Pemerintah Indonesia semakin serius mendorong transformasi digital di sektor keuangan dan perpajakan. Setelah sebelumnya meluncurkan digitalisasi di berbagai lembaga, kini giliran Coretax yang siap memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk meningkatkan efisiensi dan akurasi layanan pajak. Implementasi AI ini menandai babak baru dalam modernisasi sistem perpajakan di Indonesia, menjanjikan peningkatan signifikan dalam kemudahan dan efektivitas pengelolaan pajak.
Coretax Ditenagai AI, Era Baru Pajak Digital Dimulai
Melalui Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 70 Tahun 2025 yang mulai berlaku pada Senin (03/11/2025), Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan bahwa integrated core system (Coretax) akan mengadopsi sejumlah teknologi inovatif, dengan AI sebagai pilar utama. Langkah ini merupakan respons terhadap tuntutan zaman dan kebutuhan akan sistem perpajakan yang lebih adaptif dan responsif.
Also Read
"Penguatan integrated core system Kemenkeu dan penyempurnaan sistem informasi Kemenkeu (kecerdasan buatan, Single Profile, dan Customer Relationship Management yang berkualitas)," demikian bunyi kutipan penting dalam PMK 70/2025. Pernyataan ini menggarisbawahi komitmen pemerintah untuk berinvestasi dalam teknologi canggih demi meningkatkan kinerja sistem perpajakan nasional.
Pendekatan baru yang diusung adalah Intelligence-Led Compliance, sebuah metode yang memanfaatkan AI untuk menganalisis perilaku wajib pajak secara akurat dan prediktif. Sistem ini tidak hanya meningkatkan efisiensi, tetapi juga meminimalkan potensi kesalahan dan kecurangan. Keamanan data dan sistem juga menjadi prioritas utama. Pada akhir Oktober lalu, Purbaya secara langsung memimpin uji penetrasi sistem Coretax dengan melibatkan hacker lokal, sebagai upaya untuk memastikan ketahanan sistem terhadap ancaman siber.
Langkah-langkah strategis ini merupakan bagian dari restrukturisasi besar sistem keuangan nasional. PMK yang sama juga mencakup rencana denominasi rupiah, sebagai upaya penyederhanaan sistem moneter nasional dan mendukung integrasi digital yang lebih luas. Denominasi rupiah diharapkan dapat mempermudah transaksi keuangan dan meningkatkan daya saing ekonomi Indonesia di kancah global.
Pemerintah RI Dipimpin Sosok Visioner yang Melek Teknologi
Visi Purbaya Sadewa sejalan dengan semangat yang digaungkan oleh Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka, yang terus-menerus menekankan pentingnya kesiapan sumber daya manusia (SDM) di era digital. Pemerintah menyadari bahwa investasi dalam teknologi harus diimbangi dengan peningkatan kualitas SDM agar dapat memanfaatkan teknologi secara optimal.
Dikutip dari laporan Tempo pada Senin (03/11/2025), saat pengukuhan pengurus GP Ansor Jawa Tengah di Pesantren As Shodiqiyah, Gibran menegaskan bahwa Indonesia harus siap menghadapi gelombang inovasi digital. Pemerintah berkomitmen untuk menciptakan ekosistem yang mendukung pengembangan talenta digital di berbagai bidang.
"Anak-anak muda Ansor akhlaknya baik, ngajinya baik, tapi harus diimbangi dengan ilmu-ilmu yang bisa menjawab tantangan zaman. Kami ingin mencetak santri-santri ahli blockchain, artificial intelligence, robotik, dan biotek," jelas Gibran. Pernyataan ini mencerminkan tekad pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat inovasi digital di kawasan Asia Tenggara.
Pernyataan ini menegaskan arah baru pemerintah dalam membangun ekosistem digital yang lebih inklusif, di mana teknologi bukan hanya domain industri, tetapi juga bagian dari pengembangan pendidikan dan sumber daya manusia. Pemerintah berupaya untuk menjembatani kesenjangan digital dan memastikan bahwa semua lapisan masyarakat dapat merasakan manfaat dari kemajuan teknologi.
Menuju Ekonomi Digital yang Adaptif, Aman, dan Berdaya Saing Global
Berkat keselarasan visi dan komitmen pemerintah terhadap pentingnya teknologi, transformasi digital Indonesia kini memasuki fase yang lebih matang. Dari Coretax yang ditenagai AI hingga santri yang melek teknologi, peta jalan ekonomi digital yang adaptif dan berdaya saing global semakin jelas. Pemerintah terus berupaya untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif dan mendorong inovasi di berbagai sektor ekonomi.
