Wabah virus corona yang semakin meluas di berbagai belahan dunia, termasuk telah masuk ke Indonesia, membuat pemerintah mengambil langkah sigap untuk mencegah penyebaran lebih lanjut. Salah satu langkah krusial yang diambil adalah memperketat pengawasan di seluruh pintu masuk perbatasan negara, baik yang resmi maupun yang kerap digunakan sebagai jalur ilegal. Hal ini ditegaskan oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy, di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, pada Senin (2/3).
"Sebetulnya sudah dibatasi, ini kita lagi evaluasi. Crossborder pengawasan lebih ketat. Penyeberangan dari luar negeri, alat-alat deteksi dst," ujar Muhadjir, menekankan bahwa upaya pembatasan sebenarnya telah dilakukan, namun akan dievaluasi dan diperketat lebih lanjut. Fokus utama adalah pengawasan lintas batas (crossborder) yang lebih ketat, termasuk pemeriksaan intensif terhadap para pelaku perjalanan dari luar negeri.
Keputusan ini bukan tanpa alasan. Setelah terdeteksinya dua kasus positif corona di Depok, Jawa Barat, pemerintah menyadari bahwa strategi penanganan dan pencegahan virus corona perlu ditingkatkan dan disesuaikan dengan kondisi terkini. Muhadjir menjelaskan bahwa pemerintah tengah menyusun strategi baru yang lebih komprehensif untuk mengantisipasi dan menangani penyebaran virus corona di Indonesia.
Also Read
"Karena penularannya ada di tempat kita, kita harus buat strategi baru. Tetapi kita rapat semua untuk menyusun itu," imbuhnya, mengisyaratkan bahwa pemerintah tidak akan tinggal diam dan akan terus berupaya mencari solusi terbaik untuk melindungi masyarakat Indonesia dari ancaman virus corona.
Mengapa Perbatasan Menjadi Fokus Utama?
Perbatasan negara merupakan titik rawan masuknya berbagai macam penyakit menular, termasuk virus corona. Mobilitas manusia yang tinggi, baik melalui jalur resmi seperti bandara dan pelabuhan, maupun jalur tidak resmi atau ilegal, memungkinkan virus untuk masuk dan menyebar dengan cepat. Oleh karena itu, pengawasan ketat di perbatasan menjadi garda terdepan dalam mencegah masuknya virus corona dari luar negeri.
Pemerintah menyadari bahwa pengawasan perbatasan tidak hanya terbatas pada pemeriksaan suhu tubuh atau pengisian kartu kewaspadaan kesehatan. Dibutuhkan langkah-langkah yang lebih komprehensif, seperti:
- Peningkatan Kapasitas Alat Deteksi: Pemerintah akan memperbanyak dan meningkatkan kualitas alat deteksi virus corona di seluruh pintu masuk perbatasan. Alat-alat ini akan digunakan untuk mendeteksi keberadaan virus pada orang-orang yang baru tiba dari luar negeri, sehingga dapat segera dilakukan tindakan isolasi dan penanganan lebih lanjut jika ditemukan kasus positif.
- Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia: Petugas yang bertugas di perbatasan akan diberikan pelatihan khusus mengenai cara mendeteksi, mencegah, dan menangani kasus virus corona. Mereka juga akan dilengkapi dengan alat pelindung diri (APD) yang memadai untuk melindungi diri mereka sendiri dari risiko penularan.
- Kerja Sama Lintas Instansi: Pengawasan perbatasan melibatkan berbagai instansi pemerintah, seperti Kementerian Kesehatan, Kementerian Perhubungan, Kementerian Dalam Negeri, TNI, Polri, dan Bea Cukai. Koordinasi yang baik antar instansi ini sangat penting untuk memastikan pengawasan berjalan efektif dan efisien.
- Pengawasan Jalur Ilegal: Pemerintah juga akan meningkatkan pengawasan terhadap jalur-jalur ilegal yang sering digunakan untuk masuk ke Indonesia tanpa melalui pemeriksaan resmi. Hal ini dilakukan dengan meningkatkan patroli di wilayah perbatasan dan bekerja sama dengan masyarakat setempat untuk memberikan informasi mengenai aktivitas mencurigakan.
