Jakarta lagi siaga satu nih soal urusan panganan dari Jepang! Imbas dari masalah radiasi nuklir yang lagi panas di sana, pemerintah kita, khususnya Kementerian Pertanian (Kementan), gercep bikin aturan baru. Tujuannya jelas, buat mastiin semua makanan segar yang masuk ke Indonesia aman sentosa dari paparan radiasi yang enggak diinginkan.
Kepala Badan Karantina Kementan, Ibu Banun Harpini, udah kasih lampu hijau. Katanya sih, Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) tentang impor pangan segar anti radiasi ini bakal kelar secepatnya. Targetnya, bulan ini juga udah bisa diterbitin. Wah, gercep banget kan?
"Permentan itu akan secepatnya keluar, bulan sepertinya sudah bisa," kata Bu Banun waktu ditemui di gedung DPR/MPR, Senin (21/3) malam.
Also Read
Jadi, intinya, Permentan ini bakal jadi payung hukum baru buat ngawasin bahan pangan segar yang masuk dari Jepang. Badan Karantina Kementan sendiri punya wewenang khusus buat urusan beginian. Beberapa komoditas yang bakal diawasin ketat antara lain jamur shitake, stroberi, kedelai segar, pill berry, jambu air, bayam beku, sampai ubi jalar. Wah, banyak juga ya!
"Barang seperti ini yang akan kita awasi," jelas Bu Banun.
Sebenarnya, Kementan udah punya aturan lama soal pengawasan pangan impor. Tapi, aturan yang lama itu belum ngebahas soal radiasi. Jadi, bisa dibilang, Permentan yang baru ini adalah upgrade dari aturan yang udah ada. Fokusnya sekarang ditambahin, yaitu pengawasan terhadap potensi radiasi pada pangan.
"Ada tapi itu tidak mengatur tentang radiasi hanya penggunaan bahan-bahan berbahaya seperti peptisida," imbuh Bu Banun.
Kenapa Sih Impor Pangan dari Jepang Jadi Sorotan?
Oke, mungkin ada yang bertanya-tanya, kenapa sih kita segitunya ngurusin impor pangan dari Jepang? Bukannya kita punya banyak sumber pangan sendiri? Nah, gini lho penjelasannya:
-
Tragedi Fukushima Daiichi: Masih pada inget kan sama gempa bumi dan tsunami dahsyat yang nerjang Jepang tahun 2011 lalu? Bencana itu ngerusak Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Fukushima Daiichi, yang akhirnya ngelepasin radiasi nuklir ke lingkungan sekitar. Meskipun pemerintah Jepang udah berusaha keras buat ngendaliin situasi, tapi tetep aja ada kekhawatiran soal kontaminasi radiasi pada produk pangan.
-
Perlindungan Konsumen: Pemerintah Indonesia punya kewajiban buat ngelindungin kesehatan dan keselamatan warganya. Salah satu caranya adalah dengan mastiin semua makanan yang beredar di pasaran aman dikonsumsi. Nah, dengan adanya aturan yang lebih ketat soal impor pangan dari Jepang, diharapkan bisa ngejamin konsumen Indonesia enggak terpapar radiasi dari makanan.
-
Kepercayaan Publik: Isu radiasi nuklir ini sensitif banget. Masyarakat pasti khawatir kalau sampe ada makanan yang terkontaminasi radiasi masuk ke Indonesia. Dengan adanya tindakan tegas dari pemerintah, diharapkan bisa ningkatin kepercayaan publik terhadap keamanan pangan yang beredar di pasaran.
Apa Aja Dampak dari Perketatan Impor Pangan Ini?
Tentu aja, kebijakan perketatan impor pangan ini punya dampak yang luas. Beberapa di antaranya adalah:
-
Harga Pangan Bisa Naik: Kalau impor pangan dari Jepang diperketat, otomatis pasokan beberapa jenis makanan tertentu bisa berkurang. Hukum ekonomi berlaku, kalau barangnya sedikit, harganya bisa naik. Konsumen yang akhirnya kena imbasnya.
