Pasangan nomor urut 2, Maulan Aklil–Zeki Yamani (Harmoni), menjanjikan lapangan kerja, hingga pendidikan dan layanan kesehatan gratis pada debat perdana PSU Pangkalpinang. Debat publik perdana Pilkada Ulang Kota Pangkalpinang 2025 menjadi ajang adu gagasan empat pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota. Pasangan nomor urut 2, Maulan Aklil–Zeki Yamani (Harmoni), yang diusung Partai Perindo, optimistis penampilannya dalam debat itu bisa meningkatkan kepercayaan masyarakat Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. "Alhamdulillah, debat pertama ini berjalan lancar. Mudah-mudahan nanti debat kedua juga berjalan sesuai dengan harapan kami. Bismillah menang nanti di tanggal 27 Agustus," ujar Maulan Aklil atau akrab disapa Molen dengan penuh percaya diri. Pasangan Harmoni tampil dengan visi pembangunan berkelanjutan, yang menekankan pada penciptaan lapangan kerja, peningkatan layanan publik, serta pengembangan infrastruktur berbasis potensi daerah di tujuh kecamatan. Dalam pemaparannya, Maulan Aklil menyebut program prioritasnya meliputi penyediaan 7.000 lapangan kerja, pendidikan gratis, layanan kesehatan gratis dan stabilisasi harga sembako. Tak hanya itu, dia mengungkapkan sejumlah proyek besar, seperti pengembangan kawasan wisata terpadu di Pasir Padi yang mencakup resort, pusat perbelanjaan dan pelabuhan; pembangunan kota baru di Selindung hingga rencana alun-alun baru di Taman Mandara dengan konsep floating market.
Debat perdana Pemilihan Suara Ulang (PSU) Kota Pangkalpinang tahun 2025 menjadi panggung bagi pasangan Maulan Aklil dan Zeki Yamani, yang dikenal dengan jargon "Harmoni," untuk memaparkan visi dan misi mereka. Acara yang diselenggarakan di sebuah ballroom hotel terkemuka di Pangkalpinang itu, dihadiri oleh para pendukung masing-masing pasangan calon, tokoh masyarakat, perwakilan media, serta penyelenggara pemilu. Suasana debat berlangsung cukup dinamis, dengan masing-masing calon berusaha meyakinkan pemilih bahwa mereka adalah pilihan terbaik untuk memimpin Kota Pangkalpinang lima tahun ke depan.
Maulan Aklil, yang akrab disapa Molen, membuka sesi debat dengan menyampaikan komitmennya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Pangkalpinang melalui berbagai program unggulan. Salah satu janji utama yang dilontarkan Molen adalah penciptaan 7.000 lapangan kerja baru. Ia menjelaskan bahwa program ini akan direalisasikan melalui berbagai upaya, seperti привлечение investasi, pengembangan sektor UMKM, serta pelatihan keterampilan bagi para pencari kerja.
Also Read
"Kami memahami bahwa masalah pengangguran masih menjadi tantangan serius di Kota Pangkalpinang. Oleh karena itu, kami berkomitmen untuk menciptakan 7.000 lapangan kerja baru dalam lima tahun ke depan. Kami akan bekerja keras untuk menarik investasi dari berbagai sektor, baik dari dalam maupun luar negeri. Kami juga akan memberikan dukungan penuh kepada para pelaku UMKM agar mereka dapat berkembang dan menciptakan lapangan kerja," ujar Molen dengan penuh semangat.
Selain penciptaan lapangan kerja, Molen juga menjanjikan pendidikan dan layanan kesehatan gratis bagi seluruh warga Pangkalpinang. Ia menjelaskan bahwa program pendidikan gratis akan mencakup biaya sekolah, buku pelajaran, serta seragam. Sementara itu, program layanan kesehatan gratis akan mencakup biaya pemeriksaan, pengobatan, serta rawat inap di rumah sakit pemerintah.
"Kami percaya bahwa pendidikan dan kesehatan adalah hak dasar setiap warga negara. Oleh karena itu, kami berkomitmen untuk memberikan pendidikan dan layanan kesehatan gratis bagi seluruh warga Pangkalpinang. Kami ingin memastikan bahwa tidak ada lagi anak-anak yang putus sekolah karena tidak mampu membayar biaya pendidikan. Kami juga ingin memastikan bahwa seluruh warga Pangkalpinang mendapatkan akses layanan kesehatan yang berkualitas tanpa harus khawatir dengan biaya," tegas Molen.
Janji-janji yang dilontarkan Molen tersebut disambut dengan antusias oleh para pendukungnya. Mereka menilai bahwa program-program yang ditawarkan Molen sangat realistis dan akan memberikan dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat Pangkalpinang.
Namun, janji-janji Molen tersebut juga menuai kritik dari para pesaingnya. Mereka menilai bahwa program-program yang ditawarkan Molen terlalu ambisius dan sulit untuk direalisasikan. Mereka juga mempertanyakan sumber pendanaan untuk program-program tersebut.
Menanggapi kritik tersebut, Molen menjelaskan bahwa program-program yang ditawarkannya telah melalui kajian yang matang dan realistis. Ia juga meyakinkan bahwa sumber pendanaan untuk program-program tersebut telah dipersiapkan dengan baik.
"Kami telah melakukan kajian yang mendalam terhadap program-program yang kami tawarkan. Kami yakin bahwa program-program ini sangat realistis dan dapat direalisasikan. Kami juga telah mempersiapkan sumber pendanaan yang cukup untuk program-program ini. Kami tidak ingin memberikan janji-janji palsu kepada masyarakat. Kami ingin memberikan solusi yang nyata untuk masalah-masalah yang dihadapi masyarakat," jelas Molen.
