Dustin Poirier, sang "The Diamond," tak butuh waktu lama untuk menemukan babak baru dalam kariernya setelah mengumumkan pengunduran dirinya dari arena oktagon. Hanya beberapa minggu setelah kekalahan emosionalnya dari Max Holloway di UFC 318, Poirier siap kembali ke dunia UFC, namun kali ini bukan sebagai gladiator yang bertarung di bawah sorotan lampu, melainkan sebagai analis yang memberikan pandangan tajam dari balik meja komentar.
Petarung berusia 36 tahun ini telah mengumumkan kembalinya ke peran analis, sebuah posisi yang pernah ia emban sebelumnya. Tugas resminya yang pertama adalah di ajang UFC 319, sebuah acara yang sangat dinantikan dan akan disiarkan akhir pekan mendatang. Di UFC 319 yang akan digelar di Chicago, Poirier akan bergabung dengan dua legenda UFC lainnya yang juga telah memutuskan untuk gantung sarung tangan, yaitu Anthony Smith dan Chael Sonnen. Trio analis ini akan bertugas memberikan wawasan mendalam dan analisis tajam mengenai pertarungan utama yang sangat menarik antara juara kelas menengah saat ini, Dricus Du Plessis, melawan penantang yang haus kemenangan, Khamzat Chimaev.
Kembalinya Poirier ke dunia penyiaran ini merupakan bagian dari kemitraannya dengan ESPN, mitra siaran resmi UFC di Amerika Serikat dan di berbagai belahan dunia lainnya. Poirier sendiri memiliki harapan besar untuk mengamankan peran jangka panjang sebagai komentator, terutama jika CEO UFC Dana White berhasil mencapai kesepakatan siaran baru yang akan semakin memperluas jangkauan UFC ke seluruh dunia.
Also Read
Meskipun pensiun tanpa pernah secara resmi meraih gelar juara tak terbantahkan, warisan yang ditinggalkan oleh Dustin Poirier di UFC tetap tak terlupakan dan akan terus dikenang oleh para penggemar MMA di seluruh dunia. Banyak penggemar MMA yang menganggapnya sebagai salah satu petarung kelas ringan terbaik sepanjang masa, seorang pejuang sejati yang selalu memberikan yang terbaik di setiap pertarungan.
Selama 14 tahun kariernya yang penuh dengan lika-liku, Poirier telah mengukir banyak momen sensasional yang akan selalu diingat oleh para penggemar MMA. Salah satu momen yang paling ikonik adalah kemenangan gandanya yang mengesankan atas Conor McGregor pada tahun 2021. Kemenangan tersebut tidak hanya membuktikan kemampuan Poirier sebagai seorang petarung kelas dunia, tetapi juga menunjukkan ketangguhan mental dan kemampuannya untuk bangkit kembali setelah mengalami kekalahan. Selain McGregor, Poirier juga telah menghadapi nama-nama besar lainnya di dunia MMA, termasuk Khabib Nurmagomedov dan Islam Makhachev. Meskipun ia tidak berhasil mengalahkan mereka, Poirier tetap memberikan perlawanan yang sengit dan menunjukkan semangat juang yang tak pernah padam.
Kehadiran Dustin Poirier di meja komentar UFC 319 akan memberikan warna baru dan perspektif yang unik bagi para penggemar. Dengan pengalamannya yang luas sebagai seorang petarung profesional, Poirier dapat memberikan wawasan mendalam mengenai strategi, teknik, dan mentalitas yang dibutuhkan untuk sukses di arena oktagon. Selain itu, kepribadiannya yang karismatik dan kemampuannya untuk berkomunikasi secara efektif akan membuatnya menjadi seorang komentator yang menarik dan menghibur.
Pertarungan antara Dricus Du Plessis dan Khamzat Chimaev di UFC 319 sendiri merupakan sebuah laga yang sangat dinantikan oleh para penggemar MMA. Du Plessis, sang juara bertahan, akan berusaha untuk mempertahankan gelarnya dan membuktikan bahwa ia adalah yang terbaik di kelas menengah. Sementara itu, Chimaev, sang penantang yang haus kemenangan, akan berusaha untuk merebut gelar juara dan membuktikan bahwa ia adalah kekuatan baru yang harus diperhitungkan di dunia MMA.
