
Kuartet komedian "Agak Laen" bersama para produser film mereka, punya pendekatan yang cukup unik dalam peluncuran film terbaru mereka. Alih-alih memasang target jumlah penonton yang bombastis, mereka lebih fokus pada kualitas karya dan bagaimana film ini bisa dinikmati oleh sebanyak mungkin orang. Mereka percaya, kalau filmnya bagus dan memberikan pengalaman yang berkesan, penonton akan datang dengan sendirinya.
Dalam konferensi pers yang digelar di XXI Plaza Senayan, Jakarta, Rabu (8/10/2025), para personel "Agak Laen" yang terdiri dari Indra Jegel, Boris Bokir, Bene Dion Rajagukguk, dan Oki Rengga Winata, tampak santai dan penuh semangat. Mereka menceritakan proses pembuatan film "Agak Laen: Menyala Pantiku" yang penuh tantangan namun juga sangat menyenangkan.
"Kita nggak mau terlalu terpaku sama angka. Yang penting, kita sudah memberikan yang terbaik dan film ini bisa menghibur banyak orang," ujar Indra Jegel, yang diamini oleh rekan-rekannya.
Also Read
Pendekatan ini tentu saja berbeda dengan kebanyakan film Indonesia lainnya, yang biasanya gencar memasang target jumlah penonton sebagai salah satu indikator kesuksesan. Namun, bagi "Agak Laen", kualitas dan kepuasan penonton adalah prioritas utama.
Mengapa Target Penonton Bukan Segalanya?
Ada beberapa alasan mengapa "Agak Laen" memilih untuk tidak terlalu fokus pada target jumlah penonton. Pertama, mereka percaya bahwa kualitas film adalah kunci utama untuk menarik penonton. Kalau filmnya bagus, cerita menarik, dan akting para pemain memukau, maka penonton akan datang dengan sendirinya, bahkan tanpa promosi yang terlalu gencar.
Kedua, mereka ingin menciptakan karya yang otentik dan sesuai dengan visi mereka. Terlalu fokus pada target penonton bisa membuat mereka terpaksa membuat film yang kompromistis dan tidak sesuai dengan idealisme mereka. Mereka ingin membuat film yang jujur, lucu, dan bisa memberikan pengalaman yang berkesan bagi penonton.
Ketiga, mereka ingin menghindari tekanan yang berlebihan. Memasang target jumlah penonton yang tinggi bisa memberikan tekanan yang besar bagi para pemain dan kru film. Mereka ingin bekerja dengan santai dan menikmati proses pembuatan film, tanpa harus terbebani oleh target yang ambisius.
Fokus pada Kualitas dan Kepuasan Penonton
Sebagai gantinya, "Agak Laen" lebih fokus pada kualitas film dan kepuasan penonton. Mereka berusaha untuk membuat film yang lucu, menghibur, dan bisa memberikan pengalaman yang berkesan bagi penonton. Mereka juga sangat memperhatikan detail-detail kecil, seperti pemilihan lokasi syuting, kostum, dan musik, agar film ini terlihat lebih menarik dan profesional.
Selain itu, mereka juga aktif berinteraksi dengan para penggemar di media sosial. Mereka sering mengadakan kuis, giveaway, dan live streaming untuk berinteraksi dengan para penggemar dan memberikan update terbaru tentang film mereka. Mereka juga sangat terbuka terhadap kritik dan saran dari para penggemar, karena mereka percaya bahwa masukan dari penonton sangat penting untuk meningkatkan kualitas film mereka.
"Agak Laen: Menyala Pantiku", Komedi Horor yang Menjanjikan
Film "Agak Laen: Menyala Pantiku" sendiri merupakan film komedi horor yang menceritakan tentang sekelompok pemuda yang bekerja sebagai penjaga rumah hantu di sebuah pasar malam. Suatu hari, mereka tidak sengaja membunuh seorang pengunjung dan berusaha untuk menyembunyikan mayatnya. Namun, arwah pengunjung tersebut justru menghantui mereka dan membuat hidup mereka menjadi kacau balau.
Film ini dibintangi oleh para personel "Agak Laen" sendiri, yaitu Indra Jegel, Boris Bokir, Bene Dion Rajagukguk, dan Oki Rengga Winata. Selain itu, film ini juga dibintangi oleh beberapa aktor dan aktris ternama lainnya, seperti Arie Kriting, Mamat Alkatiri, dan Tissa Biani.
Dengan kombinasi komedi dan horor yang unik, film ini diharapkan bisa menjadi tontonan yang menghibur dan menyegarkan bagi para penonton Indonesia. Para personel "Agak Laen" juga menjanjikan banyak kejutan dan adegan-adegan lucu yang akan membuat penonton tertawa terbahak-bahak.
Optimisme Tanpa Target Ambisius
Meskipun tidak memasang target jumlah penonton yang ambisius, para personel "Agak Laen" tetap optimis bahwa film mereka akan sukses di pasaran. Mereka percaya bahwa dengan kualitas film yang bagus dan promosi yang tepat, film ini bisa menarik banyak penonton dan menjadi salah satu film terlaris di Indonesia pada tahun 2025.
"Kita nggak mau terlalu memikirkan angka. Yang penting, kita sudah memberikan yang terbaik dan film ini bisa menghibur banyak orang. Kalau filmnya bagus, pasti banyak yang nonton," ujar Boris Bokir dengan nada optimis.
Pelajaran dari "Agak Laen"
Pendekatan yang diambil oleh "Agak Laen" ini bisa menjadi pelajaran berharga bagi para pembuat film lainnya di Indonesia. Terlalu fokus pada target jumlah penonton bisa membuat kita lupa akan hal yang paling penting, yaitu kualitas karya dan kepuasan penonton.
Membuat film yang bagus membutuhkan kerja keras, dedikasi, dan kreativitas. Kita harus berani untuk bereksperimen, mencoba hal-hal baru, dan tidak takut untuk berbeda. Kita juga harus selalu mendengarkan masukan dari para penonton dan berusaha untuk meningkatkan kualitas karya kita dari waktu ke waktu.
Dengan fokus pada kualitas dan kepuasan penonton, kita bisa membuat film yang tidak hanya sukses di pasaran, tetapi juga bisa memberikan dampak positif bagi masyarakat. Film bisa menjadi media untuk menyampaikan pesan-pesan moral, menginspirasi orang lain, dan menghibur masyarakat.
Semoga film "Agak Laen: Menyala Pantiku" bisa sukses dan menjadi inspirasi bagi para pembuat film lainnya di Indonesia. Mari kita dukung film Indonesia dan terus berkarya untuk memajukan industri perfilman tanah air.
