Media Nganjuk – Hilirisasi sektor kelautan dan perikanan terus digalakkan sebagai strategi utama untuk meningkatkan konsumsi ikan di tingkat nasional. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengambil langkah inovatif dengan menciptakan beragam produk turunan perikanan, memperkenalkan produk-produk ini kepada masyarakat sebagai peluang usaha yang menjanjikan, dan sekaligus meningkatkan pengetahuan tentang berbagai cara pengolahan hasil perikanan yang kreatif dan menarik.
Balai Besar Pengujian Penerapan Produk Kelautan dan Perikanan (BBP3KP) KKP telah berhasil menciptakan 244 produk inovatif yang dirancang agar mudah diolah di rumah dan memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai peluang usaha. Dari jumlah tersebut, 143 jenis produk olahan telah diadopsi dan dikembangkan oleh para pelaku usaha di berbagai daerah. Produk yang paling banyak dikembangkan adalah abon lembaran dan bakso ikan, yang menunjukkan minat pasar yang tinggi terhadap produk-produk tersebut.
"Peluang usaha melalui hilirisasi ini sangat besar. Kami juga ingin membangun kebiasaan konsumsi ikan dengan menghadirkan produk olahan yang inovatif, mudah diolah, dan menarik. Kami juga berusaha menghapus persepsi negatif tentang ikan, seperti bau amis, alergi, atau takut duri," jelas Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Tornanda Syaifullah, pada Selasa, 12 Agustus 2025.
Also Read
KKP secara rutin menyosialisasikan ratusan produk berbahan baku ikan dan rumput laut hasil hilirisasi kepada masyarakat di berbagai daerah. Target audiens dari sosialisasi ini meliputi ibu rumah tangga, anggota PKK, hingga pelajar, dengan tujuan menjangkau berbagai lapisan masyarakat dan meningkatkan kesadaran tentang manfaat produk perikanan.
Beberapa produk hasil hilirisasi yang diperkenalkan antara lain abon ikan lembaran, mi kristal berbahan rumput laut, dan cookies ikan. Selain itu, ada juga produk biofarmakologi yang memanfaatkan hasil samping perikanan, seperti albumin dan kolagen yang diekstrak dari kulit dan tulang ikan. Produk-produk ini tidak hanya bernilai ekonomi, tetapi juga memiliki potensi kesehatan yang signifikan.
Kepala BBP3KP Rahmadi Sunoko menambahkan bahwa literasi gizi menjadi tantangan utama dalam meningkatkan angka konsumsi ikan di masyarakat. Oleh karena itu, KKP terus berupaya meningkatkan pemahaman masyarakat tentang kandungan gizi ikan dan manfaatnya bagi kesehatan.
Hilirisasi perikanan bukan hanya tentang menciptakan produk baru, tetapi juga tentang mengubah pola pikir masyarakat tentang ikan. Banyak orang masih enggan mengonsumsi ikan karena berbagai alasan, seperti bau amis, duri, atau alergi. Dengan hilirisasi, KKP berusaha mengatasi masalah-masalah ini dengan menciptakan produk-produk yang lebih praktis, mudah dikonsumsi, dan memiliki rasa yang enak.
Abon ikan lembaran, misalnya, adalah produk yang sangat praktis dan mudah dikonsumsi. Produk ini tidak memiliki duri dan memiliki rasa yang enak, sehingga cocok untuk anak-anak dan orang dewasa. Mi kristal berbahan rumput laut juga merupakan produk yang menarik karena memiliki tekstur yang unik dan kaya akan serat. Cookies ikan adalah produk yang inovatif karena menggabungkan manfaat ikan dengan camilan yang disukai banyak orang.
Selain produk-produk tersebut, KKP juga mengembangkan produk biofarmakologi dari hasil samping perikanan. Albumin dan kolagen adalah dua contoh produk yang memiliki nilai jual tinggi dan bermanfaat bagi kesehatan. Albumin digunakan sebagai bahan baku obat-obatan dan suplemen, sedangkan kolagen digunakan dalam produk perawatan kulit dan kosmetik.
Pengembangan produk biofarmakologi dari hasil samping perikanan adalah contoh bagaimana hilirisasi dapat memberikan nilai tambah yang signifikan bagi sektor perikanan. Selama ini, hasil samping perikanan seringkali dibuang atau hanya dimanfaatkan sebagai pakan ternak. Dengan hilirisasi, hasil samping perikanan dapat diolah menjadi produk yang bernilai jual tinggi dan bermanfaat bagi kesehatan.
