Mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Bengkulu (UNIB), melalui organisasi mahasiswa (Ormawa) FORKIP, telah melaksanakan program pengabdian masyarakat yang berfokus pada edukasi mitigasi bencana di Desa Air Kemuning, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Seluma. Inisiatif ini, yang direncanakan berlangsung selama 40 hari, bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan masyarakat setempat dalam menghadapi potensi bencana alam, khususnya gempa bumi, yang merupakan ancaman nyata di wilayah tersebut.
Program pengabdian masyarakat ini merupakan wujud nyata dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, yang salah satunya adalah pengabdian kepada masyarakat. Melalui kegiatan ini, mahasiswa tidak hanya menerapkan ilmu yang telah mereka pelajari di bangku kuliah, tetapi juga berkontribusi secara langsung dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Pemilihan Desa Air Kemuning sebagai lokasi pengabdian didasarkan pada pertimbangan geografis dan historis, di mana wilayah Seluma rentan terhadap gempa bumi.
Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan FKIP Universitas Bengkulu, Rio Kurniawan, menekankan pentingnya koordinasi yang baik antara mahasiswa, dosen pembimbing, dan pihak desa dalam menjalankan program ini. Ia menjelaskan bahwa tema edukasi mitigasi bencana gempa bumi memerlukan perencanaan dan pelaksanaan yang terorganisir dengan baik, agar materi yang disampaikan dapat diterima dan dipahami dengan mudah oleh masyarakat. Dosen pembimbing berperan sebagai mentor dan fasilitator, memberikan arahan dan dukungan kepada mahasiswa dalam setiap tahapan kegiatan.
Also Read
Ketua Pengabdian, Bogy Restu Ilahi, mengungkapkan bahwa kegiatan ini dirancang untuk menyasar dua kelompok utama di Desa Air Kemuning, yaitu guru dan karang taruna. Guru berperan sebagai garda terdepan dalam penyebaran informasi dan edukasi mengenai mitigasi bencana kepada siswa dan masyarakat luas. Oleh karena itu, program ini berfokus pada peningkatan kualitas guru dalam proses pembelajaran dan implementasi materi mitigasi bencana ke dalam kurikulum sekolah. Karang taruna, sebagai organisasi kepemudaan yang aktif di desa, diberikan pelatihan soft skill tentang masase cedera olahraga (MCO).
Pelatihan MCO ini diharapkan dapat memberikan manfaat ganda bagi karang taruna dan masyarakat sekitar. Selain dapat digunakan untuk diri sendiri, keterampilan ini juga dapat dimanfaatkan untuk membantu masyarakat yang mengalami cedera olahraga atau masalah kesehatan lainnya. Bogy menambahkan bahwa semua kegiatan dalam program pengabdian ini akan dikolaborasikan melalui bantuan teknologi, yaitu ICSS (Integrated Circuit Sport Science). Pemanfaatan teknologi ini bertujuan untuk membuat materi edukasi lebih menarik, interaktif, dan mudah diakses oleh masyarakat.
Inisiatif pengabdian masyarakat ini dilatarbelakangi oleh data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bengkulu, yang menunjukkan bahwa wilayah Seluma dan sekitarnya sering dilanda gempa bumi. Pada tahun 2023 hingga pertengahan 2024, tercatat sedikitnya 17 kali gempa bumi mengguncang wilayah tersebut. Kondisi ini menjadi perhatian serius bagi mahasiswa FKIP UNIB, yang kemudian berinisiatif untuk melakukan pengabdian masyarakat dengan fokus pada edukasi mitigasi bencana.
Edukasi mitigasi bencana merupakan upaya sistematis dan terencana untuk meningkatkan kesadaran, pengetahuan, dan keterampilan masyarakat dalam menghadapi potensi bencana alam. Tujuan utama dari edukasi ini adalah untuk mengurangi risiko dan dampak yang ditimbulkan oleh bencana, serta meningkatkan kemampuan masyarakat untuk pulih dengan cepat setelah terjadi bencana. Edukasi mitigasi bencana meliputi berbagai aspek, mulai dari pengenalan jenis-jenis bencana, penyebab dan dampaknya, hingga cara-cara pencegahan dan penanggulangan bencana.
Dalam konteks gempa bumi, edukasi mitigasi bencana meliputi pemahaman tentang penyebab gempa bumi, cara mengidentifikasi tanda-tanda akan terjadinya gempa bumi, tindakan yang harus dilakukan saat terjadi gempa bumi, serta cara membangun rumah yang tahan gempa. Selain itu, edukasi juga mencakup pelatihan pertolongan pertama pada korban gempa bumi, serta simulasi evakuasi jika terjadi gempa bumi.
