Pembangunan infrastruktur berkelanjutan menjadi pilar utama dalam mewujudkan kemajuan yang tidak hanya menguntungkan secara ekonomi, tetapi juga memperhatikan aspek sosial dan lingkungan. Infrastruktur berkelanjutan dirancang, dibangun, dan dioperasikan dengan prinsip-prinsip yang meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan, memaksimalkan manfaat sosial, dan memastikan keberlanjutan ekonomi jangka panjang. Konsep ini mencakup proyek-proyek yang memberikan manfaat jangka panjang, lebih efisien, produktif, dan tahan terhadap perubahan iklim, serta melibatkan partisipasi aktif masyarakat dalam perencanaannya. Media Nganjuk menyoroti pentingnya infrastruktur berkelanjutan sebagai fondasi pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.
Infrastruktur berkelanjutan tidak hanya menjadi fokus pemerintah dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), tetapi juga melibatkan peran aktif pihak swasta. Sinergi antara sektor publik dan swasta menjadi kunci dalam mempercepat pembangunan infrastruktur berkelanjutan di berbagai sektor. Salah satu perusahaan yang aktif dalam pembangunan infrastruktur berkelanjutan adalah PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF). IIF telah menerapkan prinsip keberlanjutan di seluruh operasinya, termasuk definisi dampak prioritas dan penilaian dampak sosial-lingkungan.
Direktur Utama & CEO IIF, Rizki Pribadi Hasan, menyampaikan bahwa IIF berkomitmen untuk membangun infrastruktur yang tidak hanya memberikan keuntungan finansial, tetapi juga memberikan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan. Hingga saat ini, IIF telah membangun infrastruktur berkelanjutan seperti menyediakan akses air minum aman untuk 1,39 juta rumah tangga dan energi bersih untuk 693.900 rumah tangga (kapasitas 699,9 MW). Proyek-proyek ini merupakan contoh nyata dari komitmen IIF dalam mendukung pembangunan berkelanjutan di Indonesia.
Also Read
Infrastruktur berkelanjutan mencakup berbagai sektor, termasuk energi, transportasi, air, dan sanitasi. Dalam sektor energi, pembangunan pembangkit listrik tenaga terbarukan (PLT) seperti PLTS, PLTB, dan PLTA menjadi prioritas untuk mengurangi ketergantungan pada energi fosil dan mengurangi emisi gas rumah kaca. Dalam sektor transportasi, pembangunan transportasi publik yang efisien dan ramah lingkungan seperti kereta api, bus rapid transit (BRT), dan angkutan massal berbasis rel (MRT) menjadi fokus untuk mengurangi kemacetan dan polusi udara. Dalam sektor air dan sanitasi, pembangunan sistem penyediaan air bersih dan sanitasi yang layak menjadi prioritas untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dan mencegah penyebaran penyakit.
Pembangunan infrastruktur berkelanjutan juga memperhatikan aspek ketahanan terhadap bencana alam. Indonesia merupakan negara yang rawan terhadap bencana alam seperti gempa bumi, banjir, dan tanah longsor. Oleh karena itu, infrastruktur yang dibangun harus dirancang dan dibangun dengan mempertimbangkan risiko bencana alam. Misalnya, pembangunan bendungan harus memperhatikan risiko gempa bumi dan banjir, pembangunan jalan harus memperhatikan risiko tanah longsor, dan pembangunan perumahan harus memperhatikan risiko banjir.
Partisipasi masyarakat dalam perencanaan dan pembangunan infrastruktur berkelanjutan sangat penting untuk memastikan bahwa proyek-proyek tersebut sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi masyarakat. Masyarakat harus dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan, mulai dari tahap perencanaan hingga tahap pelaksanaan. Hal ini dapat dilakukan melalui konsultasi publik, forum diskusi, dan mekanisme partisipasi lainnya.
Pemerintah memiliki peran penting dalam mendorong pembangunan infrastruktur berkelanjutan. Pemerintah dapat memberikan insentif kepada perusahaan yang membangun infrastruktur berkelanjutan, seperti insentif pajak, subsidi, dan jaminan kredit. Pemerintah juga dapat membuat regulasi yang mendukung pembangunan infrastruktur berkelanjutan, seperti standar lingkungan, standar keselamatan, dan standar kualitas.
Selain itu, pemerintah juga perlu meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) di bidang infrastruktur berkelanjutan. Hal ini dapat dilakukan melalui pelatihan, pendidikan, dan sertifikasi. SDM yang berkualitas akan mampu merencanakan, membangun, dan mengoperasikan infrastruktur berkelanjutan dengan baik.
