Media Nganjuk – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi akan menguji level resistance di 8.292 pada perdagangan hari ini. Investor disarankan untuk mencermati beberapa saham yang berpotensi memberikan keuntungan di tengah volatilitas pasar yang diperkirakan akan terjadi seiring dengan rilis kinerja emiten kuartal III 2025 dan antisipasi keputusan suku bunga The Fed.
Pada penutupan perdagangan sebelumnya, IHSG tercatat melemah tipis 0,03% ke level 8.271, meskipun demikian, tercatat net foreign buy sebesar Rp1,16 triliun. Analis dari BRI Danareksa Sekuritas dalam risetnya mengungkapkan bahwa pola candle inverted hammer di area resistance mengindikasikan adanya peningkatan tekanan jual. Mereka memperkirakan IHSG akan bergerak terbatas dalam rentang support 8.238 – 8.292.
Fokus utama pasar pada pekan ini tertuju pada dua faktor krusial: rilis kinerja emiten kuartal III 2025 dan keputusan suku bunga The Federal Reserve (The Fed). Kedua faktor ini diyakini akan menjadi katalis utama yang memengaruhi arah pergerakan indeks saham. Investor dan pelaku pasar akan mencermati dengan seksama data kinerja keuangan perusahaan-perusahaan tercatat untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai kondisi fundamental dan prospek bisnis masing-masing emiten. Sementara itu, keputusan suku bunga The Fed juga akan menjadi perhatian utama karena kebijakan moneter bank sentral AS tersebut dapat berdampak signifikan terhadap sentimen pasar global dan arus modal.
Also Read
Rekomendasi Saham Pilihan
Di tengah dinamika pasar yang ada, BRI Danareksa Sekuritas merekomendasikan beberapa saham yang dinilai menarik untuk dicermati, antara lain:
-
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI)
Sebagai salah satu bank BUMN terbesar di Indonesia, Bank Mandiri memiliki fundamental yang kuat dan potensi pertumbuhan yang menjanjikan. Kinerja keuangan BMRI secara konsisten menunjukkan tren positif, didukung oleh ekspansi kredit yang sehat dan pengelolaan risiko yang baik. Selain itu, BMRI juga aktif dalam mengembangkan layanan digital untuk meningkatkan efisiensi dan menjangkau lebih banyak nasabah. Dengan posisinya yang strategis di sektor perbankan, BMRI menjadi salah satu pilihan investasi yang menarik bagi investor jangka panjang.
- Analisis Fundamental: BMRI memiliki aset yang besar, permodalan yang kuat, dan jaringan yang luas. Kinerja keuangannya stabil dengan pertumbuhan laba yang konsisten.
- Katalis Positif: Potensi pertumbuhan kredit, ekspansi layanan digital, dan dukungan pemerintah.
- Risiko: Persaingan di sektor perbankan, perubahan regulasi, dan risiko kredit.
-
PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN)
BFI Finance merupakan perusahaan pembiayaan yang fokus pada pembiayaan kendaraan bermotor dan alat berat. Dengan pengalaman yang panjang di industri pembiayaan, BFIN telah membangun reputasi yang baik dan memiliki basis pelanggan yang loyal. Permintaan akan pembiayaan kendaraan bermotor dan alat berat diperkirakan akan terus meningkat seiring dengan pertumbuhan ekonomi dan investasi di berbagai sektor. BFIN juga terus berinovasi dalam mengembangkan produk dan layanan pembiayaan yang sesuai dengan kebutuhan pasar.
- Analisis Fundamental: BFIN memiliki pangsa pasar yang signifikan di industri pembiayaan kendaraan bermotor dan alat berat. Kinerja keuangannya solid dengan pertumbuhan pendapatan yang stabil.
- Katalis Positif: Pertumbuhan ekonomi, peningkatan investasi, dan inovasi produk pembiayaan.
- Risiko: Persaingan di industri pembiayaan, risiko kredit, dan perubahan suku bunga.
