Penambang Bitcoin Panik Jual, Bikin Harga Junam

Media Nganjuk

Penambang Bitcoin Panik Jual, Bikin Harga Junam

Arus keluar Bitcoin (BTC) secara masif dari dompet para penambang kembali mengguncang pasar kripto. Data on-chain menunjukkan peningkatan signifikan dalam pengiriman BTC dari Binance Pool ke berbagai bursa. Hal ini menimbulkan kekhawatiran akan potensi penurunan harga Bitcoin lebih lanjut. Analis on-chain PelinayPA dari CryptoQuant menginterpretasikan tren ini sebagai sinyal kuat bahwa para penambang sedang mengalami tekanan finansial dan terpaksa mempercepat penjualan aset mereka.

Kondisi ini terjadi bersamaan dengan penurunan harga Bitcoin dari level tertinggi di sekitar US$120.000 ke kisaran US$81.000 dalam beberapa hari terakhir. Penurunan ini memicu spekulasi tentang penyebab utama di balik tekanan jual yang intens. Data on-chain menunjukkan bahwa penambang Bitcoin mungkin memainkan peran penting dalam dinamika pasar saat ini.

Menurut PelinayPA, aliran keluar Bitcoin dari dompet penambang yang tetap tinggi meskipun harga terus melemah memperburuk tekanan jual struktural di pasar. Biasanya, penambang cenderung menahan diri dari menjual Bitcoin saat harga jatuh karena profitabilitas mereka tergerus. Namun, data terbaru justru menunjukkan pola yang berlawanan. Ini mengindikasikan bahwa banyak penambang yang terpaksa menjual Bitcoin untuk menutupi biaya operasional mereka.

"Arus bersih penambang yang sangat negatif mengindikasikan bahwa sebagian besar dari mereka kini terpaksa melepas BTC untuk menutup biaya operasional," ungkap PelinayPA. Pernyataan ini menyoroti kesulitan yang dihadapi para penambang Bitcoin dalam kondisi pasar yang sedang lesu.

Tekanan Jual Meningkat dari Binance Pool

Tren negatif ini bermula dari catatan netflow yang menunjukkan bahwa penambang Bitcoin di Binance Pool terus mengalirkan BTC ke bursa dalam jumlah besar. Fenomena ini telah dipantau sejak harga Bitcoin memasuki fase koreksi yang lebih dalam. Hal ini menimbulkan pertanyaan tentang peran Binance Pool dalam dinamika pasar saat ini.

Secara sistematis, BTC yang dikirim ke bursa pada umumnya segera menjadi suplai yang tersedia untuk dijual, sehingga memperbesar tekanan di pasar spot. Peningkatan suplai Bitcoin di bursa dapat memicu penurunan harga lebih lanjut. Hal ini dikarenakan peningkatan suplai tanpa diimbangi dengan peningkatan permintaan akan menyebabkan ketidakseimbangan pasar.

Pergerakan ini menjawab pertanyaan mengenai siapa aktor utama di balik penurunan harga yang cepat. Berdasarkan pola historis pasar kripto, tekanan jual dari penambang Bitcoin sering kali menjadi pemicu tambahan ketika sentimen sudah melemah. Penjualan massal oleh penambang dapat memicu efek domino yang menyebabkan penurunan harga yang signifikan.

Selain itu, likuidasi posisi leverage dari trader yang terjepit memperparah kejatuhan harga ketika suplai koin bertambah di bursa. Ketika harga Bitcoin turun, trader yang menggunakan leverage (daya ungkit) akan terpaksa menutup posisi mereka untuk menghindari kerugian yang lebih besar. Hal ini dapat mempercepat penurunan harga dan menciptakan volatilitas pasar yang tinggi.

Situasi tersebut diperburuk oleh penurunan hashrate, yang menunjukkan bahwa sebagian rig penambang berhenti beroperasi. Hashrate adalah ukuran kekuatan komputasi yang digunakan untuk menambang Bitcoin. Penurunan hashrate menunjukkan bahwa beberapa penambang telah mematikan mesin mereka karena tidak lagi menguntungkan.

