Pemerintah Bangun RS Khusus Penyakit Menular di Pulau Galang

Media Nganjuk

Pemerintah Bangun RS Khusus Penyakit Menular di Pulau Galang

Jadi gini, guys, pemerintah kita lagi gercep banget nih buat antisipasi penyebaran penyakit menular. Salah satu langkah konkretnya adalah dengan membangun rumah sakit khusus penyakit menular di Pulau Galang, Batam. Keputusan ini bukan tanpa alasan lho, ada pertimbangan matang di baliknya.

Rencana pembangunan RS ini sebenarnya udah dibahas cukup lama. Bahkan, sempat ada pertemuan antara Presiden Joko Widodo dengan tokoh-tokoh penting, termasuk mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair dan CEO SoftBank Masayoshi Son, pada akhir Februari 2020 lalu. Pertemuan itu salah satunya membahas tentang investasi di bidang kesehatan, termasuk kemungkinan pembangunan fasilitas kesehatan yang memadai.

Nah, kenapa Pulau Galang yang dipilih? Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menjelaskan bahwa Pulau Galang itu lebih mudah diakses dari segi transportasi. Jadi, kalau ada kasus penyakit menular, pasien bisa lebih cepat dibawa ke rumah sakit. Pertimbangan ini penting banget, apalagi kalau situasinya darurat. Dibandingkan dengan opsi lain seperti Pulau Sebaru, Pulau Galang dinilai lebih strategis karena aksesnya lebih mudah, terutama saat malam hari atau saat ombak besar.

"Mau dibikin di Pulau Galang di Batam. Karena transport itu lebih mudah. Kalau di Sebaru kalau malam atau ombak besar itu susah," jelas Basuki waktu itu di Kompleks Istana Presiden.

Minggu depan, Menteri PUPR dan Panglima TNI rencananya mau langsung terjun ke lokasi pembangunan di lahan bekas pengungsi Vietnam di Pulau Galang. Mereka mau lihat langsung kondisi lapangan dan memastikan semuanya siap untuk dibangun. Tapi, soal anggaran dan kapasitas rumah sakit, Pak Basuki belum bisa kasih angka pasti nih. Masih dalam tahap perencanaan lebih lanjut.

Yang jelas, rumah sakit ini nantinya bakal jadi semacam pusat rujukan untuk kasus-kasus penyakit menular. Jadi, kalau ada kejadian di Natuna atau Sebaru, pasien bisa langsung dirujuk ke Pulau Galang. Soal operasionalnya, nanti Kementerian Kesehatan yang akan bertanggung jawab.

"Jadi seperti keperluan untuk Natuna dan Sebaru. Kalau ada case itu dibawa ke sana. Nanti Pak Menkes yang operasikan," imbuh beliau.

Keputusan pembangunan rumah sakit ini sebenarnya baru aja diputuskan dalam sidang kabinet siang itu di Kantor Presiden. Jadi, ini bukan wacana lagi ya, tapi udah jadi keputusan resmi pemerintah.

Presiden Jokowi sendiri menekankan bahwa pemerintah nggak akan membangun dari nol. Fasilitas yang ada di Pulau Galang itu sebenarnya udah ada, tapi udah lama nggak dipakai. Jadi, yang akan dilakukan adalah renovasi besar-besaran. Renovasinya juga akan dilakukan secepat mungkin, biar rumah sakitnya bisa segera beroperasi.

"Tidak membangun, karena fasilitas itu sudah ada tetapi sudah lama tidak digunakan, ini akan direnovasi dalam waktu yang sangat cepat," jelas Jokowi.

Pak Jokowi pengen Indonesia punya fasilitas kesehatan yang siap sedia setiap saat untuk menampung pasien dengan penyakit menular, kayak virus corona yang lagi heboh sekarang ini. Beliau nggak mau kita cuma tergantung pada fasilitas yang ada sekarang. Apalagi, negara kita ini luas banget, jadi idealnya setiap daerah punya fasilitas kesehatan yang memadai.

"Saya ingin ada fasilitas yang memang betul-betul siap setiap saat dan tidak hanya tergantung, ini negara kita ini sangat luas sekali sehingga kita harapkan pada titik-titik tertentu itu kita memiliki," ucapnya.

Saat ini, Indonesia sebenarnya udah punya 132 rumah sakit dengan fasilitas isolasi di berbagai daerah. Tapi, dengan adanya rumah sakit khusus penyakit menular di Pulau Galang ini, diharapkan penanganan pasien penyakit menular bisa lebih optimal lagi.

Lebih Detail Soal Pulau Galang dan Latar Belakangnya

Buat yang belum tahu, Pulau Galang ini punya sejarah yang cukup panjang dan menarik. Dulu, pulau ini pernah jadi tempat penampungan pengungsi Vietnam atau yang dikenal dengan sebutan "Manusia Perahu" pada tahun 1979 hingga 1996. Kompleks pengungsian di Pulau Galang ini dibangun oleh UNHCR (Badan PBB untuk Urusan Pengungsi) dan pemerintah Indonesia.

Di kompleks pengungsian itu, ada berbagai fasilitas, mulai dari barak pengungsi, rumah sakit, sekolah, tempat ibadah, hingga pemakaman. Setelah para pengungsi dipulangkan ke negara asalnya atau ditempatkan di negara ketiga, kompleks pengungsian itu terbengkalai.

