Media Nganjuk – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan melanjutkan tren positifnya pada perdagangan hari ini. Analis memprediksi pergerakan indeks saham akan berada dalam rentang 7.549 hingga 7.670. Faktor-faktor yang mendukung potensi penguatan ini meliputi sentimen positif dari aliran dana asing, berakhirnya fase bottoming IHSG, serta momentum teknikal yang mendukung kenaikan.
William Hartanto, seorang pengamat pasar modal terkemuka, menyoroti bahwa level resistance IHSG berada di 7.670, sebuah titik yang terbentuk pada tanggal 28 Juli 2025 dan belum berhasil ditembus hingga saat ini. Ia berpendapat bahwa dengan adanya dukungan net buy dari investor asing pada beberapa saham berkapitalisasi besar (big caps), laju penguatan IHSG akan semakin cepat dan signifikan untuk mencapai level resistance tersebut.
Aliran dana asing menjadi salah satu kunci utama dalam pergerakan IHSG saat ini. Pada sesi perdagangan sebelumnya, tercatat aliran dana asing masuk sebesar Rp834 miliar. Beberapa saham yang menjadi target net buy asing antara lain BBCA (Bank Central Asia), BBRI (Bank Rakyat Indonesia), FILM (PT. MD Pictures Tbk), DSSA (PT. Dian Swastatika Sentosa Tbk), dan BREN (PT. Barito Renewables Energy Tbk). Saham-saham ini menjadi motor penggerak utama yang mendorong IHSG menuju zona hijau.
Also Read
Dari sudut pandang teknikal, William Hartanto meyakini bahwa fase bottoming IHSG telah berakhir. Hal ini mengindikasikan bahwa tekanan jual telah mereda dan momentum berbalik arah menjadi peluang penguatan. Dengan demikian, probabilitas IHSG untuk melanjutkan tren positifnya menjadi semakin besar.
Menyikapi kondisi pasar saat ini, William Hartanto menyarankan agar para pelaku pasar mulai fokus pada saham-saham yang menjadi incaran investor asing. Ia juga merekomendasikan untuk mempertimbangkan masuk pada saat terjadi koreksi di saham-saham new blue chips. Strategi ini bertujuan untuk memaksimalkan potensi keuntungan seiring dengan berlanjutnya penguatan IHSG.
Untuk memahami lebih dalam potensi pergerakan IHSG hari ini, mari kita telaah lebih lanjut faktor-faktor yang mempengaruhinya:
1. Sentimen Positif dari Aliran Dana Asing
Aliran dana asing memiliki dampak signifikan terhadap pergerakan IHSG. Ketika investor asing melakukan pembelian bersih (net buy) dalam jumlah besar, hal ini menunjukkan kepercayaan mereka terhadap pasar modal Indonesia. Kepercayaan ini dapat memicu sentimen positif di kalangan investor domestik, yang kemudian mendorong peningkatan aktivitas perdagangan dan kenaikan harga saham.
Saham-saham yang menjadi target net buy asing cenderung mengalami peningkatan permintaan, sehingga harganya pun ikut terkerek naik. Hal ini berdampak positif pada kinerja IHSG secara keseluruhan, karena saham-saham tersebut umumnya memiliki bobot yang cukup besar dalam perhitungan indeks.
2. Berakhirnya Fase Bottoming IHSG
Fase bottoming adalah periode di mana harga saham cenderung stabil setelah mengalami penurunan yang signifikan. Berakhirnya fase ini mengindikasikan bahwa tekanan jual telah mereda dan momentum mulai berbalik arah. Investor yang sebelumnya cenderung menjual sahamnya kini mulai mempertimbangkan untuk kembali masuk ke pasar, sehingga permintaan pun meningkat.
Konfirmasi berakhirnya fase bottoming biasanya ditandai dengan terbentuknya pola reversal pada grafik harga saham, seperti double bottom atau head and shoulders bottom. Pola-pola ini memberikan sinyal bahwa tren penurunan telah berakhir dan tren kenaikan akan segera dimulai.