Ketika perangkat tidak efisien mulai dimatikan, para penambang kerap harus menguangkan cadangan BTC mereka untuk mempertahankan operasional. Siklus ini menciptakan rangkaian tekanan baru dan memperdalam koreksi pasar. Penambang yang tidak efisien seringkali memiliki biaya operasional yang lebih tinggi, sehingga mereka lebih rentan terhadap tekanan jual saat harga Bitcoin turun.

Biaya Produksi Tekan Penambang Bitcoin, Harga Berisiko Turun Lagi

Dalam pembaruan terkininya, PelinayPA menjelaskan zona biaya produksi yang kini menjadi kunci memahami perilaku penambang Bitcoin. Data menunjukkan bahwa pada level harga sekitar US$83.000, rig lawas dan penambang kecil mengalami tekanan finansial cukup besar. Biaya produksi Bitcoin bervariasi tergantung pada efisiensi peralatan penambangan dan biaya listrik.

Banyak dari mereka, terutama yang beroperasi di Asia dan Eropa dengan tarif listrik tinggi, memiliki biaya produksi US$95.000 hingga US$120.000 per BTC. Kondisi ini menjadikan aksi jual panik sebagai langkah paling mungkin dilakukan untuk menutup kerugian. Penambang dengan biaya produksi yang tinggi akan terpaksa menjual Bitcoin mereka dengan harga yang lebih rendah dari biaya produksi untuk menghindari kerugian yang lebih besar.

Pada kategori penambang menengah, titik impas berada di US$75.000–US$90.000, membuat posisi mereka rentan apabila Bitcoin bergerak stabil di bawah US$80.000. Penambang menengah juga akan mengalami tekanan finansial jika harga Bitcoin terus menurun.

Jika harga tetap berada di area tersebut, kelompok penambang ini diperkirakan akan terpaksa menjual cadangan BTC mereka, yang dapat memperpanjang tekanan turun di pasar. Penjualan massal oleh penambang menengah dapat memperburuk penurunan harga Bitcoin.

Sementara itu, penambang besar yang menggunakan perangkat paling efisien masih dapat bertahan dengan biaya produksi sekitar US$55.000–US$70.000. Penambang besar dengan biaya produksi yang rendah memiliki keuntungan kompetitif dan dapat bertahan dalam kondisi pasar yang sulit.

PelinayPA menilai zona tersebut kemungkinan menjadi area pembentukan dasar pasar apabila fase bearish berlanjut. Ia memperkirakan potensi bottom Bitcoin berada di sekitar US$55.000, terutama jika tekanan jual dari sisi penambang belum mereda. Prediksi ini didasarkan pada analisis biaya produksi penambang dan potensi tekanan jual di pasar.

Secara global, rata-rata biaya produksi penambang Bitcoin berada pada kisaran US$78.000–US$82.000, dan ini menjadi zona paling kritis dalam dinamika harga saat ini. Zona ini menjadi titik keseimbangan antara tekanan jual dan potensi pembalikan harga.

Semakin lama Bitcoin diperdagangkan di bawah wilayah tersebut, semakin besar risiko tekanan jual berantai dari penambang, ditambah meningkatnya risiko kebangkrutan pada penambang kecil dan menengah. Penurunan harga Bitcoin yang berkelanjutan dapat menyebabkan kebangkrutan bagi penambang yang tidak efisien dan memperburuk kondisi pasar.

Implikasi Pasar Kripto dan Strategi Investor

Situasi yang dihadapi para penambang Bitcoin memiliki implikasi yang signifikan bagi pasar kripto secara keseluruhan. Tekanan jual dari penambang dapat memicu penurunan harga Bitcoin lebih lanjut, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi harga aset kripto lainnya. Investor perlu memahami dinamika pasar saat ini dan mengambil langkah-langkah yang tepat untuk melindungi investasi mereka.

