Selebgram ternama, Nurul Azizah Rosiade, yang lebih dikenal dengan nama Azizah Salsha, mengambil langkah tegas dengan melaporkan dua akun media sosial, yakni @niceguymo dan @ibaratbradprittt, ke Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri. Laporan ini diajukan terkait dugaan tindak pidana fitnah yang ditujukan kepada dirinya, terutama sebagai istri dari pesepakbola profesional, Pratama Arhan. Langkah hukum ini diambil sebagai respons atas serangkaian unggahan dan konten yang dianggap mencemarkan nama baik dan merugikan reputasinya.
Kuasa hukum Azizah Salsha, Anandya Dipo Pratama, menjelaskan secara rinci latar belakang dan alasan di balik pelaporan ini. "Kami telah membuat laporan resmi terkait fitnah yang dilakukan oleh akun TikTok @ibaratbradprittt dan akun YouTube @niceguymo terhadap Azizah. Proses pelaporan berjalan lancar, dan kami berharap pihak kepolisian dapat segera menindaklanjuti kasus ini," ujar Anandya Dipo Pratama di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, pada hari Selasa, 12 Agustus 2025.
Laporan resmi yang diajukan oleh Azizah Salsha telah diterima oleh Bareskrim Polri dengan nomor registrasi LP/B/387/VIII/2025/SPKT/BARESKRIM POLRI, tertanggal 12 Agustus 2025. Hal ini menandakan bahwa pihak kepolisian telah secara resmi memulai proses investigasi terhadap dugaan tindak pidana fitnah yang dilakukan oleh kedua akun media sosial tersebut.
Also Read
Anandya Dipo Pratama menekankan bahwa pelaporan ini bukan hanya sebagai upaya untuk membersihkan nama baik Azizah Salsha, tetapi juga sebagai bentuk edukasi dan efek jera bagi para pengguna media sosial. "Kami berharap, dengan adanya laporan ini, masyarakat lebih bijak dalam menggunakan media sosial dan tidak mudah menyebarkan informasi yang belum terverifikasi kebenarannya. Media sosial seharusnya menjadi sarana untuk berkomunikasi dan berbagi informasi positif, bukan untuk menyebarkan fitnah dan kebencian," tegasnya.
Kasus ini menjadi sorotan publik karena melibatkan seorang figur publik dan isu sensitif terkait penyebaran informasi palsu di media sosial. Banyak pihak yang memberikan dukungan kepada Azizah Salsha atas keberaniannya mengambil langkah hukum terhadap pelaku fitnah. Mereka berharap, kasus ini dapat menjadi pembelajaran bagi semua pihak agar lebih berhati-hati dalam menggunakan media sosial dan tidak mudah terprovokasi oleh informasi yang belum jelas kebenarannya.
Penyebaran fitnah dan informasi palsu di media sosial merupakan masalah serius yang dapat menimbulkan dampak negatif bagi individu, kelompok, dan bahkan masyarakat secara luas. Fitnah dapat merusak reputasi seseorang, menghancurkan hubungan sosial, dan memicu konflik. Oleh karena itu, penting bagi setiap individu untuk memiliki kesadaran dan tanggung jawab dalam menggunakan media sosial.
Pihak kepolisian diharapkan dapat segera menindaklanjuti laporan ini dengan melakukan penyelidikan secara profesional dan transparan. Identifikasi terhadap pemilik dan pengelola akun @niceguymo dan @ibaratbradprittt menjadi langkah awal yang krusial dalam mengungkap motif dan tujuan di balik penyebaran fitnah tersebut. Selain itu, pengumpulan bukti-bukti yang relevan, seperti tangkapan layar (screenshot) unggahan, rekaman video, dan keterangan saksi, juga sangat penting untuk memperkuat kasus ini.
Kasus ini juga menjadi momentum bagi pemerintah dan pihak terkait untuk meningkatkan literasi digital di kalangan masyarakat. Literasi digital merupakan kemampuan untuk menggunakan teknologi informasi dan komunikasi secara efektif dan bertanggung jawab. Dengan memiliki literasi digital yang baik, masyarakat diharapkan dapat lebih kritis dalam menerima informasi, mampu membedakan antara fakta dan opini, serta tidak mudah terpengaruh oleh berita bohong (hoax) dan ujaran kebencian (hate speech).
