Nganjuk, Jawa Timur – Kabar duka menyelimuti Dusun Tambakrejo, Desa Sambirejo, Kecamatan Tanjunganom, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, pada hari Jumat, 1 Agustus 2025. Seorang pria paruh baya bernama Komarodin, berusia 67 tahun, meregang nyawa setelah menjadi korban kecelakaan tragis. Pria yang sehari-harinya mencari rumput untuk pakan ternak itu tewas tersambar kereta api yang melintas dengan kecepatan tinggi.
Peristiwa memilukan ini terjadi sekitar pukul 15.03 WIB di sekitar rel kereta api yang membelah Dusun Tambakrejo. Komarodin, yang merupakan warga asli dusun tersebut, diketahui sering mencari rumput di area sekitar rel untuk memenuhi kebutuhan pakan ternaknya. Namun, takdir berkata lain, dan pada hari itu, aktivitas rutinnya berujung pada tragedi yang merenggut nyawanya.
Menurut laporan yang dihimpun dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nganjuk, kronologi kejadian bermula ketika Komarodin sedang asyik memotong rumput di sekitar rel kereta api. Aktivitas ini memang sudah menjadi rutinitas sehari-hari bagi korban. Diduga, karena terlalu fokus pada pekerjaannya, Komarodin tidak menyadari kedatangan kereta api yang melaju dari arah barat. Suara bising kereta api mungkin tertutupi oleh suara mesin pemotong rumput yang digunakannya, atau mungkin juga karena faktor usia yang membuat pendengarannya tidak lagi setajam dulu.
Also Read
Akibatnya, ketika kereta api melintas, Komarodin tidak sempat menghindar dan langsung tersambar. Benturan keras mengakibatkan tubuhnya terpental hingga masuk ke sungai Kalimati yang berada tidak jauh dari lokasi kejadian. Sungai Kalimati sendiri merupakan sungai kecil yang melintasi desa tersebut.
Warga sekitar yang mendengar suara benturan keras segera mendatangi lokasi kejadian. Betapa terkejutnya mereka ketika mendapati Komarodin sudah tergeletak di dalam sungai dengan kondisi yang mengenaskan. Kejadian ini sontak membuat geger warga Dusun Tambakrejo.
Mendapat laporan dari warga, BPBD Nganjuk segera berkoordinasi dengan pihak kepolisian dari Polres Nganjuk untuk melakukan tindakan evakuasi dan pencarian. Tim gabungan dari BPBD, Polres Nganjuk, dan warga setempat langsung bergerak cepat menuju lokasi kejadian untuk melakukan pencarian korban.
Proses pencarian berlangsung cukup dramatis. Kondisi sungai yang cukup dalam dan arus yang deras menjadi kendala tersendiri bagi tim penyelamat. Selain itu, lokasi kejadian yang berada di area rel kereta api juga menuntut kehati-hatian ekstra agar tidak terjadi kecelakaan yang tidak diinginkan.
Setelah melakukan pencarian selama kurang lebih dua jam, akhirnya tim gabungan berhasil menemukan Komarodin. Korban ditemukan sekitar 50 meter dari lokasi kejadian awal, tepatnya di dalam sungai Kalimati. Sayangnya, saat ditemukan, Komarodin sudah dalam kondisi meninggal dunia.
Tim medis yang datang ke lokasi kejadian segera melakukan pemeriksaan terhadap jenazah korban. Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa korban mengalami luka parah di sekujur tubuh akibat benturan keras dengan kereta api. Luka-luka tersebut diduga menjadi penyebab utama kematian korban.
Setelah proses identifikasi selesai, jenazah Komarodin kemudian dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Nganjuk untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Pihak kepolisian juga melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) untuk mengumpulkan bukti-bukti dan mencari tahu penyebab pasti kecelakaan tersebut.
Kabar meninggalnya Komarodin dengan cepat menyebar di kalangan warga Dusun Tambakrejo dan sekitarnya. Keluarga, kerabat, dan tetangga korban tampak sangat terpukul dengan kejadian ini. Mereka tidak menyangka bahwa Komarodin, yang dikenal sebagai sosok yang baik dan ramah, harus meninggal dunia dengan cara yang tragis.
Kejadian ini juga menjadi pengingat bagi masyarakat akan pentingnya kewaspadaan saat beraktivitas di sekitar rel kereta api. Rel kereta api merupakan area berbahaya yang memiliki potensi risiko kecelakaan yang tinggi. Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk selalu berhati-hati dan waspada saat berada di sekitar rel kereta api, terutama di jalur-jalur yang tidak memiliki pengamanan resmi.
Pihak kepolisian juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas apapun di sekitar rel kereta api yang dapat membahayakan diri sendiri maupun orang lain. Aktivitas seperti mencari rumput, berjalan-jalan, atau bermain di sekitar rel kereta api sangat berisiko dan dapat menyebabkan kecelakaan yang fatal.
Selain itu, pihak kepolisian juga akan meningkatkan patroli di sekitar rel kereta api untuk mencegah terjadinya kejadian serupa di kemudian hari. Pihak kepolisian juga akan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk meningkatkan pengamanan di jalur-jalur kereta api yang rawan kecelakaan.
Sementara itu, jenazah Komarodin telah diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan. Prosesi pemakaman dihadiri oleh ratusan pelayat yang datang untuk memberikan penghormatan terakhir kepada almarhum. Suasana duka dan haru menyelimuti prosesi pemakaman tersebut.
Kepergian Komarodin meninggalkan duka yang mendalam bagi keluarga dan kerabatnya. Ia dikenal sebagai sosok yang pekerja keras, bertanggung jawab, dan selalu membantu orang lain. Kehilangan sosoknya tentu akan sangat dirasakan oleh orang-orang terdekatnya.
Semoga almarhum Komarodin mendapatkan tempat yang layak di sisi Tuhan Yang Maha Esa, dan semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kekuatan untuk menghadapi cobaan ini.
Kejadian ini juga menjadi pelajaran berharga bagi kita semua untuk selalu berhati-hati dan waspada dalam setiap aktivitas yang kita lakukan, terutama di tempat-tempat yang memiliki potensi risiko kecelakaan yang tinggi. Keselamatan diri sendiri dan orang lain harus selalu menjadi prioritas utama. Jangan sampai kejadian serupa terulang kembali di kemudian hari.
Pihak berwenang juga diharapkan dapat meningkatkan pengamanan di jalur-jalur kereta api yang rawan kecelakaan untuk mencegah terjadinya kejadian serupa di masa depan. Keselamatan masyarakat harus menjadi perhatian utama bagi semua pihak. Dengan kerjasama dan kesadaran dari semua pihak, diharapkan angka kecelakaan di sekitar rel kereta api dapat ditekan seminimal mungkin.
Selain itu, pemerintah daerah juga diharapkan dapat memberikan perhatian lebih kepada masyarakat yang tinggal di sekitar rel kereta api, terutama mereka yang memiliki mata pencaharian sebagai pencari rumput. Pemerintah daerah dapat memberikan pelatihan atau bantuan modal usaha agar mereka dapat beralih ke pekerjaan yang lebih aman dan tidak berisiko.
Dengan demikian, diharapkan kejadian tragis seperti yang dialami oleh Komarodin tidak akan terulang kembali di masa depan. Keselamatan dan kesejahteraan masyarakat harus menjadi prioritas utama bagi semua pihak. Mari kita jadikan kejadian ini sebagai momentum untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya keselamatan dan kewaspadaan dalam setiap aktivitas yang kita lakukan.
