Dalam 48 jam terakhir, pasar crypto menunjukkan dinamika yang menarik. Bitcoin (BTC) mengalami penurunan harga, sempat menyentuh level US$111.000 setelah sebelumnya bergerak sideways di kisaran US$114.000 hingga US$115.000. Penurunan ini mengejutkan banyak pelaku pasar dan memicu spekulasi mengenai penyebabnya. Namun, di tengah penurunan Bitcoin, Ethereum (ETH), altcoin terbesar kedua berdasarkan kapitalisasi pasar, justru menunjukkan performa yang luar biasa. ETH melonjak tajam, bahkan mencetak All-Time High (ATH) baru di angka US$4.957, setelah sebelumnya selama seminggu tertahan di bawah US$4.500. Kontrasnya pergerakan harga antara Bitcoin dan Ethereum ini menimbulkan pertanyaan: mengapa Bitcoin anjlok sementara Ethereum justru melesat?
Mengapa BTC Anjlok Hari Ini? Analisis Mendalam
Menurut laporan dari Sani, pendiri TimechainIndex, yang dibagikan melalui tweet pada Senin, 25 Agustus 2025, pasar Bitcoin diguncang oleh aksi jual masif yang dilakukan oleh seorang whale. Whale tersebut dilaporkan menjual lebih dari 24.000 BTC sekaligus. Aksi jual besar-besaran ini langsung memicu flash crash senilai US$310 juta dalam hitungan menit. Dampak dari aksi jual ini sangat signifikan, menunjukkan betapa rentannya pasar Bitcoin terhadap manipulasi oleh pemain besar.
Also Read
Lebih lanjut, Sani mengungkapkan bahwa whale tersebut masih menguasai kepemilikan Bitcoin dalam jumlah yang sangat besar, yaitu sekitar 152.874 BTC dengan nilai lebih dari US$16,5 miliar. Data menunjukkan bahwa aset ini berasal dari transaksi lama, sebagian di antaranya terkait dengan crypto exchange HTX. "Entitas ini memegang total 152.874 BTC di seluruh alamat, termasuk 5.266 BTC di address yang ditunjukkan di bawah ini. Dana tersebut awalnya berasal dari HTX sekitar enam tahun yang lalu dan tidak aktif hingga transaksi terbaru yang melibatkan salah satu alamat mereka yang berisi sekitar 24.000 BTC," jelas Sani dalam tweetnya. Informasi ini mengindikasikan bahwa whale tersebut telah lama menyimpan Bitcoin dalam jumlah besar dan baru-baru ini memutuskan untuk melakukan penjualan signifikan.
Kebangkitan wallet crypto milik whale ini menunjukkan bahwa pasar sedang diuji likuiditasnya. Tekanan jual mendadak memicu lonjakan volatilitas di sekitar area likuidasi penting, mengindikasikan potensi pergerakan besar dalam waktu dekat. Para analis pasar memperingatkan bahwa investor harus berhati-hati dan mempertimbangkan risiko yang terkait dengan volatilitas pasar yang tinggi.
Siapa Dalang Dibalik Penjualan Tersebut? Teori Konspirasi dan Dugaan Keterlibatan Pemerintah
Identitas crypto whale yang melepas BTC dalam jumlah besar masih menjadi misteri. Namun, banyak yang meyakini bahwa ini bukanlah ulah seorang investor biasa. Alasannya jelas: nominal yang diperdagangkan terlalu fantastis untuk sekadar transaksi personal. Spekulasi pun bermunculan mengenai identitas dan motif di balik aksi jual masif ini.
Salah satu spekulasi menarik datang dari Sani, yang mengarah pada entitas yang tampaknya berhubungan erat dengan pemerintah China. "Dana-dana ini awalnya ditarik dari HTX, dengan total 170.703 BTC di berbagai alamat, dan saya menduga dana tersebut terkait dengan koin yang dijual oleh China pada saat itu," ujar Sani. Pernyataan ini memicu perdebatan di kalangan komunitas kripto mengenai kemungkinan keterlibatan pemerintah dalam manipulasi pasar.
Jika ditarik lebih jauh ke belakang, aset Bitcoin yang beredar ini tampaknya memiliki keterkaitan dengan salah satu kasus penipuan dalam sejarah kripto: skema ponzi PlusToken tahun 2019. Pada periode itu, China disinyalir telah menjual sebagian besar simpanan Bitcoin dari kasus tersebut. Kasus PlusToken merupakan salah satu skandal terbesar dalam industri kripto, yang melibatkan pencurian dana jutaan dolar dari investor.
Dugaan ini diperkuat oleh analisis CEO CryptoQuant, Ki Young Ju, yang pada Januari lalu menyoroti adanya penurunan tajam pada saldo Bitcoin sitaan PlusToken antara akhir 2019 hingga pertengahan 2020. Analisis ini memberikan bukti lebih lanjut mengenai kemungkinan penjualan Bitcoin sitaan oleh pemerintah China.
Tak hanya itu, jejak transaksi yang mengarah ke bursa Huobi (sebelum berganti nama menjadi HTX pada September 2023) semakin memperlihatkan adanya benang merah antara penjualan besar-besaran ini dengan aset sitaan dari kasus PlusToken. Keterkaitan antara HTX dan kasus PlusToken semakin memperkuat dugaan bahwa pemerintah China mungkin terlibat dalam aksi jual Bitcoin baru-baru ini.
