Media Nganjuk – Harga emas Antam (ANTM) mengalami penurunan pada perdagangan hari ini, Selasa, 12 Agustus 2025. Berdasarkan informasi yang dihimpun, harga emas Antam turun sebesar Rp21.000, sehingga harga per gramnya menjadi Rp1.924.000. Penurunan harga ini juga berdampak pada harga buyback, yaitu harga yang ditawarkan Antam jika pemilik ingin menjual kembali emas batangan mereka, yang juga turun sebesar Rp21.000 menjadi Rp1.770.000 per gram.
Harga emas Antam ini berlaku di kantor Antam Pulo Gadung, Jakarta. Sementara itu, berdasarkan pantauan di laman resmi Logam Mulia, beberapa jenis emas saat ini belum tersedia.
Perlu diketahui bahwa pembelian emas batangan dikenakan Pajak Penghasilan (PPh) 22 sebesar 0,9%, sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No. 34/PMK.10/2017. Namun, pembeli dapat memperoleh potongan pajak yang lebih rendah, yaitu sebesar 0,45%, dengan menyertakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) setiap kali melakukan transaksi.
Also Read
Berikut adalah rincian harga pecahan emas Antam hari ini yang dikutip dari laman resmi Logam Mulia:
- Emas 0,5 gram: Rp1.012.000
- Emas 1 gram: Rp1.924.000
- Emas 2 gram: Rp3.788.000
- Emas 3 gram: Rp5.567.000
- Emas 5 gram: Rp9.395.000
- Emas 10 gram: Rp18.735.000
Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penurunan Harga Emas
Penurunan harga emas Antam ini tentu menimbulkan pertanyaan, faktor-faktor apa saja yang memengaruhinya? Secara umum, harga emas dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik dari dalam negeri maupun global.
-
Kebijakan Moneter Bank Sentral: Kebijakan suku bunga yang ditetapkan oleh bank sentral, seperti Bank Indonesia (BI) dan The Federal Reserve (The Fed) di Amerika Serikat, memiliki dampak signifikan terhadap harga emas. Kenaikan suku bunga cenderung membuat emas kurang menarik karena investor lebih memilih instrumen investasi yang menawarkan imbal hasil lebih tinggi, seperti obligasi. Sebaliknya, penurunan suku bunga dapat mendorong harga emas naik karena biaya peluang memegang emas menjadi lebih rendah.
-
Inflasi: Emas sering dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi. Ketika inflasi meningkat, nilai mata uang cenderung menurun, sehingga investor beralih ke emas untuk mempertahankan nilai aset mereka. Namun, hubungan antara inflasi dan harga emas tidak selalu linier. Ekspektasi inflasi yang tinggi, misalnya, dapat mendorong harga emas naik, bahkan sebelum inflasi benar-benar terjadi.
-
Nilai Tukar Rupiah: Bagi investor di Indonesia, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) juga memengaruhi harga emas dalam rupiah. Jika rupiah melemah terhadap USD, harga emas dalam rupiah cenderung naik, dan sebaliknya. Hal ini karena emas diperdagangkan dalam USD di pasar global, sehingga konversi ke rupiah akan mengikuti nilai tukar yang berlaku.
-
Sentimen Pasar dan Ketidakpastian Global: Sentimen pasar dan tingkat ketidakpastian global juga dapat memengaruhi harga emas. Ketika terjadi gejolak ekonomi, politik, atau sosial, investor cenderung mencari aset yang aman (safe haven), seperti emas. Permintaan terhadap emas meningkat, sehingga harganya pun ikut naik. Contohnya, saat terjadi perang dagang antara Amerika Serikat dan China, atau ketika pandemi COVID-19 melanda dunia, harga emas mengalami lonjakan signifikan.
-
Permintaan dan Penawaran Emas Fisik: Hukum permintaan dan penawaran juga berlaku untuk emas fisik. Jika permintaan terhadap emas fisik meningkat, sementara penawarannya terbatas, harga emas cenderung naik. Permintaan emas fisik dapat berasal dari berbagai sumber, seperti perhiasan, investasi batangan dan koin, serta pembelian oleh bank sentral.
