Wakil Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Wamenkop UKM), Ferry Juliantono, mengemukakan gagasan strategis untuk menghidupkan kembali koperasi masjid di seluruh pelosok Indonesia. Inisiatif ini diproyeksikan sebagai bagian integral dari ekosistem Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDMP), sebuah proyek ambisius yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto dan ditetapkan sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN). Pernyataan ini disampaikan dalam forum Sidang Tahunan Ekonomi Umat yang diselenggarakan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Jakarta, menandai komitmen pemerintah untuk memperkuat ekonomi umat melalui instrumen koperasi.
Fokus utama dari revitalisasi koperasi masjid adalah untuk memberdayakan ekonomi umat secara berkelanjutan. Wamenkop Ferry meyakini bahwa potensi ekonomi yang terpendam di lingkungan masjid sangat besar dan dapat dioptimalkan melalui wadah koperasi. Koperasi masjid diharapkan menjadi motor penggerak ekonomi lokal, menciptakan lapangan kerja, meningkatkan pendapatan masyarakat, dan memperkuat ketahanan ekonomi umat secara keseluruhan.
Dalam forum tersebut, Ferry Juliantono menjelaskan bahwa pihaknya telah menjalin komunikasi intensif dengan Sekretaris Jenderal Dewan Masjid Indonesia (DMI) dan Sekretaris Jenderal MUI. Kolaborasi ini bertujuan untuk mempercepat realisasi pembentukan koperasi-koperasi masjid di seluruh Indonesia. Diharapkan, sinergi antara pemerintah, organisasi keagamaan, dan masyarakat dapat menciptakan ekosistem yang kondusif bagi pengembangan koperasi masjid.
Also Read
Selain fokus pada koperasi masjid, Wamenkop Ferry juga menyoroti pentingnya perbaikan sistem data desa. Selama ini, data desa yang tidak akurat seringkali menjadi penyebab utama penyaluran bantuan sosial yang tidak tepat sasaran. Untuk mengatasi masalah ini, Kementerian Koperasi dan UKM menggandeng Institut Pertanian Bogor (IPB) untuk menerapkan metode drone mapping dan pengumpulan data spasial oleh warga desa. Data yang terkumpul kemudian dianalisis menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk menghasilkan informasi yang akurat dan relevan.
Penerapan teknologi dalam pengelolaan data desa diharapkan dapat meningkatkan efektivitas program-program pemberdayaan ekonomi, termasuk program revitalisasi koperasi masjid. Dengan data yang akurat, pemerintah dapat mengidentifikasi kebutuhan masyarakat secara lebih tepat dan merancang program-program yang sesuai dengan kebutuhan tersebut. Selain itu, data yang akurat juga dapat membantu memantau dan mengevaluasi kinerja program-program pemberdayaan ekonomi, sehingga dapat dilakukan perbaikan dan peningkatan secara berkelanjutan.
Lebih lanjut, Wamenkop Ferry menekankan bahwa revitalisasi koperasi masjid bukan hanya sekadar program ekonomi, tetapi juga merupakan bagian dari upaya membangun karakter bangsa. Koperasi masjid diharapkan dapat menjadi wadah untuk menanamkan nilai-nilai luhur seperti gotong royong, kebersamaan, dan tanggung jawab sosial. Dengan demikian, koperasi masjid tidak hanya berfungsi sebagai lembaga ekonomi, tetapi juga sebagai lembaga sosial yang berkontribusi pada pembangunan masyarakat yang berakhlak mulia.
Dalam konteks implementasi, revitalisasi koperasi masjid akan dilakukan secara bertahap dan berkelanjutan. Pemerintah akan memberikan pendampingan dan pelatihan kepada para pengurus koperasi masjid agar mereka memiliki kompetensi yang memadai dalam mengelola koperasi secara profesional. Selain itu, pemerintah juga akan memfasilitasi akses koperasi masjid terhadap sumber-sumber pembiayaan, seperti kredit perbankan dan program-program bantuan pemerintah.
