PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN), sebagai Subholding Gas Pertamina, berkolaborasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) serta Pemerintah Kota (Pemkot) Depok, sukses menggelar puncak acara Festival Ciliwung 2025. Perhelatan akbar ini menandai komitmen kuat berbagai pihak dalam menjaga kelestarian Sungai Ciliwung, salah satu urat nadi kehidupan bagi masyarakat di wilayah Jawa Barat dan DKI Jakarta. Rangkaian acara yang meriah dan inspiratif ini diisi dengan berbagai kegiatan positif, mulai dari aksi bersih lingkungan yang melibatkan ratusan sukarelawan, penandatanganan komitmen hijau oleh berbagai pihak, hingga babak final kompetisi arung jeram (rafting competition) yang memacu adrenalin dan sekaligus mempromosikan potensi wisata sungai.
Festival Ciliwung 2025 merupakan bagian integral dari Program GerbangBiru Ciliwung (Gerakan Membangun Bersih Indah Rahayu Sungai Ciliwung), sebuah inisiatif yang digagas untuk mewujudkan visi sungai yang bersih, indah, dan produktif. Program ini bukan hanya sekadar kampanye lingkungan, tetapi juga sebuah gerakan sosial yang bertujuan untuk menghidupkan kembali semangat gotong royong dan kolaborasi di antara berbagai elemen masyarakat. Dengan melibatkan pemerintah, akademisi, komunitas, sektor swasta, dan masyarakat umum, GerbangBiru Ciliwung berupaya menciptakan ekosistem yang kondusif bagi pelestarian sungai dan pengembangan potensi lokal.
Puncak acara Festival Ciliwung 2025 menjadi momentum penting untuk mempertegas komitmen bersama dalam menjaga kelestarian Sungai Ciliwung. Berbagai kegiatan yang dilaksanakan tidak hanya bersifat seremonial, tetapi juga memiliki dampak nyata bagi lingkungan dan masyarakat sekitar. Pelepasan 1.500 bibit ikan khas Ciliwung, misalnya, merupakan upaya konkret untuk meningkatkan keanekaragaman hayati sungai dan memulihkan ekosistem yang rusak. Penanaman 3.000 bibit pohon di sekitar bantaran sungai juga memiliki manfaat jangka panjang, seperti mencegah erosi, meningkatkan kualitas air, dan menciptakan ruang terbuka hijau yang nyaman bagi masyarakat.
Also Read
Selain itu, penyerahan sejumlah fasilitas pendukung untuk memperkuat aktivitas komunitas dan edukasi lingkungan juga menjadi bagian penting dari Festival Ciliwung 2025. Fasilitas ini diharapkan dapat memfasilitasi kegiatan-kegiatan positif yang dilakukan oleh komunitas-komunitas peduli lingkungan, seperti pelatihan pengelolaan sampah, penyuluhan tentang pentingnya menjaga kebersihan sungai, dan pengembangan produk-produk kreatif dari bahan daur ulang. Dengan adanya fasilitas yang memadai, diharapkan komunitas-komunitas ini dapat semakin aktif dan mandiri dalam menjaga kelestarian Sungai Ciliwung.
Deputi Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Rasio Ridho Sani, dalam sambutannya menekankan pentingnya menjaga sumber air, khususnya Sungai Ciliwung, yang menjadi sumber kehidupan bagi jutaan masyarakat di Jawa Barat dan DKI Jakarta. Beliau menyampaikan bahwa Sungai Ciliwung bukan hanya sekadar aliran air, tetapi juga merupakan bagian dari identitas budaya dan sejarah masyarakat yang tinggal di sekitarnya. Oleh karena itu, menjaga kelestarian Sungai Ciliwung berarti juga menjaga kelangsungan hidup dan kesejahteraan masyarakat.
Rasio Ridho Sani juga menyampaikan apresiasi kepada PGN dan Pemkot Depok atas inisiatif penyelenggaraan Festival Ciliwung 2025. Beliau berharap kegiatan ini dapat menjadi inspirasi bagi daerah-daerah lain untuk melakukan hal serupa, yaitu menggalang kolaborasi antara berbagai pihak dalam menjaga kelestarian lingkungan. Beliau juga mengajak seluruh masyarakat untuk turut serta dalam menjaga kebersihan dan kelestarian Sungai Ciliwung, mulai dari hal-hal kecil seperti tidak membuang sampah ke sungai, menghemat penggunaan air, dan menanam pohon di sekitar rumah.