Dricus Du Plessis, petarung asal Afrika Selatan, telah menunjukkan performa yang sangat impresif dalam beberapa tahun terakhir. Ia memiliki gaya bertarung yang agresif dan tak kenal takut, serta kemampuan striking dan grappling yang sama-sama mematikan. Du Plessis juga dikenal memiliki mentalitas yang kuat dan kemampuan untuk mengatasi tekanan dalam situasi yang sulit. Kemenangannya atas Robert Whittaker di UFC 290 membuktikan bahwa ia adalah seorang petarung yang sangat berbahaya dan layak untuk menjadi juara.
Khamzat Chimaev, di sisi lain, adalah seorang petarung yang sangat fenomenal dan telah mencuri perhatian para penggemar MMA sejak debutnya di UFC. Ia memiliki rekor yang sempurna, dengan semua kemenangannya diraih melalui KO atau submission. Chimaev dikenal memiliki kemampuan gulat yang sangat dominan dan kemampuan striking yang terus berkembang. Ia juga memiliki kepercayaan diri yang tinggi dan keyakinan bahwa ia akan menjadi juara di UFC. Kemenangannya atas Gilbert Burns di UFC 273 membuktikan bahwa ia adalah seorang petarung yang sangat berbakat dan memiliki potensi untuk menjadi salah satu yang terbaik di dunia.
Pertarungan antara Du Plessis dan Chimaev diprediksi akan menjadi sebuah laga yang sangat seru dan menegangkan. Kedua petarung memiliki gaya bertarung yang berbeda, namun sama-sama memiliki kemampuan untuk mengakhiri pertarungan dengan cepat. Du Plessis akan berusaha untuk memanfaatkan kemampuan strikingnya dan menyerang Chimaev dengan pukulan dan tendangan keras. Sementara itu, Chimaev akan berusaha untuk membawa pertarungan ke ground dan mendominasi Du Plessis dengan gulatnya.
Selain pertarungan utama antara Du Plessis dan Chimaev, UFC 319 juga akan menampilkan beberapa laga menarik lainnya yang sayang untuk dilewatkan. Para penggemar MMA di seluruh dunia dapat menantikan aksi-aksi seru dan menegangkan dari para petarung terbaik di dunia.
Kembalinya Dustin Poirier ke meja komentar di UFC 319 akan semakin menambah daya tarik acara ini. Dengan pengalamannya yang luas dan pengetahuannya yang mendalam tentang dunia MMA, Poirier akan memberikan wawasan yang berharga bagi para penggemar. Ia akan membantu mereka untuk memahami strategi dan taktik yang digunakan oleh para petarung, serta memberikan analisis yang tajam mengenai jalannya pertarungan.
Selain itu, kehadiran Anthony Smith dan Chael Sonnen di meja komentar juga akan menambah keseruan acara ini. Smith dikenal sebagai seorang petarung yang blak-blakan dan tidak takut untuk menyampaikan pendapatnya. Sementara itu, Sonnen dikenal sebagai seorang komentator yang kontroversial dan selalu memberikan komentar yang menarik dan menghibur.
Kombinasi antara Poirier, Smith, dan Sonnen di meja komentar akan menciptakan sebuah tim analis yang sangat kompeten dan menghibur. Mereka akan memberikan wawasan yang berharga bagi para penggemar, serta membuat acara UFC 319 semakin menarik dan tak terlupakan.
Para penggemar MMA di seluruh dunia dapat menantikan UFC 319 dengan penuh antusiasme. Acara ini akan menampilkan pertarungan-pertarungan seru dan menegangkan dari para petarung terbaik di dunia, serta analisis yang tajam dan menghibur dari para komentator yang berpengalaman. UFC 319 akan menjadi sebuah acara yang wajib ditonton bagi para penggemar MMA di seluruh dunia.
Dustin Poirier, dengan kembalinya ke meja komentator, membuktikan bahwa meskipun ia telah pensiun dari arena pertarungan, ia tetap memiliki semangat yang besar untuk berkontribusi dalam dunia MMA. Ia akan terus menjadi bagian dari komunitas MMA dan memberikan kontribusi positif bagi perkembangan olahraga ini. Warisan yang ditinggalkan oleh Dustin Poirier di UFC akan terus dikenang oleh para penggemar MMA di seluruh dunia, dan ia akan selalu dianggap sebagai salah satu petarung kelas ringan terbaik sepanjang masa.
