Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa menanggapi kritik yang dilontarkan mantan Kepala Badan Komunikasi Pemerintah, Hasan Nasbi, terkait gaya komunikasinya yang dinilai berpotensi melemahkan soliditas pemerintahan. Kritik ini muncul lantaran Purbaya kerap melontarkan kritik terbuka terhadap pejabat lain di kabinet Prabowo Subianto, yang menurut Hasan Nasbi dapat menciptakan kesan disharmoni di internal pemerintah. Purbaya dengan tegas membantah tudingan tersebut dan menyatakan bahwa tindakan serta pernyataannya selama ini justru bertujuan untuk menjaga dan meningkatkan kepercayaan publik terhadap pemerintah.
Purbaya merujuk pada hasil survei terbaru yang dilakukan oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) sebagai bukti konkret. Survei tersebut menunjukkan bahwa tingkat kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah telah kembali stabil setelah mengalami penurunan dalam beberapa bulan terakhir. Menurut Purbaya, data ini mengindikasikan bahwa gaya komunikasinya, yang mungkin dianggap kontroversial oleh sebagian pihak, justru efektif dalam membangun citra positif pemerintah di mata publik.
"Itu saya selalu pakai survei ke masyarakat. Apakah saya mengurangi kepercayaan masyarakat ke pemerintah atau tidak. Dari angka terakhir, survei bulan Oktober menunjukkan indeks kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah sudah stabil lagi," ujar Purbaya saat ditemui di Jakarta, Senin (27/10/2025). Pernyataan ini menggarisbawahi bahwa Purbaya sangat memperhatikan persepsi publik dan menggunakan data empiris untuk mengukur efektivitas komunikasinya.
Also Read
Lebih lanjut, Purbaya menjelaskan bahwa kebijakan ekonomi yang tegas dan gaya komunikasinya yang blak-blakan justru berhasil mengembalikan sentimen positif publik terhadap pemerintah, terutama setelah gelombang demonstrasi yang sempat mengguncang stabilitas politik dan ekonomi. Ia berpendapat bahwa kejujuran dan keterbukaan dalam menyampaikan informasi kepada publik merupakan kunci untuk membangun kepercayaan dan meredam spekulasi negatif.
"Memang kebijakan yang kita ambil ada yang dianggap drastis, agak ceplas-ceplos, tapi justru ini berhasil mengembalikan sentimen masyarakat ke pemerintah. Stabilitas pemerintahan sekarang amat baik di mata masyarakat, kecuali di mata orang itu," ujarnya, merujuk pada Hasan Nasbi. Pernyataan ini menunjukkan bahwa Purbaya menyadari bahwa gaya komunikasinya mungkin tidak disukai oleh semua orang, tetapi ia yakin bahwa hal itu efektif dalam mencapai tujuan yang lebih besar, yaitu meningkatkan kepercayaan publik terhadap pemerintah.
Purbaya juga menekankan bahwa perbaikan kepercayaan publik tidak terlepas dari meningkatnya daya beli masyarakat seiring membaiknya kondisi ekonomi. Ia menjelaskan bahwa ketika ekonomi mengalami kontraksi, kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah cenderung menurun. Namun, ketika ekonomi membaik dan masyarakat merasakan manfaatnya secara langsung, kepercayaan terhadap pemerintah juga ikut meningkat.
"Ketika ekonominya buruk, kepercayaan masyarakat juga turun. Tapi begitu ekonomi membaik, kepercayaan ke pemerintah ikut naik," ucapnya. Pernyataan ini menggarisbawahi pentingnya kinerja ekonomi dalam membentuk persepsi publik terhadap pemerintah. Purbaya menyadari bahwa keberhasilan pemerintah dalam mengelola ekonomi akan berdampak positif pada tingkat kepercayaan masyarakat.
Selain itu, Purbaya juga menegaskan bahwa dirinya merupakan perpanjangan tangan presiden dalam menjalankan kebijakan ekonomi dan menjaga stabilitas keuangan negara. Ia menyatakan bahwa setiap tindakan dan pernyataannya telah dikoordinasikan dengan presiden dan bertujuan untuk mencapai visi dan misi yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Purbaya juga menekankan bahwa ia selalu bertindak secara profesional dan bertanggung jawab dalam menjalankan tugasnya sebagai menteri keuangan.
Menanggapi kritik yang dilontarkan oleh Hasan Nasbi, Purbaya menyatakan bahwa ia menghargai pendapat setiap orang dan terbuka terhadap masukan yang konstruktif. Namun, ia juga menegaskan bahwa ia tidak akan mengubah gaya komunikasinya hanya karena kritik dari satu orang. Purbaya yakin bahwa gaya komunikasinya yang jujur dan terbuka merupakan yang terbaik untuk menjaga kepercayaan publik dan membangun citra positif pemerintah.
Secara keseluruhan, tanggapan Purbaya terhadap kritik Hasan Nasbi menunjukkan bahwa ia memiliki keyakinan yang kuat terhadap gaya komunikasinya dan berkomitmen untuk menjaga kepercayaan publik terhadap pemerintah. Ia juga menyadari pentingnya kinerja ekonomi dalam membentuk persepsi publik dan akan terus berupaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Purbaya juga menegaskan bahwa ia merupakan perpanjangan tangan presiden dalam menjalankan kebijakan ekonomi dan akan selalu bertindak secara profesional dan bertanggung jawab.
