish Daud, dan terutama bagi Zalina. Namun, dengan dukungan dari keluarga, teman, dan orang-orang terdekat, diharapkan mereka dapat melewati masa-masa sulit ini dengan tegar dan bijaksana.
Kabar perceraian Raisa dan Hamish Daud ini tentu menimbulkan berbagai spekulasi di kalangan publik. Banyak yang bertanya-tanya mengenai penyebab perceraian mereka. Namun, hingga saat ini, baik Raisa maupun Hamish Daud belum memberikan penjelasan secara detail mengenai alasan perpisahan mereka. Keduanya memilih untuk menjaga privasi dan fokus pada kepentingan anak.
Perceraian memang merupakan hal yang menyakitkan dan tidak diinginkan oleh siapapun. Namun, dalam beberapa kasus, perceraian mungkin menjadi satu-satunya jalan keluar terbaik bagi kedua belah pihak. Yang terpenting adalah bagaimana kedua belah pihak dapat menyikapi perceraian dengan dewasa dan bijaksana, serta tetap menjaga hubungan baik demi kepentingan anak.
Keputusan Raisa dan Hamish Daud untuk melakukan co-parenting ini dapat menjadi contoh yang baik bagi pasangan lain yang mengalami perceraian. Dengan co-parenting, anak tetap mendapatkan kasih sayang dan perhatian dari kedua orang tuanya, serta merasa aman dan dicintai meskipun orang tuanya tidak lagi tinggal bersama. Hal ini sangat penting untuk menjaga kesehatan mental dan emosional anak, serta membantunya tumbuh menjadi pribadi yang bahagia dan sukses.
Selain itu, penting juga bagi Raisa dan Hamish Daud untuk tetap menjaga komunikasi yang baik satu sama lain. Komunikasi yang baik akan membantu mereka dalam mengambil keputusan-keputusan penting terkait dengan pengasuhan Zalina, serta mencegah terjadinya konflik yang dapat berdampak negatif pada anak.
Dalam menjalani proses perceraian dan co-parenting, Raisa dan Hamish Daud juga membutuhkan dukungan dari keluarga, teman, dan orang-orang terdekat. Dukungan dari orang-orang terdekat akan membantu mereka melewati masa-masa sulit ini dengan lebih mudah, serta memberikan semangat dan motivasi untuk terus memberikan yang terbaik bagi Zalina.
Kisah perceraian Raisa dan Hamish Daud ini menjadi pengingat bagi kita semua bahwa pernikahan tidak selalu berjalan mulus. Ada kalanya, pernikahan harus berakhir di meja perceraian. Namun, yang terpenting adalah bagaimana kita menyikapi perceraian tersebut dengan dewasa dan bijaksana, serta tetap menjaga hubungan baik demi kepentingan anak.
Semoga Raisa, Hamish Daud, dan Zalina dapat melewati masa-masa sulit ini dengan tegar dan bijaksana. Semoga mereka selalu diberikan kekuatan dan kesehatan untuk terus memberikan yang terbaik bagi satu sama lain. Dan semoga keputusan mereka untuk melakukan co-parenting dapat menjadi contoh yang baik bagi pasangan lain yang mengalami perceraian.
Penting untuk diingat bahwa setiap keluarga memiliki dinamika yang berbeda-beda. Tidak ada satu pun solusi yang cocok untuk semua orang. Namun, dengan komunikasi yang baik, saling pengertian, dan komitmen yang kuat, pasangan yang bercerai dapat menemukan cara terbaik untuk membesarkan anak mereka bersama-sama.
Kisah Raisa dan Hamish Daud ini juga menjadi pelajaran bagi kita semua untuk selalu menghargai dan menjaga hubungan dengan orang-orang terdekat kita. Pernikahan adalah komitmen seumur hidup yang membutuhkan kerja keras, kesabaran, dan saling pengertian. Oleh karena itu, penting untuk selalu berusaha menjaga komunikasi yang baik, saling menghargai, dan saling mendukung dalam segala situasi.
Semoga kisah Raisa dan Hamish Daud ini dapat memberikan inspirasi dan pelajaran bagi kita semua. Mari kita doakan yang terbaik untuk mereka, agar mereka dapat melewati masa-masa sulit ini dengan tegar dan bijaksana, serta terus memberikan yang terbaik bagi Zalina.
