Kebakaran melanda sebuah home industri (industri rumahan) pembuatan shuttlecock milik Siti Aisyah, seorang warga Desa Sumengko, Kecamatan Sukomoro, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, pada Jumat, 10 Oktober 2025, siang hari. Api dengan cepat membesar dan melalap sebagian besar bangunan, menghancurkan peralatan produksi shuttlecock, serta membakar habis puluhan pak shuttlecock yang sudah siap untuk dipasarkan.
Insiden kebakaran ini, meskipun tidak menimbulkan korban jiwa, menyebabkan kerugian yang diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah, sebuah pukulan telak bagi usaha kecil milik Siti Aisyah.
Menurut keterangan saksi mata, api pertama kali terlihat oleh seorang tetangga yang kemudian segera melaporkan kejadian tersebut kepada Kepala Desa setempat. Informasi ini dengan cepat diteruskan kepada Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Nganjuk, yang merespon dengan mengirimkan dua unit mobil pemadam kebakaran ke lokasi kejadian.
Also Read
Mengingat lokasi kebakaran berada di kawasan padat penduduk, petugas pemadam kebakaran bergegas melakukan upaya pemadaman. Dalam waktu kurang dari satu jam, api berhasil dikendalikan dan dipadamkan, mencegah penyebaran api ke bangunan-bangunan di sekitarnya.
Roby Widodo, Analis Kebakaran Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Nganjuk, menjelaskan kepada NNews.co.id bahwa penyebab kebakaran diduga kuat berasal dari korsleting listrik. Menurutnya, banyaknya stop kontak di lokasi kebakaran menjadi faktor pemicu terjadinya korsleting yang kemudian memicu timbulnya api.
"Kebakaran ini mengakibatkan alat pembuatan shuttlecock hangus terbakar, dan juga puluhan pak shuttlecock yang sudah jadi juga ikut musnah," jelas Roby Widodo.
Sebagai langkah pengamanan, petugas PLN Nganjuk segera melakukan pemutusan aliran listrik sementara di sekitar lokasi kebakaran. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, mengingat rumah yang menjadi lokasi kebakaran mengalami kerusakan yang cukup parah akibat amukan api.
Kebakaran ini menjadi pengingat bagi para pemilik usaha rumahan untuk lebih memperhatikan aspek keselamatan, terutama yang berkaitan dengan instalasi listrik. Pemeriksaan rutin dan perawatan instalasi listrik secara berkala sangat penting untuk mencegah terjadinya korsleting yang dapat memicu kebakaran.
Selain itu, penting juga untuk memiliki alat pemadam api ringan (APAR) di lokasi usaha sebagai langkah antisipasi awal jika terjadi kebakaran kecil. Pelatihan penggunaan APAR juga perlu diberikan kepada seluruh anggota keluarga atau karyawan yang terlibat dalam usaha tersebut.
Pemerintah daerah juga diharapkan dapat memberikan sosialisasi dan pelatihan mengenai pencegahan kebakaran kepada masyarakat, khususnya para pelaku usaha rumahan. Hal ini dapat membantu meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya keselamatan dan pencegahan kebakaran.
Dampak dari kebakaran ini tidak hanya dirasakan oleh Siti Aisyah dan keluarganya, tetapi juga oleh para pekerja yang menggantungkan hidupnya pada usaha pembuatan shuttlecock tersebut. Kebakaran ini menyebabkan hilangnya mata pencaharian sementara bagi para pekerja, dan membutuhkan waktu untuk memulihkan kembali usaha tersebut.
Pemerintah daerah dan pihak-pihak terkait diharapkan dapat memberikan bantuan kepada Siti Aisyah dan para pekerja yang terdampak kebakaran. Bantuan dapat berupa modal usaha, pelatihan keterampilan, atau bantuan sosial lainnya yang dapat membantu mereka untuk bangkit kembali setelah musibah ini.
Kebakaran ini juga menjadi pelajaran berharga bagi kita semua untuk selalu waspada dan berhati-hati terhadap potensi bahaya kebakaran. Jangan pernah mengabaikan aspek keselamatan, terutama yang berkaitan dengan instalasi listrik dan penggunaan alat-alat elektronik.
Mari kita jadikan musibah ini sebagai momentum untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya pencegahan kebakaran, dan untuk selalu menjaga keselamatan diri sendiri, keluarga, dan lingkungan sekitar.
Selain itu, penting juga untuk memiliki asuransi kebakaran yang dapat memberikan perlindungan finansial jika terjadi musibah kebakaran. Asuransi kebakaran dapat membantu menutupi kerugian yang timbul akibat kebakaran, sehingga dapat meringankan beban finansial yang harus ditanggung oleh pemilik usaha.
Pemerintah daerah juga dapat mendorong para pelaku usaha rumahan untuk memiliki asuransi kebakaran dengan memberikan subsidi atau insentif lainnya. Hal ini dapat membantu meningkatkan jumlah pelaku usaha rumahan yang terlindungi oleh asuransi kebakaran, sehingga dapat mengurangi risiko kerugian finansial jika terjadi musibah kebakaran.
Kebakaran ini juga menunjukkan pentingnya peran aktif masyarakat dalam pencegahan dan penanggulangan kebakaran. Masyarakat perlu memiliki pengetahuan dan keterampilan dasar mengenai pencegahan kebakaran, seperti cara memadamkan api kecil dengan menggunakan APAR atau kain basah.
Selain itu, masyarakat juga perlu memiliki kesadaran untuk melaporkan kejadian kebakaran sekecil apapun kepada pihak berwenang. Laporan yang cepat dan akurat dapat membantu petugas pemadam kebakaran untuk segera tiba di lokasi kejadian dan melakukan upaya pemadaman.
Pemerintah daerah dapat meningkatkan peran aktif masyarakat dalam pencegahan dan penanggulangan kebakaran dengan membentuk relawan pemadam kebakaran di tingkat desa atau kelurahan. Relawan pemadam kebakaran ini dapat dilatih dan dilengkapi dengan peralatan pemadam kebakaran sederhana, sehingga dapat membantu petugas pemadam kebakaran dalam melakukan upaya pemadaman di lokasi kejadian.
Kebakaran ini juga menjadi pengingat bagi kita semua untuk selalu menjaga kebersihan dan kerapian lingkungan sekitar. Tumpukan sampah atau barang-barang yang tidak terpakai dapat menjadi sumber bahan bakar yang mudah terbakar jika terjadi kebakaran.
Oleh karena itu, mari kita biasakan untuk membersihkan dan merapikan lingkungan sekitar secara rutin. Buanglah sampah pada tempatnya, dan jangan menumpuk barang-barang yang tidak terpakai di sekitar rumah atau tempat usaha.
Dengan menjaga kebersihan dan kerapian lingkungan sekitar, kita dapat mengurangi risiko terjadinya kebakaran dan menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman untuk ditinggali.
Semoga musibah kebakaran yang menimpa home industri shuttlecock milik Siti Aisyah ini dapat segera teratasi, dan Siti Aisyah serta para pekerja dapat segera bangkit kembali dan melanjutkan usaha mereka.
Mari kita berikan dukungan dan bantuan kepada mereka, agar mereka dapat melewati masa-masa sulit ini dengan tabah dan semangat.
Kebakaran ini juga menjadi momentum bagi kita semua untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya keselamatan dan pencegahan kebakaran, serta untuk selalu menjaga kebersihan dan kerapian lingkungan sekitar.
Dengan demikian, kita dapat menciptakan lingkungan yang aman, nyaman, dan sejahtera bagi kita semua.
Hariadi Soewandito.