Pernyataan Purbaya ini juga dapat dilihat sebagai upaya untuk meredam potensi konflik internal di dalam kabinet. Dengan menegaskan bahwa dirinya merupakan perpanjangan tangan presiden, Purbaya ingin menunjukkan bahwa tindakannya telah mendapatkan restu dari atasan dan tidak bertujuan untuk merongrong soliditas pemerintahan. Hal ini penting untuk menjaga keharmonisan dan efektivitas kerja kabinet dalam menghadapi berbagai tantangan yang ada.
Selain itu, tanggapan Purbaya juga dapat diinterpretasikan sebagai sinyal kepada publik bahwa pemerintah akan terus bersikap terbuka dan transparan dalam menyampaikan informasi. Gaya komunikasi Purbaya yang blak-blakan mungkin tidak disukai oleh semua orang, tetapi hal itu juga menunjukkan bahwa pemerintah tidak berusaha untuk menutupi-nutupi masalah atau memberikan janji-janji palsu. Keterbukaan ini diharapkan dapat membangun kepercayaan publik dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan.
Namun, kritik terhadap gaya komunikasi Purbaya juga perlu menjadi bahan evaluasi bagi pemerintah. Meskipun keterbukaan dan kejujuran penting, cara penyampaian informasi juga perlu diperhatikan. Pemerintah perlu memastikan bahwa setiap pernyataan yang disampaikan tidak menimbulkan kesalahpahaman atau memperkeruh suasana. Komunikasi yang efektif membutuhkan keseimbangan antara keterbukaan dan kehati-hatian.
Dalam konteks politik yang dinamis, gaya komunikasi seorang pejabat publik dapat memiliki dampak yang signifikan terhadap citra pemerintah dan dukungan masyarakat. Oleh karena itu, pemerintah perlu terus memantau dan mengevaluasi efektivitas komunikasi para pejabatnya. Jika diperlukan, pelatihan komunikasi dan strategi komunikasi yang lebih baik dapat diberikan untuk memastikan bahwa pesan-pesan pemerintah dapat diterima dengan baik oleh publik.
Pada akhirnya, kepercayaan publik merupakan aset yang sangat berharga bagi pemerintah. Tanpa kepercayaan publik, sulit bagi pemerintah untuk menjalankan program-program pembangunan dan mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan. Oleh karena itu, pemerintah perlu terus berupaya untuk menjaga dan meningkatkan kepercayaan publik melalui komunikasi yang efektif, kinerja ekonomi yang baik, dan tata kelola pemerintahan yang bersih dan transparan.
Tanggapan Purbaya terhadap kritik Hasan Nasbi merupakan bagian dari upaya tersebut. Dengan menjelaskan alasan di balik gaya komunikasinya dan menunjukkan bukti-bukti yang mendukung klaimnya, Purbaya berusaha untuk meyakinkan publik bahwa ia dan pemerintah memiliki niat baik dan berkomitmen untuk melayani masyarakat dengan sebaik-baiknya.
Selain itu, penting untuk dicatat bahwa kritik terhadap gaya komunikasi Purbaya juga dapat dilihat sebagai bagian dari dinamika politik yang sehat. Dalam negara demokrasi, setiap warga negara memiliki hak untuk menyampaikan pendapat dan mengkritik pemerintah. Kritik yang konstruktif dapat membantu pemerintah untuk memperbaiki kinerja dan membuat kebijakan yang lebih baik.
Oleh karena itu, pemerintah perlu menyikapi kritik dengan bijak dan terbuka. Kritik tidak boleh dianggap sebagai ancaman, tetapi sebagai peluang untuk belajar dan berkembang. Dengan mendengarkan kritik dan mengambil tindakan yang tepat, pemerintah dapat meningkatkan kepercayaan publik dan memperkuat legitimasi kekuasaannya.
Dalam kasus ini, tanggapan Purbaya terhadap kritik Hasan Nasbi menunjukkan bahwa pemerintah bersedia mendengarkan kritik dan memberikan penjelasan yang rasional. Hal ini merupakan langkah positif yang dapat membantu membangun kepercayaan publik dan memperkuat demokrasi.
Sebagai kesimpulan, Purbaya Yudhi Sadewa menanggapi kritik Hasan Nasbi dengan tegas dan meyakinkan. Ia membela gaya komunikasinya sebagai upaya untuk menjaga kepercayaan publik dan menegaskan bahwa dirinya merupakan perpanjangan tangan presiden dalam menjalankan kebijakan ekonomi. Tanggapan Purbaya ini menunjukkan bahwa pemerintah berkomitmen untuk bersikap terbuka dan transparan dalam menyampaikan informasi kepada publik. Meskipun kritik terhadap gaya komunikasi Purbaya perlu menjadi bahan evaluasi, tanggapannya menunjukkan bahwa pemerintah bersedia mendengarkan kritik dan mengambil tindakan yang tepat. Pada akhirnya, kepercayaan publik merupakan aset yang sangat berharga bagi pemerintah dan perlu terus dijaga dan ditingkatkan melalui komunikasi yang efektif, kinerja ekonomi yang baik, dan tata kelola pemerintahan yang bersih dan transparan.
