Pasar altcoin saat ini diramaikan dengan berbagai perkembangan signifikan. Mulai dari kesuksesan presale BlockDAG yang mencetak ratusan juta dolar, perkembangan regulasi yang menggembirakan, potensi XRP ETF, hingga dinamika volatilitas dan tata kelola di komunitas Shiba Inu. Peristiwa-peristiwa ini secara kolektif membentuk sentimen investor dan menghadirkan peluang serta risiko yang perlu dicermati.
Mengenal BlockDAG Network dan Presale BDAG
BlockDAG hadir sebagai Layer-1 inovatif yang menggabungkan keunggulan keamanan dan desentralisasi Bitcoin dengan kecepatan serta skalabilitas Directed Acyclic Graph (DAG). Jaringan ini mengimplementasikan konsensus Proof-of-Work (PoW) yang telah ditingkatkan, memungkinkan pemrosesan ribuan transaksi per detik secara paralel, tanpa mengorbankan keamanan.
Menurut situs resminya, BlockDAG dirancang untuk mendukung beragam aplikasi terdesentralisasi, hackathon, program hibah, dan infrastruktur pengembang yang komprehensif. Dengan biaya transaksi yang efisien, kompatibilitas penuh dengan Ethereum Virtual Machine (EVM), dan alat pengembangan yang ramah pengguna, BlockDAG berpotensi menjadi fondasi yang kokoh untuk mendorong adopsi yang luas.
Also Read
BDAG adalah aset kripto utama dalam ekosistem BlockDAG. Altcoin ini berfungsi sebagai bahan bakar untuk semua aktivitas jaringan, termasuk pembayaran biaya transaksi, pemberian insentif kepada penambang, dan utilitas dalam berbagai aplikasi yang dibangun di atas platform BlockDAG.
Sebagai koin asli, BDAG memainkan peran krusial dalam menjaga keamanan jaringan dan mendistribusikan reward. Alokasi signifikan dialokasikan kepada komunitas penambang untuk memastikan desentralisasi dan keberlanjutan jaringan dalam jangka panjang.
Hingga Minggu, 10 Agustus 2025, presale BDAG telah berhasil mengumpulkan dana sebesar US$367,79 juta. Pencapaian ini mencerminkan antusiasme investor yang tinggi menjelang peluncuran mainnet dan pencatatan di bursa kripto terkemuka di dunia. Angka ini menunjukkan kepercayaan pasar terhadap potensi BlockDAG untuk merevolusi lanskap blockchain.
BlockDAG: Mengintegrasikan Skalabilitas dan Keamanan
BlockDAG berhasil mengawinkan keamanan dan desentralisasi yang menjadi ciri khas Bitcoin dengan kecepatan dan skalabilitas teknologi Directed Acyclic Graph (DAG). Arsitektur ini memungkinkan transaksi diproses secara paralel dengan throughput yang tinggi. Mekanisme konsensus PoW yang disempurnakan tidak hanya menjaga keamanan jaringan tetapi juga menekan biaya transaksi, menjadikannya pilihan yang menarik bagi pengguna dan pengembang.
Meskipun masih dalam tahap presale, BlockDAG telah meluncurkan "Primordial Testnet" untuk membuktikan kecepatan pemrosesan transaksinya. Ekosistemnya juga dilengkapi dengan explorer dan aplikasi X1 Miner yang memberikan reward kepada validator. Mesin penambangan yang mendukung PoW dan DAG juga tersedia, melayani baik penambang rumahan maupun profesional. Ini menunjukkan komitmen BlockDAG terhadap transparansi dan keterlibatan komunitas.
Di luar aspek teknis, BlockDAG juga aktif membangun kemitraan strategis dengan berbagai pihak. Kolaborasi dengan tokoh-tokoh seperti atlet MMA Alex Pereira, klub sepak bola Inter Milan, tim kriket Seattle Orcas, dan tim rugby Seattle Seawolves menunjukkan visi BlockDAG untuk menjangkau audiens yang lebih luas dan mengintegrasikan teknologi blockchain ke dalam berbagai industri.
Update Terkini: XRP dan SHIB
Selain perkembangan menarik dari BlockDAG, ada juga berita penting seputar altcoin terkemuka lainnya, yaitu Ripple (XRP) dan Shiba Inu (SHIB).
XRP: Kejelasan Regulasi dan Peluang ETF
Berdasarkan data dari Coinmarketcap, Ripple membuat kejutan di pasar pada tanggal 9 Agustus 2025 dengan merilis 1 miliar XRP senilai US$3,28 miliar, lebih cepat dari jadwal yang ditetapkan. Tiga transaksi ke dompet yang tidak dikenal sempat memicu kekhawatiran di kalangan investor. Namun, CTO Ripple, David Schwartz, memberikan klarifikasi terkait transaksi tersebut.
