Episode 64 sinetron ‘Cinta Sepenuh Jiwa’ membawa penonton pada pusaran emosi yang intens, menghadirkan trauma mendalam yang dialami Lala dan konsekuensi yang menghantui orang-orang di sekitarnya. Malam itu, pukul 20.00 WIB, layar RCTI menjadi saksi bisu pergulatan batin yang dialami Lala, diperankan apik oleh Cut Syifa, setelah insiden mengerikan yang hampir merenggut kehormatannya.
Kisah dimulai dengan adegan pelarian Hasbi (Kenny Austin), yang diliputi penyesalan bercampur kalkulasi dingin. Ia sadar telah berada di ambang perbuatan keji, namun di saat bersamaan, benaknya dipenuhi perhitungan licik. Hasbi meyakini bahwa Lala, dalam kondisi syok berat, tidak akan mampu melaporkannya ke polisi dalam waktu dekat. Logika sesat ini mencerminkan sisi gelap karakter Hasbi, yang oportunistik dan tidak memiliki empati. Penyesalannya tampak dangkal, lebih didorong oleh ketakutan tertangkap daripada rasa bersalah yang tulus atas perbuatannya.
Di sisi lain, Meisya (Sonya Pandarmawan), yang terperangkap dalam persembunyiannya, kembali menghubungi Hasbi untuk meminta pertolongan. Namun, Hasbi dengan kasar menolak permintaannya dan memutuskan panggilan telepon, membuat Meisya semakin frustrasi dan putus asa. Penolakan Hasbi ini menjadi titik balik bagi Meisya, yang mulai mempertimbangkan untuk melarikan diri dari Rumah Aman sendirian. Keputusan ini didorong oleh kombinasi rasa takut, ketidakpercayaan, dan keinginan untuk merebut kembali kendali atas hidupnya. Meisya merasa terisolasi dan tidak berdaya, dan satu-satunya cara untuk keluar dari situasi ini adalah dengan mengambil risiko dan melarikan diri.
Also Read
Sementara itu, Julian (Ibrahim Risyad), dengan penuh rasa tanggung jawab dan khawatir, membawa Lala kembali ke kontrakan Desi. Suasana tegang dan dipenuhi kecemasan menyelimuti mereka. Ketika tiba di kontrakan, Lala kembali dilanda panik dan histeria. Trauma yang baru dialaminya membuatnya ketakutan dan tidak percaya pada siapa pun, bahkan Julian yang selama ini selalu melindunginya. Lala berteriak histeris, memohon agar Julian tidak menyentuhnya, menggambarkan betapa dalamnya luka psikologis yang dideritanya.
Kehadiran Julian dan teriakan histeris Lala mengejutkan Axel, Rindi, Desi, dan Ardan. Mereka terkejut dan bingung dengan apa yang terjadi. Julian, dengan suara bergetar dan penuh emosi, menjelaskan bahwa Lala hampir dilecehkan oleh orang tak dikenal di toilet pom bensin. Pengakuan Julian ini mengguncang seluruh keluarga, membuat mereka syok dan hancur emosinya. Mereka tidak percaya bahwa Lala, gadis yang mereka sayangi dan lindungi, telah mengalami kejadian mengerikan seperti itu.
Di dalam rumah kontrakan yang sederhana, Lala mengurung diri di kamar mandi. Di bawah guyuran air shower, ia menangis tersedu-sedu, meluapkan rasa takut, jijik, dan menyalahkan diri sendiri. Ia merasa kotor dan tidak berharga, merasa bersalah karena tidak mampu melawan saat kejadian berlangsung. Lala merasa dirinya telah gagal melindungi dirinya sendiri, dan perasaan ini semakin memperburuk kondisi psikologisnya. Tangisannya yang pilu terdengar sampai ke ruang tengah, menusuk hati orang-orang yang menyayanginya.