Selain program-program unggulan tersebut, Molen juga memaparkan sejumlah program lainnya, seperti stabilisasi harga sembako, pengembangan sektor pariwisata, serta pembangunan infrastruktur. Ia menjelaskan bahwa program-program ini akan direalisasikan melalui kerja sama dengan berbagai pihak, seperti pemerintah pusat, pemerintah provinsi, sektor swasta, serta masyarakat.
Dalam sesi debat, Molen juga menyinggung tentang pentingnya menjaga kerukunan antarumat beragama dan suku di Kota Pangkalpinang. Ia mengajak seluruh warga Pangkalpinang untuk bersama-sama menjaga keamanan dan ketertiban kota.
"Kota Pangkalpinang adalah kota yang multikultural. Kita memiliki berbagai macam suku, agama, dan budaya. Kita harus menjaga kerukunan dan toleransi antarumat beragama dan suku. Kita harus bersama-sama menjaga keamanan dan ketertiban kota. Kita harus menjadikan Kota Pangkalpinang sebagai kota yang aman, nyaman, dan sejahtera bagi seluruh warganya," ajak Molen.
Debat perdana PSU Kota Pangkalpinang 2025 ini menjadi ajang bagi para calon untuk menunjukkan kemampuan dan visi mereka. Masyarakat Pangkalpinang pun memiliki kesempatan untuk menilai para calon dan menentukan pilihan mereka pada tanggal 27 Agustus mendatang.
Selain menjanjikan lapangan pekerjaan dan pendidikan serta kesehatan gratis, Maulan Aklil juga menyoroti pentingnya pengembangan infrastruktur kota yang berkelanjutan. Ia menjelaskan bahwa infrastruktur yang memadai akan mendukung pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Rencananya meliputi perbaikan jalan, peningkatan sistem drainase, pembangunan fasilitas publik, serta pengembangan transportasi yang terintegrasi.
Lebih lanjut, Molen juga memaparkan visinya untuk menjadikan Pangkalpinang sebagai kota wisata yang menarik. Ia berencana mengembangkan potensi wisata alam dan budaya yang ada di kota tersebut, seperti Pantai Pasir Padi, Bukit Girimaya, serta berbagai situs sejarah dan budaya. Selain itu, ia juga akan meningkatkan promosi pariwisata dan menarik investasi di sektor ini.
"Pangkalpinang memiliki potensi wisata yang sangat besar. Kita memiliki pantai yang indah, bukit yang menawan, serta berbagai situs sejarah dan budaya yang menarik. Kita harus mengembangkan potensi ini dan menjadikan Pangkalpinang sebagai kota wisata yang dikenal di tingkat nasional maupun internasional," ujarnya.
Dalam debat tersebut, Zeki Yamani, calon wakil wali kota yang mendampingi Molen, juga turut memberikan kontribusi. Ia menekankan pentingnya peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) di Pangkalpinang. Ia berencana meningkatkan program pelatihan dan pendidikan vokasi untuk meningkatkan keterampilan dan daya saing tenaga kerja lokal.
"Kita harus mempersiapkan SDM kita agar mampu bersaing di era globalisasi. Kita harus meningkatkan program pelatihan dan pendidikan vokasi agar tenaga kerja kita memiliki keterampilan yang dibutuhkan oleh industri," kata Zeki.
Pasangan Harmoni juga berkomitmen untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pemerintahan. Mereka berjanji akan menerapkan sistem pemerintahan yang terbuka dan melibatkan partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan.
"Kami percaya bahwa pemerintahan yang baik adalah pemerintahan yang transparan dan akuntabel. Kami akan menerapkan sistem pemerintahan yang terbuka dan melibatkan partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan," tegas Molen.
Debat perdana ini memberikan gambaran yang jelas tentang visi dan misi pasangan Harmoni. Janji-janji yang mereka lontarkan, mulai dari penciptaan lapangan kerja, pendidikan dan kesehatan gratis, pengembangan infrastruktur, hingga peningkatan kualitas SDM, menunjukkan komitmen mereka untuk membangun Pangkalpinang yang lebih baik.
Namun, tantangan yang dihadapi pasangan Harmoni tidaklah mudah. Mereka harus mampu meyakinkan masyarakat bahwa program-program yang mereka tawarkan realistis dan dapat direalisasikan. Selain itu, mereka juga harus mampu mengatasi berbagai masalah yang dihadapi kota Pangkalpinang, seperti masalah pengangguran, kemiskinan, dan kerusakan lingkungan.
Pada akhirnya, keputusan ada di tangan masyarakat Pangkalpinang. Mereka akan menentukan siapa yang layak memimpin kota mereka lima tahun ke depan. Debat perdana ini hanyalah awal dari perjalanan panjang menuju PSU pada tanggal 27 Agustus mendatang.
Menjelang hari pemilihan, pasangan Harmoni akan terus bekerja keras untuk meyakinkan masyarakat. Mereka akan melakukan kampanye yang intensif, bertemu dengan berbagai lapisan masyarakat, serta menjelaskan visi dan misi mereka secara detail. Mereka berharap, dengan dukungan masyarakat, mereka dapat mewujudkan Pangkalpinang yang harmonis, sejahtera, dan berkelanjutan.
Debat perdana ini menjadi momentum penting bagi pasangan Maulan Aklil dan Zeki Yamani untuk membuktikan bahwa mereka adalah pilihan terbaik untuk memimpin Kota Pangkalpinang. Dengan visi yang jelas, program yang realistis, dan komitmen yang kuat, mereka siap membawa Pangkalpinang menuju masa depan yang lebih baik.










