Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta yang baru dilantik, Uus Kuswanto, mengemban amanah besar untuk mengarahkan prioritas pembangunan Ibu Kota ke peningkatan kualitas hidup warga Jakarta. Permintaan ini muncul sebagai respons terhadap pembangunan di DKI Jakarta yang selama ini dinilai lebih berfokus pada infrastruktur, sementara aspek-aspek penting yang berkaitan dengan kesejahteraan manusia kurang mendapat perhatian yang memadai.
Pakar kebijakan publik, Agung Nugroho, menyoroti bahwa meskipun indikator pembangunan Jakarta secara umum terlihat positif, masih terdapat sejumlah persoalan mendasar yang perlu segera diatasi. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) DKI Jakarta memang mencapai angka 85,05 dan tingkat kemiskinan berhasil ditekan menjadi 4,28%. Namun, di sisi lain, angka stunting masih mengkhawatirkan, yaitu sebesar 17,2%, dan persentase balita dengan berat badan kurang (underweight) justru mengalami peningkatan menjadi 14,9%.
"Jakarta maju secara infrastruktur, tapi tidak semua manusianya ikut maju," tegas Agung, Senin (1/12/2025). Pernyataan ini menggarisbawahi adanya ketidakseimbangan dalam pembangunan di Jakarta, di mana kemajuan fisik tidak serta merta berdampak positif pada kualitas hidup seluruh warga, terutama mereka yang berada dalam kondisi rentan.
Also Read
Agung menilai bahwa Sekda DKI Jakarta memegang peran strategis dalam membalik orientasi pembangunan tersebut. Sebagai koordinator utama seluruh perangkat daerah, Sekda memiliki wewenang dan tanggung jawab untuk memastikan bahwa APBD DKI Jakarta dialokasikan secara efektif dan efisien untuk program-program yang berorientasi pada peningkatan kualitas hidup warga.
Selama ini, Agung mengamati bahwa APBD DKI Jakarta yang mencapai puluhan triliun rupiah kerap kali tersedot ke proyek-proyek infrastruktur yang kasat mata dan mudah dipromosikan. Sementara itu, urusan-urusan penting yang berkaitan dengan kesejahteraan manusia, seperti gizi anak, pendidikan, dan perlindungan sosial, justru kurang mendapat ruang yang memadai dalam perencanaan dan penganggaran pembangunan.
"Kita tidak kekurangan trotoar baru atau halte baru. Yang kurang adalah intervensi serius terhadap kualitas hidup warga, terutama yang paling rentan," ujarnya. Agung menekankan bahwa pembangunan infrastruktur memang penting untuk mendukung aktivitas ekonomi dan mobilitas warga. Namun, pembangunan tersebut harus diimbangi dengan investasi yang memadai dalam program-program yang secara langsung meningkatkan kesejahteraan manusia, seperti program kesehatan, pendidikan, dan perlindungan sosial.
Agung mencontohkan, untuk mengatasi masalah stunting dan underweight pada balita, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta perlu mengintensifkan program pemberian makanan tambahan bergizi, meningkatkan akses terhadap layanan kesehatan ibu dan anak, serta memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya gizi seimbang.
Selain itu, Agung juga menyoroti pentingnya pengentasan kemiskinan dan pengangguran sebagai prioritas utama pembangunan di Jakarta. Ia menilai bahwa upaya pengentasan kemiskinan dan pengangguran memerlukan pendekatan lintas dinas yang terencana dan terkoordinasi. Dengan sekitar 464.000 warga Jakarta masih hidup dalam kemiskinan dan tingkat pengangguran berada di angka 6,05%, Agung menekankan bahwa pelatihan vokasi, pemberdayaan ekonomi, dan program UMKM harus diarahkan secara tepat sasaran.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta perlu bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk dunia usaha, lembaga swadaya masyarakat, dan perguruan tinggi, untuk menyediakan pelatihan keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja. Selain itu, pemerintah juga perlu memberikan dukungan modal dan pendampingan kepada pelaku UMKM agar mereka dapat mengembangkan usahanya dan menciptakan lapangan kerja baru.
