Ada CME Gap, Harga Bitcoin Bisa Jatuh ke US$112.000

Media Nganjuk

Ada CME Gap, Harga Bitcoin Bisa Jatuh ke US$112.000

Harga Bitcoin (BTC) kembali menghadapi tantangan berat setelah gagal mempertahankan level psikologis penting di US$120.500. Dalam 24 jam terakhir, saat artikel ini ditulis, BTC tercatat mengalami penurunan sebesar 2,29 persen, tergelincir ke bawah US$119.095. Penurunan ini memicu likuidasi posisi long dengan leverage tinggi senilai US$77 juta, menambah tekanan pada pasar kripto secara keseluruhan.

Koreksi harga ini kembali menghidupkan perdebatan mengenai keberadaan CME gap (celah harga di Chicago Mercantile Exchange) yang belum terisi. Fenomena ini kini menjadi perhatian utama para pelaku pasar, menimbulkan kekhawatiran tentang potensi penurunan harga lebih lanjut.

Tekanan Jual Meningkat Setelah Gagal Bertahan di US$120.500

Data liquidation heatmap dari Coinglass menunjukkan bahwa sebagian besar posisi long dengan leverage tinggi terkonsentrasi di area US$120.000 hingga US$123.000. Ketika harga BTC mulai bergerak turun dari zona ini, gelombang likuidasi massal terjadi, secara otomatis meningkatkan tekanan jual. Kondisi ini mempercepat penurunan harga menuju area US$119.000, yang juga bertepatan dengan batas atas dari CME gap yang masih terbuka.

Data visualisasi likuidasi tersebut memperlihatkan zona warna kuning dan hijau cerah, yang mengindikasikan konsentrasi leverage tinggi, menjadi target utama penurunan algoritmik. Penurunan ini tampaknya bukan hanya disebabkan oleh tekanan pasar organik, tetapi juga oleh strategi market maker yang sengaja menargetkan area dengan likuiditas tinggi untuk "menyapu" posisi trader ritel. Praktik ini, meskipun legal, sering kali menimbulkan kekhawatiran tentang manipulasi pasar dan merugikan investor kecil.

Potensi Koreksi Berlanjut Menuju Pengisian CME Gap Penuh

Sejak kemunculan gap tersebut, pasar semakin berhati-hati terhadap kemungkinan penurunan lebih lanjut menuju batas bawah gap, yaitu di kisaran US$117.200 hingga US$117.430. Area ini dianggap sebagai titik krusial yang berpotensi memicu reaksi harga atau bahkan pembalikan tren jangka pendek jika berhasil dipertahankan sebagai support.

Namun, jika tekanan jual terus berlanjut dan zona tersebut gagal menahan arus pelepasan posisi, support berikutnya terletak di rentang US$115.000 hingga US$116.500. Ini adalah zona teknikal yang sebelumnya berfungsi sebagai titik konsolidasi sebelum reli harga terakhir. Kegagalan menahan level ini dapat menjadi sinyal bearish yang kuat, membuka jalan bagi penurunan yang lebih dalam.

Dalam skenario pasar yang ekstrem, BTC berpotensi menguji level makro berikutnya di sekitar US$112.500, yang saat ini dipandang sebagai batas bawah dari struktur support jangka menengah. Penurunan hingga level ini akan menjadi ujian berat bagi kepercayaan investor dan dapat memicu aksi jual panik.

CME Futures dan Pengaruhnya terhadap Harga Spot Bitcoin

CME (Chicago Mercantile Exchange) adalah bursa derivatif terkemuka yang memperdagangkan kontrak berjangka Bitcoin. Karena operasionalnya hanya berjalan pada hari kerja dan tutup di akhir pekan, sering kali terbentuk celah harga (gap) saat pasar buka kembali pada hari Senin. Gap ini terjadi karena harga Bitcoin terus bergerak di pasar kripto 24/7, sementara pasar CME Futures tidak.

Celah harga ini dikenal sebagai CME gap dan menjadi elemen penting dalam analisis teknikal karena secara historis memiliki kecenderungan untuk "diisi" oleh pergerakan harga di masa mendatang. Artinya, harga cenderung bergerak untuk menutup celah yang terbentuk, baik itu celah di atas harga saat ini (gap up) maupun di bawahnya (gap down).

Dalam konteks saat ini, gap besar yang terbentuk di bawah harga spot memunculkan kekhawatiran bahwa koreksi BTC belum selesai. Banyak analis berpendapat bahwa harga memiliki kecenderungan untuk kembali ke area gap sebagai bagian dari mekanisme keseimbangan pasar.

Dengan posisi harga BTC yang saat ini berada di sekitar US$119.000, peluang pengisian gap hingga area US$117.200 semakin besar, terutama jika volume jual tetap tinggi dan tidak ada dukungan kuat dari sisi pembeli institusional. Kehadiran pembeli institusional sangat penting untuk menstabilkan harga dan mencegah penurunan lebih lanjut.