-
Sumber Global Energy Tbk (SGER)
SGER adalah perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan batu bara. Permintaan batu bara sebagai sumber energi masih cukup tinggi, terutama dari negara-negara berkembang. SGER memiliki jaringan yang luas dan kemampuan logistik yang baik untuk memenuhi permintaan pasar. Selain itu, SGER juga berupaya untuk mengembangkan bisnis di sektor energi terbarukan sebagai bagian dari strategi diversifikasi.
- Analisis Fundamental: SGER memiliki posisi yang kuat di pasar batu bara. Kinerja keuangannya dipengaruhi oleh harga batu bara global.
- Katalis Positif: Permintaan batu bara yang stabil, ekspansi ke sektor energi terbarukan, dan efisiensi operasional.
- Risiko: Fluktuasi harga batu bara, perubahan regulasi lingkungan, dan risiko operasional.
Strategi Investasi yang Disarankan
Mengingat kondisi pasar yang dinamis, investor disarankan untuk menerapkan strategi investasi yang hati-hati dan terukur. Beberapa tips yang dapat dipertimbangkan antara lain:
- Diversifikasi Portofolio: Alokasikan dana investasi ke berbagai sektor dan jenis aset untuk mengurangi risiko.
- Trading Plan yang Jelas: Tentukan target harga dan stop loss sebelum melakukan pembelian atau penjualan saham.
- Manajemen Risiko yang Ketat: Batasi jumlah modal yang diinvestasikan pada setiap saham untuk menghindari kerugian yang besar.
- Pantau Perkembangan Pasar: Ikuti berita dan analisis pasar secara berkala untuk mendapatkan informasi terbaru.
- Pertimbangkan Horizon Investasi: Sesuaikan strategi investasi dengan tujuan keuangan dan jangka waktu investasi.
Analisis Teknikal IHSG
Secara teknikal, IHSG saat ini berada dalam fase konsolidasi setelah mengalami kenaikan yang signifikan dalam beberapa waktu terakhir. Indikator teknikal seperti RSI (Relative Strength Index) menunjukkan bahwa IHSG berada di area overbought, yang mengindikasikan potensi koreksi. Namun, MACD (Moving Average Convergence Divergence) masih menunjukkan sinyal bullish, yang menunjukkan bahwa tren naik masih berlanjut.
Level resistance terdekat IHSG berada di 8.292, sedangkan level support terdekat berada di 8.238. Jika IHSG berhasil menembus level resistance 8.292, maka potensi kenaikan selanjutnya akan terbuka menuju level 8.350. Sebaliknya, jika IHSG gagal menembus level resistance dan malah menembus level support 8.238, maka potensi penurunan menuju level 8.200 akan semakin besar.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pasar
Selain rilis kinerja emiten kuartal III 2025 dan keputusan suku bunga The Fed, terdapat beberapa faktor lain yang juga dapat mempengaruhi pergerakan pasar saham, antara lain:
- Sentimen Pasar Global: Kondisi ekonomi dan politik global dapat mempengaruhi sentimen investor dan arus modal ke pasar saham Indonesia.
- Nilai Tukar Rupiah: Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dapat mempengaruhi kinerja perusahaan-perusahaan yang memiliki utang dalam mata uang asing.
- Harga Komoditas: Harga komoditas seperti minyak, batu bara, dan CPO dapat mempengaruhi kinerja perusahaan-perusahaan yang bergerak di sektor tersebut.
- Kebijakan Pemerintah: Kebijakan pemerintah di bidang ekonomi dan investasi dapat mempengaruhi iklim investasi dan kinerja pasar saham.
Kesimpulan
IHSG diperkirakan akan menguji level resistance 8.292 pada perdagangan hari ini. Investor disarankan untuk mencermati rekomendasi saham yang telah disebutkan dan menerapkan strategi investasi yang hati-hati dan terukur. Pantau terus perkembangan pasar dan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pergerakan indeks saham. Dengan informasi yang akurat dan strategi yang tepat, investor dapat meraih keuntungan yang optimal di pasar saham.
Disclaimer: Artikel ini hanya bersifat informasi dan bukan merupakan rekomendasi investasi. Setiap keputusan investasi sepenuhnya menjadi tanggung jawab investor.