-
Pedagang dan Importir Harus Lebih Hati-Hati: Para pedagang dan importir yang biasa ngimpor pangan dari Jepang harus lebih hati-hati. Mereka harus mastiin semua produk yang mereka impor udah lolos uji radiasi dan memenuhi standar keamanan yang ditetapkan pemerintah Indonesia. Kalau enggak, ya siap-siap aja barangnya ditolak masuk.
-
Peluang Bagi Produk Lokal: Di sisi lain, perketatan impor pangan ini bisa jadi peluang bagus buat produk lokal. Kalau produk impor susah masuk, konsumen pasti bakal lebih milih produk dalam negeri. Ini bisa jadi momentum buat petani dan produsen makanan lokal buat ningkatin kualitas dan kuantitas produk mereka.
Bagaimana Proses Pengawasan Pangan Impor Dilakukan?
Nah, ini juga penting buat diketahui. Gimana sih caranya pemerintah ngawasin pangan impor biar aman dari radiasi?
-
Pemeriksaan Dokumen: Setiap barang impor, termasuk pangan, pasti diperiksa dokumen-dokumennya. Petugas karantina bakal ngecek apakah dokumen-dokumen tersebut lengkap dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
-
Pemeriksaan Fisik: Selain dokumen, barangnya juga diperiksa secara fisik. Petugas bakal ngeliat kondisi barang, kemasannya, labelnya, dan lain-lain.
-
Pengambilan Sampel: Kalau ada indikasi yang mencurigakan, petugas bakal ngambil sampel barang buat diuji di laboratorium.
-
Pengujian Laboratorium: Sampel yang udah diambil bakal diuji di laboratorium buat nentuin apakah barang tersebut mengandung radiasi atau zat berbahaya lainnya.
-
Penolakan atau Pemusnahan: Kalau hasil uji laboratorium menunjukkan barang tersebut enggak memenuhi standar keamanan, barang tersebut bakal ditolak masuk atau bahkan dimusnahkan.
Apa yang Bisa Dilakukan Masyarakat?
Sebagai konsumen, kita juga punya peran penting dalam menjaga keamanan pangan. Beberapa hal yang bisa kita lakuin adalah:
-
Pilih Produk yang Jelas Asalnya: Usahain buat beli produk yang jelas asal-usulnya. Perhatiin labelnya, apakah ada informasi soal produsen, tanggal produksi, tanggal kedaluwarsa, dan lain-lain.
-
Beli di Tempat yang Terpercaya: Beli makanan di tempat yang terpercaya, misalnya supermarket atau toko yang udah punya reputasi bagus.
-
Perhatikan Kondisi Produk: Sebelum beli, perhatiin kondisi produknya. Jangan beli kalau kemasannya rusak, penyok, atau ada tanda-tanda aneh lainnya.
-
Laporkan Jika Menemukan Kejanggalan: Kalau kamu nemuin kejanggalan pada produk makanan, jangan ragu buat ngelaporin ke pihak berwenang, misalnya Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Harapan ke Depan
Semoga dengan adanya Permentan yang baru ini, impor pangan dari Jepang bisa lebih terkontrol dan aman buat dikonsumsi. Pemerintah juga diharapkan terus ningkatin pengawasan dan penegakan hukum di bidang keamanan pangan. Masyarakat juga harus lebih cerdas dan teliti dalam memilih makanan yang akan dikonsumsi. Dengan begitu, kita bisa sama-sama ngejaga kesehatan dan keselamatan diri sendiri dan keluarga.
Selain itu, pemerintah juga perlu memberikan dukungan yang lebih besar kepada petani dan produsen makanan lokal. Dengan begitu, kita bisa mengurangi ketergantungan pada produk impor dan ningkatin ketahanan pangan nasional.
Intinya, urusan keamanan pangan ini bukan cuma tanggung jawab pemerintah, tapi juga tanggung jawab kita semua. Mari kita sama-sama berpartisipasi aktif dalam menjaga keamanan pangan di Indonesia.
