iNews Media Group secara tegas membantah dan menyatakan bahwa berita yang beredar luas di media sosial yang menyebut Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, melakukan pemecatan terhadap pelatih tim nasional Indonesia, Shin Tae-yong, karena alasan pribadi adalah berita bohong atau hoaks. Penegasan ini disampaikan langsung oleh Pemimpin Redaksi iNews Media Group, Aiman Witjaksono, sebagai respons terhadap beredarnya potongan video yang telah dimanipulasi dan mencatut nama iNews, dengan tujuan untuk menyebarkan disinformasi dan menciptakan kegaduhan di tengah masyarakat.
Klarifikasi ini menjadi krusial mengingat sensitivitas isu sepak bola di Indonesia, di mana dukungan dan harapan masyarakat terhadap tim nasional sangat tinggi. Berita palsu semacam ini berpotensi merusak citra PSSI, memecah belah dukungan terhadap timnas, dan mengganggu persiapan tim dalam menghadapi berbagai kompetisi penting. Oleh karena itu, iNews Media Group merasa perlu untuk mengambil tindakan cepat dan tegas dalam meluruskan informasi yang keliru ini.
Menurut Aiman Witjaksono, potongan video yang beredar di berbagai platform media sosial tersebut telah mengalami penyuntingan yang signifikan, sehingga mengubah konteks pernyataan asli yang sebelumnya ditayangkan di kanal resmi iNews. Manipulasi ini dilakukan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab dengan tujuan untuk menciptakan narasi yang menyesatkan dan menimbulkan persepsi keliru di kalangan masyarakat luas. Pernyataan Erick Thohir yang sebenarnya, yang mungkin berkaitan dengan evaluasi kinerja tim atau strategi pengembangan sepak bola nasional, telah dipelintir sedemikian rupa sehingga seolah-olah menunjukkan adanya konflik pribadi antara Ketua Umum PSSI dan pelatih Shin Tae-yong.
Also Read
"Kami menegaskan bahwa berita yang menyebut Erick Thohir memecat Shin Tae-yong karena alasan pribadi adalah hoaks. Keterangan yang muncul di iNews telah dicatut dan diedit oleh pihak tidak bertanggung jawab sehingga menimbulkan kesalahpahaman publik," ujar Aiman Witjaksono dengan nada tegas, Minggu (26/10). Pernyataan ini merupakan bentuk komitmen iNews Media Group untuk menjaga integritas jurnalisme dan melawan penyebaran berita palsu yang dapat merugikan masyarakat.
Aiman menambahkan bahwa iNews Media Group tidak pernah menayangkan atau mempublikasikan berita dengan narasi yang menyebutkan adanya pemecatan Shin Tae-yong karena alasan pribadi. Ia menegaskan bahwa seluruh konten yang diproduksi oleh iNews Media Group selalu melalui proses verifikasi dan standar editorial yang ketat. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa setiap informasi yang disajikan kepada publik adalah akurat, berimbang, dan dapat dipertanggungjawabkan. Proses verifikasi ini melibatkan pengecekan fakta dari berbagai sumber terpercaya, konfirmasi langsung kepada pihak-pihak terkait, dan analisis mendalam terhadap konteks informasi.
"Kami menghimbau masyarakat untuk selalu memeriksa kebenaran berita sebelum membagikan atau mempercayainya. Jangan mudah terprovokasi oleh potongan video yang beredar di media sosial tanpa konteks yang jelas," tegas Aiman. Himbauan ini sangat penting mengingat kecepatan dan kemudahan penyebaran informasi di era digital saat ini. Masyarakat perlu lebih kritis dan berhati-hati dalam menerima dan menyebarkan informasi, terutama yang berasal dari sumber-sumber yang tidak jelas atau tidak terpercaya.
Lebih lanjut, Aiman mengingatkan agar publik memastikan bahwa sumber informasi yang dikonsumsi berasal dari media resmi dan kredibel, terutama dalam isu-isu yang berkaitan dengan tokoh publik dan lembaga nasional. Media resmi memiliki tanggung jawab untuk menyajikan informasi yang akurat dan berimbang, serta tunduk pada kode etik jurnalistik yang ketat. Dengan mengandalkan media resmi, masyarakat dapat terhindar dari informasi yang salah atau menyesatkan.
Kasus ini menjadi pengingat bagi kita semua tentang pentingnya literasi media di era digital. Literasi media adalah kemampuan untuk mengakses, menganalisis, mengevaluasi, dan menciptakan media dalam berbagai bentuk. Dengan memiliki literasi media yang baik, masyarakat dapat lebih kritis dalam mengonsumsi informasi, mengidentifikasi berita palsu, dan menghindari menjadi korban disinformasi.
Penyebaran berita hoaks mengenai pemecatan Shin Tae-yong oleh Erick Thohir ini juga menunjukkan bahwa isu sepak bola rentan dimanfaatkan untuk kepentingan politik atau ekonomi tertentu. Pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab mungkin mencoba untuk memprovokasi masyarakat, menciptakan ketegangan, atau merusak citra tokoh publik demi mencapai tujuan mereka sendiri. Oleh karena itu, masyarakat perlu lebih waspada dan tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu yang sensitif dan kontroversial.
Selain itu, kasus ini juga menyoroti pentingnya peran media sosial dalam penyebaran informasi. Media sosial dapat menjadi platform yang efektif untuk menyebarkan informasi yang benar dan bermanfaat, namun juga dapat menjadi sarang bagi berita palsu dan ujaran kebencian. Oleh karena itu, platform media sosial perlu lebih aktif dalam memerangi penyebaran berita palsu dan mengambil tindakan tegas terhadap akun-akun yang terbukti menyebarkan disinformasi.
Dalam konteks ini, iNews Media Group berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas jurnalisme dan memberikan informasi yang akurat dan berimbang kepada masyarakat. iNews Media Group juga akan terus berupaya untuk melawan penyebaran berita palsu dan disinformasi melalui berbagai cara, termasuk dengan melakukan klarifikasi, memberikan edukasi kepada masyarakat, dan bekerja sama dengan pihak-pihak terkait.
Penting untuk dicatat bahwa dukungan masyarakat terhadap tim nasional Indonesia sangatlah penting untuk mencapai prestasi yang gemilang. Berita palsu yang dapat memecah belah dukungan ini harus dilawan bersama-sama. Masyarakat perlu bersatu dan mendukung timnas dengan sepenuh hati, tanpa terpengaruh oleh informasi yang salah atau menyesatkan.
Dengan klarifikasi ini, iNews Media Group berharap dapat meluruskan informasi yang keliru dan mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap media yang kredibel. iNews Media Group juga berharap agar masyarakat dapat lebih bijak dalam mengonsumsi informasi dan tidak mudah terprovokasi oleh berita palsu. Mari bersama-sama membangun ekosistem informasi yang sehat dan mendukung kemajuan sepak bola Indonesia.
Kejadian ini juga menjadi pelajaran berharga bagi para pelaku media untuk terus meningkatkan profesionalisme dan etika jurnalistik. Verifikasi fakta, keberimbangan, dan akurasi adalah kunci utama dalam menyajikan informasi kepada publik. Media harus menjadi garda terdepan dalam melawan disinformasi dan memastikan bahwa masyarakat mendapatkan informasi yang benar dan dapat dipercaya.
Sebagai penutup, iNews Media Group mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama memerangi penyebaran berita palsu dan mendukung jurnalisme yang berkualitas. Dengan informasi yang benar dan terpercaya, kita dapat membangun masyarakat yang cerdas, kritis, dan berpartisipasi aktif dalam pembangunan bangsa.
(sto)
