Presiden Prabowo Subianto menegaskan peran krusial ASEAN dan Jepang sebagai jangkar perdamaian dan stabilitas di kawasan Indo-Pasifik, sebuah kawasan yang semakin kompleks dan dinamis dalam lanskap geopolitik global. Pernyataan ini disampaikan dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-28 ASEAN-Jepang yang berlangsung di Kuala Lumpur Convention Centre (KLCC), Malaysia. KTT ini menjadi momentum penting untuk merefleksikan perjalanan panjang kemitraan strategis yang telah terjalin selama lebih dari lima dekade antara ASEAN dan Jepang, serta merumuskan langkah-langkah konkret untuk memperkuat kerja sama di berbagai bidang.
Kehadiran Presiden Prabowo dalam KTT ini menggarisbawahi komitmen Indonesia terhadap penguatan hubungan bilateral dan multilateral dengan negara-negara mitra, khususnya dalam konteks menjaga stabilitas dan kemakmuran kawasan. Sebagai negara dengan populasi terbesar dan ekonomi terkuat di ASEAN, Indonesia memiliki peran strategis dalam mempromosikan kerja sama yang inklusif dan berkelanjutan di kawasan Indo-Pasifik.
Dalam pidatonya, Presiden Prabowo menyampaikan apresiasi yang mendalam atas dukungan berkelanjutan Jepang terhadap sentralitas ASEAN. Sentralitas ASEAN merupakan prinsip fundamental yang menekankan peran utama ASEAN dalam menjaga perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran di kawasan. Prinsip ini mengakui bahwa ASEAN, sebagai organisasi regional yang inklusif dan berorientasi pada konsensus, memiliki kapasitas untuk menjembatani perbedaan dan memfasilitasi dialog konstruktif antara berbagai negara yang memiliki kepentingan di kawasan Indo-Pasifik.
Also Read
Prabowo juga menyoroti komitmen Jepang dalam mewujudkan perdamaian, kemakmuran, dan stabilitas kawasan Indo-Pasifik. Jepang, sebagai salah satu kekuatan ekonomi utama dunia dan mitra strategis ASEAN, telah secara konsisten memberikan kontribusi signifikan dalam berbagai bidang, termasuk pembangunan infrastruktur, peningkatan kapasitas sumber daya manusia, dan penanggulangan bencana alam. Keterlibatan aktif Jepang dalam berbagai inisiatif regional dan multilateral menunjukkan komitmennya untuk menjaga stabilitas dan kemakmuran kawasan Indo-Pasifik.
"ASEAN dan Jepang telah lama menjadi mitra dalam memajukan perdamaian, kemakmuran, dan konektivitas di kawasan Indo-Pasifik. Di tengah dunia yang semakin penuh ketidakpastian, kerja sama kita tetap menjadi jangkar yang kokoh bagi perdamaian dan stabilitas kawasan," tegas Prabowo. Pernyataan ini mencerminkan keyakinan bahwa kerja sama yang erat antara ASEAN dan Jepang merupakan kunci untuk menghadapi berbagai tantangan global dan regional, termasuk persaingan geopolitik, perubahan iklim, dan pandemi COVID-19.
Lebih lanjut, Prabowo menekankan pentingnya memperkuat kerja sama ekonomi yang inklusif melalui implementasi efektif ASEAN-Japan Comprehensive Economic Partnership (AJCEP) dan Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP). AJCEP merupakan perjanjian perdagangan bebas antara ASEAN dan Jepang yang bertujuan untuk meningkatkan liberalisasi perdagangan, investasi, dan jasa. Sementara itu, RCEP merupakan perjanjian perdagangan bebas terbesar di dunia yang melibatkan 15 negara anggota, termasuk ASEAN, Jepang, China, Korea Selatan, Australia, dan Selandia Baru.
Implementasi efektif AJCEP dan RCEP diharapkan dapat menciptakan iklim investasi yang lebih kondusif, meningkatkan daya saing produk-produk ASEAN dan Jepang, serta memperluas akses pasar bagi para pelaku usaha. Selain itu, kerja sama ekonomi yang inklusif juga dapat membantu mengurangi kesenjangan pembangunan antar negara anggota dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.
Dalam konteks kerja sama ekonomi, Prabowo juga menyoroti pentingnya pengembangan infrastruktur yang berkualitas dan berkelanjutan. Infrastruktur yang memadai merupakan prasyarat penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, meningkatkan konektivitas regional, dan menarik investasi asing. Jepang telah menjadi mitra penting bagi ASEAN dalam pembangunan infrastruktur, khususnya melalui penyediaan bantuan keuangan, transfer teknologi, dan pelatihan sumber daya manusia.
Selain kerja sama ekonomi, Prabowo juga menekankan pentingnya kerja sama di bidang keamanan dan pertahanan. Kawasan Indo-Pasifik menghadapi berbagai tantangan keamanan, termasuk sengketa wilayah, terorisme, kejahatan transnasional, dan keamanan maritim. Dalam menghadapi tantangan-tantangan ini, ASEAN dan Jepang perlu meningkatkan kerja sama di bidang pertukaran informasi, pelatihan militer, dan penanggulangan kejahatan transnasional.
Prabowo juga menyoroti pentingnya menjaga stabilitas dan keamanan maritim di kawasan Indo-Pasifik. Laut China Selatan, sebagai salah satu jalur perdagangan terpenting di dunia, menjadi perhatian utama karena adanya klaim wilayah yang tumpang tindih dan aktivitas militerisasi yang meningkat. Dalam konteks ini, Prabowo menekankan pentingnya menghormati hukum internasional, termasuk Konvensi PBB tentang Hukum Laut (UNCLOS) 1982, serta menyelesaikan sengketa secara damai melalui dialog dan negosiasi.
Selain itu, Prabowo juga menekankan pentingnya kerja sama di bidang sosial dan budaya. Pertukaran budaya dan pendidikan dapat membantu meningkatkan pemahaman dan toleransi antar masyarakat, serta memperkuat ikatan persahabatan antara ASEAN dan Jepang. Program-program pertukaran pelajar, pelatihan bahasa, dan promosi budaya dapat menjadi sarana efektif untuk mencapai tujuan ini.
Dalam menghadapi berbagai tantangan global dan regional, Prabowo mengajak ASEAN dan Jepang untuk terus memperkuat kerja sama dan koordinasi di berbagai forum internasional. Kerja sama yang erat antara ASEAN dan Jepang dapat membantu memperkuat multilateralisme, mempromosikan tata kelola global yang lebih adil dan inklusif, serta mengatasi berbagai masalah global seperti perubahan iklim, pandemi, dan kemiskinan.
KTT ke-28 ASEAN-Jepang di Kuala Lumpur menjadi momentum penting untuk menegaskan kembali komitmen kedua belah pihak dalam memperkuat kemitraan strategis dan menghadapi berbagai tantangan global dan regional. Dengan kerja sama yang erat dan koordinasi yang efektif, ASEAN dan Jepang dapat terus memainkan peran penting dalam menjaga perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran di kawasan Indo-Pasifik. Pernyataan Prabowo menggarisbawahi visi Indonesia tentang pentingnya kerja sama regional dan multilateral dalam menghadapi tantangan global, serta komitmen untuk terus berkontribusi dalam menjaga stabilitas dan kemakmuran kawasan Indo-Pasifik. Kerja sama yang kokoh antara ASEAN dan Jepang adalah fondasi penting untuk masa depan yang lebih baik bagi kawasan ini dan dunia secara keseluruhan.












