Pemerintah Kabupaten Nganjuk menggagas langkah strategis dalam meningkatkan kesehatan anak dan memerangi stunting dengan meluncurkan program "DESA IMAN" (Imunisasi Mantap). Acara peluncuran yang berlangsung meriah di Pendopo Kecamatan Patianrowo pada Kamis, 17 Juli 2025, menandai komitmen kuat Pemkab Nganjuk dalam mewujudkan generasi penerus yang sehat dan berkualitas.
Program DESA IMAN dirancang untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya imunisasi lengkap bagi bayi dan balita. Imunisasi merupakan benteng pertahanan utama terhadap berbagai penyakit menular yang dapat mengancam kesehatan anak-anak. Dengan cakupan imunisasi yang optimal, diharapkan anak-anak di Nganjuk akan terlindungi dari penyakit-penyakit berbahaya dan tumbuh kembang secara maksimal.
Peluncuran program DESA IMAN dipimpin langsung oleh Bupati Nganjuk, Marhaen Djumadi, yang didampingi oleh tokoh-tokoh penting daerah, termasuk Ketua TP PKK Kabupaten Nganjuk, Ny. S. Wahyuni Marhaen, Ketua I TP PKK dr. Widhi Nastiti Trihandy, Camat Patianrowo Widi Cahyono, dan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Nganjuk dr. Hendriyanto. Kehadiran para pejabat daerah ini menunjukkan dukungan penuh pemerintah terhadap program DESA IMAN.
Also Read
Acara peluncuran ditandai dengan pemotongan balon dan pemukulan gong, simbol dimulainya era baru dalam upaya peningkatan kesehatan anak di Nganjuk. Ratusan kader kesehatan, para camat, pengurus PKK, dan jajaran Forkopimcam se-Kabupaten Nganjuk turut hadir dalam acara tersebut, menunjukkan antusiasme dan komitmen mereka untuk menyukseskan program DESA IMAN.
Imunisasi memiliki peran krusial dalam mencegah Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I). Anak-anak yang tidak mendapatkan imunisasi lengkap akan lebih rentan terhadap penyakit-penyakit seperti polio, campak, rubella, difteri, pertusis, tetanus, dan hepatitis B. Penyakit-penyakit ini tidak hanya menyebabkan penderitaan bagi anak-anak, tetapi juga dapat menimbulkan komplikasi serius, bahkan kematian.
Selain itu, anak-anak yang tidak mendapatkan imunisasi lengkap juga lebih rentan terhadap stunting, kondisi kekurangan gizi kronis yang menghambat pertumbuhan dan perkembangan anak. Stunting tidak hanya berdampak pada fisik anak, tetapi juga memengaruhi kemampuan kognitif dan produktivitas mereka di masa depan.
Langkah Pemkab Nganjuk dalam meluncurkan program DESA IMAN sejalan dengan Undang-Undang Kesehatan Nomor 17 Tahun 2023 Pasal 44, yang menegaskan hak setiap bayi dan anak untuk memperoleh imunisasi. Undang-undang ini juga menekankan pentingnya dukungan dari keluarga, pemerintah pusat, dan daerah dalam penyelenggaraan program imunisasi.
Dalam sambutannya, Bupati Marhaen Djumadi, yang akrab disapa Kang Marhaen, menekankan pentingnya kolaborasi masyarakat untuk menyukseskan program DESA IMAN. Ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam meningkatkan cakupan imunisasi dan mencegah stunting di Nganjuk.
"Jika kita ingin masa depan anak-anak Kabupaten Nganjuk itu kuat, sehat, serta kebal terhadap penyakit, mari kita sukseskan DESA IMAN ini," seru Kang Marhaen. Ia meyakini bahwa partisipasi masyarakat akan menjadi motor utama sukses tidaknya program ini.
Kang Marhaen juga menekankan bahwa pada usia golden age, asupan nutrisi, pola asuh, dan imunisasi anak harus terpenuhi secara komplit. Usia golden age, yaitu periode 1000 hari pertama kehidupan anak (mulai dari dalam kandungan hingga usia 2 tahun), merupakan masa kritis yang menentukan pertumbuhan dan perkembangan anak di masa depan.
Oleh karenanya, Kang Marhaen mengapresiasi perjuangan para kader kesehatan, bidan desa, jajaran puskesmas, Dinas Kesehatan, hingga para kepala desa atas dedikasi mereka dalam meningkatkan kesehatan anak di Nganjuk. Ia berharap agar semangat dan dedikasi para petugas kesehatan ini dapat terus ditingkatkan demi mewujudkan generasi Nganjuk yang sehat dan berkualitas.
Selain meluncurkan program DESA IMAN, Kang Marhaen juga turut mensosialisasikan GEMA Si Batur (Gerakan Masyarakat Sambang Ibu Bayi Sehat dan Berbagi Telur), sebagai salah satu solusi menekan angka stunting di Nganjuk. GEMA Si Batur merupakan gerakan sosial yang mengajak masyarakat untuk berbagi telur kepada ibu hamil, bayi, balita, dan lansia, terutama mereka yang berisiko stunting.
"Monggo kita berlomba-lomba bersedekah telor. Saat ini bisa kita kumpulkan setiap Pleno PKK di tiap bulannya. Nantinya akan kita bagikan kepada balita, ibu hamil, lansia, terlebih balita stunting," tutur Kang Marhaen. Ia berharap agar gerakan GEMA Si Batur dapat menjadi solusi efektif dalam meningkatkan asupan nutrisi dan mencegah stunting di Nganjuk.
Program DESA IMAN dan GEMA Si Batur merupakan bukti nyata komitmen Pemkab Nganjuk dalam meningkatkan kesehatan anak dan memerangi stunting. Dengan dukungan penuh dari pemerintah daerah, partisipasi aktif masyarakat, dan dedikasi para petugas kesehatan, diharapkan Nganjuk dapat mewujudkan generasi penerus yang sehat, cerdas, dan berdaya saing.
Keberhasilan program DESA IMAN dan GEMA Si Batur akan membawa dampak positif yang signifikan bagi masa depan Nganjuk. Anak-anak yang sehat dan cerdas akan menjadi aset berharga bagi daerah, mampu berkontribusi dalam pembangunan dan kemajuan Nganjuk di berbagai bidang.
Selain itu, keberhasilan program-program ini juga akan meningkatkan kualitas hidup masyarakat Nganjuk secara keseluruhan. Masyarakat yang sehat akan lebih produktif dan mampu meningkatkan kesejahteraan keluarga. Dengan demikian, Nganjuk akan menjadi daerah yang maju, sejahtera, dan berdaya saing.
Pemkab Nganjuk mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama menyukseskan program DESA IMAN dan GEMA Si Batur. Mari kita wujudkan Nganjuk sebagai daerah yang sehat, cerdas, dan berdaya saing, demi masa depan generasi penerus yang lebih baik.