Untuk memastikan keberhasilan program revitalisasi koperasi masjid, Wamenkop Ferry mengajak seluruh elemen masyarakat untuk berpartisipasi aktif. Ia berharap, para tokoh agama, tokoh masyarakat, pengusaha, dan akademisi dapat memberikan dukungan dan kontribusi positif bagi pengembangan koperasi masjid. Dengan dukungan dari seluruh elemen masyarakat, revitalisasi koperasi masjid diharapkan dapat menjadi momentum kebangkitan ekonomi umat dan memperkuat ketahanan ekonomi nasional.
Selain itu, revitalisasi koperasi masjid juga diharapkan dapat menjadi solusi alternatif bagi permasalahan ekonomi yang dihadapi masyarakat. Di tengah ketidakpastian ekonomi global dan persaingan yang semakin ketat, koperasi masjid dapat menjadi wadah bagi masyarakat untuk saling membantu dan bekerja sama dalam meningkatkan kesejahteraan ekonomi. Koperasi masjid dapat menyediakan berbagai layanan keuangan dan non-keuangan yang dibutuhkan oleh masyarakat, seperti pinjaman modal usaha, pelatihan keterampilan, dan pemasaran produk.
Dalam jangka panjang, revitalisasi koperasi masjid diharapkan dapat menciptakan ekosistem ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Koperasi masjid dapat menjadi penghubung antara produsen dan konsumen, menciptakan rantai nilai yang efisien dan adil. Selain itu, koperasi masjid juga dapat berperan dalam mendorong pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di daerah-daerah. Dengan demikian, revitalisasi koperasi masjid tidak hanya memberikan manfaat bagi anggota koperasi, tetapi juga bagi masyarakat luas.
Wamenkop Ferry juga menegaskan bahwa revitalisasi koperasi masjid sejalan dengan visi pemerintah untuk mewujudkan Indonesia sebagai negara maju dan sejahtera. Koperasi merupakan salah satu pilar ekonomi yang penting dalam sistem ekonomi Pancasila. Dengan memperkuat koperasi, pemerintah berharap dapat menciptakan ekonomi yang lebih adil, merata, dan berkelanjutan.
Dalam kesempatan tersebut, Wamenkop Ferry juga menyampaikan apresiasi kepada MUI atas terselenggaranya Sidang Tahunan Ekonomi Umat. Ia berharap, forum ini dapat menjadi wadah untuk bertukar pikiran dan mencari solusi atas berbagai permasalahan ekonomi yang dihadapi umat. Selain itu, ia juga berharap forum ini dapat menghasilkan rekomendasi-rekomendasi yang konstruktif bagi pengembangan ekonomi umat di masa depan.
Sebagai penutup, Wamenkop Ferry mengajak seluruh umat Islam untuk mendukung program revitalisasi koperasi masjid. Ia yakin, dengan kerja keras dan kerja sama yang baik, program ini dapat berhasil dan memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat. Ia juga berharap, revitalisasi koperasi masjid dapat menjadi inspirasi bagi pengembangan koperasi-koperasi lain di seluruh Indonesia. Dengan demikian, koperasi dapat menjadi kekuatan ekonomi yang besar dan berkontribusi pada pembangunan bangsa dan negara.
Revitalisasi koperasi masjid merupakan langkah strategis dalam pemberdayaan ekonomi umat. Dengan dukungan dari seluruh elemen masyarakat, program ini diharapkan dapat menjadi momentum kebangkitan ekonomi umat dan memperkuat ketahanan ekonomi nasional. Koperasi masjid diharapkan dapat menjadi wadah untuk menanamkan nilai-nilai luhur seperti gotong royong, kebersamaan, dan tanggung jawab sosial, sehingga dapat berkontribusi pada pembangunan masyarakat yang berakhlak mulia. Selain itu, revitalisasi koperasi masjid juga diharapkan dapat menjadi solusi alternatif bagi permasalahan ekonomi yang dihadapi masyarakat, menciptakan ekosistem ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Dengan demikian, revitalisasi koperasi masjid sejalan dengan visi pemerintah untuk mewujudkan Indonesia sebagai negara maju dan sejahtera.












