Perang Insentif di Perpetual DEX Makin Panas, Begini Masa Depannya!

Media Nganjuk

Perang Insentif di Perpetual DEX Makin Panas, Begini Masa Depannya!

Perang insentif di perpetual DEX makin panas pada 2025, dan kamu pasti melihat bagaimana berbagai perp DEX berlomba-lomba menurunkan biaya, membagikan poin, sampai menyiapkan airdrop besar-besaran demi menarik volume. Tapi apakah strategi ini benar-benar sehat? Atau justru hanya menciptakan aktivitas semu yang hilang setelah insentif berhenti?

Yuk, simak ulasan lengkapnya melalui penjelasan berikut ini!

Apa Itu Perang Insentif di Perpetual DEX?

Perang ini muncul ketika platform perpetual DEX saling bersaing menawarkan zero fee, airdrop, dan points demi merebut pengguna. Insentif di perpetual dex seperti ini memang bisa memicu volume meledak, tapi tidak semuanya mampu menjaga Open Interest (OI), metrik yang menunjukkan komitmen modal jangka panjang.

Platform seperti Lighter, EdgeX, dan Aster menjadi contoh bagaimana insentif dapat menghadirkan efek luar biasa, namun juga membawa risiko serius soal keberlanjutannya. Berikut ini ulasan bagaimana platform-platform tersebut menggunakan program insentif di dalam layanannya seperti dilansir oleh pengguna X @stacy_muur:

1. Lighter: Program Zero Fee

Lighter menarik perhatian karena menawarkan zero fee untuk semua trader, ditambah program points farming yang nantinya ditukar menjadi token LITER saat TGE.

Kombinasi ini membuat volume trading mereka langsung meledak karena banyak trader memanfaatkan biaya nol untuk farming sebanyak mungkin. Buat pemula, pendekatan ini memang terlihat menarik, kamu seperti “dibayar” untuk trading.

Tapi dari sisi keberlanjutan, strategi ini berisiko tinggi. Rasio Volume/OI mereka sangat tidak sehat, yang menunjukkan bahwa sebagian besar aktivitas bukan trading sungguhan, tapi farming jangka pendek.

Metrik Lighter Catatan Risiko
Rasio Volume/OI (24j) 8.03 Angka ini jauh di atas rasio sehat (≤ 3), menandakan aktivitas didorong insentif.
Sifat Aktivitas Farming intensif Trader menghasilkan sekitar US$8 volume untuk setiap US$1 modal. Mengindikasikan aktivitas farming, bukan posisi nyata.
Retensi Pasca-Airdrop Belum terbukti Belum ada jaminan bahwa pengguna akan bertahan setelah TGE dan airdrop selesai.

Dan karena belum ada bukti apakah para petani poin ini akan bertahan setelah airdrop selesai, masa depan Lighter sangat bergantung pada apakah mereka bisa mengubah volume insentif menjadi pengguna setia. Jika gagal, volume bisa runtuh dalam semalam.

2. EdgeX: Insentif Terukur dengan Pendapatan Nyata

EdgeX memang menggunakan sistem poin seperti kompetitor lain, tapi pendekatannya lebih terukur. Mereka punya struktur hadiah yang transparan dan secara tegas melarang wash trading, sekaligus menawarkan biaya transaksi lebih rendah dari Hyperliquid. Hasilnya, banyak trader sungguhan yang masuk, bukan sekadar points farmers.

Meskipun rasio Volume/OI mereka awalnya tampak mengkhawatirkan, EdgeX terbukti mampu menghasilkan pendapatan besar ratusan juta dolar per tahun yang mengindikasikan adanya likuiditas dan pengguna nyata.

Metrik EdgeX Catatan Risiko/Keberlanjutan
Rasio Volume/OI (24j) 10.51 Angka awalnya terlihat mengkhawatirkan, terutama untuk platform baru yang masih didorong insentif.
Pendapatan US$509 juta (tahunan) EdgeX mencatat pendapatan nyata, sekitar US$41,72 juta dalam 30 hari terakhir, menunjukkan ada trader asli, bukan sekadar petani poin.
Tren Rasio Terus membaik Rasio Volume/OI menunjukkan peningkatan stabil seiring platform matang, diperkuat oleh metrik yang bersih tanpa kasus wash trading.

