Ketua DPR RI, Puan Maharani, menyampaikan harapan besar terhadap Tentara Nasional Indonesia (TNI) agar terus meningkatkan soliditas, profesionalisme, dan kesiapsiagaannya dalam menghadapi berbagai tantangan kompleks yang semakin dinamis di masa depan. Harapan ini disampaikan Puan saat menghadiri Upacara Gelar Pasukan Operasional dan Kehormatan Militer tahun 2025 yang berlangsung di Pusat Pendidikan Kopassus, Batujajar, Jawa Barat. Kehadiran Puan dalam upacara tersebut bukan hanya sebagai representasi lembaga legislatif, tetapi juga sebagai wujud dukungan moril dan apresiasi terhadap dedikasi serta pengorbanan TNI dalam menjaga kedaulatan dan keamanan negara.
Upacara Gelar Pasukan Operasional dan Kehormatan Militer tahun 2025 memiliki makna strategis dalam menunjukkan kesiapan operasional TNI dalam menghadapi berbagai potensi ancaman. Acara ini juga menjadi momentum penting untuk mempererat soliditas dan sinergitas antar matra TNI, serta antara TNI dengan lembaga negara lainnya. Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, bertindak sebagai inspektur upacara, memberikan penegasan akan komitmen pemerintah dalam mendukung modernisasi dan peningkatan kemampuan TNI. Kehadiran Prabowo sebagai inspektur upacara juga menjadi simbol kuatnya dukungan politik dan legitimasi pemerintah terhadap peran TNI dalam menjaga stabilitas nasional.
Selain Puan Maharani, upacara tersebut juga dihadiri oleh sejumlah pejabat tinggi negara lainnya, termasuk Panglima TNI Jenderal Agus Subianto, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, dan Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin. Kehadiran para pejabat tinggi ini menunjukkan soliditas dan sinergitas antar lembaga negara dalam mendukung tugas dan fungsi TNI. Panglima TNI Jenderal Agus Subianto, sebagai pucuk pimpinan tertinggi TNI, memiliki peran sentral dalam memastikan kesiapan operasional seluruh jajaran TNI. Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, sebagai pimpinan tertinggi Kepolisian Republik Indonesia, memiliki peran penting dalam menjaga sinergitas antara TNI dan Polri dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, sebagai representasi pemerintah dalam bidang pertahanan, memiliki tanggung jawab besar dalam merumuskan kebijakan dan strategi pertahanan negara.
Also Read
Bertindak sebagai komandan upacara Gelar Pasukan Operasional dan Kehormatan Militer TNI adalah Pangkostrad Letjen Mohammad Fadjar. Penunjukan Letjen Mohammad Fadjar sebagai komandan upacara menunjukkan kepercayaan dan pengakuan atas kemampuan kepemimpinan dan profesionalismenya dalam memimpin pasukan. Pangkostrad memiliki peran strategis dalam menjaga kesiapan operasional pasukan darat, dan penunjukannya sebagai komandan upacara menjadi simbol soliditas dan profesionalisme TNI Angkatan Darat.
Puan Maharani tiba di lokasi upacara pada Minggu pagi, 10 Agustus 2025, dan disambut langsung oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Sambutan hangat Kapolri kepada Puan menunjukkan hubungan baik dan sinergitas antara lembaga legislatif dan kepolisian dalam mendukung keamanan dan stabilitas nasional. Sebelum menuju area utama upacara, Puan terlebih dahulu memasuki ruang transit untuk mempersiapkan diri dan berkoordinasi dengan para pejabat lainnya.
Dalam susunan tempat duduk, Puan Maharani duduk bersebelahan dengan Presiden Prabowo Subianto, sejajar dengan Ketua MPR RI Ahmad Muzani dan Ketua DPD RI Sultan B. Najamudin. Penempatan Puan di posisi strategis ini menunjukkan pengakuan atas perannya sebagai Ketua DPR RI dan representasi lembaga legislatif dalam mendukung kebijakan pemerintah di bidang pertahanan dan keamanan. Kehadiran para pimpinan lembaga negara ini dalam satu forum menjadi simbol persatuan dan kesatuan dalam menghadapi berbagai tantangan bangsa.