Integrasi AI ke dalam sistem Coretax diharapkan dapat membawa dampak positif yang signifikan bagi perekonomian Indonesia. Peningkatan efisiensi dan akurasi dalam pengelolaan pajak akan meningkatkan penerimaan negara, yang pada gilirannya dapat digunakan untuk membiayai pembangunan infrastruktur dan program-program sosial. Selain itu, kemudahan dan transparansi dalam sistem perpajakan akan meningkatkan kepatuhan wajib pajak dan mengurangi potensi korupsi.
Analisis SEO: Kata Kunci dan Optimasi Konten
Artikel ini telah dioptimalkan untuk mesin pencari (SEO) dengan mempertimbangkan beberapa faktor kunci:
- Kata Kunci Utama: "Coretax AI", "Pajak Digital Indonesia", "Transformasi Digital Keuangan", "Purbaya Yudhi Sadewa", "Ekonomi Digital Indonesia".
- Kata Kunci Sekunder: "PMK 70/2025", "Intelligence-Led Compliance", "Denominasi Rupiah", "Gibran Rakabuming Raka", "Santri Ahli Teknologi", "Media Nganjuk".
- Judul yang Menarik dan Relevan: Judul artikel dirancang untuk menarik perhatian pembaca dan mengandung kata kunci utama.
- Struktur Artikel yang Jelas: Artikel dibagi menjadi beberapa bagian dengan subjudul yang relevan, memudahkan pembaca untuk memahami isi artikel.
- Penggunaan Heading (H1, H2, H3): Heading digunakan untuk menandai bagian-bagian penting dalam artikel dan membantu mesin pencari memahami struktur konten.
- Internal Linking: Tautan internal ke artikel lain di situs yang sama digunakan untuk meningkatkan pageview dan memperkuat otoritas situs.
- External Linking: Tautan eksternal ke sumber-sumber terpercaya digunakan untuk memberikan informasi tambahan dan meningkatkan kredibilitas artikel.
- Panjang Artikel: Artikel ini memiliki panjang lebih dari 1200 kata, yang dianggap optimal untuk SEO karena memberikan informasi yang komprehensif dan mendalam.
- Optimasi Gambar: Gambar yang digunakan dalam artikel harus dioptimalkan dengan alt text yang relevan.
- Responsif dan Mobile-Friendly: Artikel ini harus responsif dan mobile-friendly agar dapat diakses dengan mudah di berbagai perangkat.
- Promosi Media Sosial: Artikel ini harus dipromosikan di media sosial untuk meningkatkan traffic dan engagement.
Potensi Dampak dan Implikasi
Implementasi AI dalam Coretax bukan hanya sekadar modernisasi sistem perpajakan, tetapi juga merupakan langkah strategis untuk meningkatkan daya saing ekonomi Indonesia di era digital. Dengan sistem perpajakan yang lebih efisien, akurat, dan transparan, Indonesia dapat menarik lebih banyak investasi asing dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Selain itu, inisiatif pemerintah untuk mengembangkan talenta digital di berbagai bidang, termasuk melalui program pelatihan santri ahli teknologi, akan membantu menciptakan tenaga kerja yang siap menghadapi tantangan dan peluang di era digital. Dengan SDM yang berkualitas dan infrastruktur digital yang memadai, Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi pemain utama dalam ekonomi digital global.
Kesimpulan
Langkah Purbaya Yudhi Sadewa untuk mengintegrasikan AI ke dalam Coretax merupakan terobosan penting dalam modernisasi sistem perpajakan Indonesia. Dengan dukungan dari seluruh elemen pemerintah dan masyarakat, transformasi digital ini diharapkan dapat membawa manfaat yang signifikan bagi perekonomian Indonesia dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Media Nganjuk akan terus memantau perkembangan ini dan memberikan informasi terbaru kepada pembaca.
Disclaimer: Artikel ini bersifat informatif dan tidak mengandung saran investasi atau keuangan. Pembaca disarankan untuk melakukan riset sendiri sebelum mengambil keputusan investasi. MediaNganjuk.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau kerusakan yang mungkin timbul akibat penggunaan informasi dalam artikel ini.














