Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR, Edhie Baskoro Yudhoyono, yang akrab disapa Ibas, menyerukan kepada generasi muda Pacitan untuk mengambil peran sentral sebagai motor penggerak pembangunan daerah dan bangsa. Ibas menekankan bahwa potensi besar yang dimiliki pemuda Pacitan harus dioptimalkan melalui berbagai kegiatan positif, produktif, dan kolaboratif. Seruan ini disampaikan dalam berbagai kesempatan, termasuk saat Ibas menyambut organisasi kepemudaan dalam acara silaturahmi bertajuk "Pemuda Bersinergi, Pacitan Harmoni" yang diselenggarakan pada tanggal 29 November 2025.
Ibas melihat pemuda Pacitan sebagai aset berharga yang memiliki energi, kreativitas, dan semangat untuk membawa perubahan positif. Ia meyakini bahwa dengan pembekalan yang tepat dan dukungan yang memadai, generasi muda Pacitan mampu menjadi lokomotif dalam berbagai sektor pembangunan, mulai dari ekonomi, pendidikan, pariwisata, hingga sosial budaya.
Dalam konteks ekonomi, Ibas mendorong organisasi kepemudaan untuk berperan aktif dalam membuka peluang lapangan kerja. Ia menyadari bahwa masalah pengangguran dan kurangnya kesempatan kerja masih menjadi tantangan serius yang dihadapi oleh banyak pemuda di Pacitan. Oleh karena itu, ia mengajak organisasi kepemudaan untuk menggagas program-program pelatihan keterampilan, inkubasi bisnis, dan pendampingan usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang dapat membantu pemuda Pacitan untuk mandiri secara ekonomi.
Also Read
Ibas juga menekankan pentingnya pengembangan sektor pariwisata sebagai salah satu sumber pendapatan daerah dan lapangan kerja bagi pemuda Pacitan. Ia melihat Pacitan memiliki potensi pariwisata yang sangat besar, dengan keindahan alam yang mempesona, mulai dari pantai-pantai yang eksotis, gua-gua yang menakjubkan, hingga pegunungan yang hijau. Namun, potensi ini belum sepenuhnya tergali dan dimanfaatkan. Oleh karena itu, Ibas mendorong pemuda Pacitan untuk menjadi agen promosi pariwisata yang kreatif dan inovatif, dengan memanfaatkan media sosial dan platform digital lainnya untuk memperkenalkan Pacitan kepada dunia.
Selain itu, Ibas juga mengajak pemuda Pacitan untuk mengembangkan produk-produk wisata kreatif yang berbasis pada kearifan lokal, seperti kerajinan tangan, kuliner khas, dan seni pertunjukan. Ia meyakini bahwa dengan sentuhan kreativitas dan inovasi, produk-produk lokal Pacitan dapat memiliki daya tarik yang tinggi bagi wisatawan domestik maupun mancanegara.
Dalam bidang pendidikan, Ibas menekankan pentingnya peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) pemuda Pacitan. Ia menyadari bahwa pendidikan merupakan kunci untuk membuka pintu kesempatan dan meningkatkan daya saing. Oleh karena itu, ia mendorong pemuda Pacitan untuk terus belajar dan mengembangkan diri, baik melalui pendidikan formal maupun non-formal.
Ibas juga mengajak organisasi kepemudaan untuk berperan aktif dalam meningkatkan akses pendidikan bagi pemuda Pacitan yang kurang mampu. Ia mengusulkan agar organisasi kepemudaan menyelenggarakan program-program beasiswa, bimbingan belajar, dan pelatihan keterampilan yang dapat membantu pemuda Pacitan untuk meraih pendidikan yang lebih tinggi.
Selain itu, Ibas juga menekankan pentingnya pengembangan karakter dan moralitas pemuda Pacitan. Ia meyakini bahwa pemuda yang berkarakter dan bermoral akan menjadi pemimpin yang amanah dan bertanggung jawab. Oleh karena itu, ia mendorong organisasi kepemudaan untuk menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang dapat menanamkan nilai-nilai luhur bangsa, seperti kejujuran, disiplin, kerja keras, gotong royong, dan toleransi.
Dalam konteks sosial budaya, Ibas mengajak pemuda Pacitan untuk melestarikan dan mengembangkan seni budaya daerah. Ia menyadari bahwa seni budaya merupakan identitas dan kekayaan bangsa yang harus dijaga dan dilestarikan. Oleh karena itu, ia mendorong pemuda Pacitan untuk mempelajari dan mengembangkan seni budaya daerah, seperti tari, musik, teater, dan kerajinan tangan.