KKP juga bekerja sama dengan berbagai pihak, seperti perguruan tinggi, lembaga penelitian, dan pelaku usaha, untuk mengembangkan produk-produk hilirisasi perikanan yang inovatif dan berkualitas. Kerja sama ini sangat penting untuk memastikan bahwa produk-produk yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan pasar dan memiliki daya saing yang tinggi.
Selain itu, KKP juga memberikan pelatihan dan pendampingan kepada para pelaku usaha perikanan untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam mengolah dan memasarkan produk-produk hilirisasi perikanan. Pelatihan dan pendampingan ini meliputi berbagai aspek, seperti teknik pengolahan, pengemasan, pemasaran, dan manajemen keuangan.
Dengan berbagai upaya yang dilakukan, KKP berharap dapat meningkatkan konsumsi ikan di masyarakat dan meningkatkan kesejahteraan para pelaku usaha perikanan. Hilirisasi perikanan adalah strategi yang efektif untuk mencapai tujuan tersebut karena memberikan nilai tambah bagi produk perikanan dan menciptakan peluang usaha baru.
Konsumsi ikan di Indonesia masih tergolong rendah dibandingkan dengan negara-negara lain di Asia Tenggara. Padahal, ikan merupakan sumber protein hewani yang sangat baik dan mengandung berbagai nutrisi penting yang dibutuhkan oleh tubuh. Oleh karena itu, KKP terus berupaya meningkatkan konsumsi ikan di masyarakat melalui berbagai program dan kegiatan.
Salah satu program yang dilakukan adalah kampanye makan ikan yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang manfaat ikan bagi kesehatan. Kampanye ini dilakukan melalui berbagai media, seperti televisi, radio, media sosial, dan spanduk. Selain itu, KKP juga mengadakan berbagai kegiatan, seperti lomba masak ikan, festival ikan, dan pameran produk perikanan.
KKP juga bekerja sama dengan berbagai pihak, seperti sekolah, rumah sakit, dan restoran, untuk meningkatkan konsumsi ikan. Di sekolah, KKP memberikan edukasi tentang manfaat ikan bagi kesehatan dan menyediakan menu makan siang yang mengandung ikan. Di rumah sakit, KKP memberikan rekomendasi menu makanan yang mengandung ikan untuk pasien. Di restoran, KKP memberikan dukungan kepada restoran yang menyajikan menu ikan yang sehat dan lezat.
Dengan berbagai upaya yang dilakukan, KKP berharap dapat meningkatkan konsumsi ikan di masyarakat dan meningkatkan kesehatan masyarakat. Ikan adalah makanan yang sehat, lezat, dan mudah didapatkan. Oleh karena itu, mari kita jadikan ikan sebagai bagian dari menu makanan kita sehari-hari.
Hilirisasi perikanan juga berkontribusi pada peningkatan ekspor produk perikanan Indonesia. Dengan mengolah produk perikanan menjadi produk yang bernilai tambah, Indonesia dapat menjual produk perikanan dengan harga yang lebih tinggi di pasar internasional. Hal ini akan meningkatkan pendapatan negara dan meningkatkan kesejahteraan para pelaku usaha perikanan.
Beberapa contoh produk perikanan Indonesia yang telah berhasil diekspor antara lain udang olahan, tuna kaleng, dan ikan beku. Produk-produk ini memiliki kualitas yang tinggi dan diminati oleh konsumen di berbagai negara. KKP terus berupaya meningkatkan kualitas produk perikanan Indonesia agar dapat bersaing di pasar internasional.
Selain itu, KKP juga memberikan dukungan kepada para pelaku usaha perikanan untuk meningkatkan kapasitas produksi dan kualitas produk mereka. Dukungan ini meliputi pelatihan, pendampingan, dan bantuan modal. Dengan dukungan ini, para pelaku usaha perikanan dapat meningkatkan daya saing mereka di pasar internasional.
Hilirisasi perikanan adalah strategi yang penting untuk meningkatkan kesejahteraan para pelaku usaha perikanan dan meningkatkan pendapatan negara. Dengan mengolah produk perikanan menjadi produk yang bernilai tambah, Indonesia dapat memanfaatkan potensi sumber daya perikanan secara optimal. KKP akan terus mendorong hilirisasi perikanan agar dapat memberikan manfaat yang maksimal bagi masyarakat Indonesia.
Penulis berita: Feby Novalius, Jurnalis. Tanggal: Selasa, 12 Agustus 2025 | 10:51 WIB.