Berikut adalah beberapa strategi yang dapat dipertimbangkan oleh investor:

  • Diversifikasi Portofolio: Jangan menaruh semua telur dalam satu keranjang. Diversifikasi portofolio Anda dengan berinvestasi pada berbagai aset kripto dan aset tradisional lainnya.
  • Tetapkan Stop-Loss: Gunakan stop-loss order untuk membatasi potensi kerugian. Stop-loss order akan secara otomatis menjual aset Anda jika harga mencapai level tertentu.
  • Lakukan Riset Mendalam: Sebelum berinvestasi pada aset kripto apa pun, lakukan riset mendalam tentang proyek tersebut. Pahami fundamental proyek, tim pengembang, dan potensi pertumbuhan di masa depan.
  • Pertimbangkan Rata-Rata Biaya Dolar (Dollar-Cost Averaging/DCA): DCA adalah strategi investasi di mana Anda berinvestasi sejumlah uang secara teratur, tanpa memperhatikan harga aset. Strategi ini dapat membantu Anda mengurangi risiko dan memanfaatkan fluktuasi harga pasar.
  • Tetap Tenang dan Rasional: Pasar kripto sangat fluktuatif. Jangan panik saat harga turun. Tetap tenang dan rasional, dan buat keputusan investasi berdasarkan analisis yang cermat.
  • Pantau Berita dan Analisis Pasar: Ikuti berita dan analisis pasar dari sumber-sumber terpercaya seperti MediaNganjuk.com untuk mendapatkan informasi terbaru tentang kondisi pasar kripto.

Itulah rangkuman berita kripto hari ini yang bisa kamu simak untuk mengikuti perkembangan dunia aset digital dan teknologi blockchain. Tetap pantau MediaNganjuk.com untuk update terbaru seputar pasar kripto, berita bitcoin, hingga panduan belajar crypto untuk kamu yang masih pemula. [st]

Disclaimer: Konten di MediaNganjuk.com hanya bersifat informatif, bukan nasihat investasi atau hukum. Segala keputusan finansial sepenuhnya tanggung jawab pembaca. Artikel ini tidak boleh dianggap sebagai ajakan untuk membeli atau menjual aset kripto apa pun. Selalu lakukan riset Anda sendiri sebelum membuat keputusan investasi.

Penambang Bitcoin Panik Jual, Bikin Harga Junam

Popular Post

Biodata

Profil Biodata Bidan Rita yang Viral Lengkap dengan Fakta Menariknya – Lagi Trending

MediaNganjuk.com – Jagat maya kembali dihebohkan dengan kemunculan sosok yang dikenal sebagai Bidan Rita. Dalam waktu singkat, namanya menjadi perbincangan ...

Berita

ICONPLAY Menyatu dengan Gaya Hidup Digital Indonesia

Di era digital yang serba cepat ini, hiburan telah bertransformasi dari sekadar pengisi waktu luang menjadi bagian integral dari gaya ...

Ekonomi

Nama Kamu Termasuk Penerima BLT Kesra Rp900.000 Oktober 2025? Cek di Sini Link dan Kriteria Penerima.

Media Nganjuk – Feby Novalius, Jurnalis-Selasa, 21 Oktober 2025 | 20:02 WIB Peningkatan Kesejahteraan Rakyat Melalui BLT Kesra: Penjelasan Lengkap ...

Ekonomi

Ini Batas Waktu Pencairan BLT Kesra Rp900.000 untuk Penerima Bansos 2025

JAKARTA – Pemerintah telah menetapkan batas waktu pencairan Bantuan Langsung Tunai (BLT) Kesejahteraan Rakyat (Kesra) sebesar Rp900.000 bagi penerima bantuan ...

Biodata

Profil Biodata Bu Guru Salsa Lengkap: Umur, Asal, dan Nama Suami – Kisah Inspiratif yang Sedang Trending

Profil Biodata Bu Guru Salsa Lengkap, Umur, Asal dan Nama Suami Hidup seringkali menghadirkan tantangan tak terduga yang menguji kekuatan ...

Berita

Saham DADA Berpeluang Tembus Rp230.000, Didorong Kabar Mega Akuisisi Vanguard

Saham PT Dada Indonesia Tbk (DADA) tengah menjadi primadona di pasar modal Indonesia, memicu spekulasi dan harapan baru di kalangan ...

Leave a Comment