Festival Ciliwung 2025 juga menjadi momentum penting untuk menyambut Hari Kemerdekaan Indonesia ke-80. Semangat kemerdekaan yang diusung dalam festival ini adalah semangat untuk merdeka dari permasalahan lingkungan, seperti pencemaran sungai, kerusakan hutan, dan perubahan iklim. Melalui aksi nyata menjaga kelestarian sumber mata air Ciliwung, diharapkan masyarakat dapat semakin bersatu dan bergotong royong dalam membangun Indonesia yang lebih bersih, sehat, dan sejahtera.
Kompetisi arung jeram (rafting competition) yang menjadi salah satu daya tarik utama Festival Ciliwung 2025 juga memiliki makna yang lebih dalam dari sekadar ajang olahraga. Kompetisi ini bertujuan untuk memperkenalkan potensi wisata Sungai Ciliwung kepada masyarakat luas, sekaligus meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan dan kelestarian sungai. Dengan semakin banyaknya wisatawan yang datang ke Sungai Ciliwung, diharapkan akan tercipta peluang ekonomi baru bagi masyarakat sekitar, seperti usaha kuliner, kerajinan tangan, dan penyewaan peralatan arung jeram.
Selain itu, kompetisi arung jeram juga dapat menjadi sarana untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga keselamatan diri saat beraktivitas di sungai. Para peserta kompetisi akan dibekali dengan pengetahuan tentang teknik-teknik arung jeram yang aman, serta cara-cara menghadapi situasi darurat di sungai. Dengan demikian, diharapkan masyarakat dapat lebih berhati-hati dan bertanggung jawab saat beraktivitas di sungai.
Festival Ciliwung 2025 bukan hanya sekadar acara seremonial, tetapi juga merupakan investasi jangka panjang bagi kelestarian Sungai Ciliwung dan kesejahteraan masyarakat. Melalui kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan, diharapkan dapat tercipta kesadaran dan kepedulian yang lebih tinggi terhadap lingkungan, serta semangat gotong royong dan kolaborasi di antara berbagai elemen masyarakat. Dengan demikian, visi Sungai Ciliwung yang bersih, indah, dan produktif dapat segera terwujud.
Keberhasilan Festival Ciliwung 2025 tidak lepas dari dukungan dan partisipasi aktif dari berbagai pihak, mulai dari pemerintah, akademisi, komunitas, sektor swasta, hingga masyarakat umum. Kolaborasi yang solid dan sinergis antara berbagai pihak ini menjadi kunci utama dalam mewujudkan tujuan bersama, yaitu menjaga kelestarian Sungai Ciliwung. Diharapkan semangat kolaborasi ini dapat terus dipelihara dan ditingkatkan di masa mendatang, sehingga Sungai Ciliwung dapat terus memberikan manfaat bagi generasi sekarang dan generasi mendatang.
Festival Ciliwung 2025 juga menjadi ajang untuk mempromosikan potensi lokal dan kearifan tradisional masyarakat yang tinggal di sekitar Sungai Ciliwung. Berbagai produk kreatif dan kuliner khas daerah ditampilkan dalam festival ini, sehingga dapat meningkatkan nilai ekonomi dan daya saing produk lokal. Selain itu, festival ini juga menjadi wadah untuk melestarikan seni dan budaya tradisional masyarakat, seperti tarian, musik, dan permainan rakyat. Dengan demikian, Festival Ciliwung 2025 tidak hanya berdampak positif bagi lingkungan, tetapi juga bagi perekonomian dan kebudayaan masyarakat setempat.
Melalui Festival Ciliwung 2025, PGN, KLHK, dan Pemkot Depok telah menunjukkan komitmen nyata dalam menjaga kelestarian lingkungan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Diharapkan kegiatan ini dapat menjadi inspirasi bagi daerah-daerah lain untuk melakukan hal serupa, yaitu menggalang kolaborasi antara berbagai pihak dalam menjaga kelestarian lingkungan dan mengembangkan potensi lokal. Dengan semakin banyaknya daerah yang peduli terhadap lingkungan, diharapkan Indonesia dapat menjadi negara yang lebih bersih, sehat, dan sejahtera.
Festival Ciliwung 2025 adalah bukti nyata bahwa dengan semangat gotong royong dan kolaborasi, kita dapat mewujudkan perubahan positif bagi lingkungan dan masyarakat. Mari kita terus jaga semangat ini dan terus berkontribusi dalam menjaga kelestarian lingkungan demi masa depan yang lebih baik.