Pembangunan infrastruktur berkelanjutan merupakan investasi jangka panjang yang akan memberikan manfaat bagi generasi sekarang dan generasi mendatang. Infrastruktur berkelanjutan akan meningkatkan kualitas hidup masyarakat, meningkatkan pertumbuhan ekonomi, dan melindungi lingkungan. Oleh karena itu, pembangunan infrastruktur berkelanjutan harus menjadi prioritas utama dalam pembangunan nasional.
Media Nganjuk mengajak semua pihak untuk mendukung pembangunan infrastruktur berkelanjutan di Indonesia. Dukungan dapat diberikan melalui berbagai cara, seperti berinvestasi di proyek-proyek infrastruktur berkelanjutan, menggunakan produk dan layanan yang ramah lingkungan, dan berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan yang mendukung pembangunan berkelanjutan.
Dengan kerja sama dan komitmen dari semua pihak, Indonesia dapat mewujudkan pembangunan infrastruktur berkelanjutan yang akan membawa kemajuan dan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat.
Penting untuk dicatat bahwa infrastruktur berkelanjutan bukan hanya tentang membangun proyek-proyek fisik, tetapi juga tentang menciptakan sistem dan kebijakan yang mendukung keberlanjutan. Ini termasuk pengembangan kerangka regulasi yang jelas, mekanisme pembiayaan yang inovatif, dan pendekatan partisipatif yang melibatkan semua pemangku kepentingan.
Salah satu tantangan utama dalam pembangunan infrastruktur berkelanjutan adalah pembiayaan. Proyek-proyek infrastruktur berkelanjutan seringkali membutuhkan investasi yang besar dan memiliki jangka waktu pengembalian yang panjang. Oleh karena itu, diperlukan sumber pembiayaan yang beragam, termasuk dari pemerintah, swasta, dan lembaga keuangan internasional.
Pemerintah dapat memainkan peran penting dalam menarik investasi swasta ke dalam proyek-proyek infrastruktur berkelanjutan dengan memberikan jaminan, subsidi, dan insentif lainnya. Selain itu, pemerintah juga dapat mengembangkan skema pembiayaan inovatif seperti obligasi hijau dan dana investasi infrastruktur.
Selain pembiayaan, tantangan lainnya adalah koordinasi antar sektor dan antar tingkatan pemerintahan. Pembangunan infrastruktur berkelanjutan seringkali melibatkan berbagai sektor dan tingkatan pemerintahan, sehingga diperlukan koordinasi yang baik untuk memastikan bahwa proyek-proyek tersebut terintegrasi dan saling mendukung.
Pemerintah perlu membentuk tim koordinasi yang melibatkan semua pemangku kepentingan terkait untuk memastikan bahwa pembangunan infrastruktur berkelanjutan berjalan lancar dan efektif. Tim koordinasi ini bertanggung jawab untuk merencanakan, melaksanakan, dan memantau proyek-proyek infrastruktur berkelanjutan.
Pembangunan infrastruktur berkelanjutan juga perlu memperhatikan aspek sosial dan budaya. Proyek-proyek infrastruktur berkelanjutan harus dirancang dan dilaksanakan dengan mempertimbangkan kebutuhan dan aspirasi masyarakat setempat. Masyarakat harus dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan dan diberikan kompensasi yang adil jika proyek-proyek tersebut berdampak negatif terhadap kehidupan mereka.
Selain itu, pembangunan infrastruktur berkelanjutan juga perlu memperhatikan aspek lingkungan. Proyek-proyek infrastruktur berkelanjutan harus dirancang dan dilaksanakan dengan meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan. Proyek-proyek tersebut harus menggunakan teknologi yang ramah lingkungan dan memperhatikan konservasi sumber daya alam.
Dengan mengatasi tantangan-tantangan tersebut, Indonesia dapat mewujudkan pembangunan infrastruktur berkelanjutan yang akan membawa kemajuan dan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat. Infrastruktur berkelanjutan akan menjadi fondasi bagi pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, serta akan melindungi lingkungan untuk generasi mendatang.
Media Nganjuk akan terus memantau dan melaporkan perkembangan pembangunan infrastruktur berkelanjutan di Indonesia. Kami berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat dan objektif kepada masyarakat, serta untuk mendorong semua pihak untuk mendukung pembangunan infrastruktur berkelanjutan.