Ibas juga mengajak organisasi kepemudaan untuk menyelenggarakan festival-festival seni budaya yang dapat menarik perhatian wisatawan dan mempromosikan Pacitan sebagai daerah yang kaya akan seni budaya. Ia meyakini bahwa dengan melestarikan dan mengembangkan seni budaya daerah, pemuda Pacitan dapat turut berkontribusi dalam pembangunan pariwisata dan ekonomi kreatif.
Ibas juga menekankan pentingnya kolaborasi antarpemuda di era digital untuk memaksimalkan potensi daerah melalui strategi promosi event yang kreatif, inovatif, dan relevan dengan perkembangan teknologi. Ia melihat bahwa era digital menawarkan peluang yang sangat besar bagi pemuda Pacitan untuk berkreasi, berinovasi, dan berkolaborasi. Oleh karena itu, ia mendorong pemuda Pacitan untuk memanfaatkan teknologi digital secara positif dan produktif, untuk mengembangkan potensi diri dan daerah.
Ibas mengajak pemuda Pacitan untuk menjadi agen perubahan yang kreatif dan inovatif, dengan memanfaatkan media sosial dan platform digital lainnya untuk mempromosikan Pacitan kepada dunia. Ia juga mendorong pemuda Pacitan untuk mengembangkan aplikasi-aplikasi dan platform digital yang dapat mempermudah akses informasi dan layanan publik bagi masyarakat Pacitan.
Dalam kesempatan silaturahmi dengan organisasi kepemudaan, Ibas menyampaikan pesan motivatif agar pemuda Pacitan tidak ragu mengambil peran besar dalam pembangunan. Ia meyakinkan pemuda Pacitan bahwa mereka adalah pemilik masa depan Pacitan dan Indonesia. Dengan usia muda yang penuh energi dan kesehatan yang menjadi rezeki terbesar, Ibas yakin bahwa pemuda Pacitan mampu mengisi hari-hari dengan pemikiran yang baik serta aktivitas yang positif dan optimistis.
Ibas menambahkan bahwa seluruh potensi yang dimiliki Pacitan harus menjadi sumber semangat bagi generasi penerus untuk mengakselerasi pembangunan. Ia mengajak pemuda Pacitan untuk bersatu, berkolaborasi, dan bekerja keras untuk mewujudkan Pacitan yang lebih maju, sejahtera, dan harmonis.
Ibas juga menyoroti pentingnya peran pemerintah daerah dalam mendukung dan memfasilitasi kegiatan-kegiatan kepemudaan. Ia meminta pemerintah daerah untuk memberikan dukungan anggaran, pelatihan, dan pendampingan kepada organisasi kepemudaan, agar mereka dapat menjalankan program-programnya secara efektif dan berkelanjutan.
Selain itu, Ibas juga mengajak para tokoh masyarakat, tokoh agama, dan tokoh adat untuk turut serta dalam membimbing dan mengarahkan generasi muda Pacitan. Ia meyakini bahwa dengan dukungan dari semua pihak, pemuda Pacitan akan mampu menjadi generasi penerus yang berkualitas, berkarakter, dan berdaya saing.
Ibas berharap agar semangat kebersamaan dan kolaborasi yang terjalin dalam acara silaturahmi tersebut dapat terus dipelihara dan ditingkatkan, sehingga pemuda Pacitan dapat semakin solid dan kompak dalam membangun daerah dan bangsa. Ia juga berharap agar pemuda Pacitan dapat menjadi contoh bagi pemuda-pemuda di daerah lain, sebagai generasi muda yang kreatif, inovatif, dan berdedikasi tinggi untuk kemajuan bangsa dan negara.
Dengan dukungan dan partisipasi aktif dari seluruh elemen masyarakat, Ibas optimis bahwa Pacitan akan mampu mencapai kemajuan yang signifikan dalam berbagai bidang, dan menjadi daerah yang lebih baik di masa depan. Ia berharap agar pemuda Pacitan dapat menjadi garda terdepan dalam mewujudkan visi dan misi pembangunan daerah, dan menjadi kebanggaan bagi seluruh masyarakat Pacitan.
Ibas juga berpesan kepada pemuda Pacitan untuk selalu menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, serta menjauhi segala bentuk tindakan yang dapat memecah belah persaudaraan. Ia mengajak pemuda Pacitan untuk menjadi agen perdamaian dan toleransi, serta menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan.
Ibas meyakini bahwa dengan semangat persatuan dan kesatuan, serta dengan menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa, Indonesia akan mampu menjadi negara yang maju, adil, dan makmur, serta disegani oleh bangsa-bangsa lain di dunia. Ia berharap agar pemuda Pacitan dapat menjadi bagian dari generasi emas Indonesia, yang akan membawa bangsa ini menuju kejayaan dan kemuliaan.















