Rezeki merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan manusia. Setiap individu tentu menginginkan rezeki yang berkah dan melimpah, sehingga dapat memenuhi kebutuhan hidup dan berbagi dengan sesama. Dalam Islam, rezeki tidak hanya dipandang sebagai materi semata, tetapi juga mencakup kesehatan, keluarga yang harmonis, ilmu yang bermanfaat, dan berbagai kebaikan lainnya. Oleh karena itu, umat Muslim dianjurkan untuk senantiasa berusaha dan berdoa kepada Allah SWT agar diberikan rezeki yang luas dan berkah.
Salah satu doa yang diyakini dapat mendatangkan rezeki melimpah ruah adalah doa yang diajarkan Allah Ta’ala kepada Nabi Isa Alaihissalam. Doa ini termaktub dalam Al-Qur’an, tepatnya pada Surah Al-Ma’idah ayat 114. Kisah di balik doa ini sangat menarik dan mengandung hikmah yang mendalam.
Dikisahkan bahwa suatu ketika, kaum Hawariyyun, yaitu para pengikut setia Nabi Isa AS, meminta kepada beliau untuk diturunkan hidangan dari langit sebagai bukti kekuasaan Allah SWT dan sebagai rezeki yang dapat mereka nikmati bersama. Nabi Isa AS kemudian berdoa kepada Allah SWT dengan doa yang sangat indah dan penuh makna.
Also Read
Doa Nabi Isa AS tersebut berbunyi:
"قَالَ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ اللَّهُمَّ رَبَّنَا أَنْزِلْ عَلَيْنَا مَائِدَةً مِنَ السَّمَاءِ تَكُونُ لَنَا عِيدًا لِأَوَّلِنَا وَآخِرِنَا وَآيَةً مِنْكَ ۖ وَارْزُقْنَا وَأَنْتَ خَيْرُ الرَّازِقِينَ"
Artinya: "Isa putra Maryam berdoa: "Ya Tuhan kami turunkanlah kiranya kepada kami suatu hidangan dari langit (yang hari turunnya) akan menjadi hari raya bagi kami yaitu orang-orang yang bersama kami dan yang datang sesudah kami, dan menjadi tanda bagi kekuasaan Engkau; beri rezekilah kami, dan Engkaulah pemberi rezeki Yang Paling Utama"." (QS Al-Ma’idah: 114)
Doa ini mengandung beberapa poin penting yang perlu kita pahami dan renungkan. Pertama, doa ini diawali dengan pengakuan akan keagungan Allah SWT sebagai Tuhan yang Maha Esa. Nabi Isa AS menyeru Allah dengan sebutan "Allahumma Rabbana", yang berarti "Ya Allah, Tuhan kami". Pengakuan ini merupakan fondasi utama dalam berdoa, yaitu menyadari bahwa hanya Allah SWT lah yang memiliki kekuasaan untuk mengabulkan segala permohonan.
Kedua, Nabi Isa AS memohon kepada Allah SWT untuk menurunkan hidangan dari langit. Permohonan ini bukan semata-mata untuk memenuhi kebutuhan perut, tetapi juga sebagai tanda kekuasaan Allah SWT yang dapat disaksikan oleh seluruh umat manusia. Hidangan dari langit ini diharapkan menjadi hari raya bagi kaum Hawariyyun dan generasi setelah mereka, sebagai pengingat akan nikmat dan karunia Allah SWT.
Ketiga, Nabi Isa AS memohon kepada Allah SWT untuk memberikan rezeki kepada mereka. Permohonan ini sangat penting karena rezeki merupakan kebutuhan dasar bagi setiap manusia. Nabi Isa AS menyadari bahwa hanya Allah SWT lah yang mampu memberikan rezeki yang cukup dan berkah. Beliau menutup doanya dengan menyebut Allah SWT sebagai "Khairur Raaziqiin", yang berarti "Pemberi rezeki Yang Paling Utama". Pengakuan ini menunjukkan bahwa Allah SWT adalah sumber segala rezeki dan Dialah yang paling berhak untuk dimintai pertolongan.
Allah SWT kemudian mengabulkan doa Nabi Isa AS. Hidangan dari langit diturunkan kepada kaum Hawariyyun, sebagaimana yang mereka minta. Namun, Allah SWT memberikan peringatan yang keras kepada mereka. Allah SWT berfirman bahwa barang siapa di antara mereka yang kafir setelah hidangan itu turun, maka Allah SWT akan mengazabnya dengan azab yang sangat pedih di akhirat.