Model insentif mereka masih memengaruhi metrik, tapi tren semakin sehat. Ini membuat EdgeX terlihat lebih siap untuk bertahan jangka panjang dibanding platform yang sepenuhnya bergantung pada program poin.

3. Aster: Hype yang Tinggi, Tapi Fondasi yang Rapuh

Aster sempat mendominasi market perp DEX berkat hype masif dan dukungan langsung dari CZ. Ledakan harga dan volume mereka dibantu oleh airdrop farming serta narasi kuat yang menyebar cepat di komunitas. Namun, sebagian besar pertumbuhan ini lebih didorong oleh euforia dan spekulasi ketimbang organik.

Metrik Aster Catatan Risiko
Rasio Volume/OI (24j) 4.74 Jauh lebih tinggi dibandingkan Hyperliquid (1,57), menunjukkan aktivitas yang tidak sepenuhnya organik.
Rasio Puncak 58+ Rasio Volume/OI pernah mencapai lebih dari 58, angka yang sangat mengkhawatirkan untuk sebuah perp DEX. (sehat = <3).
Masalah Kredibilitas Penghapusan oleh DefiLlama Aster sempat dihapus karena korelasi volume 1:1 dengan Binance, indikasi kuat manipulasi data atau wash trading.
Kontrol Sangat terpusat Sebanyak 96% token ASTER dikuasai hanya oleh 6 dompet, memperbesar risiko manipulasi internal.

Risiko jangka panjang Aster cukup besar. Rasio Volume/OI mereka pernah menembus angka ekstrem, ditambah masalah transparansi setelah DefiLlama menemukan korelasi volume 1:1 dengan Binance yang mengindikasikan manipulasi atau wash trading.

Lebih parah lagi, 96% token dikendalikan hanya oleh enam dompet, menunjukkan tingkat sentralisasi yang mengkhawatirkan. Dengan fondasi seperti ini, keberlanjutan Aster hingga saat ini masih sepenuhnya bergantung pada hype, bukan kekuatan produk.

Apakah Zero Fee, Airdrop, dan Points Farming Bisa Bertahan Lama?

Dalam jangka pendek, strategi seperti Zero Fee dan Points Farming memang mampu menarik banyak trader karena mereka bisa menghasilkan volume besar dengan modal kecil. Namun, data menunjukkan bahwa ketika insentif berhenti, Open Interest (OI) justru rendah. Artinya, banyak trader hanya datang untuk mengejar hadiah, bukan karena mereka benar-benar ingin menggunakan platform tersebut.

Situasi ini terlihat jelas pada Lighter dan Aster yang menunjukkan rasio Volume/OI sangat rendah.

Lighter punya teknologi kuat tetapi masih harus membuktikan apakah farmers akan bertahan setelah TGE. EdgeX lebih terukur dengan insentifnya dan memiliki pendapatan nyata, membuatnya sedikit lebih sehat. Sementara Aster berada di titik paling berisiko karena isu kredibilitas dan transparansi data.

Pada akhirnya, model insentif seperti ini ibarat memberi produk gratis dan membayar orang untuk mencobanya: antrean memang panjang, tetapi tidak banyak yang akan kembali setelah hadiahnya hilang.

Lalu, Jika Insentif Berakhir Apa yang Tersisa?

Pada akhirnya, masa depan sebuah perp DEX tidak ditentukan oleh seberapa besar volume yang mereka hasilkan saat musim insentif, tetapi seberapa kuat komitmen pengguna ketika hadiah telah berhenti mengalir. Jika sebuah platform tidak mampu mempertahankan OI yang sehat, tidak ada Zero Fee atau Points Farming yang bisa menyelamatkannya dalam jangka panjang.

Pertanyaannya sekarang, platform mana yang benar-benar sedang membangun fondasi kuat dan mana yang hanya hidup dari hadiah sementara?

