Program pengabdian kepada masyarakat (PKM) dosen President University menggagas Lembar Kerja Siswa (LKS) kreatif berbasis gamifikasi, storytelling, emotional design, dan teknologi Augmented Reality (AR). Program tersebut dilaksanakan pada 19–20 September 2025, melibatkan 16 guru dan menghasilkan enam LKS digital interaktif, melebihi target awal lima LKS.
Ketua tim PKM, Remandhia Mulcki yang juga KaProdi Desain Komunikasi Visual President University, mengatakan langkah ini diambil untuk menjawab tantangan pendidikan di era Generasi Z yang dikenal sebagai digital native. “Gen Z mudah bosan kalau hanya mendengar ceramah. Mereka terbiasa dengan media visual, interaktif, dan serba cepat. Karena itu, kami hadirkan media belajar yang sesuai karakter mereka. Ada game, cerita, bahkan animasi 3D yang bisa dipindai lewat QR Code,” ujarnya, melalui siaran pers, Senin (1/12/2025).
Workshop selama dua hari menghadirkan suasana berbeda bagi guru-guru SMA Plus Muthahhari. Tidak hanya mendengarkan teori, para guru langsung praktik membuat LKS kreatif dengan memanfaatkan aplikasi Assemblr untuk menyematkan konten AR. Workshop tersebut berjudul, “Peningkatan Kualitas Pengalaman Belajar (Learning Experience) Siswa Generasi Z di SMA (Plus) Muthahhari Bandung melalui Perancangan Media Pembelajaran Berbasis Gamifikasi, Emotional Design, dan Storytelling”.
Also Read
Sebanyak 10 guru aktif merancang prototipe LKS. Mata pelajaran yang berhasil dilengkapi media kreatif di antaranya Biologi, PPKN, Sejarah Indonesia, Sosiologi, Bahasa Indonesia, dan Ekonomi.
Inisiatif inovatif dari President University ini merupakan respons cerdas terhadap perubahan lanskap pendidikan yang didorong oleh karakteristik unik Generasi Z. Generasi yang tumbuh besar dengan teknologi digital di ujung jari mereka memiliki preferensi belajar yang sangat berbeda dibandingkan generasi sebelumnya. Mereka mencari pengalaman yang interaktif, visual, dan relevan dengan kehidupan mereka sehari-hari.
LKS digital interaktif yang dikembangkan oleh tim PKM President University bukan sekadar menggantikan LKS konvensional dengan format digital. Lebih dari itu, LKS ini dirancang dengan pendekatan pedagogis yang inovatif, menggabungkan elemen-elemen gamifikasi, storytelling, emotional design, dan Augmented Reality (AR) untuk menciptakan pengalaman belajar yang lebih menarik, efektif, dan bermakna bagi siswa.
Gamifikasi, sebagai contoh, memanfaatkan elemen-elemen permainan seperti poin, level, tantangan, dan hadiah untuk memotivasi siswa dalam belajar. Dengan mengubah proses belajar menjadi sebuah permainan, siswa menjadi lebih terlibat, termotivasi, dan bersemangat untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Storytelling, di sisi lain, menggunakan narasi dan cerita untuk menyampaikan informasi dan konsep yang kompleks dengan cara yang lebih mudah dipahami dan diingat. Cerita memiliki kekuatan untuk membangkitkan emosi, menciptakan koneksi personal, dan membuat pembelajaran lebih relevan dengan pengalaman siswa.
Emotional design berfokus pada bagaimana desain sebuah produk atau pengalaman dapat memengaruhi emosi pengguna. Dalam konteks LKS digital interaktif, emotional design digunakan untuk menciptakan pengalaman belajar yang menyenangkan, memuaskan, dan membangkitkan rasa ingin tahu siswa.
