Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menanggapi serius beredarnya video yang memperlihatkan kayu gelondongan terseret arus banjir di Sumatera Utara (Sumut). Kejadian ini memicu kekhawatiran dan dugaan kuat mengenai praktik illegal logging yang menjadi salah satu penyebab utama banjir dan longsor yang melanda berbagai wilayah di provinsi tersebut. Pemerintah pusat, melalui Mendagri, menegaskan pentingnya investigasi mendalam untuk mengungkap fakta sebenarnya di balik fenomena ini.
Tito Karnavian menekankan bahwa pemerintah tidak akan gegabah dalam memberikan pernyataan atau kesimpulan sebelum mendapatkan data resmi dan hasil penyelidikan yang komprehensif dari aparat penegak hukum. Kehati-hatian ini diperlukan untuk menghindari spekulasi yang tidak berdasar dan memastikan bahwa tindakan yang diambil nantinya didasarkan pada bukti yang kuat dan akurat.
“Soal kayu gelondongan, saya jujur saja belum tahu jawabannya. Ada yang berkembang bahwa itu katanya illegal logging, ada juga yang itu katanya kayu sudah lapuk,” ujar Tito di Kantor Kemendagri, Senin (1/12/2025). Pernyataan ini menunjukkan sikap terbuka Mendagri untuk menerima berbagai kemungkinan penyebab, namun tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian dan verifikasi data.
Also Read
Mendagri mengakui bahwa pihaknya belum memiliki informasi yang cukup untuk memberikan kepastian kepada publik. Oleh karena itu, ia menekankan perlunya investigasi yang teliti dan mendalam. “Itu belum tahu. Saya nggak bisa menjawab sesuatu yang saya sendiri belum melihat, mendapatkan data resmi, dan itu saya perlu investigasi dari aparat penegak hukum. Kami nggak bisa menjawabnya dulu,” tegasnya.
Kejadian kayu gelondongan yang terseret banjir ini memang menjadi perhatian luas di masyarakat. Video yang beredar di media sosial memperlihatkan bagaimana kayu-kayu berukuran besar itu mengalir deras mengikuti arus banjir. Diduga, video tersebut direkam di wilayah Tapanuli Selatan dan Tapanuli Tengah, dua daerah yang memang rentan terhadap bencana banjir dan longsor.
Warganet pun ramai-ramai mengaitkan fenomena ini dengan aktivitas illegal logging yang marak terjadi di wilayah tersebut. Mereka menduga bahwa penebangan hutan secara ilegal telah menyebabkan kerusakan lingkungan yang parah, sehingga hutan tidak lagi mampu menahan air hujan dan akhirnya menyebabkan banjir bandang.
Dugaan ini tentu bukan tanpa dasar. Sumatera Utara, khususnya wilayah yang berdekatan dengan hutan, memang dikenal sebagai salah satu daerah yang memiliki tingkat deforestasi yang tinggi. Penebangan hutan secara ilegal untuk kepentingan industri kayu, perkebunan, dan pertambangan seringkali menjadi penyebab utama kerusakan lingkungan di wilayah tersebut.
Namun, perlu diingat bahwa penyebab banjir dan longsor tidak hanya disebabkan oleh illegal logging. Faktor-faktor lain seperti perubahan tata ruang, pembangunan infrastruktur yang tidak memperhatikan aspek lingkungan, serta perubahan iklim juga dapat berkontribusi terhadap terjadinya bencana alam.
Oleh karena itu, investigasi yang dilakukan oleh aparat penegak hukum harus dilakukan secara komprehensif dan melibatkan berbagai pihak terkait. Tidak hanya fokus pada dugaan illegal logging, tetapi juga harus mempertimbangkan faktor-faktor lain yang mungkin menjadi penyebab banjir dan longsor di Sumatera Utara.
Pemerintah daerah juga memiliki peran penting dalam mengatasi masalah ini. Pemerintah daerah harus lebih tegas dalam menindak pelaku illegal logging dan melakukan pengawasan yang ketat terhadap aktivitas penebangan hutan. Selain itu, pemerintah daerah juga harus melakukan upaya rehabilitasi hutan dan lahan yang rusak akibat penebangan liar.
Partisipasi masyarakat juga sangat penting dalam menjaga kelestarian hutan dan mencegah terjadinya banjir dan longsor. Masyarakat dapat berperan aktif dalam melaporkan aktivitas illegal logging kepada pihak berwajib dan ikut serta dalam kegiatan penanaman pohon dan pemeliharaan lingkungan.
Mendagri Tito Karnavian juga menyoroti pentingnya koordinasi antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam penanganan bencana banjir dan longsor. Koordinasi yang baik akan memastikan bahwa bantuan dan sumber daya yang dibutuhkan dapat disalurkan secara efektif dan efisien kepada para korban bencana.