Strategi Trading dan Manajemen Risiko di Tengah Ketidakpastian Pasar

Situasi saat ini mengharuskan pelaku pasar untuk lebih waspada, terutama bagi mereka yang masih mempertahankan posisi long. Selain potensi volatilitas lanjutan, struktur pasar mengindikasikan bahwa tekanan jual saat ini mungkin tidak sepenuhnya alami, melainkan diarahkan secara sistematis ke area likuiditas oleh pelaku besar.

Dengan kondisi pasar yang rentan dan sinyal teknikal yang mendukung skenario koreksi lebih dalam, pelaku pasar disarankan untuk memantau level-level kritis secara ketat, terutama batas bawah CME gap dan zona support di bawahnya. Beberapa strategi yang dapat dipertimbangkan meliputi:

  • Pemasangan Stop-Loss: Menempatkan order stop-loss di bawah level support kunci dapat membantu membatasi kerugian jika harga terus menurun.
  • Diversifikasi Portofolio: Mengurangi eksposur terhadap Bitcoin dan mendiversifikasi ke aset kripto lain atau bahkan aset tradisional dapat membantu mengurangi risiko.
  • Trading dengan Ukuran Posisi Kecil: Mengurangi ukuran posisi trading dapat membantu mengurangi dampak kerugian jika prediksi pasar meleset.
  • Tetap Tenang dan Hindari FOMO: Penting untuk tetap tenang dan menghindari keputusan impulsif yang didorong oleh rasa takut atau keserakahan (FOMO).
  • Pantau Berita dan Analisis Pasar: Terus memantau berita dan analisis pasar dari sumber-sumber terpercaya seperti Media Nganjuk dapat membantu Anda tetap mendapatkan informasi terbaru tentang perkembangan pasar.

Jika BTC gagal membentuk pijakan kuat dalam beberapa hari ke depan, pengujian ke level US$112.500 bukanlah hal yang mustahil. Penting untuk diingat bahwa pasar kripto sangat fluktuatif dan tidak ada jaminan bahwa harga akan bergerak sesuai dengan prediksi. Oleh karena itu, manajemen risiko yang baik sangat penting untuk melindungi modal Anda.

Kesimpulan: Kewaspadaan dan Strategi yang Matang Dibutuhkan

Kondisi pasar Bitcoin saat ini dipenuhi dengan ketidakpastian, terutama dengan adanya CME gap yang belum terisi dan potensi tekanan jual lanjutan. Pelaku pasar perlu bersikap waspada dan menerapkan strategi trading yang matang untuk menghadapi volatilitas yang mungkin terjadi. Memantau level-level kritis, mengelola risiko dengan baik, dan tetap mendapatkan informasi terbaru tentang perkembangan pasar adalah kunci untuk berhasil dalam lingkungan pasar yang menantang ini. Jangan lupa untuk selalu melakukan riset sendiri (DYOR – Do Your Own Research) sebelum membuat keputusan investasi apa pun. [st]

Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di MediaNganjuk.com, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. MediaNganjuk.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.

Ada CME Gap, Harga Bitcoin Bisa Jatuh ke US$112.000

Popular Post

Biodata

Profil Biodata Bidan Rita yang Viral Lengkap dengan Fakta Menariknya – Lagi Trending

MediaNganjuk.com – Jagat maya kembali dihebohkan dengan kemunculan sosok yang dikenal sebagai Bidan Rita. Dalam waktu singkat, namanya menjadi perbincangan ...

Berita

ICONPLAY Menyatu dengan Gaya Hidup Digital Indonesia

Di era digital yang serba cepat ini, hiburan telah bertransformasi dari sekadar pengisi waktu luang menjadi bagian integral dari gaya ...

Biodata

Profil Biodata Bu Guru Salsa Lengkap: Umur, Asal, dan Nama Suami – Kisah Inspiratif yang Sedang Trending

Profil Biodata Bu Guru Salsa Lengkap, Umur, Asal dan Nama Suami Hidup seringkali menghadirkan tantangan tak terduga yang menguji kekuatan ...

Berita

Saham DADA Berpeluang Tembus Rp230.000, Didorong Kabar Mega Akuisisi Vanguard

Saham PT Dada Indonesia Tbk (DADA) tengah menjadi primadona di pasar modal Indonesia, memicu spekulasi dan harapan baru di kalangan ...

Biodata

Profil Biodata Mister Aloy Lengkap, Agama, Nama Asli dan Fakta Menarik – Lagi Trending

Profil Biodata Mister Aloy Lengkap, Agama, Nama Asli dan Fakta Menarik **MediaNganjuk.com** – **Biodata Mister Aloy.** Bagi pengguna aktif TikTok ...

Ada-ada Saja, Perempuan Ini Dirantai Pacarnya di Tempat Tidur agar Tak Selingkuh

Berita

Ada-ada Saja, Perempuan Ini Dirantai Pacarnya di Tempat Tidur agar Tak Selingkuh

Kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dengan tingkat keekstreman yang mencengangkan mengguncang Australia. Seorang perempuan bernama Broadie McGugan menjadi korban ...

Leave a Comment