Program pengabdian masyarakat yang dilaksanakan oleh Ormawa FORKIP UNIB ini merupakan contoh konkret dari upaya edukasi mitigasi bencana yang dilakukan secara langsung kepada masyarakat. Melalui kegiatan ini, mahasiswa tidak hanya memberikan informasi dan pengetahuan, tetapi juga melatih keterampilan praktis yang dapat digunakan oleh masyarakat dalam menghadapi gempa bumi.
Selain edukasi mitigasi bencana gempa bumi, program pengabdian masyarakat ini juga memberikan perhatian pada aspek kesehatan masyarakat. Pelatihan MCO yang diberikan kepada karang taruna merupakan salah satu bentuk upaya untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. Keterampilan MCO dapat digunakan untuk membantu masyarakat yang mengalami cedera olahraga, masalah otot, atau masalah kesehatan lainnya.
Program pengabdian masyarakat ini juga memberikan dampak positif bagi mahasiswa yang terlibat. Melalui kegiatan ini, mahasiswa dapat mengembangkan keterampilan kepemimpinan, komunikasi, kerjasama tim, dan problem solving. Mereka juga dapat meningkatkan rasa empati dan kepedulian terhadap masyarakat, serta memperluas jaringan sosial.
Keberhasilan program pengabdian masyarakat ini tidak lepas dari dukungan berbagai pihak, termasuk Universitas Bengkulu, FKIP UNIB, pemerintah daerah Kabupaten Seluma, pemerintah desa Air Kemuning, dosen pembimbing, dan masyarakat setempat. Dukungan dari berbagai pihak ini sangat penting untuk memastikan kelancaran dan keberhasilan program pengabdian masyarakat.
Diharapkan, program pengabdian masyarakat yang dilaksanakan oleh Ormawa FORKIP UNIB ini dapat menjadi inspirasi bagi mahasiswa lain untuk melakukan kegiatan serupa di daerah lain yang membutuhkan. Pengabdian kepada masyarakat merupakan bagian penting dari peran mahasiswa sebagai agen perubahan sosial. Melalui kegiatan pengabdian masyarakat, mahasiswa dapat memberikan kontribusi nyata dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan membangun bangsa yang lebih baik.
Program pengabdian masyarakat ini juga diharapkan dapat meningkatkan citra positif Universitas Bengkulu di mata masyarakat. Kegiatan ini menunjukkan bahwa UNIB tidak hanya fokus pada pendidikan dan penelitian, tetapi juga peduli terhadap masalah-masalah sosial yang dihadapi oleh masyarakat. Dengan demikian, UNIB dapat menjadi perguruan tinggi yang relevan dan berkontribusi positif bagi pembangunan daerah dan bangsa.
Ke depan, program pengabdian masyarakat yang dilaksanakan oleh Ormawa FORKIP UNIB ini perlu dievaluasi secara berkala untuk mengetahui efektivitas dan dampaknya terhadap masyarakat. Hasil evaluasi ini dapat digunakan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas program pengabdian masyarakat di masa mendatang. Selain itu, program pengabdian masyarakat juga perlu dikembangkan dan diperluas cakupannya, sehingga dapat menjangkau lebih banyak masyarakat yang membutuhkan.
Penting juga untuk menjalin kerjasama yang lebih erat dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, lembaga swadaya masyarakat (LSM), dan sektor swasta, dalam melaksanakan program pengabdian masyarakat. Kerjasama ini dapat meningkatkan sumber daya dan dukungan yang tersedia, serta memastikan keberlanjutan program pengabdian masyarakat.
Selain itu, perlu juga meningkatkan partisipasi masyarakat dalam program pengabdian masyarakat. Partisipasi masyarakat dapat meningkatkan rasa memiliki dan tanggung jawab terhadap program pengabdian masyarakat, serta memastikan bahwa program tersebut sesuai dengan kebutuhan dan harapan masyarakat.
Dengan demikian, program pengabdian masyarakat yang dilaksanakan oleh Ormawa FORKIP UNIB dapat menjadi model bagi program pengabdian masyarakat lainnya di Indonesia. Program ini tidak hanya memberikan manfaat bagi masyarakat yang dilayani, tetapi juga bagi mahasiswa yang terlibat, serta bagi Universitas Bengkulu sebagai institusi pendidikan tinggi.
Program pengabdian masyarakat ini merupakan investasi jangka panjang dalam pembangunan sumber daya manusia dan peningkatan kualitas hidup masyarakat. Melalui kegiatan ini, mahasiswa dapat menjadi agen perubahan sosial yang berperan aktif dalam membangun masyarakat yang lebih sejahtera, adil, dan berkelanjutan. Universitas Bengkulu juga dapat menjadi perguruan tinggi yang unggul dan berkontribusi positif bagi pembangunan daerah dan bangsa.