Dalam cuitannya di X pada Minggu (10/08/2025), Schwartz menjelaskan, "Mereka dirilis pada hari pertama setiap bulan. Namun, mungkin tidak langsung melihat aktivitas di ledger hanya karena escrow telah dirilis. Ledger tidak melakukan apa-apa secara otomatis, ia selalu menunggu untuk mengirimkan transaksi agar bisa memicu aktivitas tersebut."
Penjelasan ini berhasil meredam kekhawatiran pasar, meskipun ketidakpastian mengenai waktu peredaran XRP hasil unlock masih membayangi sentimen jangka pendek. Investor kini tengah menunggu perkembangan distribusi sambil terus memantau potensi pergerakan harga di pasar sekunder.
Nate Geraci, Presiden ETF Store, memprediksi bahwa BlackRock akan mengajukan XRP Spot ETF dan Solana sebelum Oktober 2025, seiring dengan semakin jelasnya status hukum Ripple dan meningkatnya minat dari investor institusi. Meskipun belum ada konfirmasi resmi, spekulasi ini telah memicu optimisme di pasar.
Jika disetujui, XRP ETF akan membuka pintu bagi arus modal institusional yang teregulasi dan memperkuat legitimasi XRP di mata regulator dan investor besar. Namun, risiko penundaan dari SEC tetap ada, seperti yang telah terjadi pada proses persetujuan kripto ETF sebelumnya.
Pada akhir pekan ini, Ripple dan SEC secara resmi menarik banding, yang semakin mengukuhkan putusan Hakim Torres pada tahun 2023 yang menyatakan bahwa XRP bukanlah sekuritas. Kejelasan ini mendorong harga XRP naik 12 persen dalam seminggu terakhir dan membuka peluang ekspansi bagi Ripple. Meskipun demikian, perusahaan harus membayar denda sebesar US$50 juta terkait penjualan institusional.
SHIB: Lonjakan Transaksi Whale dan Potensi Reli
Di sisi lain, SHIB menghadapi volatilitas yang dipicu oleh aktivitas whale dan keputusan komunitas. Dalam beberapa hari terakhir, aliran token dalam jumlah besar keluar dari bursa, pemilihan kepemimpinan komunitas yang pertama, dan upaya mempertahankan level harga kunci menjadi sorotan utama. Hal ini mencerminkan perpaduan antara aspek teknikal, tata kelola, dan sentimen pasar.
Pada tanggal 10 Agustus 2025, transaksi whale SHIB melonjak 100 persen dibandingkan dengan dua hari sebelumnya, dengan 359,6 miliar token ditarik dari crypto exchange seperti Binance. Perpindahan besar ini menandakan pengetatan pasokan, yang bertepatan dengan kenaikan harga SHIB dari US$0,000013 ke US$0,000014.
Pengurangan likuiditas di crypto exchange berpotensi memicu lonjakan harga jika permintaan kembali meningkat. Namun, akumulasi berkelanjutan perlu dikonfirmasi oleh data on-chain agar reli harga tidak hanya bersifat sementara.
Komunitas Shiba Inu menyelenggarakan pemilihan presiden interim dan dewan komunitas yang pertama untuk memperluas desentralisasi pengambilan keputusan. Meskipun mendapat kritik terkait "demokrasi terkendali" karena adanya hak veto, keberhasilan pemilihan ini dapat meningkatkan kredibilitas tata kelola SHIB. Media Nganjuk melaporkan bahwa partisipasi aktif komunitas sangat penting untuk keberlanjutan proyek ini.
Secara teknikal, SHIB berhasil mempertahankan support di US$0,0000120, dengan resistance terdekat berada di EMA 50 hari sekitar US$0,00001296. Stabilitas ini membuka potensi reli hingga 15 persen ke US$0,00001450. Namun, jika support gagal dipertahankan, penurunan ke US$0,0000110 perlu diwaspadai.
Peluang Emas di Pasar Altcoin: XRP, SHIB, dan BDAG
Peluang emas terbuka lebar di pasar altcoin, dengan XRP, SHIB, dan BDAG menjadi pilihan yang menarik. Ketiga aset ini menawarkan potensi besar berkat perkembangan teknologi, regulasi, dan dinamika komunitas yang terus bergerak.
Pasar saat ini memasuki fase yang penuh dengan peluang bagi investor yang jeli membaca tren. Mulai dari adopsi teknologi baru seperti BlockDAG, terobosan regulasi untuk XRP, hingga dinamika SHIB, setiap perkembangan berpotensi memicu pergeseran harga dan momentum penting yang perlu diantisipasi. Investor disarankan untuk melakukan riset mendalam dan mempertimbangkan toleransi risiko sebelum membuat keputusan investasi. [dp]
Media Nganjuk menyarankan agar investor selalu berhati-hati dan melakukan riset yang komprehensif sebelum berinvestasi dalam aset kripto. Pasar kripto dikenal sangat fluktuatif dan investasi apa pun mengandung risiko.
Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.














