IHSG Dibuka Menguat ke 8.259 Jelang Akhir Pekan

Media Nganjuk

IHSG Dibuka Menguat ke 8.259 Jelang Akhir Pekan

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memulai perdagangan hari Jumat, 10 Oktober 2025, dengan catatan positif, dibuka pada level 8.259,08. Sentimen awal pasar menunjukkan optimisme investor menjelang akhir pekan. Namun, pergerakan pasar di menit-menit awal menunjukkan dinamika yang fluktuatif.

Semenit setelah pembukaan, IHSG berbalik arah dan mengalami pelemahan sebesar 0,39 persen, turun ke level 8.218. Meskipun demikian, data menunjukkan bahwa terdapat 255 saham yang berada di zona hijau, menandakan adanya perlawanan dari sejumlah sektor. Di sisi lain, 186 saham mengalami pelemahan, dan 515 saham lainnya terpantau stagnan, menunjukkan keraguan atau kehati-hatian investor dalam mengambil posisi.

Nilai transaksi pada awal perdagangan mencapai Rp1,1 triliun, dengan volume perdagangan mencapai 1,2 miliar lembar saham. Angka ini mencerminkan aktivitas perdagangan yang cukup tinggi di awal sesi, meskipun arah pergerakan pasar masih belum jelas.

Indeks LQ45, yang merupakan indeks yang terdiri dari 45 saham dengan likuiditas tertinggi, mengalami pelemahan sebesar 0,92 persen ke level 792,75. Penurunan ini mengindikasikan bahwa saham-saham dengan kapitalisasi besar juga mengalami tekanan jual.

Sementara itu, indeks JII (Jakarta Islamic Index), yang mengukur kinerja saham-saham yang memenuhi kriteria syariah, justru mengalami penguatan sebesar 0,13 persen ke level 567,31. Hal ini menunjukkan bahwa saham-saham syariah relatif lebih stabil dibandingkan dengan saham-saham konvensional.

Indeks MNC36, yang terdiri dari 36 saham pilihan yang dinilai memiliki fundamental yang baik dan likuiditas yang tinggi, mengalami pelemahan sebesar 0,99 persen ke level 424,62. Senada dengan LQ45, penurunan pada MNC36 menunjukkan adanya tekanan jual pada saham-saham unggulan.

Indeks IDX30, yang terdiri dari 30 saham dengan kinerja terbaik berdasarkan likuiditas dan kapitalisasi pasar, juga mengalami pelemahan sebesar 0,85 persen ke level 414,89. Penurunan ini semakin mengkonfirmasi bahwa sentimen pasar secara umum cenderung negatif di awal perdagangan.

Secara sektoral, terdapat beberapa sektor yang menunjukkan kinerja positif, sementara sektor lainnya mengalami pelemahan. Sektor energi mencatat penguatan sebesar 0,52 persen, didorong oleh sentimen positif terkait harga komoditas energi. Sektor konsumer non-siklikal, yang terdiri dari saham-saham perusahaan yang menjual kebutuhan pokok, menguat sebesar 0,33 persen, menunjukkan bahwa sektor ini relatif lebih defensif di tengah ketidakpastian pasar. Sektor konsumer siklikal, yang terdiri dari saham-saham perusahaan yang menjual barang-barang yang permintaannya sangat bergantung pada kondisi ekonomi, juga menguat sebesar 0,69 persen. Sektor infrastruktur mencatat penguatan sebesar 0,38 persen, didorong oleh ekspektasi terhadap proyek-proyek infrastruktur pemerintah. Sektor bahan baku menguat sebesar 0,15 persen, sementara sektor transportasi menguat sebesar 0,327 persen. Sektor teknologi mencatat penguatan tertinggi, yaitu sebesar 0,83 persen, didorong oleh sentimen positif terhadap prospek pertumbuhan sektor teknologi. Sektor kesehatan juga menguat sebesar 0,49 persen.

Di sisi lain, sektor keuangan mengalami pelemahan terbesar, yaitu sebesar 0,90 persen, yang disebabkan oleh kekhawatiran terhadap potensi peningkatan risiko kredit. Sektor properti melemah sebesar 0,17 persen, sementara sektor industri melemah sebesar 0,13 persen.

Beberapa saham berhasil mencatatkan kenaikan harga yang signifikan dan menjadi top gainers di awal perdagangan. PT Nusatama Berkah Tbk (NTBK) memimpin daftar top gainers dengan kenaikan sebesar 34,55 persen, mencapai harga Rp148 per saham. PT Agro Yasa Lestari Tbk (AYLS) berada di posisi kedua dengan kenaikan sebesar 33,74 persen, mencapai harga Rp218 per saham. PT Diamond Citra Propertindo Tbk (DADA) berada di posisi ketiga dengan kenaikan sebesar 30,34 persen, mencapai harga Rp232 per saham.