Desi (Cathy Fakandi), yang mendengar tangisan Lala, hampir pingsan karena rasa bersalah yang mendalam. Ia merasa bahwa semua yang terjadi pada Lala adalah karma dari kesalahan masa lalunya. Desi dihantui oleh bayangan masa lalu, merasa bahwa ia telah menyebabkan penderitaan bagi anak-anaknya. Rasa bersalah ini semakin memperburuk kondisinya, membuatnya semakin terpuruk dalam penyesalan.
Ardan, yang diliputi amarah dan frustrasi, melampiaskan emosinya kepada Julian. Ia menyalahkan Julian karena gagal menjaga Lala, merasa bahwa Julian telah gagal melindungi gadis yang mereka cintai. Namun, Julian dengan rendah hati menerima kesalahan itu dan berjanji akan menemukan pelaku yang telah menyerang Lala. Julian merasa bertanggung jawab atas apa yang terjadi pada Lala, dan ia bertekad untuk membawa pelaku ke pengadilan.
Sementara itu, Desi semakin tenggelam dalam rasa bersalah dan penyesalan hingga mengalami halusinasi. Ia melihat bayangan Andi, suaminya yang telah meninggal, yang menyalahkannya atas semua yang terjadi. Andi mengatakan bahwa anak-anaknya akan terus menderita akibat kesalahan yang telah ia lakukan di masa lalu. Halusinasi ini semakin memperburuk kondisi psikologis Desi, membuatnya semakin merasa bersalah dan tidak berdaya.
Julian, Rindi, dan Ardan berusaha sekuat tenaga untuk menenangkan Lala, namun tidak ada jawaban dari dalam kamar mandi. Mereka khawatir dengan kondisi Lala dan takut terjadi sesuatu yang buruk. Setelah beberapa saat, Julian memutuskan untuk mendobrak pintu kamar mandi. Pemandangan yang dilihatnya membuat hatinya hancur. Lala tergeletak pingsan di lantai kamar mandi, tubuhnya basah kuyup dan menggigil.
Episode ini diakhiri dengan cliffhanger yang menegangkan, membuat penonton bertanya-tanya tentang kondisi fisik dan psikis Lala pasca trauma yang dialaminya. Pertanyaan besar yang muncul adalah, bagaimana Lala akan mengatasi trauma ini? Apakah ia akan mampu bangkit kembali dan melanjutkan hidupnya? Dan bagaimana orang-orang di sekitarnya akan membantunya dalam proses penyembuhan?
‘Cinta Sepenuh Jiwa’ episode 64 mengangkat isu sensitif tentang pelecehan seksual dan dampaknya terhadap korban. Sinetron ini berhasil menggambarkan trauma yang dialami Lala dengan cara yang realistis dan mengharukan. Selain itu, sinetron ini juga menyoroti pentingnya dukungan keluarga dan orang-orang terdekat dalam proses penyembuhan trauma.
Penampilan Cut Syifa sebagai Lala patut diacungi jempol. Ia berhasil memerankan karakter Lala dengan sangat baik, menyampaikan emosi yang kompleks dan mendalam. Ibrahim Risyad juga tampil memukau sebagai Julian, menunjukkan rasa tanggung jawab dan cintanya kepada Lala. Kenny Austin berhasil menghidupkan karakter Hasbi yang licik dan oportunistik, sementara Sonya Pandarmawan berhasil menggambarkan keputusasaan dan ketakutan Meisya. Cathy Fakandi juga tampil apik sebagai Desi, menunjukkan rasa bersalah dan penyesalan yang mendalam.
Episode 64 ‘Cinta Sepenuh Jiwa’ merupakan episode yang kuat dan emosional, yang akan membuat penonton terpaku di depan layar. Sinetron ini tidak hanya menghibur, tetapi juga memberikan pesan penting tentang pentingnya kesadaran akan isu pelecehan seksual dan dukungan bagi para korban. Jangan lewatkan episode selanjutnya dari ‘Cinta Sepenuh Jiwa’, yang akan tayang setiap hari pukul 20.00 WIB hanya di RCTI!