Augmented Reality (AR) adalah teknologi yang memungkinkan pengguna untuk menggabungkan dunia nyata dengan dunia virtual. Dalam LKS digital interaktif, AR dapat digunakan untuk menghadirkan visualisasi 3D, animasi, dan konten interaktif lainnya yang dapat dipindai melalui smartphone atau tablet. Hal ini memungkinkan siswa untuk berinteraksi dengan materi pelajaran dengan cara yang lebih mendalam dan imersif.
Penerapan teknologi AR dalam LKS digital interaktif ini membuka peluang baru untuk menciptakan pengalaman belajar yang lebih personal dan kontekstual. Siswa dapat menggunakan perangkat mereka untuk menjelajahi konsep-konsep abstrak dalam bentuk visual yang konkret, melakukan eksperimen virtual, dan berkolaborasi dengan teman sekelas dalam lingkungan belajar yang interaktif.
Keberhasilan program PKM ini tidak hanya terletak pada pengembangan LKS digital interaktif yang inovatif, tetapi juga pada keterlibatan aktif para guru dalam proses perancangan dan pengembangan. Melalui workshop yang diselenggarakan, para guru SMA Plus Muthahhari diberikan pelatihan dan pendampingan untuk mengembangkan LKS kreatif dengan memanfaatkan aplikasi Assemblr. Hal ini memastikan bahwa LKS yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik siswa, serta dapat diintegrasikan dengan efektif dalam proses pembelajaran di kelas.
Inisiatif ini juga menunjukkan komitmen President University dalam mendukung pengembangan pendidikan di Indonesia melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Dengan menggabungkan keahlian dan sumber daya yang dimiliki, President University berupaya untuk memberikan kontribusi nyata dalam meningkatkan kualitas pembelajaran dan mempersiapkan generasi muda Indonesia untuk menghadapi tantangan abad ke-21.
Lebih lanjut, pengembangan LKS digital interaktif ini juga sejalan dengan visi pemerintah Indonesia untuk mendorong transformasi digital dalam sektor pendidikan. Pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran diharapkan dapat meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan daya tarik pembelajaran, serta memperluas akses terhadap pendidikan berkualitas bagi seluruh lapisan masyarakat.
Diharapkan, inisiatif dari President University ini dapat menjadi inspirasi bagi institusi pendidikan lainnya untuk mengembangkan solusi-solusi inovatif yang relevan dengan kebutuhan dan karakteristik siswa di era digital. Dengan terus berinovasi dan beradaptasi dengan perubahan zaman, kita dapat menciptakan lingkungan belajar yang lebih menarik, efektif, dan bermakna bagi generasi muda Indonesia.
Selain itu, penting untuk terus melakukan evaluasi dan pengembangan terhadap LKS digital interaktif ini berdasarkan umpan balik dari siswa dan guru. Hal ini akan memastikan bahwa LKS tetap relevan, efektif, dan sesuai dengan kebutuhan pengguna. Selain itu, kolaborasi antara akademisi, praktisi pendidikan, dan pengembang teknologi juga perlu ditingkatkan untuk menciptakan solusi-solusi pembelajaran yang lebih inovatif dan terintegrasi.
Dengan dukungan dan komitmen dari semua pihak, transformasi digital dalam sektor pendidikan di Indonesia dapat berjalan dengan sukses dan memberikan dampak positif yang signifikan bagi kualitas sumber daya manusia dan daya saing bangsa. LKS digital interaktif inovasi President University ini adalah salah satu contoh nyata bagaimana teknologi dapat digunakan untuk meningkatkan pengalaman belajar dan mempersiapkan siswa untuk masa depan yang lebih baik. Inisiatif ini juga menjadi bukti bahwa inovasi dalam pendidikan dapat lahir dari kolaborasi yang erat antara perguruan tinggi, sekolah, dan masyarakat. Dengan terus menjalin kemitraan yang kuat, kita dapat menciptakan ekosistem pendidikan yang dinamis dan adaptif, yang mampu menjawab tantangan dan memanfaatkan peluang di era digital.