Pergerakan IHSG di awal perdagangan hari ini mencerminkan sentimen pasar yang campur aduk. Meskipun dibuka menguat, IHSG kemudian berbalik arah dan mengalami pelemahan. Hal ini menunjukkan bahwa investor masih berhati-hati dan cenderung mengambil posisi defensif di tengah ketidakpastian ekonomi global dan domestik.

Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pergerakan IHSG hari ini antara lain adalah data inflasi, kebijakan suku bunga, dan perkembangan geopolitik. Data inflasi yang lebih tinggi dari perkiraan dapat memicu kekhawatiran terhadap potensi kenaikan suku bunga, yang pada gilirannya dapat menekan pasar saham. Kebijakan suku bunga yang lebih ketat juga dapat berdampak negatif terhadap pertumbuhan ekonomi dan kinerja perusahaan. Perkembangan geopolitik, seperti perang dagang atau konflik regional, juga dapat menciptakan ketidakpastian dan mempengaruhi sentimen investor.

Selain itu, kinerja emiten juga akan menjadi faktor penting yang mempengaruhi pergerakan IHSG. Investor akan mencermati laporan keuangan emiten untuk melihat bagaimana kinerja perusahaan di tengah kondisi ekonomi yang menantang. Emiten dengan kinerja yang baik dan prospek pertumbuhan yang cerah berpotensi untuk menarik minat investor dan mendorong harga saham mereka naik.

Secara teknikal, IHSG saat ini berada dalam fase konsolidasi. Indikator teknikal seperti moving average dan RSI menunjukkan bahwa IHSG masih belum memiliki arah yang jelas. Investor disarankan untuk tetap berhati-hati dan memantau perkembangan pasar secara seksama sebelum mengambil keputusan investasi.

Media Nganjuk akan terus memantau perkembangan pasar dan memberikan informasi terbaru kepada para pembaca. Kami juga akan menghadirkan analisis mendalam mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pergerakan IHSG dan memberikan rekomendasi investasi yang bermanfaat bagi para investor.

Penting untuk diingat bahwa investasi di pasar saham memiliki risiko yang tinggi. Investor harus memahami risiko-risiko yang terkait dengan investasi di pasar saham dan melakukan riset yang mendalam sebelum mengambil keputusan investasi. Diversifikasi portofolio juga merupakan strategi yang penting untuk mengurangi risiko investasi.

Media Nganjuk berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat dan objektif kepada para pembaca. Kami berharap informasi yang kami berikan dapat membantu para investor dalam mengambil keputusan investasi yang tepat.

IHSG Dibuka Menguat ke 8.259 Jelang Akhir Pekan

Popular Post

Biodata

Profil Biodata Bidan Rita yang Viral Lengkap dengan Fakta Menariknya – Lagi Trending

MediaNganjuk.com – Jagat maya kembali dihebohkan dengan kemunculan sosok yang dikenal sebagai Bidan Rita. Dalam waktu singkat, namanya menjadi perbincangan ...

Biodata

Profil Biodata Bu Guru Salsa Lengkap: Umur, Asal, dan Nama Suami – Kisah Inspiratif yang Sedang Trending

Profil Biodata Bu Guru Salsa Lengkap, Umur, Asal dan Nama Suami Hidup seringkali menghadirkan tantangan tak terduga yang menguji kekuatan ...

Ada-ada Saja, Perempuan Ini Dirantai Pacarnya di Tempat Tidur agar Tak Selingkuh

Berita

Ada-ada Saja, Perempuan Ini Dirantai Pacarnya di Tempat Tidur agar Tak Selingkuh

Kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dengan tingkat keekstreman yang mencengangkan mengguncang Australia. Seorang perempuan bernama Broadie McGugan menjadi korban ...

Berita

Superstar Knockout Digelar Besok, Sajikan 10 Laga Termasuk Duel El Rumi Vs Jefri Nichol

Jakarta, Indonesia – Pecinta olahraga adu jotos di Tanah Air bersiaplah! Ajang Superstar Knockout Vol.3: King of The Ring akan ...

Biodata

Profil Biodata Mister Aloy Lengkap, Agama, Nama Asli dan Fakta Menarik – Lagi Trending

Profil Biodata Mister Aloy Lengkap, Agama, Nama Asli dan Fakta Menarik **MediaNganjuk.com** – **Biodata Mister Aloy.** Bagi pengguna aktif TikTok ...

Berita

Streaming Babak Akhir Nusantara Futsal League 2025, Eksklusif di VISION+.

Puncak kompetisi futsal paling bergengsi di Indonesia, Nusantara Futsal League (NFL) 2025, akan mencapai klimaksnya akhir pekan ini. Empat tim ...

Leave a Comment