Meskipun dugaan ini belum dapat dikonfirmasi secara pasti, namun spekulasi mengenai keterlibatan pemerintah China dalam manipulasi pasar Bitcoin terus berlanjut. Investor dan analis pasar terus memantau perkembangan situasi ini dengan seksama.
Turunnya BTC Memberikan Angin Segar untuk ETH: Altcoin Season Dimulai?
Di saat harga BTC mengalami penurunan tajam, Ethereum justru terlihat melonjak dan bahkan mencetak ATH baru di level US$4.957. Lonjakan ini semakin memperkuat narasi bahwa pasar sedang bersiap memasuki fase altcoin season. Altcoin season adalah periode di mana altcoin (koin kripto selain Bitcoin) menunjukkan performa yang lebih baik dibandingkan dengan Bitcoin.
Bahkan, laporan sebelumnya mengungkapkan bahwa harga Ethereum berpotensi untuk menanjak lebih tinggi, dengan target ambisius di kisaran US$6.000 jika momentum pasar tetap terjaga. Optimisme terhadap Ethereum didorong oleh beberapa faktor, termasuk perkembangan teknologi dan peningkatan adopsi.
Kenaikan ETH ini juga tidak lepas dari meningkatnya minat terhadap ekosistem decentralized finance (DeFi) dan perkembangan Ethereum 2.0 yang terus menarik aliran modal baru. DeFi merupakan sektor yang berkembang pesat dalam industri kripto, menawarkan berbagai layanan keuangan seperti pinjaman, pertukaran, dan pengelolaan aset secara terdesentralisasi. Sementara itu, Ethereum 2.0 merupakan peningkatan signifikan pada jaringan Ethereum, yang bertujuan untuk meningkatkan skalabilitas, keamanan, dan keberlanjutan.
Selain itu, rotasi dana dari BTC ke ETH juga memperkuat sentimen positif terhadap Ethereum. Investor yang khawatir dengan penurunan harga Bitcoin mulai mengalihkan dana mereka ke Ethereum, yang dianggap memiliki potensi pertumbuhan yang lebih tinggi.
Kondisi saat ini mencerminkan dinamika klasik pasar kripto: ketika BTC melemah akibat tekanan jual besar, sebagian investor memilih memutar portofolionya ke altcoin dengan prospek pertumbuhan lebih tinggi. Pergeseran dana ini dapat memicu altcoin season, di mana altcoin secara keseluruhan menunjukkan performa yang lebih baik daripada Bitcoin.
Implikasi Bagi Investor dan Masa Depan Pasar Kripto
Peristiwa ini memiliki implikasi yang signifikan bagi investor dan masa depan pasar kripto. Bagi investor Bitcoin, penurunan harga ini merupakan pengingat akan risiko yang terkait dengan investasi di aset kripto. Volatilitas pasar yang tinggi dapat menyebabkan kerugian besar jika investor tidak berhati-hati.
Bagi investor Ethereum, lonjakan harga ini merupakan kabar baik. Namun, investor juga harus berhati-hati dan tidak terlalu euforia. Pasar kripto sangat dinamis dan harga dapat berubah dengan cepat.
Secara keseluruhan, peristiwa ini menunjukkan bahwa pasar kripto masih sangat rentan terhadap manipulasi oleh pemain besar. Regulasi yang lebih ketat dan pengawasan yang lebih ketat diperlukan untuk melindungi investor dan memastikan stabilitas pasar.
Analisis Media Nganjuk: Pasar Kripto Semakin Matang, Diversifikasi Penting
Tim analis Media Nganjuk berpendapat bahwa dinamika yang terjadi di pasar kripto saat ini merupakan indikasi bahwa pasar semakin matang. Investor semakin cerdas dan mulai melakukan diversifikasi portofolio untuk mengurangi risiko.
"Penurunan Bitcoin dan lonjakan Ethereum menunjukkan bahwa investor mulai melihat potensi altcoin sebagai alternatif investasi," ujar salah satu analis Media Nganjuk. "Diversifikasi portofolio adalah kunci untuk mengurangi risiko dan memaksimalkan potensi keuntungan di pasar kripto."
Media Nganjuk merekomendasikan kepada investor untuk melakukan riset yang mendalam sebelum berinvestasi di aset kripto apa pun. Investor juga harus memahami risiko yang terkait dengan investasi di aset kripto dan hanya menginvestasikan dana yang mereka mampu untuk kehilangan.
Kesimpulan: Pasar Kripto Penuh Kejutan, Tetap Waspada
Pasar kripto terus menunjukkan dinamika yang menarik dan penuh kejutan. Penurunan harga Bitcoin dan lonjakan harga Ethereum merupakan contoh terbaru dari volatilitas pasar yang tinggi. Investor harus tetap waspada dan berhati-hati dalam mengambil keputusan investasi.
Dengan melakukan riset yang mendalam, memahami risiko yang terkait dengan investasi di aset kripto, dan melakukan diversifikasi portofolio, investor dapat meningkatkan peluang mereka untuk sukses di pasar kripto. Tetap ikuti perkembangan pasar kripto di Media Nganjuk untuk mendapatkan informasi dan analisis terbaru. [dp]
Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di MediaNganjuk.com, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. MediaNganjuk.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.