Masa Depan Perpetual DEX: Lebih dari Sekadar Insentif

Persaingan sengit di dunia decentralized exchange (DEX) khususnya perpetual DEX, terus memanas. Di tahun 2025 ini, kita menyaksikan berbagai platform berlomba-lomba menawarkan iming-iming menarik, mulai dari biaya transaksi nol (zero fee), program poin, hingga airdrop token dalam jumlah besar. Tujuannya jelas: menarik sebanyak mungkin pengguna dan meningkatkan volume perdagangan. Namun, muncul pertanyaan mendasar, apakah strategi "perang insentif" ini benar-benar berkelanjutan? Atau justru hanya menciptakan aktivitas semu yang akan menghilang begitu insentif ditiadakan?

Analisis Mendalam: Membedah Strategi Insentif Perpetual DEX

Untuk memahami lebih jauh dinamika ini, mari kita telaah lebih dalam. Perang insentif di perpetual DEX adalah fenomena di mana platform-platform ini saling bersaing menawarkan berbagai keuntungan finansial kepada pengguna. Tujuannya adalah untuk menarik likuiditas dan meningkatkan volume perdagangan di platform mereka.

Namun, tidak semua insentif diciptakan sama. Beberapa platform mungkin menawarkan zero fee untuk semua transaksi, sementara yang lain mungkin menawarkan program poin yang dapat ditukarkan dengan token atau keuntungan lainnya. Beberapa platform bahkan mungkin menawarkan airdrop token secara gratis kepada pengguna yang memenuhi syarat tertentu.

Contoh Kasus: Lighter, EdgeX, dan Aster

Untuk mengilustrasikan dampak dari strategi ini, mari kita lihat beberapa contoh platform perpetual DEX yang menggunakan insentif:

  • Lighter: Platform ini menawarkan zero fee untuk semua trader, ditambah program points farming yang nantinya dapat ditukar menjadi token LITER. Strategi ini berhasil mendongkrak volume perdagangan Lighter secara signifikan. Namun, rasio Volume/Open Interest (OI) mereka sangat tinggi, menunjukkan bahwa sebagian besar aktivitas didorong oleh insentif, bukan oleh trading organik.

  • EdgeX: Platform ini juga menggunakan sistem poin, tetapi dengan pendekatan yang lebih terukur. EdgeX menawarkan struktur hadiah yang transparan dan melarang praktik wash trading. Hasilnya, EdgeX berhasil menarik lebih banyak trader sungguhan dan menghasilkan pendapatan yang signifikan.

  • Aster: Platform ini sempat mendominasi pasar perpetual DEX berkat hype yang besar dan dukungan dari tokoh terkemuka di industri crypto. Namun, Aster memiliki rasio Volume/OI yang tinggi dan sempat dihapus dari daftar pelacak data karena dugaan manipulasi volume. Selain itu, sebagian besar token ASTER dikendalikan oleh sejumlah kecil dompet, menimbulkan kekhawatiran tentang sentralisasi.

Risiko dan Keberlanjutan Perang Insentif

Meskipun insentif dapat memberikan dorongan jangka pendek untuk pertumbuhan platform, strategi ini juga memiliki beberapa risiko:

  • Ketergantungan pada Insentif: Pengguna mungkin hanya tertarik untuk menggunakan platform selama insentif masih tersedia. Begitu insentif dihentikan, volume perdagangan dapat anjlok secara signifikan.
  • Aktivitas Semu: Insentif dapat mendorong aktivitas perdagangan yang tidak organik, seperti wash trading, yang dapat merusak integritas pasar.
  • Biaya: Program insentif dapat menjadi mahal untuk dijalankan, terutama jika platform harus memberikan airdrop token dalam jumlah besar.

Fokus pada Fondasi yang Kuat: Kunci Keberlanjutan Jangka Panjang

Lalu, apa yang akan terjadi ketika "musim insentif" berakhir? Jawabannya terletak pada fondasi yang kuat. Platform perpetual DEX yang sukses di masa depan adalah mereka yang fokus pada:

  • Teknologi Unggul: Menawarkan pengalaman trading yang cepat, aman, dan efisien.
  • Likuiditas yang Dalam: Memastikan bahwa pengguna dapat melakukan trading dengan slippage minimal.
  • Tata Kelola yang Baik: Membangun komunitas yang kuat dan transparan.
  • Inovasi Berkelanjutan: Terus mengembangkan fitur dan layanan baru untuk memenuhi kebutuhan pengguna.