Nah, lahan bekas pengungsian inilah yang rencananya akan direnovasi dan dijadikan rumah sakit khusus penyakit menular. Pemerintah melihat bahwa infrastruktur yang ada masih bisa dimanfaatkan, sehingga lebih efisien daripada membangun dari nol.

Kenapa Rumah Sakit Khusus Penyakit Menular Itu Penting?

Pembangunan rumah sakit khusus penyakit menular ini bukan cuma soal merespons kejadian wabah tertentu, tapi juga soal investasi jangka panjang di bidang kesehatan. Dengan adanya rumah sakit khusus, penanganan penyakit menular bisa lebih fokus dan terkoordinasi.

Beberapa keuntungan dari adanya rumah sakit khusus penyakit menular antara lain:

  1. Fasilitas yang Lebih Lengkap dan Modern: Rumah sakit khusus biasanya dilengkapi dengan peralatan medis yang lebih canggih dan sesuai dengan kebutuhan penanganan penyakit menular.
  2. Tenaga Medis yang Lebih Terspesialisasi: Dokter dan perawat yang bertugas di rumah sakit khusus biasanya memiliki keahlian dan pengalaman yang lebih mendalam dalam menangani penyakit menular.
  3. Protokol Penanganan yang Lebih Ketat: Rumah sakit khusus biasanya memiliki protokol penanganan penyakit menular yang lebih ketat, sehingga risiko penyebaran infeksi bisa diminimalkan.
  4. Penelitian dan Pengembangan: Rumah sakit khusus juga bisa menjadi pusat penelitian dan pengembangan di bidang penyakit menular, sehingga kita bisa lebih siap menghadapi ancaman penyakit di masa depan.
  5. Kesiapan Menghadapi Wabah: Dengan adanya rumah sakit khusus, kita bisa lebih siap menghadapi wabah atau pandemi yang mungkin terjadi di masa depan.

Tantangan dan Harapan

Tentu saja, pembangunan rumah sakit khusus penyakit menular di Pulau Galang ini juga punya tantangan tersendiri. Beberapa tantangan yang mungkin dihadapi antara lain:

  1. Anggaran: Renovasi dan pengadaan peralatan medis membutuhkan anggaran yang cukup besar. Pemerintah perlu memastikan bahwa anggaran yang dialokasikan cukup dan digunakan secara efisien.
  2. Logistik: Pulau Galang adalah pulau kecil, sehingga pengiriman material dan peralatan mungkin membutuhkan perencanaan yang matang.
  3. Sumber Daya Manusia: Pemerintah perlu memastikan bahwa ada cukup tenaga medis yang berkualitas untuk bertugas di rumah sakit tersebut.
  4. Koordinasi: Pembangunan rumah sakit ini melibatkan berbagai pihak, mulai dari Kementerian PUPR, Kementerian Kesehatan, TNI, hingga pemerintah daerah. Koordinasi yang baik sangat penting agar proyek ini bisa berjalan lancar.

Meskipun ada tantangan, kita semua berharap bahwa pembangunan rumah sakit khusus penyakit menular di Pulau Galang ini bisa berjalan lancar dan memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat Indonesia. Dengan adanya fasilitas kesehatan yang memadai, kita bisa lebih siap menghadapi ancaman penyakit menular dan meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat secara keseluruhan.

Jadi, mari kita dukung upaya pemerintah ini dan berharap yang terbaik untuk masa depan kesehatan Indonesia!

Pemerintah Bangun RS Khusus Penyakit Menular di Pulau Galang

Popular Post

Biodata

Profil Biodata Bidan Rita yang Viral Lengkap dengan Fakta Menariknya – Lagi Trending

MediaNganjuk.com – Jagat maya kembali dihebohkan dengan kemunculan sosok yang dikenal sebagai Bidan Rita. Dalam waktu singkat, namanya menjadi perbincangan ...

Berita

ICONPLAY Menyatu dengan Gaya Hidup Digital Indonesia

Di era digital yang serba cepat ini, hiburan telah bertransformasi dari sekadar pengisi waktu luang menjadi bagian integral dari gaya ...

Ekonomi

Nama Kamu Termasuk Penerima BLT Kesra Rp900.000 Oktober 2025? Cek di Sini Link dan Kriteria Penerima.

Media Nganjuk – Feby Novalius, Jurnalis-Selasa, 21 Oktober 2025 | 20:02 WIB Peningkatan Kesejahteraan Rakyat Melalui BLT Kesra: Penjelasan Lengkap ...

Ekonomi

Ini Batas Waktu Pencairan BLT Kesra Rp900.000 untuk Penerima Bansos 2025

JAKARTA – Pemerintah telah menetapkan batas waktu pencairan Bantuan Langsung Tunai (BLT) Kesejahteraan Rakyat (Kesra) sebesar Rp900.000 bagi penerima bantuan ...

Biodata

Profil Biodata Bu Guru Salsa Lengkap: Umur, Asal, dan Nama Suami – Kisah Inspiratif yang Sedang Trending

Profil Biodata Bu Guru Salsa Lengkap, Umur, Asal dan Nama Suami Hidup seringkali menghadirkan tantangan tak terduga yang menguji kekuatan ...

Berita

Saham DADA Berpeluang Tembus Rp230.000, Didorong Kabar Mega Akuisisi Vanguard

Saham PT Dada Indonesia Tbk (DADA) tengah menjadi primadona di pasar modal Indonesia, memicu spekulasi dan harapan baru di kalangan ...

Leave a Comment