- Sosialisasi dan Edukasi: Masyarakat yang tinggal di wilayah perbatasan akan diberikan sosialisasi dan edukasi mengenai virus corona, cara pencegahannya, dan tindakan yang harus dilakukan jika menemukan gejala-gejala yang mencurigakan. Hal ini penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dan partisipasi mereka dalam upaya pencegahan penyebaran virus corona.
Strategi Baru Pemerintah dalam Menangani Corona
Selain memperketat pengawasan perbatasan, pemerintah juga tengah menyusun strategi baru yang lebih komprehensif untuk menangani penyebaran virus corona di Indonesia. Strategi ini meliputi berbagai aspek, antara lain:
- Peningkatan Kapasitas Fasilitas Kesehatan: Pemerintah akan meningkatkan kapasitas rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya untuk menangani pasien yang terinfeksi virus corona. Hal ini meliputi penambahan tempat tidur isolasi, peralatan medis, dan tenaga kesehatan yang terlatih.
- Peningkatan Kapasitas Laboratorium: Pemerintah akan meningkatkan kapasitas laboratorium untuk melakukan pengujian virus corona. Hal ini penting untuk mempercepat proses diagnosis dan penanganan pasien.
- Penguatan Sistem Surveilans: Pemerintah akan memperkuat sistem surveilans untuk mendeteksi dan melacak kasus-kasus virus corona. Hal ini dilakukan dengan meningkatkan pelaporan kasus, melakukan penyelidikan epidemiologi, dan memantau pergerakan orang-orang yang berpotensi terinfeksi.
- Pemberian Informasi yang Akurat dan Terpercaya: Pemerintah akan memberikan informasi yang akurat dan terpercaya kepada masyarakat mengenai virus corona. Hal ini penting untuk mencegah penyebaran informasi yang salah atau menyesatkan, yang dapat menimbulkan kepanikan dan kecemasan.
- Pemberdayaan Masyarakat: Pemerintah akan memberdayakan masyarakat untuk berperan aktif dalam upaya pencegahan penyebaran virus corona. Hal ini dilakukan dengan memberikan edukasi, pelatihan, dan dukungan kepada masyarakat untuk melakukan tindakan-tindakan pencegahan, seperti mencuci tangan secara teratur, menjaga jarak fisik, dan menggunakan masker jika sakit.
Dua Kasus di Depok Menjadi Pemicu
Terdeteksinya dua kasus positif corona di Depok menjadi pemicu bagi pemerintah untuk mengambil langkah-langkah yang lebih tegas dan komprehensif. Kedua pasien tersebut, yang merupakan seorang ibu dan anak, diduga terinfeksi virus corona dari warga negara asing yang datang ke Indonesia. Saat ini, kedua pasien tersebut sedang menjalani isolasi dan perawatan intensif di Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof dr Sulianti Saroso Jakarta.
Kasus ini menjadi pengingat bagi kita semua bahwa virus corona dapat masuk dan menyebar di Indonesia jika kita tidak waspada dan tidak melakukan tindakan pencegahan yang memadai. Oleh karena itu, mari kita bersama-sama mendukung upaya pemerintah dalam mencegah penyebaran virus corona dengan cara:
- Selalu menjaga kebersihan diri dan lingkungan.
- Mencuci tangan secara teratur dengan sabun dan air mengalir.
- Menghindari kontak dekat dengan orang yang sakit.
- Menggunakan masker jika sakit.
- Menjaga jarak fisik (physical distancing).
- Meningkatkan daya tahan tubuh dengan makan makanan bergizi dan berolahraga teratur.
- Mendapatkan informasi yang akurat dan terpercaya mengenai virus corona dari sumber-sumber resmi.
- Melaporkan kepada petugas kesehatan jika mengalami gejala-gejala yang mencurigakan.
Dengan kerja sama dan partisipasi aktif dari seluruh masyarakat, kita dapat meminimalisir risiko penyebaran virus corona di Indonesia dan melindungi diri kita sendiri, keluarga, dan masyarakat dari ancaman penyakit ini. Pemerintah akan terus berupaya memberikan yang terbaik untuk melindungi seluruh warga negara Indonesia. Mari kita bersama-sama hadapi tantangan ini dengan optimisme dan semangat gotong royong.