Perpetual DEX: Lebih dari Sekadar Tempat Trading

Perpetual DEX bukan hanya sekadar tempat untuk melakukan trading. Platform-platform ini memiliki potensi untuk menjadi pusat inovasi di dunia crypto. Dengan menggabungkan teknologi blockchain dengan instrumen keuangan yang canggih, perpetual DEX dapat membuka peluang baru bagi para trader dan investor di seluruh dunia.

Kesimpulan: Membangun Ekosistem yang Berkelanjutan

Perang insentif di perpetual DEX mungkin akan terus berlanjut dalam waktu dekat. Namun, pada akhirnya, platform yang akan bertahan adalah mereka yang fokus pada pembangunan ekosistem yang berkelanjutan, bukan hanya pada pengejaran volume jangka pendek.

Bagi para pengguna, penting untuk melakukan riset yang cermat sebelum memilih platform perpetual DEX. Pertimbangkan faktor-faktor seperti teknologi, likuiditas, tata kelola, dan rekam jejak platform. Jangan hanya terpikat oleh iming-iming insentif, tetapi juga perhatikan fondasi yang mendasari platform tersebut.

Dengan pendekatan yang bijak, kita dapat memanfaatkan potensi perpetual DEX untuk meningkatkan pengalaman trading kita dan mendukung pertumbuhan ekosistem crypto yang lebih sehat.

Ingin belajar crypto dan blockchain lebih lanjut? Ikuti terus informasi terbaru dan analisis mendalam hanya di MediaNganjuk.com!

Disclaimer: Artikel ini bersifat informatif dan bukan merupakan saran investasi. Selalu lakukan riset Anda sendiri sebelum membuat keputusan investasi.

Perang Insentif di Perpetual DEX Makin Panas, Begini Masa Depannya!

Popular Post

Biodata

Profil Biodata Bidan Rita yang Viral Lengkap dengan Fakta Menariknya – Lagi Trending

MediaNganjuk.com – Jagat maya kembali dihebohkan dengan kemunculan sosok yang dikenal sebagai Bidan Rita. Dalam waktu singkat, namanya menjadi perbincangan ...

Berita

ICONPLAY Menyatu dengan Gaya Hidup Digital Indonesia

Di era digital yang serba cepat ini, hiburan telah bertransformasi dari sekadar pengisi waktu luang menjadi bagian integral dari gaya ...

Ekonomi

Nama Kamu Termasuk Penerima BLT Kesra Rp900.000 Oktober 2025? Cek di Sini Link dan Kriteria Penerima.

Media Nganjuk – Feby Novalius, Jurnalis-Selasa, 21 Oktober 2025 | 20:02 WIB Peningkatan Kesejahteraan Rakyat Melalui BLT Kesra: Penjelasan Lengkap ...

Ekonomi

Ini Batas Waktu Pencairan BLT Kesra Rp900.000 untuk Penerima Bansos 2025

JAKARTA – Pemerintah telah menetapkan batas waktu pencairan Bantuan Langsung Tunai (BLT) Kesejahteraan Rakyat (Kesra) sebesar Rp900.000 bagi penerima bantuan ...

Biodata

Profil Biodata Bu Guru Salsa Lengkap: Umur, Asal, dan Nama Suami – Kisah Inspiratif yang Sedang Trending

Profil Biodata Bu Guru Salsa Lengkap, Umur, Asal dan Nama Suami Hidup seringkali menghadirkan tantangan tak terduga yang menguji kekuatan ...

Berita

Saham DADA Berpeluang Tembus Rp230.000, Didorong Kabar Mega Akuisisi Vanguard

Saham PT Dada Indonesia Tbk (DADA) tengah menjadi primadona di pasar modal Indonesia, memicu spekulasi dan harapan baru di kalangan ...

Leave a Comment