Kisah ini mengandung pelajaran yang sangat berharga bagi kita semua. Pertama, kita harus senantiasa berdoa kepada Allah SWT agar diberikan rezeki yang luas dan berkah. Doa merupakan senjata ampuh bagi seorang Muslim untuk memohon pertolongan dan rahmat dari Allah SWT. Kita dapat meneladani doa Nabi Isa AS dalam memohon rezeki, yaitu dengan mengakui keagungan Allah SWT, memohon rezeki yang halal dan berkah, serta menyadari bahwa Allah SWT adalah Pemberi rezeki Yang Paling Utama.
Kedua, kita harus senantiasa bersyukur atas segala nikmat dan karunia yang telah diberikan Allah SWT kepada kita. Nikmat rezeki yang kita terima harus kita manfaatkan sebaik-baiknya untuk beribadah kepada Allah SWT dan membantu sesama. Jangan sampai kita kufur nikmat dan menggunakan rezeki yang kita terima untuk melakukan perbuatan maksiat yang dapat mendatangkan murka Allah SWT.
Ketiga, kita harus berhati-hati dalam menjaga keimanan kita. Jangan sampai kita terpedaya oleh kenikmatan dunia yang fana dan melupakan Allah SWT. Kisah kaum Hawariyyun yang diancam dengan azab yang pedih jika mereka kafir setelah menerima hidangan dari langit merupakan peringatan bagi kita semua agar senantiasa menjaga keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah SWT.
Selain doa Nabi Isa AS, terdapat banyak doa lain yang dapat kita amalkan untuk memohon rezeki kepada Allah SWT. Di antaranya adalah doa yang diajarkan oleh Rasulullah SAW:
"اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا وَرِزْقًا طَيِّبًا وَعَمَلًا مُتَقَبَّلًا"
Artinya: "Ya Allah, aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rezeki yang baik, dan amal yang diterima." (HR Ahmad dan Ibnu Majah)
Doa ini mengandung tiga permohonan penting, yaitu ilmu yang bermanfaat, rezeki yang baik, dan amal yang diterima. Ilmu yang bermanfaat akan membimbing kita dalam mencari rezeki yang halal dan berkah. Rezeki yang baik akan mencukupi kebutuhan hidup kita dan memungkinkan kita untuk berbagi dengan sesama. Amal yang diterima akan menjadi bekal kita di akhirat kelak.
Selain berdoa, kita juga harus berusaha semaksimal mungkin untuk mencari rezeki yang halal dan berkah. Islam mengajarkan kita untuk bekerja keras, jujur, dan amanah dalam mencari nafkah. Jangan sampai kita menghalalkan segala cara untuk mendapatkan rezeki, karena rezeki yang haram tidak akan membawa keberkahan dalam hidup kita.
Kita juga harus senantiasa bersedekah dan membantu sesama yang membutuhkan. Sedekah tidak akan mengurangi rezeki kita, justru akan menambahnya. Allah SWT berjanji akan melipatgandakan rezeki orang-orang yang bersedekah.
Dalam mencari rezeki, kita juga harus bertawakal kepada Allah SWT. Tawakal berarti menyerahkan segala urusan kita kepada Allah SWT setelah kita berusaha semaksimal mungkin. Kita harus yakin bahwa Allah SWT akan memberikan rezeki yang terbaik bagi kita, sesuai dengan usaha dan doa yang telah kita lakukan.
Dengan berdoa, berusaha, bersyukur, bersedekah, dan bertawakal kepada Allah SWT, insya Allah kita akan diberikan rezeki yang melimpah ruah dan berkah dalam hidup kita. Rezeki yang kita terima tidak hanya akan mencukupi kebutuhan hidup kita, tetapi juga akan memungkinkan kita untuk berbagi dengan sesama dan meraih kebahagiaan di dunia dan akhirat.
Oleh karena itu, marilah kita senantiasa mengamalkan doa-doa yang diajarkan dalam Islam, khususnya doa Nabi Isa AS, untuk memohon rezeki kepada Allah SWT. Semoga Allah SWT mengabulkan doa-doa kita dan memberikan kita rezeki yang luas, berkah, dan bermanfaat bagi diri kita, keluarga kita, dan seluruh umat manusia. Aamiin ya rabbal ‘alamin.