Selain itu, penting juga untuk memperkuat regulasi terkait penggunaan media sosial. Pemerintah perlu membuat aturan yang jelas dan tegas mengenai batasan-batasan dalam berinteraksi di media sosial, serta sanksi yang akan diberikan kepada pelaku pelanggaran. Hal ini bertujuan untuk menciptakan ruang digital yang lebih sehat, aman, dan kondusif bagi semua pihak.
Kasus yang menimpa Azizah Salsha ini menjadi contoh nyata betapa pentingnya menjaga etika dan moralitas dalam menggunakan media sosial. Setiap individu memiliki tanggung jawab untuk tidak menyebarkan informasi yang belum terverifikasi kebenarannya, tidak menghina atau merendahkan orang lain, serta tidak memprovokasi atau memicu konflik. Media sosial seharusnya menjadi sarana untuk membangun komunikasi yang positif, saling menghormati, dan mendukung kemajuan bersama.
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah membawa dampak yang signifikan bagi kehidupan manusia. Media sosial menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari, memungkinkan setiap orang untuk terhubung dengan mudah dan cepat. Namun, di balik kemudahan dan manfaat yang ditawarkan, media sosial juga memiliki potensi negatif yang perlu diwaspadai.
Salah satu potensi negatif media sosial adalah penyebaran informasi palsu (hoax). Hoax dapat dengan mudah menyebar luas di media sosial karena sifatnya yang viral dan kemampuan untuk menjangkau banyak orang dalam waktu singkat. Hoax dapat menimbulkan kebingungan, keresahan, dan bahkan kepanikan di masyarakat.
Selain hoax, media sosial juga rentan terhadap ujaran kebencian (hate speech). Hate speech adalah pernyataan atau ekspresi yang menyerang atau merendahkan seseorang atau kelompok berdasarkan ras, agama, etnis, jenis kelamin, orientasi seksual, atau karakteristik lainnya. Hate speech dapat memicu diskriminasi, kekerasan, dan konflik sosial.
Oleh karena itu, penting bagi setiap pengguna media sosial untuk memiliki kesadaran dan tanggung jawab dalam berinteraksi di dunia maya. Jangan mudah percaya pada informasi yang belum terverifikasi kebenarannya, jangan menyebarkan ujaran kebencian, dan jangan melakukan tindakan yang dapat merugikan orang lain.
Kasus yang menimpa Azizah Salsha ini diharapkan dapat menjadi momentum bagi semua pihak untuk meningkatkan kesadaran dan tanggung jawab dalam menggunakan media sosial. Mari kita jadikan media sosial sebagai sarana untuk membangun komunikasi yang positif, saling menghormati, dan mendukung kemajuan bersama.
Pihak kepolisian diharapkan dapat segera menuntaskan kasus ini dengan seadil-adilnya. Proses hukum yang transparan dan akuntabel akan memberikan kepastian hukum bagi Azizah Salsha sebagai korban fitnah, serta memberikan efek jera bagi pelaku dan calon pelaku fitnah di media sosial.
Kasus ini juga menjadi pengingat bagi para figur publik untuk lebih berhati-hati dalam menggunakan media sosial. Sebagai tokoh yang dikenal oleh banyak orang, setiap unggahan dan komentar yang mereka buat dapat memiliki dampak yang besar bagi masyarakat. Oleh karena itu, penting bagi para figur publik untuk selalu menjaga etika dan moralitas dalam berinteraksi di media sosial.
Dukungan dari keluarga, teman, dan penggemar sangat penting bagi Azizah Salsha dalam menghadapi kasus ini. Dukungan moral dan doa dari orang-orang terdekat dapat memberikan kekuatan dan semangat bagi Azizah Salsha untuk terus berjuang demi keadilan.
Kasus dugaan fitnah yang menimpa Azizah Salsha ini menjadi pelajaran berharga bagi kita semua. Mari kita jadikan media sosial sebagai sarana untuk membangun komunikasi yang positif, saling menghormati, dan mendukung kemajuan bersama. Hindari penyebaran informasi palsu, ujaran kebencian, dan tindakan yang dapat merugikan orang lain. Dengan demikian, kita dapat menciptakan ruang digital yang lebih sehat, aman, dan kondusif bagi semua pihak.
Semoga kasus ini dapat segera diselesaikan dengan seadil-adilnya dan memberikan efek jera bagi pelaku serta calon pelaku fitnah di media sosial. Mari kita bersama-sama menjaga etika dan moralitas dalam menggunakan media sosial demi terciptanya masyarakat yang lebih baik.











