Kebayang gak sih, gimana perasaan orang tua yang baru aja dikaruniai anak, tapi langsung dihadapkan sama kenyataan pahit? Ini yang lagi dialamin sama pasangan Parman (33) dan Dewi (24) dari Garut. Anak perempuan mereka, yang baru berumur empat hari, lahir dengan kondisi yang bikin hati miris: ususnya terburai keluar. Kondisi medis ini dikenal dengan istilah Gastro Schisis.
Bayi malang ini sekarang lagi dirawat intensif di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung. Dokter Rudi Kadarsyah, Direktur Medik dan Keperawatan RSHS Bandung, bilang kalau Nadia (nama bayi itu) dirujuk dari Rumah Sakit Garut dalam kondisi yang udah berat dan lemah. Bisa dibayangin kan, gimana paniknya keluarga saat itu?
Menurut cerita, Nadia lahir di Garut dan persalinannya dibantu sama paraji alias dukun beranak. Mungkin karena keterbatasan fasilitas dan penanganan medis yang kurang memadai, kondisi Nadia jadi kayak gini. Pas dirujuk ke RSHS, Nadia sempat gak langsung masuk ruang NICU (Neonatal Intensive Care Unit) karena penuh. Tapi untungnya, sekarang dia udah dapet perawatan intensif yang seharusnya.
Also Read
Kondisi Nadia ini bener-bener memprihatinkan. Hampir separuh dari usus halusnya keluar dari lubang kecil sekitar 4 cm di pusarnya. Dokter di RSHS langsung gerak cepat buat melakukan tindakan medis. Salah satunya dengan masang plastik silo buat nutupin ususnya.
"Ususnya kita tutup dengan plastik silo yang dipasang sedemikian rupa sehingga menutupi bagian usus yang berada di luar. Penutupan ini dimaksudkan agar usus tidak mengalami kontak langsung dengan udara luar dan tidak kering," jelas dokter Rudi.
Tindakan ini penting banget buat mencegah usus Nadia dari infeksi dan kerusakan lebih lanjut. Tapi sayangnya, meski udah dipasang silo, kondisi Nadia masih belum stabil. Bahkan, ada beberapa bagian ususnya yang udah mulai membusuk. Ya Allah, semoga Nadia kuat ya!
Dokter Diki Darajat, ahli bedah dari RSHS Bandung, bilang kalau penyebab usus Nadia terburai ini belum diketahui pasti. "Penyebabnya belum diketahui. Jadi, hampir 95 persen bayi yang terlahir dengan kelainan bawaan seperti usus terburai ini tidak diketahui penyebabnya. Namun, ini mungkin juga disebabkan oleh faktor genetik," ujarnya.
Gastro Schisis ini emang termasuk kelainan bawaan yang jarang terjadi. Biasanya, kelainan ini udah bisa dideteksi sejak bayi masih dalam kandungan lewat pemeriksaan USG. Tapi, kadang ada juga kasus yang baru ketahuan pas bayi lahir.
Terus, apa sih yang bisa jadi penyebab Gastro Schisis ini? Sampai sekarang, para ahli masih terus melakukan penelitian buat mencari tahu penyebab pastinya. Tapi, ada beberapa faktor yang diduga bisa meningkatkan risiko terjadinya kelainan ini, di antaranya:
-
Faktor Genetik: Ada kemungkinan Gastro Schisis ini disebabkan oleh kelainan genetik yang diturunkan dari orang tua ke anak. Tapi, kasus kayak gini jarang banget terjadi.
-
Faktor Lingkungan: Beberapa penelitian menunjukkan kalau paparan zat-zat kimia tertentu selama kehamilan bisa meningkatkan risiko terjadinya Gastro Schisis. Misalnya, paparan pestisida, herbisida, atau bahan kimia industri lainnya.
-
Gaya Hidup Ibu Hamil: Gaya hidup ibu hamil juga bisa berpengaruh. Misalnya, merokok, minum alkohol, atau menggunakan obat-obatan terlarang selama kehamilan bisa meningkatkan risiko terjadinya kelainan bawaan pada bayi.
-
Usia Ibu Hamil: Ibu hamil yang usianya terlalu muda (di bawah 20 tahun) atau terlalu tua (di atas 35 tahun) juga punya risiko lebih tinggi melahirkan bayi dengan kelainan bawaan.
-
Kekurangan Nutrisi: Kekurangan nutrisi tertentu selama kehamilan, terutama asam folat, juga bisa meningkatkan risiko terjadinya Gastro Schisis.
Tapi, perlu diingat ya, faktor-faktor ini cuma dugaan aja. Sampai sekarang, belum ada bukti ilmiah yang pasti yang bisa membuktikan kalau faktor-faktor ini adalah penyebab utama Gastro Schisis.
Buat orang tua yang bayinya lahir dengan kondisi Gastro Schisis, jangan putus asa ya! Perkembangan ilmu kedokteran sekarang udah semakin maju. Ada banyak tindakan medis yang bisa dilakukan buat membantu bayi dengan kondisi ini.
Biasanya, penanganan Gastro Schisis ini meliputi beberapa tahap, di antaranya:
-
Stabilisasi Kondisi Bayi: Setelah bayi lahir, dokter akan langsung melakukan stabilisasi kondisi bayi. Ini termasuk memberikan oksigen, memasang infus, dan memberikan obat-obatan yang dibutuhkan.
-
Penutupan Usus: Dokter akan berusaha buat menutup usus yang terburai secepat mungkin. Caranya bisa dengan masang plastik silo kayak yang dilakuin ke Nadia, atau dengan melakukan operasi langsung buat memasukkan usus kembali ke dalam perut.
-
Perawatan Intensif: Setelah usus berhasil ditutup, bayi akan dirawat intensif di ruang NICU. Di sini, bayi akan dipantau kondisinya secara ketat dan diberikan nutrisi yang cukup.
-
Rehabilitasi: Setelah kondisi bayi stabil, bayi akan menjalani rehabilitasi buat membantu mengembalikan fungsi ususnya.
Proses pengobatan Gastro Schisis ini emang panjang dan butuh kesabaran ekstra. Tapi, dengan penanganan yang tepat dan dukungan dari keluarga, banyak bayi dengan kondisi ini yang bisa tumbuh sehat dan normal.
Kita doain aja ya, semoga Nadia bisa segera pulih dan tumbuh jadi anak yang sehat dan kuat. Buat keluarga Nadia, semoga diberi ketabahan dan kekuatan buat menghadapi cobaan ini.
Kisah Nadia ini juga jadi pengingat buat kita semua, terutama buat para ibu hamil, buat selalu menjaga kesehatan selama kehamilan. Rajin periksa ke dokter, makan makanan yang bergizi, hindari rokok dan alkohol, dan jauhi stres. Semoga kita semua selalu diberi kesehatan dan keselamatan. Aamiin.
Sumber: Antara