Puan Maharani mengikuti seluruh rangkaian prosesi upacara dengan khidmat dan penuh perhatian. Ia ikut berdiri dan memberikan hormat ketika defile pasukan TNI melintas di hadapannya. Tindakan ini menunjukkan rasa hormat dan apresiasi Puan terhadap dedikasi dan pengorbanan para prajurit TNI dalam menjaga kedaulatan dan keamanan negara. Kehadiran dan partisipasi aktif Puan dalam upacara tersebut memberikan semangat dan motivasi bagi para prajurit TNI untuk terus meningkatkan profesionalisme dan kesiapsiagaan dalam menghadapi berbagai tantangan.
Upacara Gelar Pasukan Operasional dan Kehormatan Militer TNI tahun 2025 bukan hanya sekadar seremonial, tetapi juga menjadi momentum penting untuk menunjukkan kekuatan dan kesiapan TNI dalam menjaga kedaulatan dan keamanan negara. Upacara ini juga menjadi ajang untuk mempererat soliditas dan sinergitas antar matra TNI, serta antara TNI dengan lembaga negara lainnya. Harapan Puan Maharani agar TNI semakin solid, profesional, dan siap menghadapi berbagai tantangan menjadi motivasi bagi seluruh jajaran TNI untuk terus meningkatkan kemampuan dan kualitas diri.
Tantangan yang dihadapi TNI di masa depan semakin kompleks dan dinamis. Perkembangan teknologi, perubahan geopolitik, dan ancaman non-tradisional seperti terorisme, kejahatan siber, dan bencana alam menuntut TNI untuk terus beradaptasi dan meningkatkan kemampuan. Soliditas internal TNI menjadi kunci utama dalam menghadapi berbagai tantangan tersebut. Soliditas yang kuat akan memungkinkan TNI untuk bekerja sama secara efektif dan efisien dalam mencapai tujuan bersama.
Profesionalisme TNI juga menjadi faktor penting dalam menjaga kedaulatan dan keamanan negara. Profesionalisme yang tinggi akan memungkinkan TNI untuk melaksanakan tugas dengan efektif, efisien, dan akuntabel. Peningkatan profesionalisme TNI dapat dilakukan melalui pendidikan dan pelatihan yang berkualitas, peningkatan kesejahteraan prajurit, dan penerapan sistem manajemen yang modern.
Kesiapsiagaan TNI dalam menghadapi berbagai tantangan juga sangat penting. Kesiapsiagaan yang tinggi akan memungkinkan TNI untuk merespon dengan cepat dan tepat terhadap setiap ancaman yang muncul. Peningkatan kesiapsiagaan TNI dapat dilakukan melalui latihan secara rutin, peningkatan kemampuan intelijen, dan modernisasi alutsista.
Selain itu, TNI juga perlu meningkatkan kerja sama dengan lembaga negara lainnya, seperti Polri, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dan Kementerian/Lembaga terkait. Kerja sama yang baik akan memungkinkan TNI untuk melaksanakan tugas secara lebih efektif dan efisien. TNI juga perlu meningkatkan komunikasi dan koordinasi dengan masyarakat sipil. Dukungan dari masyarakat sipil sangat penting bagi keberhasilan TNI dalam menjaga kedaulatan dan keamanan negara.
Puan Maharani berharap agar TNI terus menjadi garda terdepan dalam menjaga kedaulatan dan keamanan negara. TNI harus mampu menjawab tantangan zaman dan menjadi kebanggaan bangsa. Dukungan dari pemerintah, lembaga legislatif, dan masyarakat sipil sangat penting bagi keberhasilan TNI dalam melaksanakan tugas mulia ini. Dengan soliditas, profesionalisme, dan kesiapsiagaan yang tinggi, TNI akan mampu menghadapi berbagai tantangan dan menjaga kedaulatan serta keamanan negara. Upacara Gelar Pasukan Operasional dan Kehormatan Militer TNI tahun 2025 menjadi momentum penting untuk memperkuat komitmen seluruh elemen bangsa dalam mendukung TNI.