Prediksi Harga Emas ke Depan
Memprediksi harga emas di masa depan bukanlah perkara mudah, karena banyak faktor yang saling berinteraksi dan sulit diprediksi dengan pasti. Namun, dengan mempertimbangkan berbagai faktor yang telah disebutkan di atas, kita dapat membuat proyeksi yang lebih terinformasi.
-
Skenario Optimis: Jika ekonomi global terus pulih, inflasi terkendali, dan tidak ada gejolak geopolitik yang signifikan, harga emas mungkin akan cenderung stabil atau bahkan mengalami sedikit penurunan. Dalam skenario ini, investor akan lebih tertarik pada aset-aset berisiko yang menawarkan potensi imbal hasil lebih tinggi.
-
Skenario Moderat: Jika inflasi tetap tinggi, pertumbuhan ekonomi melambat, dan ketidakpastian global masih berlanjut, harga emas kemungkinan akan tetap stabil atau mengalami sedikit kenaikan. Dalam skenario ini, emas akan tetap menjadi aset yang menarik bagi investor yang mencari perlindungan terhadap risiko.
-
Skenario Pesimis: Jika terjadi resesi global, inflasi melonjak, dan terjadi krisis geopolitik yang besar, harga emas berpotensi mengalami lonjakan signifikan. Dalam skenario ini, emas akan menjadi aset yang sangat dicari oleh investor sebagai safe haven.
Tips untuk Investor Emas
Bagi Anda yang tertarik untuk berinvestasi emas, berikut adalah beberapa tips yang perlu diperhatikan:
-
Tentukan Tujuan Investasi: Sebelum membeli emas, tentukan terlebih dahulu tujuan investasi Anda. Apakah Anda ingin berinvestasi untuk jangka pendek, menengah, atau panjang? Tujuan investasi akan memengaruhi strategi investasi Anda.
-
Diversifikasi Portofolio: Jangan menaruh seluruh dana Anda hanya pada satu jenis investasi, termasuk emas. Diversifikasi portofolio dengan mengalokasikan dana ke berbagai jenis aset, seperti saham, obligasi, properti, dan reksa dana.
-
Pilih Bentuk Emas yang Tepat: Emas tersedia dalam berbagai bentuk, seperti batangan, koin, perhiasan, dan reksa dana emas. Pilih bentuk emas yang sesuai dengan tujuan investasi dan preferensi Anda.
-
Beli dari Sumber Terpercaya: Pastikan Anda membeli emas dari sumber yang terpercaya, seperti Antam, bank, atau toko emas yang memiliki reputasi baik. Hal ini penting untuk memastikan keaslian emas yang Anda beli.
-
Pantau Harga Emas Secara Berkala: Pantau harga emas secara berkala untuk mengetahui tren pasar dan membuat keputusan investasi yang tepat. Anda dapat memanfaatkan berbagai sumber informasi, seperti berita ekonomi, analisis pasar, dan situs web penyedia data harga emas.
-
Pertimbangkan Biaya Penyimpanan dan Asuransi: Jika Anda membeli emas fisik, pertimbangkan biaya penyimpanan dan asuransi. Anda dapat menyimpan emas di safe deposit box bank atau menggunakan jasa penyimpanan emas profesional.
-
Pahami Implikasi Pajak: Pahami implikasi pajak terkait investasi emas. Keuntungan dari penjualan emas dapat dikenakan pajak, sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Kesimpulan
Penurunan harga emas Antam hari ini merupakan bagian dari dinamika pasar yang dipengaruhi oleh berbagai faktor. Investor perlu memahami faktor-faktor tersebut dan mempertimbangkan tujuan investasi serta toleransi risiko masing-masing sebelum membuat keputusan investasi. Emas tetap menjadi aset yang menarik bagi sebagian investor, terutama sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan ketidakpastian global. Namun, seperti halnya investasi lainnya, investasi emas juga memiliki risiko yang perlu diperhatikan. Dengan melakukan riset dan perencanaan yang matang, investor dapat memaksimalkan potensi keuntungan dan meminimalkan risiko dalam berinvestasi emas.
Disclaimer: Artikel ini hanya bersifat informatif dan bukan merupakan saran investasi. Setiap keputusan investasi merupakan tanggung jawab masing-masing investor.