3. Momentum Teknikal yang Mendukung Kenaikan
Analisis teknikal menggunakan data historis harga dan volume perdagangan untuk mengidentifikasi pola-pola tertentu yang dapat memberikan petunjuk tentang arah pergerakan harga di masa depan. Beberapa indikator teknikal yang sering digunakan antara lain moving average, relative strength index (RSI), dan moving average convergence divergence (MACD).
Ketika indikator-indikator teknikal memberikan sinyal beli, hal ini mengindikasikan bahwa momentum sedang mendukung kenaikan harga saham. Sinyal beli ini dapat memicu aksi beli dari para pelaku pasar, sehingga harga saham pun semakin terdorong naik.
Rekomendasi Saham Pilihan
Berdasarkan analisis di atas, berikut adalah beberapa saham yang direkomendasikan untuk dicermati pada perdagangan hari ini:
-
BBCA (Bank Central Asia): Sebagai salah satu bank terbesar di Indonesia, BBCA memiliki fundamental yang kuat dan kinerja keuangan yang solid. Saham ini juga menjadi salah satu target utama net buy asing, sehingga potensi penguatannya cukup besar.
-
BBRI (Bank Rakyat Indonesia): BBRI merupakan bank dengan jaringan terluas di Indonesia dan fokus pada segmen mikro dan UMKM. Kinerja BBRI terus menunjukkan peningkatan, dan saham ini juga menjadi incaran investor asing.
-
FILM (PT. MD Pictures Tbk): FILM adalah perusahaan yang bergerak di bidang produksi film dan konten digital. Seiring dengan meningkatnya minat masyarakat terhadap konten hiburan, kinerja FILM diprediksi akan terus meningkat.
-
DSSA (PT. Dian Swastatika Sentosa Tbk): DSSA adalah perusahaan yang bergerak di bidang energi dan infrastruktur. DSSA memiliki prospek yang cerah seiring dengan meningkatnya kebutuhan energi di Indonesia.
-
BREN (PT. Barito Renewables Energy Tbk): BREN adalah perusahaan yang bergerak di bidang energi terbarukan. Seiring dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya energi bersih, BREN memiliki potensi pertumbuhan yang signifikan.
Strategi Trading yang Disarankan
Berikut adalah beberapa strategi trading yang dapat dipertimbangkan:
-
Beli saat koreksi: Manfaatkan momentum koreksi harga untuk membeli saham-saham pilihan dengan harga yang lebih murah.
-
Pasang stop loss: Batasi potensi kerugian dengan memasang stop loss pada level yang telah ditentukan.
-
Diversifikasi portofolio: Sebarkan investasi ke beberapa saham yang berbeda untuk mengurangi risiko.
-
Pantau perkembangan pasar: Terus pantau perkembangan pasar dan berita-berita terkait untuk mengambil keputusan investasi yang tepat.
Disclaimer: Artikel ini hanya bersifat informatif dan bukan merupakan saran investasi. Setiap keputusan investasi harus didasarkan pada analisis pribadi dan mempertimbangkan profil risiko masing-masing investor.
Kesimpulan
IHSG berpotensi melanjutkan penguatannya pada perdagangan hari ini, didukung oleh sentimen positif dari aliran dana asing, berakhirnya fase bottoming, dan momentum teknikal yang mendukung kenaikan. Para pelaku pasar disarankan untuk fokus pada saham-saham yang menjadi incaran investor asing dan mempertimbangkan masuk pada saat terjadi koreksi di saham-saham new blue chips. Dengan strategi trading yang tepat, investor dapat memaksimalkan potensi keuntungan dari pergerakan IHSG saat ini. Penting untuk diingat bahwa investasi saham memiliki risiko, dan setiap keputusan investasi harus didasarkan pada analisis pribadi dan mempertimbangkan profil risiko masing-masing investor.