Agung juga mengingatkan bahwa pembangunan di Jakarta harus memperhatikan aspek keberlanjutan lingkungan. Ia menekankan bahwa pertumbuhan ekonomi dan pembangunan infrastruktur tidak boleh mengorbankan kualitas lingkungan hidup. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta perlu menggalakkan program-program yang berorientasi pada pelestarian lingkungan, seperti pengelolaan sampah yang terpadu, pengendalian pencemaran udara dan air, serta pengembangan ruang terbuka hijau.
Dengan mengarahkan prioritas pembangunan ke peningkatan kualitas hidup warga Jakarta, Uus Kuswanto diharapkan dapat membawa perubahan positif bagi Ibu Kota. Ia memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa seluruh warga Jakarta, tanpa terkecuali, dapat menikmati hasil pembangunan dan memiliki kesempatan yang sama untuk meraih kesejahteraan.
Selain fokus pada peningkatan kualitas hidup warga, Uus Kuswanto juga diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas birokrasi di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Ia perlu melakukan reformasi birokrasi secara menyeluruh, mulai dari penyederhanaan proses perizinan, peningkatan kualitas pelayanan publik, hingga pemberantasan korupsi.
Dengan birokrasi yang efisien dan efektif, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan mampu memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat dan menciptakan iklim investasi yang kondusif. Hal ini akan mendorong pertumbuhan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja baru bagi warga Jakarta.
Uus Kuswanto juga diharapkan dapat menjalin komunikasi yang baik dengan seluruh pemangku kepentingan di Jakarta, termasuk DPRD DKI Jakarta, tokoh masyarakat, organisasi masyarakat sipil, dan media massa. Komunikasi yang baik akan menciptakan sinergi dan kolaborasi yang positif dalam membangun Jakarta.
Dengan dukungan dari seluruh pemangku kepentingan, Uus Kuswanto diharapkan dapat menjalankan tugasnya dengan baik dan membawa Jakarta menjadi kota yang lebih maju, sejahtera, dan berkeadilan. Ia memiliki kesempatan untuk meninggalkan warisan yang positif bagi generasi mendatang.
Pelantikan Uus Kuswanto sebagai Sekda DKI Jakarta merupakan momen penting bagi pembangunan Ibu Kota. Ia mengemban amanah besar untuk membawa perubahan positif bagi Jakarta dan meningkatkan kualitas hidup seluruh warganya. Dengan kerja keras, dedikasi, dan dukungan dari seluruh pihak, Uus Kuswanto diharapkan dapat mewujudkan visi Jakarta sebagai kota yang maju, sejahtera, dan berkeadilan.
Keberhasilan Uus Kuswanto dalam menjalankan tugasnya sebagai Sekda DKI Jakarta akan sangat bergantung pada kemampuannya untuk memahami permasalahan yang dihadapi oleh warga Jakarta, merumuskan kebijakan yang tepat sasaran, dan mengimplementasikan kebijakan tersebut secara efektif. Ia juga perlu memiliki kemampuan untuk memobilisasi sumber daya yang ada, baik sumber daya manusia, sumber daya keuangan, maupun sumber daya alam, untuk mencapai tujuan pembangunan yang telah ditetapkan.
Selain itu, Uus Kuswanto juga perlu memiliki kemampuan untuk membangun tim yang solid dan bekerja sama dengan seluruh perangkat daerah untuk mencapai tujuan bersama. Ia perlu menciptakan lingkungan kerja yang kondusif dan mendorong inovasi di seluruh lini pemerintahan. Dengan demikian, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan mampu memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat dan meningkatkan daya saing Jakarta di tingkat nasional maupun internasional.
Tantangan yang dihadapi oleh Uus Kuswanto sebagai Sekda DKI Jakarta tidaklah mudah. Namun, dengan semangat kerja keras, dedikasi, dan dukungan dari seluruh pihak, ia diharapkan dapat mengatasi tantangan tersebut dan membawa Jakarta menjadi kota yang lebih baik bagi seluruh warganya.