Selain itu, Mendagri juga menekankan pentingnya upaya mitigasi bencana. Upaya mitigasi bencana meliputi berbagai kegiatan seperti pemetaan wilayah rawan bencana, pembuatan sistem peringatan dini, serta penyuluhan dan pelatihan kepada masyarakat tentang cara menghadapi bencana.
Dengan upaya mitigasi bencana yang baik, diharapkan dapat mengurangi risiko dan dampak yang ditimbulkan oleh bencana alam. Masyarakat juga akan lebih siap dan tanggap dalam menghadapi bencana, sehingga dapat meminimalkan jumlah korban dan kerugian yang ditimbulkan.
Kasus banjir di Sumatera Utara ini menjadi momentum penting bagi pemerintah untuk melakukan evaluasi terhadap kebijakan pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup. Kebijakan yang ada harus ditinjau kembali dan diperbaiki jika terbukti tidak efektif dalam mencegah kerusakan lingkungan dan bencana alam.
Pemerintah juga harus lebih serius dalam menegakkan hukum terhadap pelaku perusakan lingkungan. Hukuman yang berat harus diberikan kepada para pelaku illegal logging dan aktivitas lain yang merusak lingkungan. Hal ini penting untuk memberikan efek jera dan mencegah terjadinya pelanggaran serupa di masa mendatang.
Selain itu, pemerintah juga harus mendorong pengembangan ekonomi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Masyarakat yang selama ini bergantung pada hasil hutan harus diberikan alternatif mata pencaharian yang tidak merusak lingkungan. Pengembangan sektor pariwisata yang berbasis ekowisata dapat menjadi salah satu solusi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekaligus menjaga kelestarian lingkungan.
Penting untuk diingat bahwa menjaga kelestarian hutan dan lingkungan hidup adalah tanggung jawab kita bersama. Pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta harus bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang lestari dan berkelanjutan. Dengan demikian, kita dapat mencegah terjadinya bencana alam dan mewariskan lingkungan yang baik kepada generasi mendatang.
Investigasi yang dilakukan oleh aparat penegak hukum diharapkan dapat mengungkap fakta sebenarnya di balik fenomena kayu gelondongan yang terseret banjir di Sumatera Utara. Hasil investigasi ini akan menjadi dasar bagi pemerintah untuk mengambil tindakan yang tepat dan efektif dalam mengatasi masalah illegal logging dan mencegah terjadinya bencana alam di masa mendatang.
Mendagri Tito Karnavian menegaskan bahwa pemerintah akan terus memantau perkembangan situasi di Sumatera Utara dan memberikan dukungan yang dibutuhkan untuk penanganan bencana banjir dan longsor. Pemerintah juga akan terus berupaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kelestarian lingkungan dan mencegah terjadinya bencana alam.
Dengan kerja keras dan kerjasama dari semua pihak, diharapkan Sumatera Utara dapat bangkit kembali dari bencana banjir dan longsor. Masyarakat dapat membangun kembali rumah dan kehidupan mereka, serta lingkungan hidup dapat dipulihkan kembali.
Pemerintah juga harus belajar dari pengalaman ini dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mencegah terjadinya bencana serupa di masa mendatang. Pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup harus dilakukan secara berkelanjutan dan bertanggung jawab.
Hutan harus dijaga dan dilestarikan sebagai penyangga kehidupan. Penebangan hutan harus dilakukan secara terkendali dan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Aktivitas illegal logging harus ditindak tegas dan dihukum seberat-beratnya.
Masyarakat juga harus dilibatkan dalam upaya pelestarian lingkungan. Masyarakat harus diberikan pemahaman tentang pentingnya menjaga kelestarian hutan dan lingkungan hidup. Masyarakat juga harus diberikan kesempatan untuk berpartisipasi dalam kegiatan penanaman pohon dan pemeliharaan lingkungan.
Dengan upaya yang terpadu dan berkelanjutan, diharapkan Sumatera Utara dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup yang berkelanjutan. Sumatera Utara dapat menjadi daerah yang makmur dan sejahtera, serta memiliki lingkungan hidup yang sehat dan lestari.
Kasus kayu gelondongan yang terseret banjir di Sumatera Utara ini menjadi pelajaran berharga bagi kita semua. Kita harus lebih peduli terhadap lingkungan hidup dan mengambil tindakan yang diperlukan untuk menjaganya. Kita harus menyadari bahwa kerusakan lingkungan akan berdampak buruk bagi kehidupan kita dan generasi mendatang.
Oleh karena itu, mari kita jaga kelestarian hutan dan lingkungan hidup. Mari kita cegah aktivitas illegal logging dan aktivitas lain yang merusak lingkungan. Mari kita bangun lingkungan yang sehat dan lestari untuk masa depan yang lebih baik.











